Home MotoGP Sandbagging Maverick Vinales Di #SepangTest 2020

Sandbagging Maverick Vinales Di #SepangTest 2020

98

TMCBLOG.com – Sandbagging dalam artian harfiah mungkin bisa dikatakan sebagai kegiatan untuk “hiding the strength, skill or difficulty“. Yap menyembunyikan sesuatu, baik itu kekuatan, kelebihan, kepiawaian, ataupun kekurangan dan ke-struggle-an. TMCBlog melihat hal ini lah yang disinyalir dilakoni oleh Maverick Vinales di hari terakhir test pra musim Sepang 2020 kemarin. Ia memang berada pada posisi 18 dengan laptime berbeda 0,8-an detik dari Fabio Quartararo, dan posisi 16 secara kombinasi 3 hari #SepangTest 2020, Tetapi ada hal yang ia lakukan di hari ketiga kemarin dan jujur itu lumayan serem sob. 

Di hari ketiga kemarin Maverick Vinales melakukan paling tidak 56 laps secara total dalam satu hari. Namun sama seperti Aleix Espargaro, Maverick Vinales melakukan Long Run di antara pukul 15:51 sampai 16:27 pada sore hari. Dan yang menarik lagi, Maverick melakukan full race simulation saat itu dengan jumlah total Pure Lap mendekati 20-an laps (Note: Race Sepang berlangsung selama 20 laps). Dan pace-nya cukup ngeri yakni sekitar 1:59 detik sampai 2 menit koma kecil. Patut dicatat ini dilakukan back-to-back atau tanpa berhenti atau memasuki pit.

Ini lah yang TMCBlog maksud dengan sandbagging. Kelihatannya saja urutan 18, namun dibalik itu hasil race simulation-nya sangat positif. Dari sini pula lah menurut TMCBlog terlihat bahwa Maverick telah melakoni sebuah pendekatan baru dalam hal riset development Yamaha M1. Tidak seperti 3 test pra-musim pada 3 musim terakhir 2017-2019 dimana nama Maverick Vinales berada pada posisi teratas terus-menerus karena sepertinya ia mengejar performa time attack, namun mulai 2020 ini kayak ada perubahan strategi dimana ia sangat konsern dengan Race Pace. Saat ini dia sudah nggak terlalu peduli lagi dengan time attack yang selama ini hanya memberikannya titel un-official ‘Juara Winter Test’.

Dan menurut TMCBlog ini jugalah yang kembali menjadi gambaran jelas bahwa sinyalemen komando research and development Yamaha M1 2020 berada ditangan pembalap muda asal Spanyol ini. Maverick mengatakan bahwa top speed Yamaha M1 2020 sudah mulai membaik, dalam artian sudah mulai merangsek naik dan ini juga di-amini oleh Valentino Rossi.

Sementara itu juga Yamaha berusaha kembali mengembalikan karakter original Yamaha M1 yang memiliki senjata mematikan di speed corner. Penunjukkan Jorge Lorenzo sebagai test rider adalah indikasi kuat bahwa Yamaha berusaha mengembalikan M1 ke path yang benar. Tahun ini dengan Michelin yang menghadirkan Super-Grip new rear tire selain disinyalir akan membuat laptime meningkat secara umum, juga disinyalir akan banyak men-support tujuan Yamaha untuk bangkit kembali di 2020 ini [walaupun tentu tujuan Michelin adalah untuk membuat ban bagus untuk semua pabrikan].

Taufik of BuitenZorg

98 COMMENTS

    • Udh di edit td ada typo 1:50an…
      Gw baca jam 11-an makanya gw tulis itu
      Unofficial Petrucci aja 1:58,2xx
      Jgn suka nge-bully orang

  1. Sugeng siang wak haji, jika aprilia dan yamaha sudah, kira2 long run yg dilakukan pabrikan honda & ducati yg adem ayem bagaimana?sekalian utk suzuki sbgai perbandingan dgn pabrikan lainnya. Nuwun

      • permisi ikut nimbrung, wa haji minta tolong share juga dong top speed team pabrikan. Jadi kepo terutama kenaikan speed team “Y”. Hatur nuhun wa haji

    • maaf OOT, save image biar resolusinya gede gmn ya?
      soalnya tak save kok kecil banget yak jd kalo di zoom kabur. pliis gaptek ni.

