Home MotoGP Giacomo Agostini : Karakter Marquez + Race Style Lorenzo

Giacomo Agostini : Karakter Marquez + Race Style Lorenzo

40

TMCBLOG.com – Beberapa hari yang lalu legenda hidup balap motor Grand Prix, peraih gelar juara Grand Prix terbanyak sepanjang masa, Giacomo Agostini menjawab pertanyaan netizen pada mengenai seperti apa karakter dirinya saat berada di masa masa emas karir balapnya. Seperti yang tertulis di GPOne, Giacomo Agostini membuka jawaban dengan berkata “pembalap-pembalap yang mengingatkan saya kepada diri saya adalah Marc Marquez dan Jorge Lorenzo” . . Wew kenapa begitu?

Ago meneruskan penjelasannya “Keduanya seperti saya namun dengan perbedaan alasan. ketika Jorge membalap, ia tepat dan elegan. Namun ketika bicara soal karakter, saya melihat begaian diri saya pada Marc Marquez karena keinginannya untuk menang dan egonya. Lebih dari itu, Marc memiliki hubungan yang bagus dengan keluarganya, dan ia memberitahu saya bahwa ia melakukan apa yang juga saya lakukan.”

Ketika Ago ditanya soal keadaan rivalitas jaman dirinya berkompetisi dengan Phil Read dibandingkan dengan misalnya rivalitas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi, Ago menjawab “Persaingan tampak lebih keras sekarang karena ada lebih banyak komunikasi, saat itu semuanya lebih tersembunyi. Tentu saja, tidak pernah ada persahabatan besar di antara para pembalap, dan itu akan selalu benar (terjadi) di antara mereka yang berlomba merebut gelar yang sama.” . . Jadi begitu tho.

Taufik of BuitenZorg

40 COMMENTS

  1. Eh disentil juga deh dibagian “Persaingan tampak lebih keras sekarang karena ada lebih banyak komunikasi, saat itu semuanya lebih tersembunyi”.
    Sekarang persaingan olah vokal di mic dan media udah jadi bisnis oleh sebagian elite penyelenggara MotoGP. Sengaja mereka membuat dan mempertahankan seorang idol yang bahkan ditasbihkan menjadi ikon kejuaraan ini. Sang idol memang dilatih olah vokal dan diberikan hingar bingar panggung untuk promosi yang membuat dia lupa kalo emang itu setingan oleh beberapa elite penyelenggara tsb

  2. Rivalitas tdk hanya selama/dalam satu track/kejuaraan saja, tapi dalam “satu negara” juga..
    Opa Ago ingin menegaskan dia terbaik sepanjang masa di Italia, tidak mau “diganggu” prestasi Rossi, makanya dia selalu ambil referensi pembalap terbaik dari Spanyol/negara lain..

      • Jaman now, selain cari menang ternyata panitia (Dorna dalam hal MotoGP) ini juga mikirin unsur tontonan yg menarik yg laku dijual

      • Dan suka atau tidak, disadari atau tidak, para pebalap dan juga tim, mereka sadar akan pentingnya unsur tontonan yg menarik ini.
        Makin banyak yg nonton, makin dipertimbangkan sama sponsor.

        • Bener. Jaman dulu tahun 50an MV Agusta jauh didepan aja ga dipermasalahin. Bahkan pernah ada yang overlap semua pembalap lain termasuk yang juara 2, gw lupa siapa. Jaman sekarang mah Stoner atau Lorenzo jauh didepan karena skill dibilang touring ngebosenin, Marquez juara dunia mulu dibilang kontrasepsi. Sekarang kalau ada pembalap terlalu mendominasi regulasi langsung dirubah. WSBk tadinya seru juga jadi ngebosenin, niatnya jegal Rea biar menarik malah jadi yang menang itu2 doang karena kebanyakan batasan. Motogp dan wsbk era Dorna ini kalau diliat dari sisi kompetitif memang menarik, tapi aslinya membosankan. Dulu gp250 juga biarpun dikuasai Aprilia tetep menarik, sekarang moto2 orang males nonton kecuali penggemar motogp beneran. Bapak gw apal nama2 Takahashi, Aoyama, Locatelli, Poggiali, Porto. Sekarang denger nama Remy Gardner, Joe Roberts bingung dikira nama pembalap wsbk.

  3. Hmmm…harusnya yg di tanya tuh penontonnya,bukan pmbalabnya wak….coba klo sy di tnyai pacar , ya yg sy bilang msti yg baek yg santun dn pmberani hehehe….tapiiii bs beda jwabannya klo pacar sy tanyanya mlalui tman gaul sya

  4. Ikon motogp paling besar, jago balap, tampang charming, berkharisma layaknya don carleone. Bayangkan jika jaman dulu seperti sekarang (ada internet, semua orang bisa akses info motogp) maka motogp akan lebih besar dibanding jaman sekarang. Urutan pembalap paling populer mungkin 1. Agostini (dengan charmingnya, kharismanya, dan jago balapnya) 2. Barry sheene (dengan tampangnya dan gaya hidupnya) baru mungkin ketiga rossi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version