TMCBLOG.com – Dominasi Total Marc Marquez Sebenarnya sudah ia perlihatkan secara empirik semenjak FP1 dimana Ia berjarak 2 detik dari Laptime pembalap Lain di kesempatan Latihan bebas Pertama. Dan sebenarnya Sinyal kedua hadir di FP4 dimana Saat itu Marc Marquez sudah mulai melakukan Long lap selama 17 Lap. Di race Simulation ini Kita Bisa lihat Race Pace Marc diatas ban Medium – Soft memang nggak Jauh dari apa yang ia perlihatkan saat race. Yes, Paling tidak Marc sudah Sangat Siap banget jika race dilakukan Saat Track Kering, dan ini dibuktikan saat race dimana semenjak lap Pertama Ia langsung membuka Jarak Satu detik dari pembalap yang mengejarnya. Lap Push di Lap lap awal sehingga Laptime tercepatnya pun tercipta di lap ke dua. Akan juga menarik melihat data data dan analisa Pasca Race ini, sebelum itu kita akan bahas dulu data data dan fakta hasil race MotoGP Aragon 2019.
Aplaus Juga diberikan kepada Andrea Dovizioso yang berhasil menjaga asa Championship. Dovi Start dari Posisi Grid 10 dan dengan Holeshot Devices bisa merangsek ke P7 setelah lap pertama. Lalu Satu persatu Dovi mulai Overtake pembalap di depannya sampai akhirnnya finish di Posisi P2 . Jack Miller Memupus Asa Yamaha Untuk Bisa Podium di Aragon ini sekaligus menegaskan Kedigjayaan Mesin V4 di Sirkuit Motorland Aragon Tahun ini.
Secara umum, Jarak antara Marc Marquez ke Andrea Dovizioso adalah 98 Point Sekarang. Dan dengan sisa 5 Race dengan nilai maksimum 125 point, Ini artinya pasaca Aragon Juara DUnia 2019 tinggal bersisa kemungkinan Untuk 2 pembalap saja Marquez dengan Kemungkinan Terbesar diikuti DOvizioso.
Dengan 98 Point Marc Marquez akan memasuki Seri Match Point dimana ia bisa Kunci Juara dunia Mulai di Thailand. Kuncinya adalah Marc Harus menjauh lebih dari 100 Point pasca Seri Buriram Nanti. Satu komutasinya adalah Jika ( bani andai andai dah 😀 ) Marc Juara di Buriram dan Dovi Finish P2 maka Marc Akan Bisa kunci Juara Dunia Di Thailand.
Danilo Petrucci yang finish di P12 sementara dengan Suzuki GSX-RR dengan setengah kumis Hilang Alex Rins berhasil Finish di P10 membuat Untuk semeentara Rins Bisa naik ke Posisi 3 Championship.
Pasca Aragon, Honda menjauh 5 point dari kejaran Ducati di Championship pabrikan sementara di Championship team, Ducati team masih memimpin dengan jarak 24 point dari Kejaran Repsol Honda.
Quartararo memang hanya finish P5 di Aragon, namun dengan hasil ini ia menjauh dari kejaran Joan Mir sejauh74 point di Championship Para Rookie 2019.
Bukan hanya di Klasemen Rookie, Fabio Quartararo pun sementara ini merupakan terbaik di Championship Pembalap Satelit dan mengungguli sementara beberapa Nama anma seior seperti Miller, Crucchlow, Morbidelli dan nakagami. Sementara itu Petronas Yamaha SRT mengungguli 37 Point di depan LCR Honda di Kalsemen team Satelit jelang 5 race terakhir.
Jika Menyangka Bahwa Marc Maruez mendominasi Aragon dengan Modal Top Speed mesin Hodna RC213Vnya itu kayaknya kurang tepat juga. Lebih ke karakter overall, Buktinya di soal Top Speed Maksimum, Marc Kalah 13 km/jam dari Dovizioso, dan secara rata rata Top SPeed Marc Kalah 10 km/jam Juga dari Dovizioso. Semoga berguna
Taufik of BuitenZorg
mantap
Jika sampai akhir musim point f1/4 lebih besar dr rossi meskipun cmn beda 1 point, yakinlah si mbah berada dalam tekanan besar untuk mengakhiri kontrak lebih awal..
Juara 93
I4 = 3 sector gue cepet ?
