Sedikit membahas mengenai latar belakang namanya, yakni Ontoseno sendiri yang merupakan satria pandawa, putera Wekudoro (Bima) yang mengorbankan dirinya demi kemenangan dan kejayaan pandawa atas kurawa pada perang Baratayudha. Menurut Lulut yang membangun motor custom ini di bengkel miliknya, Retrocycle di kota Jogjakarta, pengorbanan seperti yang dilakukan Ontoseno tersebut sudah sangat langka di zaman milenial ini. “Pengorbanan yang dilakukan era sekarang ini kebanyakan disisipi kepentingan tertentu, bukan pengorbanan demi kebaikan bersama. Dan ini saya terapkan pada Ontoseno yang berwujud motor custom yang menganut style flat track race.” ungkap Lulut.
Style flat track sendiri dipilih Lulut karena ada hubungannya dengan program perdana di Kustomfest tahun ini. Frame Ontoseno diambil dari Triumph T140 Bonneville 750, yang merupakan motor paling sukses di Inggris dan dunia pada balap produksi Tourist Trophy (TT) saat itu yang menjadikan nama Bonnevile menjadi tenar.
“Motor ini handlingnya nyaman banget sehingga waktu dipakai untuk harian enak banget.” tukas Lulut yang dirinya cukup berat untuk menyerahkan motor ini ke orang lain. Dengan kehadiran Ontoseno ini, Lulut berharap kepada generasi muda untuk tidak hanya menuntut dari sekelilingnya termasuk dari orang tua maupun negara. Tetapi apa yang bisa dilakukan, diperbuat dan dikorbankan bagi negara dan orang-orang di sekeliling kita yang senantiasa mensupport sekaligus membuat kita ada dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Jadi buat sobat sekalian yang berdomisili disekitar Jogjakarta yang tertarik dengan custom scene, Kustomfest sudah dikenal sebagai lebarannya atau tempat kenduri para pecinta motor custom se-Indonesia bahkan juga di tahun kemarin cukup banyak pengunjung berasal dari negara tetangga. Dengan harga tiket masuk 60 ribu Rupiah kalian bisa banget berkesempatan mendapatkan Triumph ‘Ontoseno’ Flat Track custom. Lalu tak lupa yang bikin penasaran adalah balapan Flat Track yang baru pertama kali diadakan di event Kustomfest tahun ini. Juga pada malam hari besok, Sabtu 5 Oktober akan hadir Didi Kempot sedangkan di hari Ahad 6 Oktober akan hadir Seringai di panggung area Kustomfest 2019 ‘Back To The Roots’.
Nugi TMCBlog
Ontoseno
Haiyyaaa napa yg dimodip slalu montol butut zaman mazapahit waaaa…napa ndak h2 ato panigale yg di modip waaaa haiyyaaaa amsyong dah
Sobat Ambyar pada ngumpul nih?