TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui Bahwa Johann Zarco akan mulai melakukan Tugas sebagai Rider pengganti Bagi Takaaki Nakagami Yang berencana Melakukan Operasi Pasca race Motegi. Nah Usut Punya Usut Team Manager LCR Honda Lucio Checchicello sendiri awalnya lebih menginginkan Sosok Stefan Bradl sebagai Pengganti dari Taka dengan alasan bahwa Bradl Sudah banyak tahu tentang Motor sehingga lebih ‘ pasti ‘ dalam mengemban Tugas. Sebab biar Bagaimana Pun LCR juga sedang berjibaku Dengan Petronas Yamaha SRT dalam perebutan team Satelit terbaik 2019. Namun Permintaan Lucio Ke HRC tersebut ditolak.
HRC menolak Permintaan LCR dengan alasan bahwa Bradl akan banyak sekali tugas di akhir Oktober sampai awal November 2019 untuk melakukan Berbagai Pengetesan Internal HRC bagi next RC213V 2020. Lalu setelah itu Lucio pun ambil inisiatif untuk mengontak Zarco yang akhirnnya diberi lampu Hijau Oleh HRC. Namun jelas tanpa janji muluk muluk seperti akan dijadikan Pembalap LCR Tahun 2020 karena memang Line-Up pembalap LCR tahun depan sudah penuh. Johann Zarco Sendiri sebenarnya dihadapkan dalam dua pilihan saat itu. Menerima permintaan Lucio – LCR dengan kemungkinan kehilangan Kesempatan Jadi test Rider Yamaha Factory dan Kemungkinan kesempatan Wild Card di atas Yamaha M1 tahun depan. Atau Menolak . . dan akhirnnya Johann Pun Menerima Proposal Lucio Tersebut.
Tidak sesederhana itu
Dan benar Saja, Walaupun Mungkin dalam benak kita nggak ada hubungannya melakukan balap sebagai Rider pengganti selama 3 race dengan menjadi test rider di tahun mendatang. Namun ternyata tidak sesederhana itu dalam pemikiran Pabrikan sekelas Yamaha. Langsung menjelang Race weekend GP Motegi 2019 pun Yamaha racing Via Lin Jarvis memberikan keterangan
” Johan Zarco memutuskan untuk membalap selama tiga Race bersama LCR. Walaupun Johann telah menerima proposal untuk menjadi Test Rider kami dan melakukan beberapa kesempatan Wild Card. Kami Paham bahwa prioritasnya adalah untuk memperoleh Kontrak pembalap penuh di 2020. Tidak masalah Buat Yamaha bila (Zarco) mengendarai Honda Musim ini dan mendedikasikan dirinya ke pekerjaan sebagai test rider Untuk Yamaha (Tahun depan). Namun Yamaha Butuh Visi yang jelas sehingga kami bisa membuat perencanaan dan aktivitas untuk Tim Test Kami. Johann Zarco tidak bisa memberikan kepada kami janji untuk 2020 itu. Itulah kenapa Yamaha sekarang menjalankan Alternatif lain. Jonas Folger masih menjadi Kandidat Kami untuk Tim test. Saat ini Johann Zarco tidak lagi menjadi Bagian dari rencana Team Test MotoGP Kami. “
Dari omongan Lin Jarvis, terlihat bahwa Yamaha sepertinya Mengendus Hidden Agenda yang mungkin saja dilakukan Johann Saat Menjadi Rider pengganti di LCR yakni mengincar Seat Honda di 2020 . . dan walaupun pada dasarnya Line-Up Duo pembalap Repsol Honda Team sendiri sudah jelas tertutup . . namun tertutupnya menyisakan banyak ganjalan mengenai keberlangsungan Jorge Lorenzo di 2020 nanti bersama Honda.
Jorge Lorenzo sendiri berkali kali menyatakan bahwa ia akan berkomitment untuk terus bersama Honda di 2020 nanti tanpa melihat apakah RC213V bakalan lebih Friendly atau nggak di 2020 nanti. TMCBLOG sendiri sebenarnya tidak terlalu melihat kemungkinan sampai separah itu. Namun Jika benar terjadi Jorge tidak sampai 2020 . . ini tentu akan jadi Kehebohan besar. Dan memang secara umum Jika pun silly season itu kejadian Pilihan HRC nanti antara Bradl atau Zarco ini.