V4= cukup 1 track lurus gue dh ninggalin lu bro ?
I4 = racing line gue lu tutupin! Sialan ga bisa overtake ?
V4= makanya lu cepetnya di fp dan qlpyng aja , ini moto GP bro bukan qualiyping GP,
??
RcV213 Marc terlemot tapi menang seprovinsi..
F1/4 fix minus 500Rpm tapi finish di depan kakek legend…
Marc sdh kayak robot Pak. 5 top speed sama plek.
Dia hafal tiap jengkal sirkuit ini.
Pertalittttt
Skill bro, speed nomor skian
Skill bro, speed nomor skian
Podiun 1..
dua kali beturut turut…
Atau salam 20 detik…
Kandang inline plus kandang ABN menang hebat…
Kandang V4 plus kandang MM (counterclockwise) menang sekebon….
Soal top speed kyanya marc ‘nahan’ gas biar ban soft nya durable,soale beda jauh sm FP1 (341 km/jam) & Untuk championsip peluang besar selain jurdun tahun ini juga marc bisa bidik rekor point terbanyak 1 musim yg masih dipegang lorenzo (383 point) di 2010
Nah ntu dia,satu lagi rekor bakal tercipta
siapa yg nyangka, rider yg terkenal agresif sekaliber Marc, bisa tampil konsisten dan smooth di musim ini mengunakan motor yg “tidak manusiawi”.
bukan tidak mungkin dia bisa tembus / melewati angka psikologis 400 point diakhir musim (asalkan dia tidak jatuh) dan bikin rekor baru lagi
Yup, agresifnya marc sekarag udh kalah sm kedewasaannya
IMO, biarpun riding style alaminya Marquez agresif, tapi spektrum balap Marc Marquez emang lebih lebar. Mau agresif bisa, mau smooth monggo, adu late braking ayuk. Tapi y gitu, dia g bakalan sejago rider lain yang emang riding style alaminya di situ. Adu late braking, dia bakal kalah sama Rossi, adu smooth, dia bakal kalah dari JL99 ato AR42.
Makanya di musim ini dia bisa konsisten posisi 1 dan 2, karena dengan kemampuannya dan ditunjang RC213V MY2019 yang memiliki power delivery lebih baik, dia bisa mengembangkan beberapa strategi balap untuk tiap track. Itu yg bikin dia jadi dominan dan bikin balap yang lebih kompetitif bisa terlihat membosankan………..
berarti cocok diberi gelar professor
hmm entar dulu bung Aimin
“…Adu late braking, dia bakal kalah sama Rossi..”
pernyataan ini diperoleh dr data kapan dan dimana ya klo boleh tau ??
klo dr ingatan saya (maaf2 klo salah)….
Brembo taun lalu (2018) pernah bikin list 4 rider dgn late brake terbaik berdasarkan hasil di Mugello
kakek legend bukan yg terbaik (tp nomor 3)
urutan 4 Master late braker terbaik:
1. Marc
2. Iannone
4. Petrux
IIRC, 2018 Rossi udah bukan di kondisi prime lg, dan seingat saya, race craft-nya saat itu bukan yang ngotot, push the limit untuk memperoleh hasil terbaik (krn emang motornya g bisa dibuat seperti itu), tapi lebih mengoptimalkan performa motor yg ada (malah Vinales yg lebih ngotot). G heran kalo data Brembo mencerminkan hal tersebut.
Tapi di kondisi terbaiknya, keunggulan Rossi terhadap rider lain adalah block passnya yang muncul dari teknik late brakingnya. Teknik braking Rossi sama dengan rider jadul, mengutamakan front brake, tapi saat late braking, jarang terlihat ban belakang Rossi terangkat, seperti halnya Marquez. Kondisi ini menunjukkan kl Rossi bisa mengatur distribusi rem antara ban depan dan belakang. Teknik ini yang membantunya melakukan block pass, mengerem lebih lambat dibandingkan rider lain, tapi motornya tetap terkontrol dengan baik. Hal ini berdampak pada bike positioning yg menghalangi motor lawan untuk memperoleh apex, dan mau tidak mau lawan akan mengurangi kecepatan untuk tidak miss the apex. Beda dengan Marquez saat block pass, sering kali dia miss dan tidak bisa memposisikan dirinya untuk memblock lawan secara sempurna (beberapa kali malah block passnya mengakibatkan dia lose front/rear).
