Home MotoGP Antara Memburu Kemenangan ke-10 dan Misi Stop-Marquez Jelang MotoGP Sachsenring 2019

Antara Memburu Kemenangan ke-10 dan Misi Stop-Marquez Jelang MotoGP Sachsenring 2019

63

TMCBLOG.com – Sembilan kali kemenangan GP berturut-turut adalah angka yang dinisbatkan kepada Marc Marquez khusus di venue race Sachsenring – Jerman. Angka ini ditorehkan Marc Marquez di semua kelas yang ia jajaki [ GP125 ( 2010), Moto2 ( 2011-2012) dan MotoGP ( 2013-2018) ] oleh karena itu walaupun torehan Marc masih kalah dibandingkan torehan Agostini (13 kali) bukan sesuatu yang berlebihan bila ia punya sebutan khusus sebagai SachsenKING. Sachsenring juga merupakan point terakhir di bagian paruh pertama dari MotoGP 2019 karena setelah itu kita akan memasuki rehat Summer Break.

Namun begitu catatan CoTA 2019 dimana Marc Marquez crash can DNF turut juga memperkuat bahwa walaupun seperti Alien, ia juga manusia yang kadang berbuat kesalahan. Dan ini juga yang akan mengingatkan semua kompetitornya bahwa MM93 bukannya tak terkalahkan, bahkan di Sachsenring sekalipun. Sachsenring adalah sirkuit dengan arah race berkebalikan arah jarum jam, yang artinya akan jauh lebih banyak tikungan ke kiri dibandingkan tikungan ke kanan. Dan entah kebetulan atau memang sudah terlatih, Marc Marquez punya banyak statistik terbaik di track jenis beginian ini . ..

Marc Marquez ” Semua orang bilang saya favorit (di sirkuit ini) karena saya memenangkan race di masa yang lalu. Namun olahraga ini tidak bisa di prediksi. Semua orang mengatakan yang sama di Austin dan saya crash. Kami akan memulai dengan berfikir sama seperti race race Lainnya “

Panjang sirkuit Sachsenring sendiri adalah 3.671 meter dan ini menjadikan Sachsenring salah satu track paling pendek dalam kalender MotoGP. Jumlah tikungan kiri ada 10 dari total 13 tikungan atau boleh dibilang 77% tikungan Sachsenring ke arah kiri terutama mulai dari T4 sampai T10 semuanya kiri. Dan tikungan kiri ini adalah tikungan yang khas banget sama tikungan disiplin balap dirt track/ Flat Track yang memang selama ini ditekuni oleh Marc Marquez  (dan juga Valentino Rossi) sebagai salah satu alat untuk menjaga performa dan membuatnya memiliki feeling yang bagus dalam melibas tikungan kiri.

Permasalahan di sirkuit ini biasannya berada di T11 dimana setelah dari T4 sampai T10 boleh dibilang hanya dinding sisi kiri ban yang bekerja sementara dinding kanan ban terpapar dingin. Tikungan T11 adalah sebuah tikungan kanan ci-luk-ba yang berujung pada downhill turunan seram yang terkenal dengan nama Waterfall ( air terjun ). Artinya pembalap harus hafal racing line di T11 karena pintu masuk tikungan ini sama sekali tidak terlihat, minim visibilitas dan berkarakter kejutan alias ujug ujug . ..  Hafal racing line dalam artian hafal sama posisi dimana ia bisa langsung menggunakan sisi kanan ban secara tepat dan optimal.

Namun begitu Sachsenring sendiri sebenarnya memberikan potensi yang tak kalah bagus buat Yamaha dan Suzuki. Yap selain tikungan kiri terus, karakter tikungan dari T4 sampai T11 itu adalah speed corner/ long corner. Tikungan jenis ini adalah jenis tikungan yang sangat ramah terhadap mesin inline-4. Di artikel analisa Pasca race Assen sudah TMCBlog tuliskan bahwa menurut Kevin Cameron, sejatinya mesin inline-4 dibangun untuk menikung dan mesin V4 dibangun untuk ngerem. Paling kentara adalah mesin inline-4 memiliki desain crank-shaft [kruk as] yang lebih lebar dibandingkan dengan mesin konfigurasi V4. Dan dengan dimensi yang lebih lebar, maka Crankshaft Inertia yang dihasilkan akan bisa lebih membuat motor akan terus miring nikung saat motor dibawa menikung oleh pembalap. Dan pembalap nggak perlu effort terlalu heboh untuk membuat motor nikung halus menggunakan mesin inline-4 ini.

