Home Pabrikan Ducati Data Prestasi 17 tahun Ducati di kelas Primer MotoGP . . ....

Data Prestasi 17 tahun Ducati di kelas Primer MotoGP . . . Masih didominasi nama Casey Stoner !

56

TMCBLOG.com – Waktu hiruk pikuk masalah aero winglet di awal musim 2019, Ducati pernah bilang bahwa Mereka merupakan salah satu Pabrikan Founding Father dari MotoGP . . Mungkin ada benarnya,secara era 4 tak 990 cc MotoGP memang baru dimulai semenjak 2002 sementara Ducati Mulai hadir di Grand Prix Semenjak 2003, tapi Kalo Founding father GrandPrix kelas Primer sih kayaknya enggak Ya ? . . Lanjuut, Gimana data data ducati ini ?

Dan dari 17 tahun Ikut MotoGP, Ducati baru sekali Juara dunia yakni di tahun 2007 dengan pembalap Asal Australia Casey Stoner. Di 2007 itu lah juga torehan pembalap Ducati dengan Point Musim paling banyak Juga dicetak atas nama Casey 367 point. Casey Stoner sendiri masih menjadi pembalap Ducati Yang paling banyak torehkan kemenangan seri diatas Ducati Desmosedici dengan catatan 23 Kali kemenangan, disusul oleh Andrea Dovizioso 13 kali kemenangan.

pada dasarnya semenjak 2003 sampai 2019 hanya Sekali Ducati tidak memperoleh satu kali podiumpun Yakni ketika Andrea Dovizioso pertama Kali pindah ke Ducati , lebih tepatnya ditahun Rookie Marc Marquez, tahun 2013. Selain itu Ducati selalu memperoleh Podium ditiap Serinya. Semenjak 2003 sampai 2019 hanya 6 Musim saja Ducati Tidak pernah memenangkan Kejuaraan seri Yakni di 2004, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 termasuk ketika Dua tahun Valentino Rossi tergabung dalam Team asal Borgo Panigale ini . . Berikut data datanya sob :

Keberhasilan tim pabrikan Ducati MotoGP sejak 2003

2003: Sembilan tempat podium (kemenangan 1x, tempat kedua 2x, tempat ketiga 6x)
Loris Capirossi peringkat 4 Piala Dunia dengan 177 poin
Troy Bayliss peringkat 6 Piala Dunia dengan 128 poin

2004: Dua tempat podium (2x tempat ketiga)
Loris Capirossi World Championship peringkat 9 dengan 117 poin
Troy Bayliss World Championship peringkat 14 dengan 71 poin

2005: Empat tempat podium (kemenangan 2x, 1x tempat kedua, 1x tempat ketiga)
Loris Capirossi peringkat 6 Piala Dunia dengan 157 poin
Carlos Checa World Championship peringkat 9 dengan 138 poin

2006: Sembilan podium (kemenangan 4x: Troy Bayliss menang sebagai pembalap pengganti di Valencia, 4x tempat kedua, 1x tempat ketiga)
Loris Capirossi peringkat Piala Dunia 3 dengan 229 poin
Sete Gibernau World Championship peringkat 13 dengan 95 poin

2007: 18 podium (kemenangan 11x, 4x kedua, 3x ketiga)
Juara dunia Casey Stoner dengan 367 poin
Loris Capirossi berada di posisi 7 dengan 166 poin

2008: Sebelas podium (kemenangan 6x, 3x tempat kedua, 2x tempat ketiga)
Kejuaraan Dunia Casey Stoner peringkat 2 dengan 280 poin
Marco Melandri World Championship peringkat 17 dengan 51 poin

2009: Sembilan podium (kemenangan 4x, 1x tempat kedua, 4x tempat ketiga)
Piala Dunia Casey Stoner peringkat 4 dengan 220 poin
Nicky Hayden berada di peringkat ke-13 dengan 104 poin

2010: Sepuluh podium  (kemenangan 3x, tempat kedua 2x, tempat ketiga 5x)
Piala Dunia Casey Stoner peringkat 4 dengan 225 poin
Nicky Hayden di tempat ke-7 dengan 163 poin

2011: Dua tempat podium (2x tempat ketiga)
Valentino Rossi berada di posisi ke-7 dengan 139 poin
Nicky Hayden 8 tempat dengan 132 poin