Kondisi ini masih terlihat sampai di musim 2016, sebelum akhirnya dia mulai merubah riding craftnya saat M1 mulai g kompetitif. Kondisi ini juga yg membuat Rossi terlihat lebih baik dibandingkan rekan setimnya di 2017 dan 2018, false competitive feeling. Terlihat lebih cepat karena hasil akhir yang lebih baik, wlpun sebenarnya yg mengakibatkan hasil akhir tersebut lebih pada riding craft yang mengoptimalkan motor, bukan push the limit.
Masbro@A1M1N,soal spektrum balap marc dia emng prnah komen klo pengen bgt punya sisi kelebihan dr Rossi,dovi sm lorenzo tp ga nyebutin rins. & Late brake + block pass nya rossi ke lorenzo di last lap catalunya 2009 emng paling paling aduhai yg pernah sy lihat
Jadi inget quote nya santi hernandez “marc ga pernah berhenti berkembang”
Power dan top speed bukan segalanya. “Motor liar” adalah frasa yg harus dibayar untuk itu.
Lebih baik Power ‘embarassing’, tapi manusawi. Katanya.
(Lalu satu persatu pabrikan lain ngelewatin dia) ?
Andaisaja tidak crash di CotA mungkin jurdun sudah ditangan ya?
@Level7, secara matematis andai/jika/kalau (minjem kosakata ABM) sih gtu…? (Imo) marc crash di cota bukan murni kesalahan dia,tp krn ga mau nyari kambing hitam dia ‘ngalah’. Itu jg faktor timnya tim yg paling kondusif se grid motogp. Saling menghormati & tepo seliro
Match point ////93
Marquez cuma butuh curi 2 poin unggul setelah Buriram.. Jadi selisih 100 poin dengan Dovi setelah race Buriram
Klo pun setelah Race Buriram Marquez gak pernah finish dan Dovi selalu P1 di sisa race dan jika poin mereka sama diakhir musim maka penentuan juara dilihat berdasarkan penacapaian P1 terbanyak
CMIIW
Yang mana secara data Marquez sudah 8x P1 sampai race Aragon
Sedangkan Dovi disisa Race setelah Buriram jikalau terus finish P1 hanya akan mendapatkan 7x P1
Dan jika penetuan juara ditentukan beedasarkan jumlah P1 karena pencapaian poin kedua rider sama maka tetaplah secara pasti Marquez sudah bisa selebrasi di Buriram mengingat jumlah P1 kedua rider tsb..
Bener gak sih..
Semoga marc kunci gelar si thai, trus crash di setiap seri tersisa. Biar contendsr pada keselll kayak musim2 sebelumnya.
Jangan lah, start dri tengah atau belakang aja, gk usah ikut QP, biar seru
Kayaknya lebih afdol di Jepang sih kuncinya,biar CEO H0nda yg biasanya ikut nonton juga seneng kayak tahun lalu
Jadi yaa diharap santuy saza untuk GP Thailand besok,hehe
Andai andai andai saja seri misano ada di akhir paruh kedua motogp maka markes berpeluang merayakan jurdun dimarkas ucio dan pasukannya ?
andai andai kemarin di austin engga jatuh ya pak
I4 = 3 sector gue cepet ?
V4= cukup 1 track lurus gue dh ninggalin lu bro ?
I4 = racing line gue lu tutupin! Sialan ga bisa overtake ?
V4= makanya lu cepetnya di fp dan qlpyng aja , ini moto GP bro bukan qualiyping GP,
??
Kelasnya emang selevel hafidz zahrin bro, soal naik yamaha aja jadi keliatan kompetitif. Zahrin juga hebat waktu pake M1 satelit.
Jika MM93 mampu menyembunyikan kelemahan motor, maka M1 mampu menyembunyikan kelemahan rider ?
@Apalah
gw suka statement paragraf kedua lu… ?
Segera print out artikel AnaLisa Wak…..
