TMCBLOG.com – Sobat Sekalian, dua hari yang lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Atas nama Pemerintah Daerah resmi menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 80 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif di mana dalam Pergub tersebut turut mengatur penerapan ganjil genap saat PSBB transisi di Area Hukum Propinsi DKI Jakarta.
Dalam aturan baru yang diteken Anies pada 19 Agustus 2020 dan telah diundangkan pada hari yang sama khususnya pada pasal 8 Semua Moda Transportasi Pribadi baik Mobil (roda 4) maupun Sepeda motor ( roda 2) Terkena aturan Ganjil – Genap dimana Kendaraan yang dimaksud hanya boleh melintas di Area ganjil-Genap Bila status ganjil-genap dari angka akhir Nomor Platnya sesuai dengan status ganjil-genap dari tanggal pada jam-jam tertentu.
Pasal 8
(1) Kawasan pengendalian lalu lintas dengan prinsip ganjil genap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. setiap pengendara kendaraan bermotor beroda 4 (empat) atau lebih dan roda 2 (dua) dengan nomor plat ganjil dilarang melintasi ruas jalan pada tanggal genap;
b. setiap pengendara kendaraan bermotor beroda 4 (empat) atau lebih dan roda 2 (dua) dengan nomor plat genap dilarang melintasi ruas jalan pada tanggal ganjil; dan
c. nomor plat sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b merupakan angka terakhir dan nomor plat kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih dan roda 2 (dua).
Namun memang ada kendaraan yang dikecualikan dalam aturan ganjil genap ini antara lain kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara; kendaraan pemadam kebakaran dan ambulans; kendaraan berisi tenaga medis yang melaksanakan tugas. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas; kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara; kendaraan pejabat negara. Kendaraan dinas operasional berplat dinas, kepolisian dan TNI; Kendaraan yang membawa penyandang disabilitas, kendaraan angkutan umum (plat kuning); kendaraan angkutan barang, tidak termasuk double cabin, Kendaraan pengangkut uang; serta angkutan roda dua dan roda empat berbasis aplikasi ( termasuk OJOL) yang memenuhi persyaratan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan.
Peraturan ini, khususnya untuk Roda dua, untuk sementara baru sebatas diresmikan dan diundangkan atau dalam artian aturan ganjil genap baru berlaku untuk kendaraan roda empat atau mobil dan belum berlaku untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor. Pemberlakuannya menunggu tunggu keputusan Gubernur dan Pedoman teknis nanti.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Ga masalah ganjil genap saya dukung 100%
harusnya di lengkapi dulu atau di tambahkan dulu angutan umum nya yg layak pakai, baru terapkan ganjil genap.. kl langsung d berlakukan ganjil genap sama saja nyusahkan masyarakan nyari makan…
Gak masalah, beli 3 motor, tinggal gonta ganti aja menyesuaikan tanggalnya
Dan jika perlu batasi hanya 10 tahun usia kendaraan bermotor
Malah bikin makin konsumtif ane rasa,dan kualitas kendaraan makin dijelekin sama produsen wong peraturan memerintahkan cuma 10 tahun,bikin aja kualitas ampas 2-5tahun udah bobrok gak bs dipake
Tapi sekarang emang makin turun sih kualitasnya ?
gue sih kurang setuju
paling setuju jika yg dihilangkan adalah sistem kredit kendaraan dengan dp kecil, yah minimal diatas 50% harga kendaraan aja bolehnya. Sistem kredit dp kecil ini yg bikin orang bisa maksa diri beli kendaraan.
contoh aja salah satu tetangga gue yg ngeluh2 kaga dpt bantuan pemerintah saat pandemi covid aja masih bisa maksa beli mobil 7 seater walaupun kaga punya garasi.
imo…..dikombinasikan dengan penerapan pembatasan usia kendaraan, berpotensi akan memperbanyak “sampah” kendaraan tak terpakai dan bahkan memperparah penurunan kualitas kendaraan yg diproduksi nantinya, selama ada sistem kredit dengan dp kecil itu tadi.
wih kredit pun ada cash back ???
baru ngeh gue ada beginian
koq kyk belanja online aja
wkwkwk
Itu khusus kaum sultan, lha petani kayak gue gimana masak mo beli motor harus jual sawah gara-gara batas motor 10 tahun.
Gak bijaksana tu namanya
Hadeeeh.nyusahin aja.motor 2 ganjil semua.masak mau beli motor lagi.mau naik angkutan umum ribet,takut kena korona.semoga pak anis bisa mengerti keadaan ekonomi yg lagi sulit.
Naik motor itu lebih hemat.
beli aja motor bekas yg udah ada nomer nya, tinggal pilih yg nomer genap ?
Duitnya yg nggak ada bro?
Kongsi sama tetangga yang ga punya plat ganjil cuma punya plat genep, type sama warna sama, stnk fotocpy. Beres
Dan jika memang harus naikkan tarif parkir minimal 20ribu perjam
Kecuali kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara,tarif Rp 0 ?