2012: Dua tempat podium (2x tempat kedua)
Valentino Rossi Kejuaraan Dunia peringkat 6 dengan 163 poin
Nicky Hayden di tempat ke-9 dengan 122 poin

2013: Tidak ada podium
Andrea Dovizioso World Championship peringkat 8 dengan 140 poin
Nicky Hayden World Championship peringkat 9 dengan 126 poin

2014: Tiga tempat podium (1x tempat kedua, 2x tempat ketiga)
Andrea Dovizioso peringkat 5 Piala Dunia dengan 187 poin
Cal Crutchlow World Championship berada di posisi ke-13 dengan 74 poin

2015: Sembilan tempat podium (5x tempat kedua, 4x tempat ketiga)
Andrea Iannone peringkat 5 Piala Dunia dengan 188 poin
Andrea Dovizioso peringkat 7 Piala Dunia dengan 162 poin

2016: Sepuluh tempat podium (2x tempat pertama, 3x tempat kedua, 5x tempat ketiga)
Andrea Dovizioso peringkat 5 Piala Dunia dengan 171 poin
Andrea Iannone World Championship peringkat 9 dengan 112 poin

2017: 15 tempat podium (6x tempat pertama, 4x tempat kedua, 5x tempat ketiga)
Andrea Dovizioso World Championship peringkat 2 dengan 261 poin
Jorge Lorenzo World Championship peringkat 7 dengan 137 poin

2018: 13 tempat podium (7x tempat pertama, 4x tempat kedua, 2x tempat ketiga)
Andrea Dovizioso World Championship peringkat 2 dengan 245 poin
Jorge Lorenzo World Championship peringkat 9 dengan 134 poin

2019: 12 tempat podium (3x tempat pertama, 3x tempat kedua, 6x tempat ketiga)
Andrea Dovizioso World Championship peringkat 2 dengan 269 poin
Danilo Petrucci peringkat 6 Piala Dunia dengan 176 poin

Sepanjang 2003-2019 Ducati telah menorehkan 49 kemenangan MotoGP

Casey Stoner: 23 kemenangan (2007: Doha, Istanbul, Shanghai, Barcelona, ​​Taman Donington, Laguna Seca, Brno, Misano, Pulau Phillip, Sepang; 2008: Doha, Taman Donington, Assen, Sachsenring, Pulau Phillip, Valencia; 2009: Doha , Mugello, Phillip Island, Sepang; 2010: Aragón, Motegi, Phillip Island)

  • Andrea Dovizioso: 13 kemenangan (2016: Sepang; 2017: Mugello, Barcelona, ​​Spielberg, Silverstone, Motegi, Sepang; 2018: Doha, Brno, Misano, Valencia: 2019: Doha, Spielberg)
  • Loris Capirossi: 7 kemenangan (2003: Barcelona; 2005: Motegi, Sepang; 2006: Jerez, Brno, Motegi; 2007: Motegi)
  • Jorge Lorenzo: 3 kemenangan (2018: Mugello, Barcelona, ​​Spielberg)
  • Troy Bayliss: 1 kemenangan (2006: Valencia)
  • Andrea Iannone: 1 menang (2016: Spielberg)
  • Danilo Petrucci: 1 menang (2019: Mugello)

Pramac-Ducati: 15 podium

2007: Alex Barros (Mugello)
2008: Toni Elias (Brno dan Misano)
2015: Danilo Petrucci (Silverstone)
2016: Scott Redding (Assen)
2017: Danilo Petrucci (Mugello, Assen, Misano, Motegi)
2018: Danilo Petrucci (Le Mans)
2019: Jack Miller (Austin, Brno, Aragón, Phillip Island, Valencia)

Avintia-Ducati: Tidak naik podium sejak lima balapan terakhir di tahun 2014

Aspar-Ducati: 2016 hingga 2018, tanpa podium

56 COMMENTS

  1. Dominasi Casey Stoner seakan mirip dominasi Marc di Honda sekarang, dalam artian hanya pembalap2 inilah yg benar2 bisa menaklukkan motor di masing2 jamannya.
    Rasanya masa depan Honda akan cukup mengkhawatirkan jika nanti MM out.
    Semacam Ducati 2011 yg kehilangan arah sampai harus merevolusi chassis ala Honda Grand ke bentuk chassis Vixion karena merekrut pembalap beda karakter.

    But wait, this is Honda, Dude..