Jika MM93 mampu memaksimalkan kemampuan motor, maka M1 mampu memaksimalkan kemampuan rider 🙂
owww. pantesan si kakek legend milih balik kucing ke yamyam, dan tetap bertahan walau 7thn “zonk”
seringkali fansnya koar2, karena dulu bisa juara dunia pake tim “satelit” honhon.
sekarang dibungkam karena ada fakta baru: dia sekarang bahkan tidak bisa keep-up lawan rookie di tim satelit yamyam di beberapa race,
bahkan kemarin dia finish jauh (13 detik) dibelakang rider Aprilia. Titel “sunday rider” udah kagak relevan lagi.
lemot di QP dan lemot pula saat race
mengingat dia juga rider level alien (setidaknya waktu jaman dulu), ….it’s kinda embarrassing
Sunday rider dan juara overtaking kemarin adalah Dovi,karena dari posisi 10 bisa merangsek ke 2
@Kevin:
yeah no doubt
bahkan (CMIIW) catatan waktunya relatif imbang dgn Marc (yg lg pake mode “comfort”) sepanjang race
sayang Dovi start agak jauh di belakang
Baru tau saya kl Nastro Azzuro itu team satelit……
Nastro azuro team satelit full support pabrikan bukan ya ?
@makimaki & masbro@A1MIN, secara teknis nastro azzuronya rossi sama kya repsol nya marc di 125 & moto2,support full factory. Bener ga?
@Aimin:
hehehe
kan klo kata FBR, Nasro Azzuro itu tim satelit (walau dibelakangnya ada full support mekanik pabrikan sekalipun)
bagi mereka hanya tim Repsol aja yg tim pabrikan saat itu
@Ghaza:
Yups, bahkan dia udah dpt support bekas mekanik si Doohan
@Aimin:
hehehe
kan klo kata beberapa minions, Nastro Azzuro itu adalah tim satelit (walau dibelakangnya ada full support mekanik pabrikan sekalipun)
@Ghaza:
Yups, (cmiiw) bahkan taun itu dia udah dpt support dr mekanik Doohan
itulah mengapa saya beri tanda petik pada kata “satelit” honhon
sarkas dikit gpp kan hehehe ^^
bedakan antara rider ‘alien’ dengan rider ‘muda’ mas. si ‘itu’ pada jamannya adalah rider ‘muda’, bukan ‘alien’.
si ‘itu’ bisa dikatakan alien justru sekarang ini saat rider muda bermunculan. kata ‘alien’ disematkan karena rider yang bersangkutan berada di dunianya sendiri.
markes alien karena berada di levelnya sendiri di top area, begitu pula si ‘itu’ juga alien karena berada di levelnya sendiri, top area bukan, bottom bukan, medioker juga bukan. paham bukan ?? hehe..
padahal setahu saya, alien itu parasnya ayu loh. hehe..
mudah-mudahan analisa race aragon nanti ada podkesnya. mata saya lelah kalau harus membaca dari atas sampai komentor terbawah. mohon maklum
5 top speed nya marquez angkanya bisa sama gitu ya wak, jangan2 udah diset max speed segitu ya
eh bener lho, yg laen aja beda semua
jeli sekali anda…
?
mungkin strategi mapping-nya berjalan
diset untuk mempertahankan kondisi ban selama mungkin
Membuat Marc terlihat bisa tampil dominan cukup dengan “mode comfort”
Terbukti pula sepanjang race Marc kaga cuma bermodalkan topspeed
Speed cornernya si Marc (terutama di last corner) cukup mengerikan, layaknya lagi naik motor inline
salah satuvfaktornya adalah Anti clockwise. sprti kata Crutclow Marc selalu lebih cepat menikung kekiri
Marc ama timnya ngetroll engineer muda.
“Nih topspeed gua batesin segini”
Eh, Masih menang sekabupaten ?
Sepertinya itu mapping bro, karna tidak ada yg mendekat maka mappingx ga pernah diubah, lain cerita jika rins/dovi mendekat tim akan instruksikan perubahan mapping agar topspeed maksimal. #cmiiw
Ada 2 jenis andai2 :
1. Andai yg sudah terjadi
2. Andai yg belum terjadi
Masa’ yg udah terjadi masih diandai2kan, itu namanya penyesalan.
Nah kalo yg belum terjadi diandai2kan itu namanya keinginan atau cita citata 🙂
Wuah…keren nih quote nya….
Bisa jadi comment of the day nih….
Ada satu lagi om…andai andai lumut
nah, ini layak mendapatkan jempol ke atas dua-duanya. citata ?? siapakah dia mas ?? artis dangdut baru ??
