Home MotoGP Analisa tmcblog kenapa Yamaha berani batalkan permintaan ganti klep M1

Analisa tmcblog kenapa Yamaha berani batalkan permintaan ganti klep M1

69

TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui Tiga Mesin Yamaha M1 yang sudah dibuang dari alokasi Mesin pembalapnya ( Rossi, Vinales dan Morbidelli) dan ditengarai bermasalah dari GP Jerez 2020 telah diterbangkan ke Iwata Jepang untuk ditangani lebih mendalam Oleh para teknisi disana. Yamaha Pun mengetahui permasalahan jelasnya yakni Defek dari Part Klep yang terletak di dalam mesin dan membuat mereka harus membuka segel jika mau menggantinya. Yamaha Pun berbicara dengan Anggota MSMA. Pada pertemuan pertama MSMA di Spielberg, pabrikan MotoGP lainnya meminta informasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa pergantian part tersebut bukan untuk peningkatan performa atau bisa juga Strategi agar bisa mengulur waktu, mungkin juga dengan harapan Yamaha bisa kehilangan lebih banyak mesin untuk sementara waktu.

Mengenai Permintaan kepada MSMA, Lin Jarvis, Principal Yamaha Motor racing mengiyakan “Ya, kami telah meminta agar kami membuka motor dan mengganti beberapa suku cadang demi keamanan. Kami bertanya apakah kami dapat mengganti katup/ Klep/ Valve di mesin yang tidak kami gunakan sejak kerusakan mesin di Jerez. “ . .

Namun pada akhirnnya kemarin Yamaha resmi menarik kembali permintaan mereka untuk pergantian Part ini dan Berencana menghabiskan seluruh sisa race ke depan sampai akhir musim dengan Mesin apa adanya. Yang jadi pertanyaan Koq Bisa begitu, Apa Yamaha tidak khawatir mesin M1 bermasalah secara Race seri masih 9 seri ke depan ?

Lin Jarvis kembali menjelaskan Latar belakang dari Keputusan Yamaha Factory racing ini “Dalam pertemuan pertama sebelum GP Austria, delapan hari lalu, kami diminta untuk memberikan lebih banyak detail dan lebih banyak bukti tentang kerusakan klep di atas meja, pertama dari pabrikan pembuat Klep, kedua tentang karakteristik spesifik dari klep.

Kami kemudian melakukan beberapa penelitian mendalam di pabrik dan berbicara dengan produsen Klep lagi sampai akhirnya (Karena kesibukan itu )kami tidak bisa mengirimkan dokumen yang diminta. Pada saat yang sama kami menemukan lebih banyak informasi tentang masalah Klep kami. Sampai akhirnnya kami secara resmi menarik aplikasi (permintaan penggantian Part) kami pada hari Kamis minggu ini.

Kami sekarang tahu lebih banyak Khususnya tentang klep dan dugaan penyebab kerusakan. Kami akan mengelola situasi ini tanpa membuka mesin yang disegel. Kami sangat yakin bahwa hal ini akan mencegah insiden terkait keselamatan dalam perjalanannya. Kami melakukan hal ini dengan mengubah ‘setting mesin’ dan kami merasa kami masih memiliki cukup rpm. Kami bahkan menghadirkan mesin dari Jerez untuk digunakan lagi akhir pekan ini yang belum pernah kami gunakan untuk sementara waktu (sebelum ini). “

Banyak kalangan Menilai bahwa yang dimaksud oleh Lin Jarvis sebagai ‘mengubah setingan Mesin’ adalah upaya untuk lebih mengendalikan putaran mesin dengan mengurangi rpm. Namun menurut tmcblog pribadi, Sepertinya Yamaha telah melakukan uji sangat mendalam mengenai Klep ini termasuk angka detail dari threshold atau limit durabilitas ketika putaran Mesin tinggi diaplikasikan ke Ke mesin.

Ini soal pengaturan kapan RPM Bisa bebas atau dipotong demi durabilitas

Dan opini tmcblog adalah, Mesin M1 tidak harus dikurangi RPM-nya setiap saat. Dengan study dan riset mendalam bekerjasama dengan produsen klep, Yamaha tahu berapa Tepatnya revolusi mesin yang menjadi titik limit kritis/ treshold Durabilitas dari klep ini . .