    • Kalo di real race sudah banyak barrier nya.
      Tergantung di pack rider brp, tertahan laju rider lain, trus effort nyalip nya.
      Grip ban lebih aus lagi cmiw

  2. Saya rasa tujuan michelin bukan membuat ban bagus untuk semua, tetapi bagus untuk dorna yang ingin agar kompetisi terlihat semakin ketat. Dan tahun ini kesempatan ducati sudah habis, giliran yamaha dan suzuki yg akan jadi lawan honda.

    Target ducati untuk jadi runer up lagi tahun ini akan makin sulit ?

    • Sependapat….. !

      Akan menjadi 2 group japan & eropa
      H Y S berada di barisan depan
      Duc Ktm April barisan tengah (mix satelit team)

      *next time, oprek regulasi more

    • more grip is always better, kata Dovi sm marq, tinggal mnyesuaikan keseimbangan motor.. bhkan Dovi bilang krn grip ban blkang meningkat, rasanya sprti nyundul2 ban depan..
      tentu bgus buat enjin yg power besar, kl power kecil bs2 kpayahan krn koefisien drag nya mningkat

  3. Wak, simulasinya kondisi tangki bensin gmn, penuh atau setengah penuh.. Penyakitnya MV pan itu.. Pas penuh ambyaaaaaar, makin berkurang makin josssssss

  4. Jurnalis datang kesuatu tempat tanpa membawa berita banyak itu mustahil.

    Tanpa datang ke Lokasi pun jurnalis kawakan macam wak kaji pun bisa mengulas motogp secara detail tajam dan akurat. Apa lagi datang, mencari berita sendiri, dan kopdar bareng sesepuh jurnalis lainnya. Pasti banyak berita dan pemikiran2 wow dari hasil kopdar dan makan nasigoreng bersama saat sarapan.

    Tapi beritanya sejak hari pertama peliputan seolah2 gak seperti tahun tahun sebelumnya. Seperti “kita tahan dulu main course nya. Kasi aja appetizernya dulu. Lalu munculnya main course secara perlahan jangan semua”

    Contoh ulasan mengenai Aleix Espargaro dan Vinales. Intinya sama2 mengeluarkan berita tenrang main Idea yg sama. Biasanya diulas dalam 1 artikel dan dibuat apel to aple antar pembalap plus Grafiknya.
    Memang pada akhirnya punya tambahan Esensi lain dalam artikelnya semisal Aprilia pada penambahan “motor baru yg patut di waspadai”
    Vinales dengan hasil yg abu2 dengan penyamaran time attack.

    Greget bacanya dalam menunggu “Main course”

    Sehat selalu buat punggawa TMCBlog

    • tidak ada strategi main course atau makanan pembuka, yang ada di tmcblog ya itu yang disajikan . . sekali ada info soal ” maaf saya sedang liburan’ ya saya publihs, nggak saya tunggu besaok lusa atau ditunda2 . . gak usah menunggu2 besok soal artikel dari tmcblog karena kami apa adanya publish

      • Yang penting wak Kaji dan bang Nugie sehat selalu.

        Namanya pembaca setia yg memantau bloger kesayangannya kopdar sama sesepuh motogp pastinya berharap ada gorengan lengkap sak kopine yg juosh gandos siap ditaro etalase.

        Wakakakkaa

    • Hmmm.. Koq yo sepaham yo..

      Kalau disamakan seperti @maaf saya lagi liburan yo gak asyik donk. Editor nang kene uduk mereka.

      Pokok.e juosh gandos kotos kotos ilmu trawangane..

      Opo adonane gorong jangkep.. Soale nek ora jangkep ra penak rasane..

      Pokok.e kulo siyap tumbas gorengan.e nek wes siyap nang etalase.

      Loe jual gue borong..