Sedih banget denger komentator bilang “so embarrasing” ketika yamaha vinales disikat ducati dovi
Soal top speed menurut saya kalo marc mau dia bisa lebih cepat lagi.
btw mario aji finish p6 di race ke 2 rbrc aragon, mantap
Saya coba rekap komen ya. Dengan hasil MMfeatCC,dovi feat JM dan MVfeat FQ. Sebenarnya ketiga pabrikan disini seimbang dr segi setingan sirkuit dan motor. Nah cuma ada poin yang bkin perbedaan,yaitu : MM yang memang punya skill lebih dr pembalap v4 lainnya,khususnya pembalap honda lainnya. Dimana dia bisa membelokkan motor dengan angkat ban belakang bahkan saat motor lagi dalam pengambilan corneringnya(kemampuan dirtbike keluar utk atasin mesin liar). Ducati sebenarnya punya cornering bagus dan juga topspeed tentunya dimana terlihat beberapa kali melibas duo yamaha. Yamaha disini sebenarnya sudah kompetitif cuma pendapat saya power mesin yang dikurangin gara”‘musim lalu terlalu ringan masa crank yg buat kelebihan power banyak spin yg akibatkan perubahan jeroan mesin. musim ini berakibat dr penyetabilan ini dan Meski ahli ecu dah bisa atasin problem elektronikpun kalau mesin didalam dah disegel maka ya sudahlah. Tunggu sirkuit yg umbar speed corner saja. Namun kalau dr segi bikers dan pembalap,motor idaman tentunya yang rider friendly Suzuki dan yamaha. Di dalam sirkuit, banyak faktor yang pengaruhi hasilnya. Cheers semuanya.
Komen lu kok nggak ada bully bully nya bro ? Ga kayak mayoritas penduduk sini… Hahaha.
@Rian,gak ada gunanya saling bully habis”in power saja. Yg balapan sama yg digaji besar ya mereka disana. Kita cukup nikmatin balapan dari layar tv saja. @bro aimin,fbs sejati,jos markonjos. Kalau menurut saya suzuki memang powernya lbh besar dr M1,ibaratnya saat M1 wkt bandulnya ringan kyk sebelumnya. Cma sasis memang mantap,secara si DB tuh mantan di Y dlu jg. Sy rasa Rins emang gaya balapnya begitu..saat nikung dia badannya agak tegak sehingga dia bebas ambil racing line yg berbeda..dan tentunya kalau sering menemukan tikungan stop n go itu bakal cpt kikis ban n bs mudah dlosor. Cma analisis seh.
IMO, biarpun GSX-RR lebih cepat, dia bukan motor yang rider friendly, masih mending M1 ke mana-mana.
GSX-RR mirip RC213V punya problem di front end, kestabilan saat braking kurang. G heran Rins beberapa kali crash (dan dia sering kali bingung kenapa bisa crash). Tapi keunggulan mesin dan Sasis GSX-RR g ada yang menyangsikan. Corner speednya gila sampe bikin Dovi frustasi di Qatar, dan motornya mudah dikendalikan saat ditikungan. Sering kali AR42 menyalip lawannya dengan cara bermanuver setelah rider yang di depan mengambil racing line di corner. Seakan-akan AR42 seperti sudah memprediksi racing line rider di depannya. Bahkan saat racing line-nya ditutup pun (seperti saat di Silverstone), proses recoverynya g terlalu lama.
Kelemahan GSX-RR cuman satu, yaitu Alex Rins. His head is so big, his helmet hardly fit. Mknya sering bikin kesalahan yg g perlu. Mungkin ucapan Stoner paling pas emang ditujukan ke Rins. “His ambition outweigh his talent”. Kl emang beneran mau jadi title contender, he need to overcome his ego and working in a manner of a real champion. Mungkin dia butuh bimbingan Alberto Puig……………..
Kenyataanya sejauh yang guwa tonton, racing line Rins beda dari kebanyakan pembalap. Entah emang karena motor atau adaptasi dia yang begitu. Dibilang presisi enggak bisa juga. Dibilang konsisten juga enggak bisa. Puig ama Brivio masih terlalu lunak. Sekalian sama Daligna aja.
betul, rins itu ga sabaran masih hot headed mirip mirip marquez waktu debut pertama, atau franco. m. atau mungkin ada pressure dr suzuki ya?
sering banget kelihatan lap lap pertama rins sperti kehilangan front end nya.
