TMCBLOG.com – Selain Upaya Marc Marquez untuk Comeback pada race MotoGP Jerez 2020 kemarin, ada lagi pack yang menarik perhatian yakni pack yang memperebutkan Podium terahir / podium 3 dimana ada Dovizioso, Miller dan Morbidelli. Dan Morbidelli punya cerita tersendiri yang cukup mengejutkan mengenai Fight diantara merek bertiga di akhir akhir race ini . .
“Selalu menyenangkan dan menarik untuk balapan dengan Jack (Miller) karena dia pengendara yang tangguh dan aku suka itu!” Morbidelli menjelaskan Kejadian yang nyaris berakhir menjadi bencana sambil tersenyum ketika ia mencoba Overtake Miller di tikungan Chichane yang dinamakan Tikungan Dani Pedrosa ” Itu adalah kesalahan saya, saya melihat celah dan saya mengambilnya tetapi itu bukan celah yang sepenuhnya terbuka. “ Whooble yang diderita Morbidelli begitu heboh sehingga memicu airbagnya
“Saya sangat beruntung karena saya jelas-jelas berisiko untuk menabrak dan merusak balapan yang luar biasa, tetapi saya berjuang untuk podium, datang dari belakang, dan saya lapar untuk mendapatkan podium sehingga tidak masalah untuk membuat beberapa kesalahan. “
“Airbagku meletup jadi aku punya beberapa detik untuk tidak mengerti dengan baik apa yang sedang terjadi, kemudian aku bergabung kembali dan mampu mengejar ketinggalan kembali ke grup untuk naik podium dan mendapatkan satu posisi Dari Pol.”
D-Air adalah teknologi Airbag yang dikembangkan Oleh Brand Werpak yang dipakai oleh Franco Morbidelli. Pada produk Dainese D-Air terbaru misalnya hadir Intelligent Protection System yang menggunakan tujuh sensor, termasuk tiga akselerometer, tiga sensor giroskopik, dan satu unit GPS. Dalam sistem saat ini, Dainese mengklaim sensor dapat memindai secara otomatis untuk mendeteksi potensi kecelakaan yang bisa terjadi dalam 1.000 kali pindaian per detik.
Jika sistem mendeteksi bahwa Crash akan segera terjadi misalnya dengan hadirnya variabel Akselersi G dengan angka tertentu maka sistem akan mengembangkan balon Bladder sistem Airbag dalam waktu beberapa milidetik . Mungkin Gerakan wooble Morbidelli terhitung G nya sudah di atas Treshold sehingga mikrokontroler di sstem Airbag memperkirakan Morbidelli akan Crash walaupun akhirnnya ia bisa safe
Taufik of BuiteZorg | @tmcblog
Bikin sesak nafas ga wak tekanan nya
Sungguh air ba model begini gak cocok buat mm 99% mau crash aja mm bisa save wkwkk
Sering om.
Kelihatan kok kalo airbag deployed.
Rider jadi kayak lontong iket
Wkwkwk lontong iket. Lebih tepatnya kyk jajan lemet ya om
Ginuk2 tp keiket
kalo udah jatuh keras bisa patah tulang juga
Masih kalah ama racing suit nya mas iwan.. Hehe.. Blm jatoh udah ngembang duluan. 😛
Airbagnya Quartararo juga mengembang setelah finish .. kyaknya dia pukul entah tanki motor atau dada yg bikin airbagnya aktif ..
Hebat banget Morbi, udah mau jatuh eh ga jadi. Tapi ga podium doi. Dovi lebih pintar, dari P7 bisa ke P3. Padahal di Jerez bukan circuitnya Ducati. Semoga Minggu nanti Dovi menang atau ga P3. Baru pemulihan cidera beberapa minggu ehhh malah P3. Italian do it better! Tag linenya riders Itali!
kaga usah. duc kaga usah juara, yg ada nanti mereka makin besar mulut terutama si botak dan kroni nya. biarkan tag line “next year” melekat abadi di tim yg berwarna merah itu, ga di f1 ga di motogp
wkwkwkwkwkwk
sory om.. pernah tau pas marques lagi selebrasi tapi airbagnya melembung gak?
itu karna sensor mengira dia bakalan kecelakaan.. sensor dibikin sedetail n se akurat mungkin. tapi ttp aja ada waktunya sensor salah deteksi
Mau tanya wak, jika pembalap sudah crash dan airbagnya sudah menggelembung kemudian bisa lanjut race lagi dan crash lagi, apakah airbagnya bisa menggelembung lagi?
Berapa banyak sih set detonatornya? di mobil kayanya cuma punya 1 set ya.
memang kemarin kelihatan bgt kalau airbangnya mengembang, kalauga salah dulu pernah di bahas juga d sini, kira2 kalau pembalapnya bisa save airbagnya akan kembali kempes atau gimana ya dalam waktu beberapa saat kedepan
petronas jd pemimpin klasemen tim nih?? finish 1 dn 5, monster cm finish 2, mssion winnow finis posisi 3 + ?
kyaknya ada pnmbahan level klop antara morbid sm motornya…
Canggih amat ya sensor???
Makanya pindah Alpinestars aja, noh yg podium Alpinestars semua. Eh tapi syarat buat dapet sponsorship Alpinestars berat sih, harus punya kans juara/podium. Galang Hendra aja di WSS300 dapet support Alpinestars, begitu naik ke WSS600 Alpinestars kabur akhirnya dia pake merk lokal yg suka niru Alpinestars wkwkwk
Gw yakin kalo Alpinestars ga kebanyakan syarat, 90% pembalap pake Alpinestars. Karena memang nyaman bgt, glove sama bootsnya aja sekali nyoba pengen make terus.
Segitu repotnya ya kalo mau jadi atlit Alpinestar ternyata. Cuma Nakagami sama Bagnaia yg belum sempet podium di kelas MotoGP ya berarti