Home WSBK Urgensi Dorna untuk membuat formula regulasi demi World SBK yang lebih ‘merakyat’

Urgensi Dorna untuk membuat formula regulasi demi World SBK yang lebih ‘merakyat’

51

TMCBLOG.com – Kemunculan all new Honda CBR1000RR Fireblade generasi terbaru memang sudah sangat dinanti-nantikan oleh para bikers terlebih lagi para penggemar balap di seluruh dunia. Pasalnya memang Honda sudah lama absen juara WSBK akibat belum adanya mesin dan paket motor yang bisa menyaingi rivalnya di lintasan, meskipun di ajang lain seperti Endurance, Honda Fireblade masih bertaji untuk memberikan perlawanan. Satu hal yang ditakutkan oleh Dorna Sport selaku promotor WSBK adalah masuknya motor produksi massal dengan harga selangit imbas dari teknologi dan performa motor yang mendekati mesin pacuan MotoGP.

Dorna Sport memegang hak atas WSBK tidak dalam hitungan waktu yang sebentar sob, dikabarkan bahwa Dorna akan memegang peranan utama di WSBK ini hinga tahun 2036. Kemudian pada ajang World Superbike saat ini Aprilia dan MV Agusta telah menyatakan keluar dari gelaran WSBK. Sedangkan Suzuki hingga saat ini belum menunjukkan ketertarikannya pada WSBK. Meskipun saat ini semakin banyak kedekatan spesifikasi teknis antara motor balap dengan motor produksi massalnya, namun apa yang Ducati Corse perlihatkan tahun 2019 ini dengan Panigale V4R mereka seharga 40.000 Euro membuat Kawasaki sedikit gusar dan bertanya-tanya apakah memang diperlukan mengambil jalan seperti Ducati di WSBK dengan harga motor [sebagai basis untuk lolos homologhasi balap] semahal itu. . ?

Kawasaki ZX-RR MotoGP

Maka kini muncul ide dari pabrikan lain untuk memproduksi dan menjual motor berbasis mesin MotoGP yang ‘disamarkan’ demi untuk bisa ikut di World Superbike? Saat ini, Honda, Yamaha dan Kawasaki sedang berpikir untuk membangun sebuah mesin sebagai proyek Anti-Ducati yang bisa saja dibuat secara sangat eksklusif, dan juga dijual dengan nilai 40.000 Euro. Dari pihak Dorna sendiri sudah mewacanakan, dan berkata “Saat ini kami sedang mempertimbangkan berbagai ide dan saran,” terang Carmelo Ezpeleta. Sebagai informasi, peraturan WSBK jaman dahulu mempunyai syarat bahwa model yang bisa ikut balap harus memenuhi penjualan sebanyak 3.000 unit sebagai dasar homologasi, sedangkan saat ini pabrikan hanya perlu menjual sebanyak 500 unit, kemudian model tersebut diperbolehkan mengikuti World SBK dengan modifikasi lanjutan untuk keperluan balap.

Tak heran ketika kita disuguhkan Yamaha YZR-R1M yang dijual per-batch tahun 2015. Dengan batch pertama sebanyak 500 unit demi bisa lolos homologasi World SBK terlebih dahulu. Lalu di awal tahun 2019, Ducati membuat model eksklusif Panigale V4-R dengan segala macam parts eksotis kelas ‘sultan’ yang sepertinya sangat siap turun balap dengan harga 40.000 Euro tersebut, demi bisa lolos homologasi balap. Saat artikel ini dipublikasikan kita belum mengetahui berapa harga yang akan ditawarkan oleh Honda untuk CBR1000RR Fireblade terbaru nanti jika bocorannya saja sudah mengklaim sebagai “mesin motor inline-4 paling powerful”. Maka kondisi sekarang-sekarang ini sudah cukup untuk memaksa Dorna untuk ambil tindakan dan atur sikap untuk membuat peraturan yang jelas terkait motor basis yang akan dipakai pada World SBK. Kalau cuma sebatas jumlah produksi minimal sih bisa saja setiap pabrikan membuat motor edisi eksklusif terbatas 500 unit terus-terusan, berbekal mesin khusus berperforma tinggi dan dijual hingga 40.000 Euro hanya demi untuk tampil kompetitif atau mendominasi di WSBK. Tapi mau dibawa kemana balap motor produksi massal ini ketika motor yang dipakai harganya tidak terjangkau oleh bikers pada umumnya?

