Home MotoGP Rekap Championship pasca MotoGP Catalunya 2020 jelang Home Race Fabio

Rekap Championship pasca MotoGP Catalunya 2020 jelang Home Race Fabio

97

TMCBLOG.com – Race MotoGP Catalunya memang race yang sangat Teknis. Terlebih lagi hadir penurunan temperatur yang tidak terjadi pada dua hari Sebelumnya. Selain adu cepat, tentu adalah adu endurance antara penggunaan ban dan menariknya adalah hampir semua pembalap terdepan menggunakan pilihan kombinasi ban yang sama sehingga akan terlihat juga gaya balap siapa dan jenis Mesin mana yang bisa lebih gentle terhadap penggunaan ban. Fabio Quartararo dengan Baik memanfaatkan keadaan ketika Rossi dan Morbidelli sedikit mengalami Drop pace. Fabio memanfaatkan dengan langsung membuat gap ke Rossi dan Franco Morbidelli. Suzuki Seperti biasa memang ketebak, mereka terlihat menjaga pace di setengah race pertama terlebih di sepertiga Bagian race terakhir, hal ini diperkuat lagi ketika grip ban Miller dan Morbidelli Mulai Drop lebih jauh, baik Mir dan Rins terlihat seperti Singa lapar yang siap menerkam keduanya . Dan akhirnnya Mir dan Rins berhasil mengulang apa yang pernah dilakukan John Hopkins dan Chris Vermeulen di Misano 2007 . . dobel Podium.

Maverick Vinales mengatakan bahwa setelah Start race dari Row ke dua, ia langsung melorot jauh sampai posisi 15 dan 16 di awal race. Maverick Mengatakan bahwa ia memang tidak cukup cepat di race kali ini. Joan Mir memperlihatkan Konsistensi Top 5 yang boleh dibilang cukup menarik untuk dilihat.

Apa benar masalah Suzuki adalah lemah di Kualifikasi? Sementara itu Comeback Alex Rins memperlihatkan bahwa ia sudah mulai pulih. Dengan Rins juga Kita bisa melihat ada hadir pebalap ke-13 yang naik podium di Kejuaraan Dunia MotoGP 2020. Sementara Takaaki Nakagami masih bertahan sebagai satu satunya pembalap yang selalu finish Top 310 dari Seri Jerez 1 sampai seri Catalunya 2020 ini.

Inkonsistensi Maverick dan Apesnya Dovizioso di Catalunya membuat Fabio Quartararo dan Joan mir gantian memimpin Championship posisi satu dan dua dengan jarak antara keduanya 8 point. Sementara itu Dovizioso yang awalnya memimpin 1 point dari fabio harus menatap jarak yang cukup terjal 24 Point jelang Seri kandang Fabio di Le mans Oktober mendatang.

For Sure 6 race mendatang menjanjikan Full 150 point sempurna, itu artinya Baik Mir sampai Lecuona yang berjarak 91 Point ke Quartararo masih memiliki asa dan masih boleh bilang never Say never sama Championship 2020. Tinggal ikhtiar mereka saya di enam race sisa ke depan.

Valentino Rossi awalnya menjanjikan hasil yang bagus dengan posisi start 3 di Grand Prix 350-nya di kelas utama, hingga lap ke 16 sang pembalap superstar berada di tempat kedua. Sampai akhirnnya Low side dimana roda depan Yamaha M1 miliknya silde di tikungan kedua dan menghilangkan potensi podium ke-200 MotoGPnya.

Di Sisi Point Championship pabrikan, Yamaha kembali menjauh dari Kejaran Ducati dengan jarak 37 Point menganga antara mereka. Sementara Petronas Yamaha SRT Unggul 25 Point dari kejaran Suzuki Ecstar pada Championship team. Lihat deh perolehan Point Suzuki Ecstar dari GP andalucia sampai Catalunya ..  cukup Stabil ya ?

Untuk pertama kalinya di musim ini, KTM tidak menempatkan pebalapnya di 10 besar setelah Pol Espargaro dan Miguel Oliveira Crash. Dalam Championship pabrikan, ini membuat KTM tertinggal dari Suzuki di tempat keempat.

Finish Di depan Alex marquez membuat Brad Binder kembali menjauh dari Kejaran Rookie repsol Honda ini dalah perebutan Titel Rookie Of The Year 2020. Jarak Binder ke Alex Marquez adalah 31 Point sementara Alex dibayang bayangi Lecuona sebanyak 10 Point.