  2. Selain faktor casey
    Ketika beralih dr 990 ke 800 duc ati mungkin lebih siap
    Pas peralihan 800 ke 1000 butuh waktu lama untuk duc ati untuk kembali menang seri

  3. Urutan pabrik roda dua paling kaya (kapital market) berdasarkan forbes:
    1. honda 50.5 milyar usd
    2. suzuki 21.3 milyar usd
    3. yamaha 7.6 milyar usd
    4. kawasaki 4 milyar usd
    5. ducati 1.25 milyar usd (parent company nya audi-vw group worth 50an milyar usd)
    6. ktm dan aprilia adalah pabrikan nasakom, nasib satu koma milyar dollar sekian.

    • Murni dihitung dari divisi R2 saja kan? Soalnya itu nmr 2nya, beneran Suzuki segitu? Msh bnyk ya duitnya…dari mana jg tp..? GSXR1000 di AMA cukup bagus, EWC jg lumayan.. WSBK knp jg ga dilanjut dng kemampuan seperti itu?
      Utk pasar Indonesia yg sebasah ini mereka wait & see. Apa krn super hemat ato ada penjualan super laris di negara lain?

    • @novatax
      betul, doing some little research, divisi r2 honda hanya 10-11 % dari grup honda, atau sekitar 5 milyar usd, demikian juga divisi r2 yamaha 66 % dari total grup yamaha atau sekitar 5 milyar usd. Divisi r2 honda dan yamaha, mempunyai kekuatan yang sama seimbang sebangun aka kongruen.
      Divisi r2 suzuki no data.

  4. Jadi ducduc cuma segini? Bagi saya prestasi adalah juara (pebalap, team, atau konstruktor), selain itu adalah statistik keikutsertaan saja. Ga kebayang kalau statistik Yamaha apalagi Honda dianggap sebagai prestasi. Intinya, ducduc cuma anak kemarin sore yang banyak omong.

  5. Ngakak baca pada Komeng gak jelas, yg parah Dovi yg dihujat Mbah tua, lol semua liat noh Dovi SEMBALAP parah selam 5 musim lebih diduc2 gak pernah JURDUN????media ngecover, DUC2 gak malu ap,gt jg masih DIPERTAHANIN,buang jauh2. Pembalap kyk gt bikin aib aj,untung media gak terlalu ekspos dovizong,nasib sama kyk Pedrosa,

      • La Lo ngapain ngebanggaiN pembalap yang gak AKAN PERNAH JUARA DUNIA MOTOGP????,TU TUA2 KELADI DAH PERNAH JURDUN LOH??,LAINI DOVIZONG KAPAN JURDUN MOTOGP ATO JANGAN2 CM KAYAK PEDROSA GAK PERNAH JURDUN??,bodoh boleh tapi jangan lama2 ,

  6. Troy Bayliss: 1 kemenangan (2006) kemenangan bersejarah ? saat raja superbike mengasapi rider2 reguler motogp, dan terakhir x nya rider wildcard/pengganti menang di kelas primer

    • Karena waktu itu dia dijanjiin dapet kesempatan full season, eh Ducati ingkar karena sebenernya udah ada Stoner yang ganti Gibernau, akhirnya Ducati tawarin kursi Pramac, tapi Bayliss tolak dan lebih pilih terusin karir WSBK

  7. Sudah jelas alasannya knpa bos ducati sllu nyindir2 Honda yg dibilang bs terus2an juara dunia krna faktor marquez semata…ada iri hati krna mrka lum bs lg juara dunia sejak stoner. Dan ini jg salah satu cara “mind game” biar ada konflik antara honda dan marquez dan klo itu terjadi ducati siap memanfaatkan dgn cepat peluang menggaet marquez.

  8. ducati di tangan lorenzo sebener nya kalo lanjut bisa duet maut, butter hammer + sadisnya speed ducati, sayang kejadian di Thai entah sengaja atau tidak, awal dari segala nya …..

    ducati di tangan stoner kecepatan dan kekuatan manuver ….sayang pensiun juga

  9. Pembalap Ducati sekarang medioker semua, mau mesin paling kenceng sekalipun kalau masih ngandalin Dovi pasti hasilnya zonk. Ducati harus berani pecat pembalap medioker dan buang jauh2 idealisme pembalap utama harus dari Italia kalau masih ngimpi juara dunia lagi. Kalau masih ngimpi pake pembalap Italia, bayarin kasusnya Iannone, bawa balik Iannone. Karena terbukti pembalap Italia yang cinta mati ke brand Ducati cuma Iannone, sampai seri terakhir di Ducati aja muka fakboi macam dia bisa nangis kejer.

