Home MotoGP Analisis Top Speed MotoGP Losail Sampai le Mans 2019 . . ....

Analisis Top Speed MotoGP Losail Sampai le Mans 2019 . . . Siapa naik, siapa turun ?

87

TMCBLOG.com – Bolak Balik valentino Rossi Bilang ke media bahwa Yamaha M1 Tahun 2019 ini berada pada titik dimana Power Gap Paling jauh di antara Motor motor Top Level yang berlaga di MotoGP. Kepada Mat Oxley Vale berkata ” Saya tidak merasa kami telah meningkat tahun ini, Pabrikan Lain telah mencapai tingkatan selanjutnya di Straight, terutama Honda. Dan Sekarang perbedaannya sangat Besar . . . di sisi lain Motor ( M1) tahun ini baik untuk dikendarai, Kami telah memperbaiki umur pemakaian Karet ban dengan beberapa  hal dan sepertinya saya bagus di pengereman. Kecepatan Kami tergantung pada Layout Track. Sebenarnya semenjak 2004 Yamaha tidak pernah wow Banget di Straight, Namun tahun ini kami kehilangan Banyak sekali “

Yap Begitu memang apa yang dikatakan valentino Rossi Pasca race di Le Mans di mana dirinya finish di Posisi 5. Faktanya Yamaha tidak pernah menang dengan mengandalkan Power di Straight atau dengan Kata Lain Top Speed. Yamaha di masa masa Yang lalu menang dan bahkan sempat mendominasi berkat kemudahan Kombinasi mesin dan sasis untuk di kendalikan atau dalam bahasa lain Racers Friendly. Namun memang Top Speed menjadi salah satu yang hot dibicarakan terutama jelang gelaran MotoGP Mugello akhir pekan depan dimana Layout sirkuit ini memang punya spot yang mengumbar power sampai titik maksimum.

TMCBLOG ngerti, Top Speed belum bisa dikatakan motor jadi paling kencang, Karena Motor yang paling kencang adalah Motor Yang sanggup melewati semua kombinasi Trck dengan laptime tercepat. Namun ya Karena Rossi keu-keuh ngomongin straight, Ya mari kita ngomongin Top Speed, kapan kapan kita bahas lebih dalam lagi dari sekedar top speed . . Lanjuuut  . . .  Namun seperti apakah sebenarnya gambaran Real berdasarkan data yang telah terjadi sampai seri ke 5 di Le Mans akhir pekan yang lalu ? Berikut tmcblog share ke sobat sekalian data top speed sepanjang event berlangsung dengan menghadirkan data tercepat dari masing masing pabrikan :

Data di atas disusun berdasarkan alfabet ya sob dari A sampai Y dan membandingkan Data top speed 2019 masing masing pabrikan di masing masing sirkuit serta di bandingkan dengan data 2018 . . hmmm pening juga yah pagi pagi langsung lihat data seperti di atas. Bagaimana Kalau skala speednya kita adjust dikit jadi seperti Grafik ini  . .

Nah Dengan sedikit penyesuaian Sumbu Y seperti di atas jadi sedikit lebih mudah untuk dilihat siapa Yang  tercepat dan siapa yang terkecil top speednya. Jika dilihat secara General Grafis di atas masih menyajikan Pertempuran Top Speed antara Honda dan Ducati sementara Yamaha, Suzuki, KTM dan Aprilia boleh dibilang bertempur dalam Pack Kedua dalam soal Top SPeed. . . Sekarang kita Bahas per sirkuit yaaa

Dari Grafik perbandingan Top Speed di atas terlihat bahwa Aprilia, Honda, suzuki dan Yamaha mengalami Peningkatan Top speed di straight 1.068 meter sirkuit Losail Qatar. Top Speed tertinggi dipegang Oleh Honda RC213V ( 352 km/jam ) sementara itu Progress pengailan Top Speed tertinggi dilakukan Oleh Suzuki GSX-RR ( Naik 3,9 km/jam ). Yamaha Sendiri Naik sekitar 1,8 km/jam. Di sirkuit Losail ini perbedaan top speed Yamaha dengan Motor tercepat (Honda) tahun 2019 adalah sebesar 5 km/jam.

Di Straight 1.076 meter Sirkuit Termas De Rio Hondo Argentina, selain Yamaha pabrikan Lain mengalami Kenaikan Top SPeed. Top SPeed tertinggi Oleh Honda RC213V (334,4 km/jam) Progress pengailan Top Speed tertinggi di termas dilakukan Oleh Aprilia RS-GP dimana diperoleh kenaikan Top Speed sebesar 6,8 km/jam. Di sirkuit ini perbedaan top speed Yamaha dengan Motor tercepat (Honda) tahun 2019 adalah sebesar 5,8 km/jam.