Taufik of BuitenZorg
juos
Ah baper an …
Pendirian zarco sebenarnya dia lebih memprioritaskan diri sebagai pembalap bukan test rider, pekerjaan sebagai test rider itu hanya cadangan.
Mungkin lin lin lebih suka zarco main ? atau ? ketimbang balapan utk tim ondah.
Eh maap nyasar
Zarco nggak lunya pendirian…itu mungkin yang diliat oleh jarvis
Zarco: “(kemungkinan itu) sudah tertutup. Honda dan Yamaha adalah rival berat, Saya sudah berbicara dengan keduanya dan membuat keputusan dengan mempertimbangkan kondisi yang ada. Saya memilih kompetisi, itu hal yang bagus untuk adrenalin”
——————————-
Zarco lbh milih jadi pembalap ketimbang cuman test rider dg jatah wild card. Dan sebutin test rider yg sukses naik podium saat dapat jatah wild card. Pasti g banyak namanya, dan sering kali karena kondisi yg mendukung….
Lha, piye tho. Komen situ awalnya mempertanyakan Zarco. Udah dijawab komitmen Zarco dan kesiapannya menerima konsekwensi, sekarang situ ngomenin komentator sini.
Konsisten sama apa yang udah ditulis sebelumnya dong………
Om Aim in ini bener2 kayak reinkarnasinya Om Dar so, dari mulai analisanya sampai cara bikin Mentogog mati kutu. Apa jangan2 anda Om Dar so yang udah ganti nick?
Lha kan di awal pihak yam aha duluan yg sodorin kontrak test rider?
Bukan zarco yg minta kerjaan k yam aha
Beda kasus dgn jolor yg duluan ngajuin diri ke hrc
Zarco kan udah speak2 ke Yamaha setelah dia umumin gak lanjut sama KTM, Yamaha gercep bikinin proposal buat Zarco. Nah Zarco tandatangannya nunda2, Yamaha berang merasa dimainin, apalagi malah belum tandatangan mainan RC213V dulu. Ibarat kata Yamaha mo bilang, “jadiii gak neeeehhhhh?”. Itu yang gue tangkap dari kejadian Zarco.
Eh, tulang lunak muncul…..
Apakabar bri, kemana saja kok jarang muncul….?
Banyak project bc ato malah g dapet side job…..?
jika … ini jika lho Wak, dalam 3 race Zarco menunjukan potensi hasil balapan yg lebih menjanjikan ketimbang Lorenzo, mungkinkah Lorenzo diputus kontrak dan di replace oleh Zarco ?
Mungkinkahh … tanya Stinky band kali yah hahahah
Laptime FP2 George udah membaik kok. Kl selama FP2 dia cm ngejar simulasi balap, g nutup kemungkinan dia bisa 10 besar saat hari minggu nanti. Dan itu setelah dia ganti sasis, pake sasis yg pertama kali dia pakai. Masih ada gejala chatter di front end, tp kl bisa diperbaiki g nutup kemungkinan jg bisa bikin George kompetitif
George Lawrence ?
The curious George
Gak bisa jadi acuan bre,karena Lorenzo terkendala habis cedera yg berulang2, jadi bel maksimal,masak PRESTASI orang sakit SM orang sehat DIperlakuKAN sama ????
Slot di Ymh dah penuh…. ada rookie yg sedang mentereng pula, ditambah luka dimasa lalu yg tak kesampaian nyemplak factory bisa jadi gegara si anu. Mungkin dalam benaknya, maksa kesitu juga percuma toh cuma test rider yg mungkin juga dapet wild card lagi pula kemaren-kemaren dah pernah nyemplak miwon jadi dah ngga penasaran dan ngga aneh. Setidaknya 3 kali kesempatan race yg ada dimata lebih baik dari sekedar test rider yg cuma balap ndewean. Hasil bagus alamat dapet slot di motor juara, hasil ngga bagus dah kecapai hasrat buat nyemplak motor jawara dan bisa jadi alamat langsung pensiun.
ada lagi manula yg sdh tidak mentereng menghambat regenerasi rookie2 ditingkat bawah, shg seat factory selalu penuh terus
Moto GP. Itu bagian dr bisnis lewat sponsor.. Enten pham ga?
