Home MotoGP Fabio Quartararo Tercepat FP1 MotoGP Sachsenring 2019

Fabio Quartararo Tercepat FP1 MotoGP Sachsenring 2019

79

TMCBLOG.com – Step pertama misi Incar kemenangan ke 10 kali Bagi MM93 atau pun usaha Untuk Menjegal Marc Marquez untuk menang 10 Kali di Sachsenring dimulai di Sesi FP1 ini. FYI, rekor Laptime Sachsenring adalah 1:20.270 atas nama Marc Marquez di tahun 2018 yang lalu. Sampai Menit Ke 25 Marc Marquez yang menggunakan ban kombinasi Medium – medium memimpin Time sheet dengan laptime 1:21,464 diikuti Alex Rins dan Quartararo.

Di Box Marc Marquez sendiri sudah disiapkan dua Honda RC213V, Salah satunya adalah yang menggunakan Frame Carbon – Covered . . Foto Jurnalis Dr Thomas Morselino memperlihatkan hal ini seperti foto di atas.

Di Kubu Valentino Rossi, Menurut foto foto dan cerita dari Dr Thomas Morselino Juga terlihat bahwa ada sedikit perbedaan Sasis yang dipakai Oleh Valentino Rossi dan Maverick Vinales di Sachsenring ini. Dan ini menurut regulasi diperbolehkan, terutama soal Sasis.

Di 10 menit terakhir Sesi FP2 Marc Marquez menggunakan ban depan Baru Hard dikombinasi dengan Ban Medium di Belakang, sementara pembalap Lain seperti Rins, Vinales, Fabio, Rossi dan Dovi menggunakan Ban Soft-Medium.  Menit ke 42 Valentino Sempat Naik ke posisi dua sebelum digeser Fabio. Semenit kemudian Quartararo memimpin Time sheet FP1 dengan 1:21,390 Dan akhirnnya 45 menit FP1 selesai dan menghadirkan nama Fabio Quartararo Sebagai yang tercepat diikuti Marc Marquez dan Valentino Rossi. Kita nantikan FP2 nanti yaaa

Taufik of BuitenZorg

79 COMMENTS

  1. fabio kayanya menjanjikan, dia sudah simulasi race pake ban depan soft dan bisa dapet race pace 1’22 rendah. tadi juga sempat dapet lean angle 62 derajat, dasar bocah edan

    • di run ke-3 dia (dan si-FQ20) nyoba pake ban baru soft-soft (sementara rider yg lainnya banyak yg pada ngetes ban Soft-Medium / Medium-Medium (dipake terus sepanjang FP1 kaga ganti2).
      Dan dr penggunaan ban baru soft-soft itu, dia cuma 1x tembus 1:21.
      Rider inline yg lain belum pada serius untuk time attack di akhir FP1

  2. Rider yg kerjanya terstruktur dan sistematis, kayanya cuma mm dan teamnya, yg lain mungkin 1 level dibawahnya.

  3. di FP1 sebagian besar rider 3x run (Dovi 4x run)

    sebagian besar rider 10 besar memulai FP1 dengan ban Soft-Medium kecuali Marc dan Cruthclow (keduanya Medium-Medium)

    Banyak yg melakukan pengetesan ban Soft-Medium dgn menggunakannya secara full di FP1 kecuali si-20 dan 46 yg milih pake ban baru di run ke-3.
    Cruthclow sendiri malah ngetes ban medium-medium sepanjang FP1

    kemudian….
    Sepertinya Marc sendiri yg make ban Hard(New) – Medium(Used) di Run ke-3 dan ban belakangnya sepintas terlihat abis di akhir sesi FP1 (cmiiw)

  4. Sudah jelas memperebutkan gelar dunia tahun ini sudah tak mungkin. Kami sudah lihat jarak 44 poin antara Marc Marquez dan Ducati (Andrea Dovizioso), dan kami lebih jauh tertinggal. Ini berarti gelar musim ini sudah nyaris mustahil diraih,” ucap Jarvis, seperti disadur dari Marca, Jumat (5/7/2019).