Di Straight 1.200 meter Circuit of The America (CoTA) Tahun 2019 top speed tertinggi di bukukan Oleh Ducati GP19 dengan 346,9 km/jam. Sementara Top Speed terendah diperoleh Yamaha M1 dengan 340,6 sehingga gap Top Speed ada di angka 5,3 km/jam. Ducati dan Honda mengalami Progress kemunduran soal Top SPeed di Austin ini. Sementara Pabrikan dengan Progres Kenaikan paling signifikan di CoTA adalah Aprilia RS-GP dengan 3,6 km/jam.

Jerez memang tidak menjanjikan Top Speed. Di sirkuit sepanjang 4,428 km ini, straightnya hanya sepanjang 607 meter dan sepanjang 2018 dan 2019 sendiri tidak ada Motor Yang tembus sampai angka 300 km/jam. Manarik melihat Penurunan Top speed 2019 Ducati ( turun 2km/jam) dan Yamaha ( turun 3,4 km/jam) di Jerez ini dibandingkan Tahun 2018. Penurunan Top SPeed Ducati membuat Honda RC213V yang sebenarnya tidak signifikan banget peningkatan top speednya menjadi Motor dengan Top speed tertinggi di Jerez. Dan Memang Yang dikatakan Rossi terlihat di Jerez dimana Gap Top Speed Yamaha dan Honda terbentang 4,4 km/jam Tahun 2019 ini.

Le Mans memiliki straight sepanjang 674 km/jam dan Ducati GP19 torehkan Top Speed tertinggi (310,9 km/jam ) di Prancis ini. Dan memang sih Yamaha kembali jadi yang terkecil angka Top Speednya di Le-Mans ini dengan gap 6,9 km/jam dengan Ducati. terlepas dari Tidak Bertajinya Alex Rins, Di Le Mans 2019 suzuki mengalami Progress Top speed paling besar Yakni naik sebesar 3,8 km/jam dibandingkan event yang sama tahun 2018.

Melihat data di atas mungkin ada yang bertanya, kenapa Top Speed CoTA kalah dibandingkan dengan Losail sementara Cota memiliki lebih panjang straightnya ? Kita bisa melihat apa yang terjadi sebelum straight dimana di Cota walaupun Straightnya Panjang, namun Motor akan berakselerasi dari speed yang sangat rendah karena tikungan sebelum straight sangat sempit sudutnya ( Low speed corner ) dibandingkan dengan tikungan sebelum straight Losail Qatar. Selebihnya, menarik melihat seperti apa nanti hasil di Mugello secara sirkuit kebanggaan Italia ini juga memiliki straight yang lumayan panjang yakni 1.140 meter . .. Semoga berguna

Taufik of BuitenZorg

87 COMMENTS

    • Saya berdoa mudah2an 2020 atau 2021 yamaha dapet konsesi mesin.. biar tau sekalian mereka bisa manfaatin itu gak? Kalo masih struggle artinya level mekanik nya (keseluruhan organisasi) ya perlu dipertanyakan.. (*dibandingkan pabrikan lainnya)

      Oiya wak serius tanya, kalo misal pabrikan yg punya team satelit dapet konsesi brarti semuanya (trmasuk satelit team) dapet konsesi semua ya?

  1. Karena M1 2004 sampai 2008, jelas rider yg pengaruh lebih banyak, terlepas dari komposisi rider lain yg skillnya dibawah vr semua, kecuali sete itu team satelit. Dan mayoritas motor lain pun secara umum dibawah M1, dan era itu pun, vr jadi rider emas, yg mana dia minta ban spesifikasi tertentu, segera dilayani permintaan nya Sama pabrik ban.

    Intinya kan jelas, M1 dari jaman vr masuk emang tidak andal kan top speed, namun sekarang pabrikan lain bisa imbangi kekuatan M1 dgn hal lain, di mana pada era emas vr pabrikan lain msh loyo.

  2. Sepertinya Yamaha ga bisa meninggalkan jati dirinya, ttp cocok main di pasar senggol sirkuit alun-alun ?.

  3. Karena sekarang pabrikan lain bisa imbangi M1 dan rider-nya, maka diperlukan top speed utk saat ini, yg dulu tdk diperlukan sekali.