Kebanyakan nyebar brosur di lampu merah nyah?
Tanpa Sadar anda mengatakan Bahwa Yamaha Factory Racing gak punya kemampuan ataupun relasi untuk memikat sponsor untuk bergabung/support Yamaha di ajang bergengsi sekelas MotoGP, hanya mengandalkan Valentino Rossi Legend Never Merry…
Pabrikan macam apa Yamaha ini, memikat sponsor saja hanya bergantung sama Si Legend Never Merry…
Pada kenyataannya, dengan adanya Rossi, setidaknya brand yang nempel di Yamaha g cuman pabrikan oli punyanya sendiri (macam Suzuki), bahkan setelah Movistar keluar. Lorenzo yang dua kali juara dunia pun belum mampu menghadirkan tambahan tempelan sticker dominan di motor Yamaha.
Dan diakui ap ga, masih ada peran pembalap untuk bisa menghadirkan sponsor ke timnya. Dl 1994 aj, motor Doohan sempat g pake sponsor dengan livery macam motor NSR-250 yang ada di pasaran. Dan di musim 1995 baru motor NSR-500 berlivery Repsol, yang beberapa percaya kl ada peran Criville menghadirkan Repsol, sementara saya sendir cukup skeptis karena di musim 1994 pun Criville juga sudah satu tim dengan Doohan.
Apa yg didapet saat pebalap yg didukung sponsor tak kunjung mentereng?
hrc berencana menurunkan 5 fireblade terbaru spek faktori d wsbk thun depan, dan baru 3 orang yg psti, bisa jadi zarco d terjunin dulu d wsbk entah sma redbull honda atau moriwaki sembari menunggu seat kosong d lcr musim 2021 stelah cal pensiun
Ane pun sepemikiran.. juga nunggu Lorenzo ditaun depan gimna hasilnya dgn New Engine RCV yg katanya bakal lebih friendly. Klo masih stagnan y Zarco masuk kayaknya
nah lho
Wak haji…di blog wak haji kok saya cm bisa jadi benalu ya wak? Ga bisa komen kecuali di reply komentar orang?
-udin . . padahal saya cek nggak ada yang nyangkut ??
Klo memang benar bgtu,, brarti si “itu” tugasnya bkn hnya balap tp merangkap sbg rider analyst dan pnya jabatan yg “sabda”nya (masih) selalu di dengar oleh yahama.
Yg gw tangkap Yamaha ga ada masalah zarco 3 seri bersama honda lalu awal tahun jadi test rider yamaha, cmn yamaha ingin kepastian tanda tangan zarco segera untuk proposal mereka. Dan sepertinya zarco maunya ttd diakhir musim sambil liat peluang kursi rider utama 2020, kalau ga ada kursi kosong baru ambil peluang tersebut… Akhirnya yamaha buat keputusan tetap folger deh
Nah ini, zarco sendiri juga bilang harus pilih salah satunya, dan dia liebih milih gabung lcr.
Bisa jadi ada hiden angenda dari HRC buat bikin motor yg lebih jinak, cuma karena di tim pabrikan marquez lebih butuh motor yg powerfull, bisa aja sulusinya HRC bikin 1 team lagi untuk mengakali regulasi soal mesin yg harus identik untuk pembalap team pabrikan.