Nugi TMCBlog

 

51 COMMENTS

  1. Ditambah batasan harga kayaknya jg perlu selain jumlah produksi, dgn batasan harga maka part2 eksotis jg akan dibatasi mengingat pabrikan jg perlu margin profit

    • Setuju, harusnya ada batasan harga. Biar pabrikan lain bisa bersaing, tinggal lihat Ducati sanggup enggak bikin motor kencang dengan harga murah untuk kompetisi WSBK. Kayak nya bakal lebih seru WSBk kalau seperti itu.

    • kl udah demi ambisi dan eksposure, profit margin pun udah g diperhitungkan lagi. Porshce 917 (ambisi yg hampir bikin bangkrut perusahaan), HRC RC series di WSBK, Panigale V4R, dan CBR Fireblade edisi khusus (kemungkinan). Semua perusahaan induknya juga g mikirin berapa margin yg diperoleh dari penjualan produk khusus mereka, asal hasil kreasi mereka lolos regulasi homologasi, bahkan sampe ada yg ngakalin inspektor dengan nunjukin 1/2 dari jumlah regulasi di gudang satu, dan setelah itu dipindahkan ke gudang lain untuk kembali dihitung sebagai 1/2 dari sisanya.

      • nice info om, kira2 solusi apa ya yg terbaik, supaya pabrikan macam mv agusta, aprilia, dan suzuki tertarik kembalik ke wsbk

        • G ada solusi yg terbaik, sepanjang promotor bisa menjanjikan eksposure dan kemungkinan kompetisi yang setara tanpa celah ngakali regulasi sehingga balapan pun akan ketat dan otomatis akan berdampak pada bertambahnya jumlah penonton (AFAIK, WSBK masih jd balap motor terpopuler), pabrikan lain juga akan melihat dan mempertimbangkan Cost-Benefit dari ikutan seri Balap dunia. Apalagi ini balapan yg mempertontonkan motor yang bisa mereka jual kepada publik.

      • @AIM-1N “bahkan sampe ada yg ngakalin inspektor dengan nunjukin 1/2 dari jumlah regulasi di gudang satu, dan setelah itu dipindahkan ke gudang lain untuk kembali dihitung sebagai 1/2 dari sisanya.”

        Ini pabrikan Itali seinget saya, tapi siapa yah kang Aimin? Dulu pernah baca, nyangkut dikit tapi lupa….

        • nah utk kasus motor ducati edisi 500pcs itu apa emang diinspeksi jeroannya supaya bisa membedakan mana yg v4 mana yg v4r

        • @tahilalat Pasti dalam pengawasan mas, cuma caranya seperti apa saya tidak tau. Apakah dibongkar satu-satu (sepertinya gak mungkin yah, repot) atau diinspeksi saat dirakit di pabrik. CMIIW

        • Entahlah, inspector yg tahu. Tp dulu kl 917 dicek sampe daleman, dia pasti g bakalan lolos ikutan 24h leMans, karena sebagian besar mobil yang diinspeksi make gearboks truck………

        • IIRC, Toivonen kecelakaan menggunakan Delta, dan kematiannya juga yg mengakhiri Rally Kelas B karena dianggap berbahaya. IMO, sepertinya mobil Lancia yang manapun karakternya mirip sm RC213V di MotoGP, Unforgiving. Cuma pembalap nekat sekaligus berbakat yang bisa sukses menggunakan Lancia.