    Ibarat kata, sudah mentok dari sisi non top speed. Ngak bisa berkembang lagi.

  4. ECU Marelli kayaknya bikin efek degradasi paling besar ke Yamama. Degradasi ban dan degradasi top-speed. Se-primitif apa sih ECU ini sampe Yamama dan Honda masih bermasalah? Jangan liat Honda dr MM93, liat dari pembalap honda yang finis tertinggi selain MM93 (alias liat pembalap alakadarnya) jelas menunjukkan kalau Honda masih ada masalah serius.

    • Motor rcv ini sudah mengalami perubahan besar sejak ecu mm dan ban michellin.

      Dari rubah arah rotasi mesin sampai sasis, yang bisa dikatakan rcv ini sudah seperti tak ada hubungannya dengan rcv 2014 kebawah yang saat itu rcv masih bisa dikuasai oleh banyak rider. Bahkan pedrosa runner up klasemen kejuaraan akhir sampai berkali2.

      • Nah…dulu dengan ECU inhouse, pembalap yang alakadarnya kayak Nicky Hayden aja bisa juara. Pedrosa juga konsisten podium 2 klasemen akhir musim. Pembalap Hondo lain juga gap nya gak jauh2 amat. Jadi emang ECU Marelli ini bener2 jauh banget tingkat smartnya drpd ECU inhouse.
        Ducacrot emang juara waktu Stoner yang naikin, tapi gaya balapnya emang sliding agresif dan ditujukan buat memanfaatkan power Ducacrot. Paduka hohe bisa menaklukkan Ducacrot tp korban stamina. Kalau saya menyimpulkan, ECU inhouse emang udah 5 step lebih maju drpd ECU marelli.

    • Pernah denger dlu Ada artikel pas Moto gp baru pindah ecu pireli ke ECU mm. Bahkan di ejek lebih advance ecu WSBK, Karena di beberapa sirkuit catatan waktu motobiji udh bisa di dekatin catatan waktu wsbk. CMIIW

  5. Develop M1 dimulai dr Basic lg… imhi
    dan dlm perjalanan M1 tidak mencari Top Speed…

    apakah M1 bisa menambah top speed ?…bisa nambah topspeed..

  6. Tetapi tiap tahun saat test pra musim yamaha ataupun rossi selalu mengklaim motor mereka mendapat ketambahan power dan top speed

    • hehe minta beritanya dong, no link = hoax? terus kalau M1 ketambahan power, apa yang lain enggak ikutan nambah power? kan yang dibicarakan deficit. paham deficit kan? ?

  7. Ducati motor yg balance saat ini…diam2 menghanyutkan

    di lemans aja yg sempit dan tikungan menukik bisa dikuasai
    apalagi di losail yg panjang …

    Suzuki emng yg paling progress ..

  8. wak haji mau nanya nih , itu kenapa di hugger swing armnya marc , nempel sponsor RCB sih bukannya RCB naruh sponsornya juga di Yamaha , sorry wak kurang paham regulasi sponsor nih ?

  9. sebenernya top speed menceritakan kecil saja dari keseluruhan bagaimana motor itu bisa kencang

    yang lebih penting itu seberapa cepat ia bisa meraih top speed itu, a=δv/t

    akselerasi semua motor 200-350kpj yg pengen saya liat, soalnya topspeed beda 1-5kpj doang tapi ducati kaya celeng di straight

  10. Kata doi motor 2019 lebih baik dari 2018, hanya kurang Top speed..

    tapi fasteslap dicetak yamaha 2018 yg diberi update part 2019 yg katanya motor 2018 banyak masalah.

      • Diluar start dari belakang dan sempat strugle di awal2 lap..
        Lihat lap timenya di akhir2 balap yg konsisten gak? Dan terus merangsek naik?

        • Intinya senjata yamaha bukan di topspeed dari dulu.

          Tapi nanti ketika doi minta ditingkatkan topspeednya nanti kejadian 2018 terulang lagi.. Sering spin saat exit corner. Jadi kambing lagi. Ban. Jadi sering abis.

    • Senjata yamaha dari dulu adalah speed corner dan akselerasi,, tapi sekarag akselerasi sudah dibawah honda dan ducati, jadinya yamaha sekarang tak punya keandalan apa2 dari sektor mesin inlinenya selain memaksimalkan geometri keandalan sasis.