Satu sisi HRC bisa bikin motor yg ramah buat banyak pembalap, satu lagi HRC tetep bisa kasi dukungan penuh ke marquez
Sepakat?, langkah zarko yg main dibeberapa kaki sdh terendus, ktm udh melepas dengan baik hati, ditawarin jadi test rider ymh, jadi pengganti nakagami di lcr, terus cari peluang, moga2 di lcr hasilnya lumayan klo hasilnya ttp sm pas seperti di ktm selesai sdh peluang balik lagi di motogp, harus cari peluang lain back to moto2 atau ke wsbk
itu krn jalur orang dalam, ngeluarin aja gk berani orang dalam itu
Sepakat?, langkah zarko yg main dibeberapa kaki sdh terendus, ktm udh melepas dengan baik hati, ditawarin jadi test rider ymh, jadi pengganti nakagami di lcr, terus cari peluang, moga2 di lcr hasilnya lumayan klo hasilnya ttp sm pas seperti di ktm selesai sdh peluang balik lagi di motogp, harus cari peluang lain back to moto2 atau ke wsbk
Oh YFR
Padahal Smith test rider Aprilia tapi masih boleh ikut di motoE
Jika test rider nya tetap Folger,apakah nantinya boleh dia ikut di Moto2 lagi?,karena kayaknya dia masih berhasrat juga untuk balap full musim
Pirro jg masih aktif di CIV deng,dan masih langganan juara disana
Jin Larvis ini mmg cocok bgt untuk jadi manager Yahama. Selalu menetralisir atas kabar keputusan-keputusan yg dirilis YFR. Pernyataannya di media selalu diplomatis dan santuy. Jd engga mancing untuk bikin makin heboh.
Coba kalo pedes macem Puig dan lugas macem Takeo.
Imho sepemahaman ane itu kerjaan pr
Tugas jarvis bawa yam aha juara
Sejak era motogp, yam aha gak pernah lepas gelar juara dunia lebih dr 2 tahun
Ini udah 4 tahun ditambah selama itu minim juara seri
1 kata
Baper,
Dah guono bae ????
tentu seorang Test Rider harus punya dedikasi yg tinggi dan jangka panjang terhadap motor yg akan didevelop nya, yg hal ini kyknya ga dijumpai di sosok Johann Zarco utk saat ini,, meskipun dia gabung Yamaha tahun depan dgn kontrak setahun, pasti pikirannya bakal ga konsen krn dia jelas2 ngincer kursi rider HRC 2021,,
Apa iya mas soalnya sales motor beat bilangnya krn baper wkwk
Baggalah dengan budaya sendir
Pasion rider kekinian mana mau libur mlintir gas yg manula aja masih strong.
Klo menurut sy sih wak, ini cuma strategi HRC buat melemahkan pabrikan yang di anggap akan punya kekuatan d masa yang akan datang, HRC takut tahun depan motor yamaha akan jadi kuat apabila zarco jadi test rider resmi, makanya HRC lebih memilih zarco ketimbang bradl untuk menggantikan taka, dan akhirnya terjadi juga, yamaha kecewa dengan zarco dan menutup opsi menjadikannya test rider, yah strateginya mirip2 waktu mengontrak lorenzo, walaupun HRC gk butuh2 banget lorenzo karena dah ad marquez, HRC takut d tahun mendatang ducati lebih kuat karena lorenzo dah nyaman naik desmo, makanya langsung d kontrak honda.
Saya kurang setuju kalau menyebut kata “takut”. Ini lebih ke strategi lakukan apapun yg bisa dilakukan untuk bisa menang. Dan tidak ada yg salah soal itu
Kalau kata Viru Sahastrabudhhe di film 3 idiot “everything is fair in love and war, and this is world war 3” ?
yg saya baca lorenso deh kayaknya yang nawarin diri ke hodna karena udah gk betah di ducduc akibat pernyataan2 bos ducduc
Gak masalah sih kl pindah tim kayak pemain sepakbola, kesana kemari
Bisa jadi inputan karakter rcv bisa jadi pengembangan m1 terlepas kofigurasi dari mesin nya, banyak variabel yg bisa di kembamgkan
Gak perlu menutup diri kayak gitu, CMIIW
mungkin solusi terbaik bagi yamaha untuk bisa bangkit dr ketertinggalan atas honda ducati adalah menjadikan wak haji jd test rider or wildcard yamaha..??