Yap keuntungan mesin inline-4 di Sirkuit dengan long corner / speed corner mengartikan bahwa lagi lagi kunci penantang dari Marc yang disinyalir merupakan pasukan-pasukan dengan misi ‘Stop Marquez’ kembali lagi adalah pembalap dari Yamaha dan Suzuki. TMCBlog pegang nama tiga orang lagi deh Maverick Vinales, Fabio Quartararo, Alex Rins yang akan sambut Marc di Jerman ini. Maverick tentu moraknya sedang tinggi setelah memenangkan race di seri MotoGp Assen, lagi pula diluar nama Valentino Rossi hadir nama Maverick Vinales di daftar podium Sachsenring 2018.

Fabio Quartararo pun dipercaya akan memaksimalkan nature dari Yamaha M1 yang ramah speed corner. Seperti dijelaskan Nugie di artikel sebelumnya, tikungan kiri pun akan memberi keuntungan tersendiri bagi diri Fabio karena pembalap Perancis ini sedang dibekap masalah arm pump di tangan kanannya. Alex Rins juga bisa dijadikan nama yang bisa sobat pegang soal Sachsenring ini diluar nama Joan Mir, Franco Morbidelli dan Valentino Rossi.

Ducati ? Bukannya berusaha memarjinalkan Desmosedici GP, namun karakter nature ‘nikung meng-kotak’ dari Desmosedici memang disinyalir akan membuat Sachsenring sebagai handicap selanjutnya bagi Ducati. Dalam dua seri terakhir, Ducati tidak masuk dalam Top 3. Satu-satunya potensi keuntungan Ducati adalah di straight di depan pitlane, itupun panjangnya cuma 700 meter. Namun begitu Never Say Never, yang penting jalannya race seru . . . Oh iya, di Sacsenring ini juga akan hadir race pertama MotoE dan tentunya lanjutan seri RBRC. Hmmm pembalap Indonesia, Mario Aji sudah recovery belum yah ?

Taufik of BuitenZorg

Sirkuit Sachsenring- Jerman

Length 3.671 kilometres / 2.281 miles
Width 12 metres
Left corners 10
Right corners 3
Longest straight 0.700 kilometres / 0.435 miles
Constructed 1996
Modified 2001 (resurfaced in 2017)

Circuit Records
Pole Position 1m20.270s (164.6km/h) Marc Marquez (Honda, 2018)
Race Lap 1m21.442s (162.2km/h) Jonas Folger (Yamaha, 2017)
Race Time 41m 01.087s (161km/h) Marc Marquez (Honda, 2015)
2018 Race Winner Marc Marquez (Honda)

 

63 COMMENTS

  1. Klo marc bisa menang disini lagi berarti msrquez akan juara 10 seri brrturut-turut,seolah mengulang kejayaan marc thn 2014 bisa menang 10 seri berturut-turut.mang oci kapan jurdun 10-nya?

  2. Mungkin Mark Marques akan main aman lagi.. push diawal.. nyantai dipertengahan.. karena yang dilawan Yamaha.. dan track menguntungkan Yamaha.. so dia kejar poin dan juara dunia.. kalo podium satu ya syukur.. kalo Ndak dua atau tiga juga gpp.. yang penting jarak aman dengan Dovi.. bagi Mark, Vinales bukan ancaman juara dunia..

    • Tp ada pride sebagai sachsenking disini, kalau ada peluang menang pasti mm93 akan kejar itu. Main amannya mm93 disini mungkin mirip di argentina dan cota sebelum jatuh, ngacir duluan yg jauh setelah itu jaga jarak dan fokus tidak bikin kesalahan…

  3. sesuai dgn tradisi atau kejadian tiap musimnya bhwa rider yg brhasil memimpin klasemen smntra usai seri sancsenring mka dialh yg akan kluar sbg jurdun d akhir musim, dn ini terjadi setiap musim(kecuali 2015), dan sekalipun marc jatuh d sancsenring esok dia akan tetap memimpin klasemen, so bisa d pastikan 99% marc jurdun motogp 2019

    • Ente mengamati polanya juga rupanya. MM93 juara di sini, yang lain berebut podium sisa, klasemen-poin dan konstruktor saja.

  4. ane sedikit beda neh sama wak aji: everything is posible kalo kata ane

    prediksi ane:
    1.karel abraham
    2.hafiz syahrin
    3.johan zarco
    4.lionel messi

    • Sebenarnya masih penasaran sama Alex Rins, tapi tahun lalu dia gak begitu bagus, ya, mungkin saja Pol Espargaro bisa memberi kejutan, hehe

  5. bakalan seru, sepertinya salaha satu target Marq menang 10 kali tapi memang benar never say never in MotoGP

  6. Wak dan kang Nugie…
    Itu kenapa daleman mesin inline kerap kali a.k.a 90% nongol di artikel motoGP? Ada fetish tertentu soal crankshaft-piston inline? Kenapa gak V5 RC211V? Atau L4 Desmo?