Selain Memimpin Championship pembalap, tentunya Fabio sekaligus memimpin Klasemen Pembalap Satelit terbaik sampai seri Catalunya ini. Fabio berjarak 31 Point dari kejaran Team matenya Franco Morbidelli. Sementara Petronas Yamaha SRT lagi lagi memimpin Championship team Satelit dengan jarak 67 Point dari Pramac Racing.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

97 COMMENTS

    • Apakah suzuki berani mimpin balapan seperti Yamaha dan bikin racing line sendiri hahaha

      Y : 5 kali juara seri
      S : masih zonk

      Hahaha…woi di austria kalau kaga distop balapan gegara neng vina sirkus,Mir juara…masih lu bilang pembalap suzuki kaga bs bikin racing line sendiri…hahaha,lucu luh…
      Pembalam sekelas motogp kaga bs bikin racing line sendiri…lu kata tukang ojek…wakakaka

    • Balapan butuh strategi borr,bkn cm ngacir doang.cb lo liat pembalap suzuki pintar kelola ban,jg pace.lo liat jg d lap2 akhir selisih gap cm 0,9 detik doang taro ama mir,setengah lap lg pasti d habisi si taro

    • Gak usah pake kalau gini kalau gitu. Wong balapan kok nambah setengah lap lagi. La panitianya mbahmu po piye?
      Wah wah kepriye iki…

      #PleaseDontSayJikalauKalau
      #AndaiBeginiAndaiBegitu
      #BaniAndai

      • Ada kutipan wawancara seperti ini : . Quartararo mengonfirmasi bahwa dia sudah berusaha keras semaksimal mungkin agar tidak terkejar Mir. Dan (FQ20 dan JM36) keduanya setuju bahwa satu lap lagi Mir pasti akan overtake Fabio.

        Apakah artikel GP1 itu bagian dari bani andai-andai? WKWKWK.

    • mimpi suzuki semakin mendekati kenyataan, tiap seri selalu konsisten di 5 besar. mudah2an bisa jurdu setelah jurdu terakhir tahun 2000.
      yamaha kalo konsisten bisa jurdu dan mesinnya ga ada masalah.

  1. “Sementara Takaaki Nakagami masih bertahan sebagai satu satunya pembalap yang selalu finish Top 3 dari Seri jerez 1 sampai seri Catalunya 2020 ini”
    Maaf koreksi Wak… ?

  2. prediksi juara 1 rosed, 2 quartararo, 3 vinales mana orangnya? katanya yamaha mendominasi mana? katanya juara cataluna rider yg berbeda lagi mana.
    ealah… yg mo podium ke 200 gagal mulu, nih gara2 fb nya yg selalu ngarepin rosed juara podium 200

  3. Le Mans super cocok dengan Yamaha, selain Misano dan Assen, mestinya besok Yamaha lagi yang menang (entah siapa) semua pembalap Yamaha sekarang punya kemampuan untuk menang, sekalipun VR yg sudah umur

    • Ane pegang Vinales aja deh. Tergantung startnya juga. Klo bisa ucul ya menang kalo startnya teruk macem semalem ya mentok podium 3.
      Bisa Vinales bisa FQ

      • wkwkwk bisa aja sampeyan. Yamamah laen masih oke.
        Vinales doang yang cupu, terutama start nya hadeeeeeeh 🙁

        inkonsisten, sad but true.

    • jgn lupa GSX sekarang karakternya mirip atau bahkan lebih ganas topspeednya dibanding M1 . Mereka main di kolam yg sama wkwkw. jd dimana M1 bagus disitu GSX bisa bagus juga

      • Tapi gak smua trek butuh topspeed. Sirkuit butuh sberapa cepat mengitari sirkuit secara keseluruhan bukan cepat di satu spot sirkuit aja macem trek lurus.

        Klo treknya macem Hoeckenheimring atau Monza bolehlah ngumbar topspeed. Atau mau serem lagi trek Paul Ricard jaman Trek lurusnya 1,8 km ketika jaman Christian Sharon dkk pake yamaha Sonauto Gauloises.

        Semua itu yg penting sberapa dominan seorang pembalap menguasai sektor sektor. Ada 4 sektor dia cepat di dua sektor aja saya kira sudah cukup utk masuk podium.

  4. sya emng dukung sujuki.. tp pas liat si mbah rosi main prosotan sedih jg.. dedikasinya bgtu tinggi diumur sgtu disaat Y lg parah2nya ga jarang cma si mbah yg nyelametin muka tim Y..

  5. Le Mans gak seflowing Misano dan Catalunya.. Tahun lalu fabio juga cuma finish ke-7

    Disitu kesempatan Mir podium 1 dan memimpin championship

    • Dimusim 2020 ini sering kejadian anomali om, keknya susah prediksi, tapi liat konsistensi suzi bisa jadi pertimbangan, tapi tetep tahun ini emang yamaha lumayan paket komplit terlepas dari absennya marq sama masalah yg menerpa m1 ?

      Di gp austria sama styria bisa jadi patokan buat beberapa seri kedepan yg karakter sirkuitnya stop n go meskipun gak separah redbull ring

      • Tapi do styria terlihat jelas kan ??..
        Gimana ngacir nya tim S .. ??.

        Sayang waktu sehabis red flag. Ndak bisa p1 gara” kehabisan stok ban . jadi ndak ganti ban . padahal pembalap lain ada yg ganti ban juga ?

    • Saya pribadi sedih nama sebesar Respol Hodna, yang tahun lalu juga masih bersinar hasilnya.
      Tapi seketika langsung ambyar di musim ini.