Jadi Mereka masih bisa menggunakan RPM tinggi di beberapa Kesempatan yang mereka anggap penting. Kita bisa lihat Top Speed Yamaha M1 di FP3 dan Di Kualifikasi bisa tetap tinggi tho, Karena memang sirkuitnya yang memang butuh Kailan RPM tinggi. Namun Di race pace yang sekitar 1:24 koma sekian atau sekitar satu detik per-lap lebih lambat dibandingkan Time attack, disinyalir Yamaha M1 tidak butuh rpm se-ekstrim saat di FP3 dan Kualifikasi. Jadi ini bukan soal sunat menyunat RPM, namun lebih ke management waktu, Kapan rpm harus dijaga untuk menjaga Umur durabilitas Klep, dan kapan bisa bebas diumbar sampai ke limitnya . . just my two cents

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

PS: Jika Sobat sekalian baca artikel ini tengah malam, jangan lupa simak Trans7 karena kami sedang bawakan Kualifiaksi Styrian GP 2020 di sana

69 COMMENTS

  1. loh.. jdi buat klep motor prototype mreka aj, yahaha smpe minta buatin pihak ke3 ???? serius tuh pabrikan sekelas yahaha bgtu??
    bukannya dlu yahaha pernah buat prototype mesin F1 harusnya teknologi mreka lbh advance..
    sujuki aj mentok di WRC sma endurance..

    btw race nanti kemungkinan bakal panas, kyak suhu pas FP4-qualifikasi.. moga klepnya ga ambrol yak hehehe…

  2. Kita tunggu apakah keputusan ini tepat mengingat potensi kompetisi tidak hanya dengan Ducati, tetapi KTM dan Suzuki juga on fire sekarang.

    • Mereka onfire, krna mereka tau. Alien motogp sdg tidak berdaya

      Menang atw tidak sama sekali, akan jd lebih menarik sepertinya. Tapi ya pabrikan sekelas mereka gengsi dong kalo mengambil resiko sebesar itu

  3. Betul atau tidaknya keputusan tersebut akan bisa kita lihat pada seri di San Marino. Kenapa harus tunggu di seri sana? Karena secara fundamental Yamaha di seri Spielberg itu memang jeblok. Jadi buat apa harus ngoyo (memaksakan) agar bisa menang? Lebih baik benar2 mengoptimalkan di seri yang bisa dibilang bagus untuk Yamaha dan seri San Marino lah jawabannya.

  4. Mau tanya klao honda taun ini g pernah podium apa taun depan jd pabrikan yg dapat konsesi ya… Bisa enak klo itu trjadi

  5. Urung memeriksa klep artinya produsen klep meyakinkan Lin Jarvis bahwa klepnya bisa bergerak di rpm dengan toleransi yg cukup sesuai ECU yg telah disetting. Jadi Valve bukan masalah.

  6. nah … kite liat aja di dua ato tiga seri balapan ke depan, apakah durabilitas mesin M1 dengan kondisi saat ini masih kompetitif saat balapan ? … atau kembali loyo bin meleduk hingga dnf

  7. saya rasa itu pemikiran yg masuk akal

    bisa jadi mgkn mereka berkompromi sedikit dgn rpm utk sirkuit sirkuit yg menuntut top speed seperti di austria ini tapi mgkn di sirkuit lain mereka bisa mengembalikan lagi rpm mereka

    jadi mereka mengakali dengan settingan rpm saja sepertinya

    saya rasa itu cara yg cukup smart utk mengakali kecacatan mesin

  8. Kalau opini saya, mungkin yamaha selain setup rpm yng berbeda saat fp1 sampai qualifikasi juga saat race memainkan mode yang ada. Dmn fabio dijerez malah blg,pakai mode b saat pertengahan race,jika ada yg mendekat maka dia siap pencet mode a buat kabur. Bisa saja juga yamaha terapkan taktik ini saat race,jd musim ini yamaha bakal gak bs kabur jauh saat race tapi berusaha mengatur agar konsisten dalam race klo bs konsisten raih poin. Dan andai terjadi kegagalan mesin lagi sekali..bisa buka mesin baru meski start dr pit kyk zarco hari ini atau start dr blkg plus long lap. Itu lebih aman dr buang waktu utk setup dlm skejul balap yg mepet. Selain itu buka segel dan memperlihatkan jeroan mesinnya ke insinyur lain,ibaratnya membuka rahasia perusahaan apapun alasannya.

  9. Tarik ulur malah kesannya yamaha bingung, ya iya masa sudah diajukan me msma belum dilakukan kajian mendalam? Suruh bawain dokumen malah “baru nemu” momen “aha” ? Apes bener, markes g ada yamaha ada masalah, ducati/suzuki kalo g jurdun kebangetan

    • Menganalisis part yg dibawa ke iwata plus pelajari dokumen part secara internal plus tes berulang gak cm 1-2 hari doang…. Ymh udah bener ajukan ke msma jauh hari sambil analisis jika nanti ujungnya bener2 dibongkar ymh gak kehilangan waktu nunggu turun ijin msma…

  10. Lain kali dibahas juga secara mendalam mengenai segel mesin dan bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh diganti.
    Saya mantan teknisi gas engine 20 cilinder 10 MW suka ganti klep karena aus.
    ini di balap kalau ga diganti berarti materialnya luar biasa

    • mesin pasti diganti baru lah om, kan kalau normal jatah 7 mesin untuk 19 seri, jadi rata – rata tiap mesin hanya dipakai 2-3 seri setelah itu dibuang

    • Menurut saya bukan tidak bekerja maksimal.

      Kan bukan pertama kali ymh gunakan itu

      Bisa saja karena baru pertama kali ini race ke 1 dan seterusnya sangat berdekatan.