    • Komen Lo bener brow ,rider utama ducati factory emang medioker semua?INGET INI PABRIKAN DUCATI, PABRIKAN BESAR ,MASAK DOVIZONG MASIH DIPERTAHANIN,? malah PEMBALAP MENTAL JUARA DILEPAS, EH TAU2 PENSIUN????

    • Yup,Ducati butuh rider yg bisa dan mau memaksimalkan motornya walaupun kekurangannya kayak gimanapun seperti Quartararo, Stoner dan Marquez

      Dovi tiap ditanya selalu ngeluh kurang speedcorner speedcorner mulu,kalo nunggu motor di bikin sesuai keinginan dia keburu gelar juara dunia udah melayang ditangan pembalap yg bs memaksimalkan paket motor apa adanya itu terus-menerus,karena mau dicari kayak apapun gak bakal ada motor sempurna

    • Yup,Ducati butuh rider yg bisa dan mau memaksimalkan motornya walaupun kekurangannya kayak gimanapun seperti Quartararo, Stoner dan Marquez

      Dovi tiap ditanya selalu ngeluh kurang speedcorner speedcorner mulu,kalo nunggu motor di bikin sesuai keinginan dia keburu gelar juara dunia udah melayang ditangan pembalap yg bs memaksimalkan paket motor apa adanya itu terus-menerus,karena mau dicari kayak apapun gak bakal ada motor sempurna

      Dan Zarco sepertinya jelas bukan pilihan ?

    • Dovi bukan level alien ok lah…
      Tp koq gantinya iannone…
      Udah lg bermasalah,
      Kerjasama tim juga gak bagus2 amat
      Statistik vs dovi 2015 n 2016 juga masih bagusan dovi
      Dovi yg diejek zonk setidaknya pernah jurdu kelas capung, lha iannone paling banter 3x peringkat 3 dunia kelas mid

      • Sebutin pembalap Italia MotoGP 2020 yang pernah menang di MotoGP selain Rossi dan Dovi, semoga ada nama selain Iannone dan Petrucci. Dan sebutin nama pembalap Italia pertama yang menang diatas Ducati setelah ditinggal Stoner, cuma ada nama Iannone. Serusak2nya Iannone itu baru dimulai setelah dia keluar dari Ducati, sebelumnya dia cuma sekedar fakboi yang haus kemenangan

        • Still…
          Ganti dovi dgn iannone bukan langkah yg lebih baik… setidaknya dr statistik yg udah ada
          Kalo emang mau italia knp gak vale
          Atw knp patokannya juara seri motogp?
          Bagnaia n morbid punya cv lebih baik dr iannone

        • Punya cv lebih baik bukan berarti punya skill buat menang di MotoGP dan jiwa petarung yang dibutuhin buat juara dunia. Tito Rabat juga punya cv Moto2 lebih baik dibanding Quartararo toh sekarang cuma jadi jurukunci.

        • Betul itu
          Punya cv lebih baik bukan jaminan menang
          Tp bukan berarti gak ada peluang
          Apalagi jika dibandingkan dgn yg udah gak berhasil
          Fakta statistiknya iannone tidak lebih baik dr dovi
          N ente saranin dovi ganti iannone (jika keukeuh pake italiano)
          Itu yg enurut ane gak make sense

          peco atw morbid juga belum tentu bagus
          at least punya peluang
          Peluang 10% akan lebih baik drpd 0
          Toh ketika rekrut casey ducati juga gak bermimpi bakal bisa tripple crown

          N seperti kata ente, idealisme rider utama harus italiano musti dilupakan dulu

  10. Jaman Troy Bayliss & Capirex, jaman motoGP punya format mesin 4 tak yang variasi : V4 (GSV-R), V5 (RC211V), L4 Twin Pulse (Desmo) Inline 3 (RS Cube), Inline 4 (YZR-M1 & ZX-RR). Tolong koreksi kalo ada yang salah.

    • Ada pula KR V5 dan WCM V6, belum lagi WCM inline4 versi R1. Sayangnya WCM yang V6 batal balap karena kekurangan dana

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version