  5. menarik kl mnilik komen dr fbio q, dmn saat race simulation mngalami grip yg ngedrop d pertengahan, jd sprtinya msh ad pr
    dn kata dovi sm marq dlm kondisi race yg bnyk pmbalap nmpaknya smblap ymha akn ksulitan mnrapkan line ideal mrka stiap wktu krn akn ad motor2 yg belok dgn tipe stop n go aplg mlihat top speed mrka yg msh 9km/jam lbh lmbat…

  6. Sepertinya ducati akan kehilangan gelar yg sangat mereka banggakan di tahun depan. Yaitu gelar runner up . MV12 seperti seseorang yg terlahir kembali menjadi pribadi yg lain. Quartataro mungkin akan serinh didepan, namun sepertinya pertarungan sebenarnya ada di MV vs MM

  7. Holeshot device bisa aja lebih berguna di yamaha drpd di ducati, m1 jagoan test krn saat test g ada dog fight, racing line.mengalir membuat M1 kencang, beda saat race,bnyk rider mesin V nikung ngotak menghalangi racing line M1. Dngn holeshot mungkin akan bisa terulang jurus turing m1 zaman lorenzo,kabur sejak start

  8. MOTOGP bicara data, kumpulkan data sebanyak mungkin dari berbagai karakter sirkuit! apakah data settingan motor M1 september 2019 cocok dengan M1 februari 2020 di sepang ini???

  9. Mantan team juara yang tenggelam selama 1 dekade, dan sepertinya tahun ini pemberitaan yang paling heboh ada di team Y order khusus dan speak promotor..

  10. Pabrikan H pabrikan yg paling adem ayem dari pemberitaan. Mungkin di test sepang 2020 HRC paling garing makanya ga ada yg bisa jadi ulasan..wkwk

    • bukan di saya doangkan, di semua mayoritas pemberitaan Juga gitu kan, artinya :
      saya nggak membuat2 supaya pemberitaan H itu nggak ada ya?
      Honda berhasil menyembunyikan sampai rapat sekali strategi mereka.

      • Iyo wak, maksd saya ya HRC nya yg seolah2 garing, kaya biasa aja, nda kaya tim lain gtu, kaya nda ada yg menarik, jadi ya apa si yang mau dibhas sama media2 dri Honda.
        Bukan ngejudge wak haji ga mau bahas Honda loh ya,..??✌️

        Btw sukses n sehat selalu wak,..??

        • memang begitu, tahun lalu memang merupakan Perubahan besar2an dengan model air ram, tahun ini, mereka sepertinya Main Fine Tuning, Elektronik dan sebagainya yang terlihat Seamless . . cuma bentuk winglet doang yang berbeda dan ebebrapa detail seperti bridge antara fuel tank dan side fairing

      • Strateginya mirip koyok tahun 2019.. Yaitu cidera di dadekno momok ra isok banter.

        Lalu ketika awal2 seri isok juara di dakekno hal yg fantastis. Opo yo jenenge.. Mirip2 gimik oleh honda.

        Maskes ketok- ketoke lebih latian per sektor.

        Misal nang malaysia onok 4 sektor.. Run 1 latihan untuk sektor 1 dan 3.. Tapi lain sektor dia pelan. Jadi komulatif full per lap ora buanter.

        Run 2 latihan untuk sektor 2 dan 4. Dan terus2 kombinasi sektor dalam run dan per setingan. Sing penting ora ketok kemampuane. Cukup ndelok crutlow isok cepet artine mas maskez yo isok luweh cepet..

    • @sabar anda kayak ngak tau aja tipe pabrikan H,mereka itu ibarat kata lagi sembunyikan taringnya.. itulah beda pabrikan jepang sama eropa,kalo eropa banyak ngocehnya tapi hasil minor tuh contoh nya ktm,cuma jadi tim medioker doank..

    • Bener sob…HRC lebih seperti menyembunyikan taringnya…
      Ga yakin kalo HRC adem ayem aja…

      Jadi inget race Aragon kemaren dimana Marquez jadi juaranya…
      RC213V seperti “dilimit” rpm nya…
      Dan dibahas juga oleh Wak haji Taufik…

      Seperti yang sering para komentator disini bilang…kalau mau lihat motor Honda yang sebenarnya, lihatlah motor cal Crutchlow…

  11. Pada sibuk ngotak atik mesin sekarang mah,mencari settingan mesin yg terbaik dan bisa cocok di seluruh sirkuit,terlalu dini menilai si ini si itu belum atau udah kompetitif… lihat aja ntar pas d qatar hasilnya..