      • sepakat saya dg mas Gaste ini. dalam dunia race selain drag, kunci utama bukan pada top speed di straight, melainkan top speed di tikungan. balap motogp ataupun f1, sebenarnya 11-12 poin-poinnya. tidak berbeda jauh.
        siapapun yg bisa cepat di tikungan pada saat masuk dan keluar, itulah pemenangnya. lintasan lurus hanyalah bonus untuk memperlebar sepersekian detik dari rival setelah keluar tikungan

    • lol, masih ada yang enggak paham penjelasan dari artikelnya wak haji tentang motor yang dipake SRT Yamaha ???

  11. Walaupun di GP hal kecil pun jg berpengaruh, tp rsnya dng gap top speed di bbrp sirkuit seperti tsb diatas tdk akan memberi pengaruh dan utk kesekian kalinya disoroti oleh Vale.

    Lain cerita kalau yg dimaksud speed disini baik oleh Vale ato yg prnh diungkap Rins soal perkembangan GSX-RR ato rider lain adalah akselerasi, seberapa cepat top speed bs dicapai.
    Kalau datanya ada & tersedia utk publik, barangkali bs dilihat gap waktu & top speed dari saat keluar tikungan sampai tikungan selanjutnya.
    Krn urusan ini pasti berhubungan dng keausan ban, wheelie, spin, grip, dll, yg mmg msh menjadi isu bnyk rider sejak ecu tunggal & michelin.

    • Sepersekian detik saja berpengaruh di motogp soal top speed pun gak bisa di anggap remeh walopun gap nya 2-5 km/h saja

  12. Top speed itu motor digeber sampai limit tertinggi.
    Tapi melihat data2 diatas,dimana top speed motor berbeda2 di tiap sirkuit,itu lebih di pengaruhi oleh TINGKAT AKSELERASI,jadi istilahnya bukan top speed. Karena namanya top speed itu ya kecepatan maksimal. Bukan pencapaian kecepatan pembalap di masing2 sirkuit.Imho

    • Tapi valentino rossi bilang itu top speed gimana dong, di atas kan dibahas kecepatan puncak yg di capai masing² motor di beberapa sirkuit

    • Yapp, cuma kita gk punya data akselerasi, jadi kecepatan tertinggi jadi bahan diskusi ini. Tiap mtor di satu sirkuit kn dpet panjang straight yg sama, diluar perbedaan titik pengereman yg berbeda maka data diatas bisa jadi gambaran seperti apa akselerasi tiap motor di satu sirkuit

  13. Anda yang belum pernah sama sekali baca soal teori mesin 4-stroke, gak bakal paham apa yang dibicarakan pengamat. Di balapan kayak gini, header a.k.a dimensi knalpot itu ngaruh banget ama nafas motor. Singkatnya, Yamama kalah top speed, maka knalpot pendek adl jodohnya supaya bisa menutupi kekurangan disitu. Sebaliknya, RCV menang top speed, knalpot panjang adl jodohnya. Ini berlaku kalau hal2 lain sama kayak kapasitas, konfigurasi mesin dan jumlah silinder.

  14. Header/knalpot pendek itu justru memperbesar akselerasi dan memperkecil topspeed, header panjang akan memperkecil akselerasi tapi topspeed naik.

    Tapi untuk masalah header yamaha m1 ndak bisa dijadikan kepastian karena kita juga tidak bisa melihat header m1 dari luar.

    • logikanya gini aja, kapasitas sama, konfigurasi bore x stroke kemungkinan besar sama (lama risetnya kalau diubah), camshaft dan porting paling fine tuning doang ditambah tuning electronic. faktor lain yang bisa mempengaruhi karakteristik mesin ya header knalpot. jadi wajar aja bisa ambil asumsi kalau yang dituning headernya. bener ga?

    • Untuk akselerasi itu silincer pendek bro, kalo header justru kebalikannya, semakin pnjang ketemu kolektor itu untuk meningkatkan akselerasi, semakin pendek ketemu kolektor makin tinggi tenaga atas
      Pasti ente gk tau kolektor tu apa

  15. setalah seri 5 ini, yg diawal musim begitu berkibar dengan kecerdasan bangga akan mainan yg bukan nyawa sebuah motor! skrng semua harus kembali menginjak bumi! kembali ke realita yg bergerak itu motor rodanya dua, bukan 4! skrng kembali berpikir soal top speed, soal mesin, soal braking, soal sasis, soal entry corner, speed corner, akselerasi dan soal gaya balap!!! ini baru nyawa balap motor!!!
    “SEKOP” ??? aaakhhhhh…..terkadang mau teriaaaaaaakkkkk, mau maraaaahhhh…apa coba itu apa apa????