Itu data topspeed marc sama dovi kayanya ketuker deh wak, masa engineer muda salah? Tolong dikoreksi wak tabelnya
Di tutup saat freepractice aja bro
intinya saat ini…yamaha ganti slogan dlu…yamaha semakin ketinggalan hahaha
dan ini dibuktikan saat race dimana semenjak lap Pertama Ia langsung membuka Jarak Satu detik dari pembalap yang mengejarnya.
~~~
Lho bukannya kata insinyur muda tiap lap itu hanya 0,3 detik ya? ??????
Insinyur muda,Si Doel ya??
Jadi inget adegan Benyamin S,pas doel baru lulus dia keliling kampung sambil teriak teriak “anak gua insinyur,anak gua insinyur” ??
anak gua ‘tukang’ ingsinyur, bro
Woh iya,lupa lupa inget sih ?
JL99 yg d blkng bs cetak best lap… Ada signal nih
????
JL race Aragon kemarin best lap ???
dr situs Motogp, best lap si Lorenzo msh di 1:50-an
mungkin situ salah liat data pada gambar di artikel ini ???
itu rekor best lap JL di 2015
Tumben kolom komentar Artikel Rekap Championship pasca race agak sepi… ngga kayak kemaren2 pas MM ditikung di Austin sama Silverstone, ketambahan pula kemaren sama Misano yg beda 0,0X detik… Tamparan keras kah dari MM race semalem, sampe fengsboy susah berkata-kata?
Sponsor2an mah ga lihat sentimen siapa menang siapa kalah.. murni utk naikin/jaga brand awareness..
yah, satu2 nya benteng terakhir di tengah terpuruknya penjualan ke level 2x,xx% ca tinggal itu, untuk campaign produknya…
satu sisi host jg ogah diputus kontrak gegara terlalu “netral”, lihat aja gimana om Matteo, bisa dapet uang darimana??
sebenernya gampang buat *** takeover sponshorship acara itu, tapi si 7 kayaknya keikat kontrak jangka panjang/MoU gitu… cmiiw
dan, sekaliber wak haji cuma dapet sesi teknik corner + kualifikasi, padahal ulasannya lebih berbobot dan “by data” bukan sekedar “by andai/jika” + FB rider tertentu….
contoh host racing yg bagus dulu kyk om Hilbram waktu masih ada F1 di tv lokal, walau dia ngaku fans Renault tapi porsi ulasannya profesional dan imbang…
kenceng banget si marquez
https://berbagibikerblog.blogspot.com/2019/09/alpinestars-jam-air-sepatu-riding-yang.html
memang Marc ini bocah super duper alien, untuk itu saya selaku fby sangat berharap Marc bersedia pindah ke yamaha menggantikan kakek lejen, biar bisa bawa M1 kembali juara dunia, sudah terlalu lama yamaha puasa gelar dan kemenangan, padahal M1 adalah motor paling user friendly se-motogp, dasar ridernya saja yg pada lemot
logikanya kan pakai honda yg terkenal celeng dan liar saja Marc dengan mudahnya juara dunia apalagi dengan yamaha yang begitu smooth, mungkin ibaratnya sambil “merem” juga Marc bisa menang pakai yamaha
Chip asimonya diinstall ditangan kanannya marc…?
Kok helm Dovi masih Shoei rebrand aja,suomy gak cepat tanggap banget sih daftarin size S yg diminta Dovi
Dikata skully helmet kali,ada display kamera belakang dan GPS di visornya
Horeeeeee cucuku marques ntar lg jurdun ke 8 motohipi
Mending ngasi komen di warungnya wak aji…
Soale lagi ga bergairah bikin artikel di blog gegarah pupus harapan di P1 dan P2…
Juru kamera motogp nakal juga ya….nampilin raut wajah kuatir para kru di garasi yamhaha…saat Dovi dan ducati semakin mendekat….
tp paling bagus itu rekaman bos tim petronas waktu ngeliat catatan waktu si Marc di FP1 hehehe
Setelah MM_93 jurdun 10x mudahan HRC pake Inline biar seru wkkkkkkboer
kasian juara microfon tp lebih kasian lagi danilo petruci, harus berjibaku sma lorenzo di papan bawah