Sorry,Wak haji direncanakan jk 2021 hohe tidak perpanjangan kontrak,Wak haji akan menggantikannya,karena lebih mudah tinggal copy settingan dan ergonomi motor Pedrosa sudah langsung bisa tancap gas,dikarenakan postur dan mungkin berat badannya sama,bahkan ulang tahunnya pun hampir sama,hehehe ???
gubrak . . wis ketuaaan . . lebih dari 107% Pace 😀
Ada apa dengan angka 107 ?
Wih raja nyinyir dapat pertamax?
Dan akhirnya paduka jorge lorenzo balik lagi numpak yamaha M1 feat ramon forcada.. zarwo ganti di honda.. butter hammer pun kembali..#analisangawur
Saya aneh aja yg pada teriak baper, kalo saya di pihak Yamaha jg bakal lakuin hal sama karena berbahaya projek besar melibatkan orang yang mudah berpaling ditengah jalan ini masalah komitmen dan loyalitas
Jarvis kayak Simbah persis.
Ngambegan kayak cewek
Zarco saat ini tidak terikat komitmen apapun dengan yam aha tp dengan ktm
Jika ktm saja legowo lha yam aha?
Apa kerugian yg ditimbulkan dgn zarco balap dgn lcr selama 3 seri terakhir thp yam aha?
Justru dgn pernah nyobain motor pesaing zarco bisa kasih input lebih
Selain itu…
Kalo ente ditawarin perusahaan a suatu job
Trus ente juga punya harapan masuk perusahaan dengan job yg lebih baik
Munafik kalo ente gak nunggu kepastian job yg lebih baik tsb
Fyi
Inget kasus jolor pindah ke duc ati
Pihak yam aha enggan mengizinkan jolor tes desmo alasannya krn masih terikat kontrak
Sekarang kontrak apa yg dilanggar zarco?
Menclat… ini buat reply yg bilang kalo yam aha baperan aneh
Bad choice kedua buat zarco
Kapan kapok mu zar….
Boleh jadi wkwkwk
Namanya juga motor syusyah
Intinya Zarco adalah pebalap dan ingin balap… dah gitu aja….
Kalau saya liat sih Yamaha terlalu baperan, padahal kalau mereka berpikir positif, mereka bisa aja gali pengetahuan Zarco tentang Hodna minimal bisa kasih perbandingan Hodna dengan M1, karena gak ada pembalap yang bisa kasih perbandingan itu. Morbidelli? Dia bukan pembalap test rider. Yamaha sekali lagi menyia-nyiakan kesempatan emas dapet info terbaru dari Hodna. Pola pikir Yamaha malah kayak laki-laki mau nikah sama perempuan cakep, tapi si perempuan malah kencan dulu sama yang lain, alias gak jadi dapet perawannya. Padahal di MotoGP kaj sebaliknya, bekas pabrikan rival justru bagus buat nambah feedback tentang motor mereka, sama kayak Pedrosa yang akhirnya KTM sadar rangkanya terlalu rigid dan akhirnya muncul ide lepas 2 dari 8 baut yang secara langsung bikin Espargaro-Zarco masuk Q2. Yamaha kenapa gak liat sampai sana sih, terlalu baper sama hal-hal berbau Hodna.
Baru tau nih kalo ada inputan dani suruh lepas 2 baut ?
Zarco pbalap yg buruk terhadap komitmen
Yah mungkin keputusan Jarvis ini karena ditakutkan Zarco jadi “agen rahasia” Honda. Mungkin saja selain jadi pengganti Taka, dibelakangnya juga ada kontrak untuk melakukan sesuatu di Yamaha.
Opini Ngawur sih :v
tapi kan di honda dulu baru ke yamaha
seharusnya honda yang takut datanya bocor
Padahal harusnya dicoba aja dulu,setelah Valencia kan dia udah langsung putus hubungan dr LCR,,,kalo Zarco masih kompetitif diatas M1 saat jadi test rider apa salahnya juga kalo dia dipromosikan jadi pembalap tetap,jadi satelit pun dia pasti mau,nanti juga dia buktikan kalo memang dia pantas di pabrikan, dan timbal baliknya nantinya dia jg pasti loyal pada Yamaha
Lha sekarang belum2 udah di prasangkai buruk,si Zarco kalo dengar juga ilfeel kali!