    • Lancia 037
      sebuah strategi unik utk lolos homologansi WRC group B
      FIA inspeksi di gudang A
      FIA : “kok cuma separo…??
      Lancia : “gudangnya ga muat om, separo lagi di gudang lain, yuk saya antarkan kesana
      #di dalam perjalanan
      Lancia : “yuk makan siang dulu om, ada restoran puenaaak disana…”
      #makan siang mevvah Lancia & FIA, disertai canda tawa + minuman anggur mihil
      kru lancia di gudang A : “Ayooo…. buru..!! pindahin semua mobil ini ke gudany B…!!!”
      Lancia : “monggo diwaregne paak FIA, iki looh, anggure masih 5 botol…”
      #2 jam berlalu…
      Lancia : “yuk pak… kita jalan lagi ke gudang B”
      #setiba di gudang B
      Lancia : “ini pak sisanya, monggo dihitung.. pas kan sesuai regulasi….”
      FIA : “kok koyok e muiriip sama yg tadi yaa… tapi yo wes laah.. rapopo”
      ??????

      • Nonton dramatisasinya di The Grand Tour, asli bikin ngakak.

        Saat race pun cunningnya tetep keliatan, seperti ganti ban di tengah race, sengaja start belakangan dan mundurin waktu start pake alasan seat belt jam biar mobil yg start duluan bersihin debu di track dl.

        Lha, ini kan page motor, kenapa malah bahas rally car

        • aku yo baru ngeh cerita uniknya lancia + pembalapnya di TGT
          baru tau kalo ada pabrikan yg ga peduli sama jurdu pembalap, yg penting juara konstruktor
          padahal pembalap kedua peluang besar jurdu, tp karna udah ngunci poin konstruktor, jadi ga balap di 2 seri akhir
          pembalap utamanya juga unik, ogah jurdu dgn alasan ga mau terkenal & bisa nolak salah satu seri karna ga suka
          ?????

    • Jual pada harga produksi.. margin cuma di agen saja… kan cuma 500 biji.. handmade…
      Ambil laba di mbit saza cukup..

    • dorna salah sendiri ? FG Sport udah baik2 bikin regulasi tuning bebas sebebasnya seperti UB150cc. masuk Dorna, hadirlah regulasi evo (tuning seminimal mungkin/alasan penekanan biaya). pabrikan pun menyiasati bikin motor spek dewa sejak awal produksi krn dlm balap tuning dibatasi. senjata makan tuan wkwkwkk

  2. ” Kalau cuma sebatas jumlah produksi minimal sih bisa saja pabrikan membuat edisi eksklusif terbatas 500 unit terus-terusan, berbekal mesin khusus berperforma tinggi dan dijual hingga 60.000 Euro hanya demi untuk tampil kompetitif atau mendominasi di WSBK. Tapi mau dibawa kemana balap motor produksi massal ini ketika motor yang dipakai harganya tidak terjangkau oleh bikers pada umumnya?”

    yup ducati bgt itu, V4R klo gasalah dijual limed 500 unit kan? bagi jepun price yg tidak masuk akal untuk motor promass

  3. Kemungkin besar CBR baru lebih mahal dari R1M. Karena R1 M pun belum jurdun dari lahir 2015 oleh vr.

    Walu CBR baru pun blm tentu jurdun dithn pertama atau ketiganya.

    • ga aneh om…
      di enduro faktor kemenangan bukan hanya cepat per lap
      tapi ketahanan & irit
      walaupun paling pelan sendiri, CBR bisa bertaji karna irit
      motor lain 40 menit sudah masuk pit utk ganti ban & refuelling
      sedangkan CBR bisa 50 menit.. bahkan 60 menit baru masuk pit

  4. Kok lebih seru jaman Carl Fogarty dulu ya…banyak pabrikan ikut serta dan beraneka macam motor.. ada yang 2 silinder, ada yang 4 silinder, kapasitas CC nya juga beragam…

  5. Gak perlu pake batasan harga. Batasan penjualan aja naikin ke 1000 unit. Kubikasinya aja yang dibatasi maksimal misalnya 1000cc. Kalau CCnya campur-campur ya tetap saja adagium “No replacement for displacement” itu berlaku.

