Home MotoGP Mentalitas Quartararo : ” Saya tidak bisa menggunakan Motor sebagai alasan ketika...

Mentalitas Quartararo : ” Saya tidak bisa menggunakan Motor sebagai alasan ketika saya lebih lambat “

56

TMCBLOG.com – Fabio Quartararo Menceritakan Banyak hal Kepada Motorsport Total mengenai Debut tahun pertamanya di Kelas MotoGP. Di awal penjelasannya, Fabio menjelaskan perbedaan antara Feel Power Mesin Moto2 dan MotoGP Di mana Moto2 Pembalap akan mulai terbiasa dengan feel Mesin di akhir Hari Pertama ketika mencobanya. namun Mesin MotoGP walaupun sudah terbiasa, Namun menurut Pembalap Perancis ini mesin masih tetap memberikan kejutan kejutan pada setiap Kali berada di atasnya.

Lalu Ketika ditanya Potensi peningkatan performanya di 2020, fabio menjelaskan bahwa mulai di seri Qatar 2020 nanti ia sudah memiliki kejelasan posisi dan kemampuannya di atas Motor ketimbang musim 2019. Dengan fakta bahwa sering kali Pembalap ini bisa finish ataupun melakukan Laptime lebih cepat dibandingkan Dua pembalap factory Yamaha, Fabio Quartararo di sepanjang Musim 2019 dikenal cukup bikin bingung dan seakan akan menggoyang status Quo dari Team Pabrikan sendiri dan Untuk Hal ini Fabio memiliki jawaban yang cukup Humble  . .

” Saya tidak bisa menggunakan Motor sebagai alasan ketika saya lebih lambat dibandingkan Pembalap Yamaha Lain. Buat saya adlaah mimpi untuk berada di MotoGP, sebuah hadiah, sehingga saya selalu memberikan 100% saya ketika berada di Track. Saya Nggak memiliki keluhan mengenai hal tersebut. Setiap saya berada di atas motor, saya tidak berasa seperti saya sedang bekerja, Cukup menyenangkan Buat saya. “

Dengan Fakta bahwa walaupun Fabio Menggunakan Motor Yamaha M1 yang sedikit Inferior dan terlambat dalam Hal Progres Development maka ini akan menghadirkan Premis bahwa Yamaha M1 adalah ” Motor yang sangat Relatif ” dan mengenai Fabio Quartararo menjawab :  ” Terlepas dari set-up, saya hanya bisa mencoba suspensi depan Karbon yang bisa memberikan kami sesuatu yang lebih walau belum sampai (lebih cepat) setengah detik. Namun utamanya tentang feeling yang dihasilkan Part part ini untuk kami . Dari Qatar sampai sekarang, kami telah membuat perubahan kecil di akhir musim dalam hal penambahan ( part ) dan dengan lebih banyak kilometer yang menjadi penyebab peningkatan yang signifikan.

Pada akhirnnya melihat performanya yang mengejutkan, sepanjang Msuim 2019 Fabio Quartararo mempeorleh update Part diluar recana awal Yamaha Kepadanya dan melihat hal ini dengan Humblenya fabio mengatakan bahwa Ia tidak melupakan asal dirinya dimana di awal Musim 2019 seharusnya ia tidak memperoleh kesempatan Memakai Motor 2019 dan untuk Hal tersebut, Fabio Sangat berterima kasih kepada Yamaha karena sudah cukup juga memperlihatkan antusiasme mereka.

Dan di akhir Sesi Wawancara Pembalap Petronas Yamaha ini ditanya apakah dengan dua kali kesempatan bisa  head to head dengan Marc Marquez membuat Pembalap repsol honda tersebut terlihat lebih ‘ manusia ‘ Fabio menjawab ” Lebih dari itu, fakta bahwa saya bisa fight memperebutkan kemenangan dengannya membantu saya melihat apa yang saya sebenarnya bisa lakukan. Di kedua kesempatan tersebut saya bisa mengikutinya. Ini menunjukan saya bahwa ia bukan Tak terkalahkan. ( Namun) ada beberapa kejadian seperti di aragon dimana lebih sulit untuk mengalahkannnya “ . . Hmm asik dan Mature Juga jawaban dari fabio Ini ya

Taufik of BUitenZorg

 

56 COMMENTS

    • Quartararo aja mature dlm bertutur kata, dia yg balapan, dia yg ngalahin factory rider, tapi gak bacot.