    • Mana bisa dibedain mana yg saat sendiri mana yg sedang slipstream,di kolom timesheet kan cuma tercantum topspeed aja.
      Nambah nambahin kerjaan Wak haji aja

      • Top speed h 3 test sepang
        20 323.3
        35 329.2
        42 327.2
        63 330.2
        46 325.3
        9 330.2
        44 329.2
        43 333.3
        41 328.2
        36 328.2
        88 323.3
        93 327.2
        21 323.3
        04 331.2
        5 330.2
        73 327.2
        33 325.3
        12 327.2
        53 328.2
        30 319.5
        27 321.4

        Tp sekali lagi ini test pra musim
        Jarang rider push niat cari topspeed
        Kalo bahasa empunya warung “irrelevant”

        • Top speed 93 dan 73 identik…
          Ini pasti ada sesuatu dengan tim RH…seperti ada yang disembunyikan…

        • Imho baik marc n maverick gak sembunyiin apa2
          Marc kita tau dia paling fit 80%, trus di fp aja dia gak fokus ke one hot lap apalagi tes
          Selain itu dulu ada rider yg ngomong, hrc cukup metodis dalam bekerja, so asumsi ane mereka punya timeline n target sendiri
          So gabungan 2 hal itu test sepang belum banyak bisa kasih gambaran apalagi dijadiin patokan
          Belum lagi pabrikan masih akan update motor mereka

        • irrelevant yang saya maksud dipastikan tidak sama dengan sampeyan maksud 😀 . . nanti deh saya ceritain

        • Oh gitu ya…
          Sepemahaman saya sih ada 2 hal yg bikin irrelevant
          1. Krn cuma test bukan ajang ngejar topspeed
          2. Krn layout sepang cukup komplit punya 2 trek panjang tp di bagian lain ada yg lambat, ada yg flowing n ada yg stop n go, sehingga motor diset well balance gak terlalu umbar topspeed makanya walau punya 2 trek lurus yg cukup memanjakan
          Duc ati “cuma” menang 5x di era motogp sedang yam aha n hon da menang 6x

          Iya gak sih? Kalo gak ya tunggu artikelnya wak haji aja deh ? ? ? ?

  12. Saya setuju dengan wak haji, mv biasanya saat tes melejit kini mulai cari race pace da itu terbukti hasilnya pertengahsn musim lalu. Terlepas dr performa yamaha membaik,ecu fix dgn adanya fabio yg didepan. Mv sdh sadar akan hal itu,bahkan sadar dia lmh saat start dan pke holeshot jg. Oiya apakah flywhell jd diluar ya,kmrin ad foto tak liat sprrtinya iya. Klo bnr mk m1 bs diutak atik sesuai karakter sirkuit jg kyk mesin v4.

  13. Wak sekalian test Eropa,klw bisa datang langsung Wak hajinya… biar kita2 pembaca tahu perbedaan level n suasana dg Asia…. semoga rezeki nya lancar amin

  14. padahal strategi yg dilakan vinales tu strateginya march tahun2 lalu…buat nyembunyikan kemampuan sesungguhnya, sekarang dah beda lagi…Artiya marc tau dia akan ditiru dan dia tau cara lain yg lebih baik

  15. Setuju, MV sedang menyembunyikan kekuatannya. Tahun 2018 lalu dia top rider Yamaha, jadi waktu test 2019, dia cari muka dengan menjadi tercepat. Sekarang media darlingnya FQ20, tentu kalau MV sama2 mengejar top speed bakal sia-sia dan gak dewasa, apalagi MV sudah belajar di pertengahan musim. Jdi kita tunggu kejutan dari MV berikutnya.

  16. Nope, bsa cerna artikel kan??
    Yamaha punya keuntungan besar dg ban belakang yg lbh ngegrip d banding pabrikan lain, karena masalah spinning roda belakang ketika exit corner yg menjadi kelemahan yamaha bsa d kurangi, dmn pabrikan lain tidak terlalu struggle dsini
    Secara general pasti ban lbh ngegrip akan meningkatkan performa
    Yg penting ban lbh ngegrip gak mengurangi durabilitas alias gak gampang hbs gtu aja

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version