    • Terus ngarep HRC menghidupkan kembali program RC211V yg didowngrade khusus diproduksi massal 500 unit buat kompetisi di WSBK………………

      *mulai nabung, berenti jajan kuota buat mobile game, banyakin sholat hajat

  6. Salahnya dorna sendiri.

    Sebelum wsbk diambil alih dorna, kan lebih seru.

    Kalo mau yg sama dg produksi massal, ya ikut kelas superstock.

  7. Om Nug, apakah sales2nya bakalan upping price utk produk “Anti-Duc*ti”? (karena stok limited).
    Jatoh2nya tetap >40k Euro donks….

  8. Kenapa ga sekalian WSBK pake motor motogp yang dua tahun lebih tua yah dengan Ban dan elektronik yang berbeda dari motogp..

  9. Regulasi oprekannya dibalikin ke semula dibanding yg sekarang kayak STK1000,tapi yg udah spek dewa dr Sononya malah lebih beringas dan tim privat yg dananya terbatas malah lebih tertinggal ya

    Hmmm, gimana ya ???

    Batas harganya aja tetep,tapi semua motor produksinya harus sama plek semua jadi konsumen juga lebih untung,bukan kayak yg terbatas 500 speknya hampir langit dan bumi dgn yg edisi generik,jadi gak ada yg rela sedikit rugi demi nyelipin teknologi MotoGP yg aslinya harganya bisa lebih dr 40k euro tapi karena cuma butuh 500 unit masih bisa di toleransi,karena harus mikirin profit juga karena di produksi massal secara tidak terbatas jumlahnya,makin pecah deh tuh otak RnD nya ???

  10. Weleh.. Dengan fireplace baru nantinya..

    Apa dapet imbas juga di ajang EDC? Saya penasaran pasalnya ngelihat perfoma CBR di ewh sekarang aja udah serem apalagi ini nanti ada fireblade VTEC?

  11. Kenapa gak contoh British superbike aja sih? Di sana hampir semua pabrikan bisa juara loh dan gak sampai ketinggalan 1 kecamatan juga yg di belakang posisi 1-2, padahal ada panigale v4r juga disana.

    • Akur. Kl emang beneran pingin nonton balapan seru, British Superbike pakem paling pas, hampir g ada pembalap dominan karena keunggulan motor. Atau kl mau nonton balapan mobil yg cucuk-cucukan, buat saya DTM palng pas

      • @AIM-1N DTM masih standar..
        Coba nonton TCR Europe atau BTCC..
        Balapan anti ngantuk dan gk nentu siapa yang dominan.. Hehehe

  12. nanti namanya jadi World Semi Prototype Superbike (WSPSBK) nih, adu motor limited edition semua, tapi menarik juga kalo dibuka kelas baru spt itu, semacam super stock tp versi full spec

  13. makanya dorna salah sendiri ? FG Sport udah baik2 bikin regulasi tuning bebas sebebasnya. masuk Dorna, hadirlah regulasi evo (tuning seminimal mungkin/alasan penekanan biaya). pabrikan pun menyiasati bikin motor spek dewa sejak awal produksi krn dlm balap tuning dibatasi. senjata makan tuan wkwkwkk

  14. Jadi keinget motogp jelang akhir era 800cc hampir kolaps gara gara balapannya dianggap monoton, juaranya 4L, tim pabrikan pada mundur akibat krisis ekonomi global. Semoga dorna punya exit strategy yang sesuai dengan filosofi “balap sosialis” nya hehe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version