Yamaha kurang open minded nih!!
Dia gak pernah sembunyi. Paling ganti nick jadi Mentogog lagi, atau nick barunya yang ternyata hasil nyolong nick komentator sebelumnya, “jono”.
Ni rider karakternya picik juga, awas aja gak dipercaya sama pabrikan lain???,masih beruntung dipercaya jadi test rider
Zarco ini ke WSBK dlu pak duet sama bau” ,, sambil nunggu slot rider honda kosong di akhir tahun 2020.
Hanya opini ngawur
Terlepas apakah emang personel di Yamaha baperan ap g. Menurut saya sih, ini tetap langkah logis.
Fungsi utama Test rider adalah put a lap after lap to push the bike through it’s limit, not through his limit, itu makanya rider macam Casey Stoner (dan Marquez) g akan bisa jadi test/development rider. Problem utama motor jadi g keliatan dan terlihat cepat karena tertutupi dengan kemampuan ridernya, akhrnya malah dia yg baper inputnya g dipake sama sekali. Ya karena input yang disampaikan untuk memperbaiki motor yang akan dia kendarai, bukan input untuk memperbaiki karakter motor secara keseluruhan.
Dani aja fungsinya di KTM cuma sebatas memberikan input feelnya terhadap KTM dan rideability apa yang diharapkan. Pada akhirnya yg ekstensif melakukan tes tetap Mika Kalio. Dan itu juga sebabnya Suzuki bertahan dengan Silvayn dibandingkan rekrut rider yang lebih muda sebagai test rider. Dan motivasi seorang test rider adalah menguji motor, bukan sebagai “ad interim” dengan harapan untuk bisa tetap bertahan di ajang balap utama sebagai wild card atau tidak. Dan sepertinya komitmen seperti itu yg tidak dapat disampaikan oleh Zarco. Karena Zarco sejak dari awal menyatakan talak tiga dengan KTM, dia sudah menyampaikan kl menjadi test rider adalah “out of the question”.
Saya pikir hal seperti ini sudah cukup jelas dan bisa diterima akal, cuman kenapa akhirnya malah melebar sampe ada teori konspirasi “pelemahan melalui pembajakan calon test rider” segala…….
jozz nih.
owh jd gitu ya gunanya test rider
Sepertinya gak semudah itu ferguso.
Ngondah itu motor susah soalnya.
Okedeh kita liat aja nanti apakah hasilnya better or worse dibandingkan ama waktu dia di Tech3 Yahama dulu.
Saya pribadi sih condong ke bagusan di Tech3 Yahama dulu
Yang cocok jadi test rider m1 itu rossi dan lorenzo.. Kombinasi keduanya bisa membuat m1 juara, satu ilang langsung pelan2 tiarap.. Walaupun ga cocok, tapi harus diakui demikian
Lorenzo doang kali yg inputnya bagus.
Lihat tuh 2018 inputnya rossi, jadi kaya apa yamaha… Rossi dulu emang hebat, gak ada lawan sebanding lah, tapi sekarang? Dia udah tua untuk ukuran pembalap. Reflek dan sensitivitas nya gak sebaik dulu
Bro ini untuk test rider bukan pembalap..
dan juga M1 secara teknis perlahan dikeberi oleh regulasi
senjata Yamaha akan ECU Inhouse dan handling udah ditusuk dr belakang oleh regulasi saat itu yg mana Yamaha menguasai moto gp…
Semua orang boleh punya analisis dan pendapat. Kita ga tau persis apa yg terjadi disana.
Dalam kasus ini menurut gue komitmen seorang zarco yg di pertanyakan. Sangat sulit diterima seorang profesional selingkuh saat sedang dipingit.
Secara simpel seharusnya yamaha beruntung sedikit dapat bocoran tentang honda dari 3 seri yg diperankan zarco, namun kembali lagi kita tidak tahu apa saja kondisi yg terjadi disana.
Zarco bermasalah dengan komitmen, dan itu dapat mempengaruhi kariernya di kelas grandprix