Serta agar lebih terlaksana, Tambah jalan berbayar (ERP) disemua jalur protokol
gak semua orang se-kaya anda mas
ganjil-genap nya diberlakukan ke Motor yg udah kena pajak progresif aja, alias 1 KK punya lebih dari 1 Motor.
kasian, keluarga yg kurang mampu dan memang hanya punya 1 motor (itu pun beli bekas) dan kendaraan nya digunakan untuk mencari nafkah setiap hari.
Serta naikkan pajak progresif atas dasar kartu keluarga kendaraan ke 2 dan seterusnya 100% dari pajak kendaraan pertama
Wkwkwkwkw…cari celah terus….
Persulit penerbitan sim dengan maksimal penerbitan 1000 kartu baru pertahun disertai dengan sistem poin
Ojol kasihan…
Lebih kasihan tuna wisma,keterbatasan fisik
Itu baca dengan teliti ojol masuk pengecualian
Masyarakat harus naik angkutan umum ya?
Biar padat tuh ky naek kereta, smp antri 3km..
Trs, yg naek angkot dsb biar dempet2n tuh..
Biar makin cpt naek corona nya..
Luar biasa..
Mobil dibatasin, motor dibatasin, naek krl dibatasin..
Tp masyarakat harus mobilisasi..
Kyny musti jalan kaki ya yg kerja jabodetabek?
Uda aman naek mobil pribadi.. ga campur sm org..
Naek motor pribadi aman..
Kl soal macet, tutup lg mall, kantor dsb..
Org jg ga bakal keluar x..
Cm ekonomi rusak.. pilih mana?
Kl ekonomi mo tetep gerak, ya alat transport jgn dibatasin..
Kl mo batasin corona, ekonomi rusak, cm masyarakat aman..
Jgn ekonomi mo jln, tp ruang gerak dibatasin..
Mo enaknya aja, masyarakat menengah kebawah susah..
Best comment.alasan doang ganjil genap.biar pejabat ga kena macet.
Mana ada ke jakarta jalan pas pagi jam kerja buat ke mall. Ya buat kerja. Emangnya ada kantor yg gaji karyawan yg gak brgkt kerja skrg.yg ada dipecat
Setuju… Sekali keluar aturan yg tidak sesuai diatasnya…seterusnya akan keluar aturan yg menyimpang…
Ibarat sekali berbohong, akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan sebelumnya..
Padahal dulu dianggap oke ketika membebaskan motor dijalur protokol eh sekarang malah mau bikin ganjil genap buat motor. Kalo alasan social distancing justru malah pada rame naik kendaraan umum ujung ujungnya gak jaga jarak.
Padahal dulu dielu elukan karena membebaskan motor dijalur protokol, sekarang malah dibuat gagen motor…. rencana gagen berlaku diseluruh jalan dki Aku tertipu…
Wah kalo mobil bisa belok kalo ga sengaja mau masuk kawasan ganjil genap, tingal buka maps.. lah motor mau pake maps gimana, hape ditaro atas motor itu puanasnya seakan mau meledak baik siang atau malam..
Dikit dikit berhenti ngecek map kena tilang ntar. Mending motor jangan kena ganjil genap dah.. jalur krl busway dkk cuma sampe ke jalan besar, nunggu angkot kalau jalur panjang agak ribet. Kalau pembatasan jalur motor masih setuju deh
Jadi solusinya beli motor baru buat ngakalin aturan nih ? kredit lagi kredit lagi
Beli bekas yg murmer kan banyak. Udah ada nomer nya tinggal pilih ganjil atau genap.
3055
5077
Yg nomer genap kayaknya Er6n merah, Vario 125 silver, sama Zx25R hitam
setiap pengendara kendaraan bermotor beroda 4 (empat) atau lebih dan roda 2 (dua) dengan nomor plat genap dilarang melintasi ruas jalan pada tanggal ganjil;
Menurut programer : roda >=4 or roda =2 ….. kalau roda 3 aman beli motor tukang galon aja
aduh yang daerah timur tunggu proyek DDT kelar dulu.. KRL masih gantian sama kereta luar kota. Alhasil jadwal belum semaksimal jalur bogor atau maja.
Siap-siap aja, ntar kalau sudah sumpek manusianya, yang boleh aktifitas ganjil genap seperti tanggal lahirnya ????
kesian amat mau naek r2/r4 aja dibatesin, keabisan lahan……wkwkwk
sya mah setuju2 aja, orang bukan warga jakarta
Pindahin ibu kota …biar kalo berangkat kerja dari Halim naik heli 🙂
Kebijakan yanh kurang bijak untuk kondisi saat ini, mengingat pandemi masih jauh dari kata selesai, jika itu diberlakukan harapanya adalah menggunakan angkutan umum, dan aturan jaga jarak sulit dilakukan, masalah instan nya bisa jadi angkutan umum jadi klaster baru. Belum lagi permasalahan angkutan umum yang masih jauh dari layak untuk sebagian besar orang, yang mengakibatkan pengeluaran untuk biaya angkutan umum semakin tinggi. Padahal yang menggunakan motor kebanyak bukan berpenghasilan super tinggi (alasan naik motor karena lebih hemat dan mudah). Perlu dipikirkan kembali kebijakan ini
Konon malah pandemi corona ini akan sampe waktu lama, atau bisa lebih parah yaitu kita akan selalu berdampingan ama ini virus (seperti lazimnya berdampingan ama virus influenza).