  16. top speed hanya di straight, yg jelas M1 atau mesin inline itu dari dulu lebih inferior klo urusan akselerasi di exit corner, kebetulan M1 paling parah karena karena penyakit spinning

  17. padahal vr46 ini paling lihai untuk melibas tikungan dg cepat. saya tidak mengerti mengapa vr46 sepertinya terbawa ‘arus’ para rival. setinggi apapun top speed, bila ‘loyo’ di tikungan jg tidak akan membantu. musim 2014 bisa dijadikan perbandingan, dimana dikiti memiliki power terbesar dan top speed tertinggi, namun tetap saja bisa tertinggal jauh di belakang yimihi saat itu.
    tim hadno yg sangat berbahaya bila jl99 sudah menemukan formula jitunya, maka sangat dimungkinkan top 5 cuma diisi rider hadno. motogp modern rasa kelasik era 2 tak ?? hadno rcv = hadno nsr = racers friendly.
    pada saat itulah motogp akan dihentikan, dan dialihkan ke motogp-e. hehe..

    • sepertinya bukan vale terbawa arus pak bangun, memang saat ini pemuncak point sementara pembalap itu orgnya susah di analisa, sering di ulas di warung ini dia Mr. “metodik” julukannya, jadi vale tidak bisa menggunakan gelar “doctornya”! sulit! di tambah sekarang gerbong pembalap muda ngandelin fisik..tau kan kalo dah fisik apa hambatannya..xixixi

      • wah, bila sudah masuk ke ranah fisik, tentu faktor usia juga tidak bisa dipungkiri mas Mul. meskipun kekuatan fisik ada, namun durabilitasnya tentu menurun. hehe..
        namun dari segi pengalaman, vr46 tentu lebih banyak ‘ilmu’nya, dan hal tsb bisa digunakan untuk melawan rider-rider muda, dan sebetulnya hal tsb terlaksana berhasil dg baik

  18. yang jadi pertanyaan, ini top speed hasil slip streaming atau bukan? engga akurat dong kalau kenceng hasil slip streaming

    • *koreksi
      enggak akurat dong top speed hasil slip streaming, baik yang lemot maupun kenceng. bisa aja top speed yamaha tahun lalu tanpa slip streaming 345 km/h. tahun ini naik jadi 346 km/h tapi dengan slip streaming. peningkatan atau penurunan? ?

  19. Itungan diameter Header dan panjang silincer kenalpot.. ini hanya satu sisi, belum hal lain macem CoG keseluruhan, settingan ecu, sampe hal2 teknis lain yg mekaniknya sana jauh lbh paham problemnya drpd ane yg tau dr segi race berlangsung aja.

    Yg dibicarain pengamat ini murni ilmu eksak, jd yg gk paham dunia mesin, gak bakalan paham sebelum belajar dulu (apalagi sampe terkesan menghardik gitu ckckck)

    • ya gitu lah kalau pola pikirnya masih berflower, yang mereka tidak paham malah dihardik, bukannya berusaha mengkoreksi atau memahami

  20. ad4 adalah salah satu rider yg mengutamakan straight top speed, bukan cornering, dan rata-rata rider dikiti memang mengandalkan straight top speed daripada cornering. dikiti tercatat sebagai salah satu paket motor yg memang terbaik untuk urusan top speed di straight. lebih baik bila vr46 adalah bergabung ke dikiti, supaya battle kelasik mm93 vs vr46 vs jl99 vs ad4 bisa terulang kembali. hehe..

  21. Mbg@ mentega@ fbs sejati@

    Maaf saya juga masih belajar, bukannya header pendek itu malah akan memperbesar akselerasi, sama seperti motor silinder tunggal jika diberi knalpot header yang pendek maka akselerasinya juga akan bagus, sedangkan knalpot atau header yang panjang maka di dalam header itu akan menyimpan gas yang akan memberikan back pressure ke piston yang menyebabkan topspeed naik. Logika mudahnya header panjang itu klo di motor harian seperti knalpot standar pabrik vs header pendek yaitu knalpot racing yaitu sama2 tujuan knalpot racing untuk meningkatkan akselerasi tapi topspeed selalu berkurang.