      Ada sesuatu yg hilang. Tapi please ini bukan tentang ace rider nya.
      Yang saya soroti, seharusnya sekelas tim besar itu punya manajemen risiko kritis or whatsoever, (you name it…)
      Jaga-jaga kalo kejadian terburuk menimpa, supaya team engga ambyar-ambyar banget hasilnya.

      Yg kita perhatikan, kalo begini yg terjadi (RHT yg tenggelam tiba-tiba), artinya ga ada manajemen risiko kritis sama sekali. Atau minimalnya kita punya kesimpulan RHT saat ini gak bagus manajemennya.

      Kelihatannya tim sebelah, Lin Japri dan Yahama meskipun ada masalah defek klep kemarin dimana mereka juga ketar-ketir/kebakaran jenggot, tapi setidaknya tetap punya planning teknis yang membantu saat kondisi mereka kritis.
      Ctitical Condition, Action Plan, and The Result pastinya sepenuhnya tanggung jawab manajer.

  6. Kalo gini terus,ya Joan mir yang jauh lebih berpeluang jadi juara dunia.
    Kelebihan Suzuki paling keliatan ya paling durable soal ban.
    Sasisnya oke banget,bikin penggunaan ban jadi efisien.
    Ini yg bikin Pace nya paling oke dari awal sampai akhir race.

    • Tadi khan sudah dibahas kalo MiR setengah race masih maintain ban. Selanjutnya baru terkam. Tergantung Gapnya juga jika balap sisa 6-7 lap tapi gap udah 3-4 detikan ya mana mungkin menang bro.

      • Dengan kata lain klo semuanya berjalan Sesuai Yg lu tulis . Pembalap lain Hanya punya kesempatan Untuk touring. Jika sampai terlalu lama DogFight maka bersiap lah di santap pembalap Suzuki ? Tpi apa yg terjadi kalo Sampe Suzuki berada di front row dari lap awal ? Kemungkinan Austria akan terjadi bukan ? Tanpa Vinales Yg terjun bebas Hampir pasti Mir juara seri kala itu loh

  7. apakah ada hubungannya dengan motor2 yang menggunakan holshoot device sehingga ban lebih cepat drop di akhir2 lap, dan suzuki memanfaatkan ini dengan kondisi bannya dan juga tentunya dari motornya bisa memberikan kelebihan di akhir2 lap. Sedangkan motor2 yg menggunakan holshoot berdampak pada pada ban di akhir2 lap, atau memang tergantung dari sisi rider yg bisa memanage ban. Memang benar balapan yg cukup teknis terlebih dalam suhu lintasan yg rendah

    • Taro sendiri yg ngomong om, kecepatan motornya terus melambat, dia gak bisa berbuat apa², jika lap masih sisa 1 lg, mir akan melewatinya, taro jg ngakui, motor suzuki di lap² akhir sangat kencang.

      Rossi jg ngomong, salah satu yg buat doi crash ya rasa takut di tikung mir, krn ban nya udah terkuras, sehingga buat rossi coba msksain, and akhirnya slip, crash deh,,

      Senang liat taro tersenyum, kliatan masih anak²nya, emosi lom stabil, jika emosi, selalu mencak². Mir tiada lawan, kuat di akhir² lap, sepertinya cuma suzuki yg bisa ngelakuinnya, yamaha, ducati hanya bisa ngacir duluan ke depan agar jauh dari jangkaun motor dan pembalap yg jago menjaga kehausan ban sampai di akhir lap kayak mir dan rins.

  8. gak lah mbah…pasti mm,,, adaptasi dlu, mental..ban…mesin…yah klo secara halus hrc bendera putih dulu… kan ada 2021 masih seru…

  9. jdi suzuki enak yaa.. mreka cma perlu podium.. nama mreka keangkat.. trs disiarin di tv nasional.. yg liat se indonesia..resep ‘race sunday sell on monday’ bner2 berguna.. ga perlu bayar ngiklan lg.. coz yg bayar tim yahahahahahaha :”v

  10. Kini Suzuki punya 2 Kevin Schwantz (kang tikung), Mir di tahun pertamanya selalu di belakang Rins, untuk belajar mengendalikan dan menekuk lawan ditikungan. Rins sendiri selalu jadi kelinci percobaan Suzuki seperti saat di Misano, dia rela jadi juru kunci karena kehilangan feeling dan setting motor GSX-RRnya gegara menguji swing arm dan elektronik baru.
    Mir sebenanrnya tinggal terima bersih, makanya kemarin Mir berkali” menyalami dan memeluk Rins sebagai perhargaan! Mir banyak belajar dari Rins menjadi kang tikung yg sempurna.
    Mbak Vina waktu di Suzuki, sering mendapat start di froint row, jadi utk Suzuki bukan bermasalah di motornya, tapi trik dan strategi pembalap dan pemakalian bannya yg belum klik.
    Di Styria, Mir memimpin saat start di front row, tapi akhirnya kehabisan ban di lap” akhir, itu juga karena lawan”nya pada ganti ban baru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version