    “Akan tetapi kami bisa memenangi balapan. Terlebih, (Sirkuit) Sachsenring bukanlah sirkuit di mana Anda butuh top speed atau tenaga besar. Anda hanya butuh motor yang jinak. Kami bisa tampil baik di sana. Kami harus tetap menargetkan kemenangan musim ini”

    statement menarik jin jarvis (lempar handuk alias udh nyerah). artinya semua rider yamama ga ada beban harusnya. kaya di jadiin lab berjalan di sisa musim. sambil nyolong2x kemenangan kalo memungkinkan? cmiiw

  5. Kang T4ufik atau Kang Nug1e, tolong dianalisis kenangapa FQ begitu jolgandol,
    Kenangapa VR naik turun seperti itu (Kadang di FP bagus, tapi pas race begitulah). Kalau dari Kang Carlo Pernat kan ada 3 hipotesis, kalau dari Kang T4ufik atau Kang Nug1e kira-kira ada apa dengan VR.
    Nek si MM ora susah dianalisis,hehe. Anu wis Jolgandol, hehe
    Suwun Kang.

    • Rossi FP bagus, pas race lambat? enggak kebalik? waktu di catalunya di FP dan race kenceng, tapi sayangnya ada racing incident. direview lagi ya

      • Kan inyong bilang “kadang”. Kadang kan artine tidak selalu Kang. “Kadang FP bagus, pas rece begitulah”. Sing ngomong pas race lambat sapa Kang?
        Kan ada kalanya FP biasa, race bagus,
        Ada kalanya FP bagus, pas race biasa saja.
        Ada kalanya RP dan Race sama-sama bagus.
        Begindang Kang.

    • Bro . . bentar saya mau tanya dulu . . apa Nggak takut dibilang : ” suka sedih kalo liat cara penulisan komen, udh berantakan, penggunaan huruf besar sering ngasal sering typo.. ” 😀 . . . jujur saya pusing baca komen mu wkwkwkwk 😀

  6. Apa bedanya Quartararo 2019 dan Folger 2018?? Gak ada bedanya.. Sama2 bisa nempel Marquez di Sachsenring..

    Sekali lagi, NEMPEL.. Kalo juara ya nunggu Marc crash dulu

  7. suka sedih kalo liat cara penulisan artikel, udh berantakan, penggunaan huruf besar sering ngasal sering typo..

      • Haha baru sadar. Selama ini gue fun aja bacanya, typo atau kaidah bahasa indonesia ga pernah gue perhatiin. Ada typo baru sadar setelah ada yg komen. Kali ini baru sadar klo kaidah EYDnya berantakan juga.
        Ayo kang… Jadiin tantangan menulis lebih rapih tapi tetap menari dan uptodate

      • @anakrantau
        Pertama kali moto3 fq20 pake honda, hasil didikan hondut, justru yamaha skrg yang berhasil mengambil keuntungan. Lorenzo di awal moto2 juga merupakaan binaan honda, justru yamaha yg mengambil keuntungan. Jangan dibolak balik om.

  8. petruci semestinya podium di sasenring. pasukan inline mesti berhati-hati supaya dapat memberikan jalan seluas-luasnya bagi rosi untuk bisa nyodok ke depan. ingat ini legend tertua di grid motogp. harus diutamakan

  9. Dulu Johan, skrg Fabio, sama-sama bikin gebrakan dng M1 versi thn sebelumnya. Gmn ga bingung ini insinyur Yamaha dng komplain Vale/Maverick?

    • Sedkit Koreksi . . . Fabio Pakai M1 tahun 2019, BUKAN Yamaha M1 tahun sebelumnya
      jangan kekeuh ya? 😀

      • padahal saya nanya Langsung hadap hadapan ama Lin Jarvis dan Kouici Tsuji segala Yah?
        Kaum apa sebenarnya yg kayak gini ya ? 😀

      • kaum “pokoknya Rider Pabrikan Yamaha ampas” kalah sama satelit, apalagi sama rider pabrikan lainnya

  10. SetengaH detik lebiH lambat dari Marq 2018.. yg lain masih ,3 ,4 lebih lambat dari Marc2019… masih aman.. ngapain maksa sampai limit trus Resiko ndlosor..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version