    • Ente tau header gk sih?
      Knlpot tu ada 3 bagian, header + mid pipe + silincer
      Makin pnjang header, sebelum ketemu kolektor (multi slinder) = aksel naik, makin pendek header, sblum ketemu kolektor = topspeed naik
      Cek buku 4 stroke tuning, krngan grahambell

      • Pernah dnger 4-1 exhaust??.. ato 4-2-1 exhaust??.. familiar dituning multi slinder, 4-1 for power, 4-2-1 for more accel, artinya opo.. 4-2-1 dipilih supaya header lebih pnjang sblum ketemu kolektor, tujuannya accel

  22. Moge@ ya mungkin kalo fungsi header saya belum begitu paham, yang saya pahami selami ini adalah fungsi silencer. Mungkin yang saya pahami selama ini karena berpacu pada motor motor 2 tak itu headernya dibuat mengelembung ditengah agar berfungsi menyimpan gas buang agar dapat back pressure ke piston lalu pengaruh topspeed.

    • Betul sx ente sma fungsi perut knlpot 2 tak..
      Nah di 4 tak, itensitas back pressure kecil bgt, dan terukur.. kalo kelebihan, power loyo, kekecilan torsi zero

  23. Moge@ yang saya masih bingung dengan peenyataan bro pengamat,, dia bilang semakin panjang header maka akselerasi naik (sudah benar) dan topsped juga naik (ambigu).

    Bukannya itu aksel dan topspeed selalu berbanding terbalik ya bro.? Artinya jika aksel naik topspeed berkurang, tapi jika aksel berkurang maka topspeed naik.

    • Yg dibilang pengamat tu udh skala yg lebih luas dri hanya sekedar header knalpot, dia memasukan faktor lai sperti mapping mesin, rasio gearbox, rasio sprocket
      Header tu hnya sbgian kecil saja..
      Intinya dengan tanpa setingan yg lain, tnpa seting gearbox, tnpa seting sprocket, setingan standar, pilihan headernya seperti itu.

  24. Yamaha itu sebetulnya bisa aja wak kasih mesin buat cetak top speed paling tinggi (horsepower dipolll-kan)

    Masalahnya, sanggup gak Rossi dan Vinales menghandle M1 yg pastinya makin liar a.k.a nyeleng?

    Kalo Marquez jelas bisa

    • Menurut saya kalo mesin inline itu sudah pol nya disitu,, karena meningkatkan topspeed harus diimbangi dengan akselerasi,, jika topspeed dinaikkan maka akselerasi yamaha bisa keteteran..”

    • setuju banget kalo inline sudah mentok gk bakalan bisa mengalahkan top speed dan akselerasinya v4. kalo mau ya otak atik rem dan speed corner. seperti suzuki

    • ngga musti terbalik juga. karna variable track juga perlu dimasukkan. bisa dimengerti misal semakin cepat akselerasi maka raihan top speed juga semakin cepat sebelum pebalap injak rem persiapan masuk tikungan.

  25. Ya sudah banyak bro engineer engineer yang benar2 mempunyai gelar yang sah di Indonesia, tapi kalo untuk ke motogp menurut saya belum di levelnya. Seperti banyak pembalap Indonesia yang sudah juara tetapi kalo untuk bersaing di motogp mah tetep gak ada apa2nya. Kenapa.? Karena di motogp itu sudah ajang terbaik dan kumpulan orang-orang terbaik dalam bidang balap motor.

    Apalagi yang komen2 disini itu lebih kepengamat bebas dan mereka mungkin suka otomotif daripada orang yang benar2 grade engineer. Ada satu dua yang komen yang mereka benar-benar background mechanical engineer tapi paling cuman satu dua orang tapi kalo dilihat dari bahasanya bahkan saya belum pernah menemukan, selainnya itu adalah orang2 yang iseng komen serta orang2 dengan background otomotif, bisa jadi bengkel modifan atau bengkel racing.

  26. saya hanya menganalisa saja
    mungkin salah satu tujuannya adalah dibeberapa sektor m1 bisa lebih cepat atau bisa seimbang dan bahkan unggul akan tetapi ketika memasuki straight m1 selalu tertinggal atau bahkan bisa di kejar karna kalah akselerasi dan juga top speed tentunya, inilah yg jadi kendala saat ini, tapi kalau di sirkuit yg flowing atau tidak banyak stop and go ataupun straight yg cukup panjang m1 masih bisa unggul
    cmiiw

  27. tingginya topspeed itu menandakan power dari suatu engine, semakin tinggi semakin besar tenaga engine nya..nah bisa disimpulkan yamaha lebih lemah power mesinnya dr yg lain

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version