Kalo vaksin yg tokcer udah paten ada ya bisa deh kita terhindar dari pendemi ini.
Tapi kalo belum juga harus bersiap untuk opsi terburuk tadi.
Kabar baiknya, perkuat imunitas adalah kunci. Karena menurut pakar microbiologist sifat virus sejatinya adalah memaksa kita untuk evolusi, jadi makin kebal / kuat / survive.
Tapi bagi yg gak mampu evolving sayang sekali…….. ?
Ini tidak akan menyelesaikan masalah kemacetan. Kemacetan berkurang hanya sementara. Karena warga akan beli 1 unit motor lagi dan berganti-ganti motor.
Gantian motor second booming pilih plat nomor ganjil – genap
Penjualan sepeda turun 50%
Salah satu positifnya UU ini adalah bisnis jual beli mobil dan motor kembali naik… Mungkin tujuannya adalah ini..
Jadi UU ini tidak memihak rakyat lemah
Cmiiw
Setau saya sejauh ini memang ikatan antara ojol dan perusahaan per-ojolan sebatas MITRA & PERUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (yg melakukan usaha menggunakan media smartphone dengan cara memaksimalkan potensi dan fungsi Global Position System atau GPS).
Itu yg jadi masalah. Karena penggeraknya adalah perusahaan berbasis IT (bukan perusahaan berbasis transportasi) maka sampe saat ini area tsb. masih abu-abu. Mau diterapkan harus pakai plat kuning pun gak bisa, kalo peraturan govt yg mengikat pihak G*jek dan Gr*b nya masih seperti sekarang.
Makin susah gol juga kalo mau di bikin undang-undang. Soalnya doi nya menteri ?
Opini saya, doi pasti milih seperti sekarang ini. Lebih mudah dan lebih cuan. Perusahaan transportasi angkutan umum lebih ribet je. Ijin-ijinnya mungkin lebih banyak dan lambreta. Belum lagi perihal KIR untuk tiap mitra nya. ?
Waduh bisa tukeran trus sm tetangga nih klo pya mtr cm satu
Atau sehari ngangkot sehari naik mtr
Udah bukan punya pa menteri karena pas mau di lantik jadi menteri dia udah lepas dari gojek
N kerjaan menteri tuh buanyak
Peraturan yang kebetulan aja pakai alasan psbb transisi, nanti kalau coronce udah kelar atau vaksinya udah ada, ya peraturan ttp ada… Yakin dah.
Masalahnya masuk kantor gak bisa ganjil genap kan? artinya harus naik kendaraan umum yang lebih banyak berdesakan dengan orang lain.
Lol vinales bukannya ke pit.
Nakagami sudah posisi 3 besar.
2 cuy,kayaknya Miller mengalami masalah arm pump kalo lihat dia pijat refleksi tadi
Speed nakagami emang rada kurang
Nakagami pake ban soft belakang. Gak bisa terlalu push biar awet.
Bahaya lo jatuhin diri di straight.
Vina mau nyate M1 wk wk
Motor merasa aneh masuk pit lah.
Kasihan mir itu sudah leading.
Dicoret lagi dah tuh mesin,karena Valve nya lagi apa clutch nya ya?,mentok gigi 3 kayak ga bs diturunin lagi
Ga sekalian patung pancoran didudukin, kasian berdiri mulu
yah jalanin aja dlu
Kebijakan ini sangat berisiko sih. Lagi musim pandemi, angkutan umum juga kapasitas terbatas
https://economagz.id/potensi-resesi-uang-75-ribu/
pendapat saya kalau motor sampe kena ganjil genap juga ada 2 hal nih yang bisa terjadi:
1. nambahin retribusi daerah : yang mampu beli motor lebih banyak dari yang mampu beli mobil, jadi dipaksa punya motor minimal 2 unit (ganjl dan genap), secara ga langsung nambahin retribusi daerah karena jadi bayar pajak buat 2 unit motor.
2. berkurangnya populasi DKI : yang ga mampu beli motor 1 lagi dipaksa naik angkutan umum, udah tau lagi pandemi gini mau dipaksa naik umum dempet2an (transjakarta boleh diisi 75% itu sangat ga safety, harusnya isi transjakarta tiap bus cuma 25% dari kapasitas maksimal). amit2 kalau ketularan terus lewat, populasi di DKI jadi berkurang ga padat lagi.
cuma dikasi lewat thamrin, tapi penggantinya kena ganjil genap… nasib nasib