      Lah ini komentator blog.. balapan kagak, bacotnya selangit ??? pake nyalah²in pembalap lain..
      Di suruh pindah tim lah
      Ganti motor lah
      Suruh pensiun lah
      Bla bla bla

    • Dengan Fakta bahwa walaupun Fabio Menggunakan Motor Yamaha M1 yang sedikit Inferior dan terlambat dalam Hal Progres Development maka ini akan menghadirkan Premis bahwa Yamaha M1 adalah ” Motor yang sangat Relatif ”

      Loh ya .. ini bukan opini loh ya

    • Karena sebelumnya ada yg merengek2 katanya motor nya yg spin lah , letoy lah , kurang ini lah kurang itu lah , , , g tau nya dituampol ama quarta opininya

  1. di realita kehidupan orang sedikit mengeluh biasanya banyak prestasi/kontribusi positif walah banyak masalah mendera. Ojo ngersulo,kang. begitu petuah dari junior atau senior saya.

  2. Yang perlu di garis bawahi oleh valeban ialah
    ” Saya tidak bisa menggunakan Motor sebagai alasan ketika saya lebih lambat dibandingkan Pembalap Yamaha Lain”

  3. Mungkin karena fabio sudah terbiasa dengan kesulitan2 ketika masih di moto3 dan moto2 sehigga menempa mentalnya jadi makin kuat.

  4. Nyindir si tua dengan umur dua kali lipatnya yang selalu merasa hebat dengan segala tudingannya sampai2 orang pabrikan pada undur diri karena males dituduh2 gak becus. Sugiono udah waktunya digeser, Jin Jarpis sekalian karena dia lah perusak YFR sepeninggal Davide Brivio.

  5. Sy suka semangatnya… Tapi butuh waktu mengujinya, mirip MV12 saat menang meyakinkan diawal debut tiba2 strugle ditengah musim, agak sulit menghilangkan peran motor, lebih ke pernyataan seorang rookie tanpa beban, semakin bertambah musim bebanx akan bertambah… Musim depan akan membuktikan mentalitas F1/4

    • Iya belum dikasih beban utk develop motor secara keseluruhan.. masih sebagai pembalap yg kasih input utk development minor.. tp dr gayanya sih kayaknya aslinya emg woles.. ga sprti hohe atau mv yg kelihatan banget frustrasinya kalo lg apek..

      • Fabio woles ?

        Yang bener… Hahaha

        Menang dulu, terus menang lawan Marc, baru bicara ga bisa jadiin motor sebagai alasan…

        Coba logika dibalik, karena Fabio rookie, ekspektasi ke dia kecil, yang sudah dia lakuin diatas ekspektasi. Karena diatas ekspektasi, ga dikritik. Karena ga dikritik, ga ditanyai kenapa kalah atau belum pernah menang. Karena ga ditanyai, ga perlu mikir alasan.

        Fabio menang dulu, baru bisa dikatain mature. Saat ga menang dan ga ditekan untuk menang, semua orang tampak bijak kok

  6. Wes mas ojo kakean omong…beban sesungguhnya bukan saat menjadi rookie…
    Tetap fokus buktikan di sirkuit dengan menjuari race bukan dengan mikrofon
    Beri kami tontonan seru

  7. Waktu di wawancara kenapa di Moto3 dan Moto2 gak bertaji dia jawab alasannya speed up beralih pabrikan..?
    Jadi sama aja alasan karna motor ya..,?

    • Mencoba “dewasa” tapi luput…soalnya just statement dr seorang rookie yg kebetulan seniornya lg pada bingung…

      • Yup..karna rentang waktu wawancara ketika dia beralasan tidak bertaji di Moto3 dan moto2 karna timnya beralih pabrikan yg secara tidak langsung menyalahkan kondisi motor dan wawancara ke 2 yg mengaku bermentalitas tidak bisa menyalahkan kondisi motor sangat dekat..dari sini terlihat sudah labil..

  8. Pembalap paling woles tentu marc! Buka data di blog ini mulai 2013…baca respon org2 di sekitar marc ketika tekanan/masalah itu datang!!! Beruntungnya fabio saat tiba di motogp rossi tidak kompetitif! Jadi blm bisa melihat mentality fabio sebagus apa?! Uhuiiiii…

  9. Setiap saya berada di atas motor, saya tidak berasa seperti saya sedang bekerja, Cukup menyenangkan Buat saya….hmmm hobi yang menghasilkan uang hhh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version