  7. sepertinya pertarungan MMvs FWvsMV dan AR bakal terjadi lagi disini. I4 stabil pakainya dab friendly V4 kenceng trek lurus. Klo bikers biasa pilih mana?

  8. Nyasak ke gravel sampe langsung switch riding style kayak naik motor trail aja masih bs menang

    Lollipop man akhirnya gak pernah kelihatan ya,udah berapa kali puasa berapa kali lebaran tuh?

  9. Di Sachsenring kan ngga ada downshift sampai gear 1 kan jadi resiko nyeleng kayak di cota sedikit berkurang,lagian di le mans kayaknya udah ngga ada masalah itu setelah mesinnya dibawa ke japan

    • untuk pembuktiaannya:
      Harus nunggu ada trek (macam COTA) yg mengharuskan penggunaan gear 1 untuk melibas suatu tikungan. Namun dgn catatan sebelum masuk tikungan tersebut, ada trek lurus yg sangat panjang (Downshift dr gear 6 ke 1).
      Jika tetap aman, berarti fix 100% issue di COTA itu sdh teratasi

  10. baru ngeh yak setelah ketambahan thailand, seri jerman jadi seri penutup paruh musim pertama udah bukan ceko lagi.
    dan biasanya diparuh kedua ini marquez lebih serem dan rcv ada sesuatu yang baru.
    dari 2015 – 2018 marquez selalu kesulitan diparuh musim pertama dan selisih poin dengan posisi 2 selalu deket dan paruh musim kedua mereka bisa membalikan keadaan dan memukul balik musuh.
    dimusim 2019 ini posisi marquez udah leading 44 poin sebelum seri penutup paruh musim pertama. gimana nanti diparuh musim kedua nanti ? apakah seperti biasa HRC selalu punya senjata jitu dan memukul balik musuh atau bakal hanya menjaga konsistensi saja.

    • Kayaknya yg penting menang aja deh..
      Kalo 2nd half terlalu ekstrim dominan, malah ngundang revisi peraturan di thn2 mendatang…

  11. Yang jelas KAOS SABLONAN menang 10x beruntun sudah disiapkan HRC buat Marc Marquez.
    Kalo beneran podium satu ya KAOS itu akan digunakan tapi kalau gak podium satu ya kaos itu akan dijadikan GIVEAWAY ke tmcblog trus diberikan ke para pembaca setia?

  12. Calon2 penantang Marquez yg skillnya sepadan baru ada di atas tahun 2025..

    Saat ini mereka lagi digembleng latihan dirt track rotasi kiri dan kanan, motocross, terjun payung, latihan parkour, extreme gym, dan tentu saja latihan catur/domino

  13. mudah-mudahan misinya yimihi terwujud. jangan sampai sudah menyalakan dupa yellow di sepanjang track dan berteriak-teriak memanggil, ternyata yang dipanggil tidak nongol-nongol, kan itu sungguh melucukan sekali to ?? hehe..

    atau barangkali dupanya diganti orange, siapa tahu jadi juara 1st podium. hehe…

    • pokonya harus ada yg menemani marc sepanjang 10 lap pertama, dengan pace race marc tentunya! silahkan adu otak gmn cara bawa motor dengan pilihan ban masing2 tapi bisa sama dengan kecepatan marc di 10 lap awal…satu lagi, FP.2 kalo marc P3 atw P4 (apalagi P1/P2)…bahaya buat semua! catat itu!

      • adu otak ?? lomba makan otak-otak mungkin maksudnya mas mulyadi ?? pas bulan depan perayaan 17an. hehe…

  14. 2012 DP26 – RCV
    2011 DP26 – RCV
    2010 DP26 – RCV
    2009 VR46 – M1
    2008 CS27 – Desmo GP
    2007 DP26 – RCV
    2006 VR26 – M1
    2005 NH69 – RCV
    2004 Biaggi – RCV
    2003 Gibbernau – RCV
    2002 VR46 – RCV

    tradisinya sachenring lebih dominan mesin V dibanding inline
    bahkan sirkuit dimana pedrosa palinga banyak menang dikelas motogp (4x sama dengan sirkuit valencia)

    • Menarik. Rcv era ramah pada smw rider. Dan desmo ditangan superalien stoner. Anomali. Saat ITU era dimana Honda pioner 4 tak. Y lain blm bs move on Dr 2 tak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version