      Sehingga mempengaruhi kemampuan klep. Belum lagi suhu yg beda

      Mungkin kalu jadwal race normal spt biasnaya, mungkin tidak mempengaruhi klep.

      Mungkin pemesanan klep sebelum wabah corona, jadi variable utk spesifiksi klep berdasrkan pada kondisi lapangan race normal.

    • Klep itu buatan vendor (seperti di shockbreaker merk Ohlins, di rantai merk DID, busi merk Denso, dsb), jadi kesalahan pembuatan bisa ada di pihak vendor. produk spesial kasta tertinggi saja bisa terjadi cacat produksi apalagi produk massal

  11. Blunder yamaha, sudah keburu komentator di blogspot wak haji,ngomong”mesin protol” malah gak jadi di apa apain. Kalau nanti saat race malah ambyar, habislah yamaha di kick komentator Blog ini

  12. Nah masuk akal nih..
    Mgkn kyk kasus mio ente ya materialnya memuai krn kepanasan jd loss kompresi
    Kata pebalapnya suara gemuruh mesin terus tenaga ngedrop, saya rasa ga mungkin materialnya pecah/retak kecuali smpe numbuk pistonnya

  13. Saya malah khawatir, karena pengaturan rpm saat race bisa jadi sering liat speedometer dan raungan mesin,. Nah kalo pas balap rombongan, head to head masa mundur alon alon,

    Paling tidak butuh 2 race untuk membiasakan ini, belum lagi suzuki, ktm, ducati, siap mengintai dan menerkam,

    Honda di pitstop saja

  14. Dalam pertemuan pertama sebelum GP Austria, delapan hari lalu, kami diminta untuk memberikan lebih banyak detail dan lebih banyak bukti tentang kerusakan klep di atas meja, pertama dari pabrikan pembuat Klep, kedua tentang karakteristik spesifik dari klep.

    Kalimat diatas adalah permintaan MSMA

    Kemudian Lin Jarwis berkata “Kami kemudian melakukan beberapa penelitian mendalam di pabrik dan berbicara dengan produsen Klep lagi sampai akhirnya (Karena kesibukan itu )kami tidak bisa mengirimkan dokumen yang diminta.

    Bila saya berfikir menyangkut CHEAT maka sebetulnya VALVE tidak akan bermasalah bila tidak digunakan di ambient temperature sangat tinggi seperti Jerez dan dipaksakan untuk mengatasi RPM tinggi.

    Yamaha hanya khawatir DURABILITY VALVE tidak mampu untuk RPM tinggi di AMBIENT TEMPERATURE tidak seperti Jerez tetapi RPM tinggi terus menerus dalam 18 sd 20 lap, ( Seri terakhir Minggu lalu ada RED FLAG, engine sempat cooling down), dan seperti ulasan Mas Taufiq Yamaha mengatur RPM untuk menjaga DURABILITY VALVE.

    Oleh karena itu YAMAHA mencabut permintaan ke MSMA karena MSMA meminta detail permasalahan di VALVE sampai ke metalurgi, design, prosses pembuatan dan bukti bahwa ada yang salah dalam pembuatan VALVE apakah metalurgi, design dan proses. Jadi YAMAHA tidak bisa “bermain” (CHEAT) merubah VALVE baik metalurgi, design dan prosses pembuatan VALVE agar power M1 bisa terus dan tahan 18 sd 20 lap seperti power di Jerez..

    Maaf analisa saya agak menyudutkan, tetapi bila hanya takut membongkar engine didepan engineer anggota MSMA, HRC dengan berani membongkar SSG bahkan prinsip kerjanya di depan MSMA untuk membuktikan teknologi yang ditemukan dan patentkan HONDA tersebut tidak melanggar aturan…

  15. Justru kalo jin jarvis tutup mulut malah bisa memburuk image yamaha. Orang bakalan bertanya tanya baru 2 seri pembalap yamaha rata rata udah pake mesin ke 3 dan ke 4, belum motor rossi dan morbi yang bergantian meleduk ketika race.

  16. Jadi inget GL Pro… klo mesin panas habis digeber jauh, sering mati mendadak krn loss kompresi… penyakitnya jg krn masalah klep yg bocor ktika mesin panas..

    Ternyata sekelas motoGP juga ada penyakit bgtu… jgn2 vendor klep YFR sam dg Astra/Federal motor

  17. di video evolusi GSXR mass pro, disebutkan bahwa mesin digeber redline 24 jam, jadi supaya spek dan settingan yg sama terbukti tangguh buat motor harian.

    motogp harusnya gitu dulu kali ya. tapi kayaknya sih gitu, gw aja yg ga tau. hahaha…

    makanya orang ktm bilang, kalo udah segel mesin harusnya udah yakin dengan performa dan durabilitasnya.

  18. jadi inget kemaren yang komentar itu part dari “pihak ke-3” di bully habis-habisan sama fans boy sebelah. sekarang giliran tuh fans boy yang telen ludah sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version