TMCBLOG.com – Fabio Quartararo Mengatakan Bahwa ada keanehan mengenai tekanan / Pressure dari ban depan Slick Medium yang ia pakai. Di artikel sebelum kita juga telah ungkap bahwa tekanan yang ‘ berlebihan ‘ akan membuat Contact-Path antara karet ban dan Asphal akan lebih minim dan ini lah yang membuat Fabio merasa kehilangan ‘ grip’ ban depan yang ia butuhkan saat Braking dan juga melakukan Cornering speed di banyak tikungan Aragon ahad lalu . . Namun tmcblog melihat ada hal lain yang bisa dianalisa menjadi Kemungkinan ‘ kesalahan ‘ yang dilakukan Fabio Quartararo dan team di Aragon 1 Yakni ia menggunakan Kombinasi ban yang sama sekali ‘ Zero Data ‘ . Yap Tidak ada pengambilan data sama sekali yang sempat ia lakukan di hari Jumat-dan Sabtu terhadap Kombinasi ban yang ia pakai saat race ( Kombinasi Ban Depan Medium dan belakang Soft. )
Jika sobat sekalian bisa cek data yang dirilis Oleh MotoGP.com terlihat bahwa di dua Kesempatan Free Practice yang memiliki waktu mirip dengan waktu race ( jam 15 CET ) Yakni FP2 dan FP4 Fabio Quartararo sama sekali TIDAK PERNAH menggunakan dan mencoba mencari data ban dengan kombinasi Depan Medium dengan belakang Soft!
Bisa sobat lihat di daftar list atas bahwa Di FP2 Fabio Quartararo mengunakan Soft – Medium dan Soft Soft. Sementara di FP4 yang biasannya merupakan salah satu momen terakhir Pembalap untuk menentukan Ban apa yang akan ia pakai saat race day, Fabio Quartararo di FP4 full selama 16 ia melakukan race simulation menggunakan ban Soft Soft. Bahkan di Saat saat latihan lain pun Sebenarnya Fabio Quartararo sama sekali Tidak pernah menggunakan Pilihan kombinasi ban Slick Medium – Soft. Silahkan catat di FP1 ia pakai Soft – Medium, FP3 Fabio Pakai kombinasi ban Soft -soft, dan saat Warm up Quartararo dan team memilih Kombinasi ban Soft Soft . . See ?? Orang Banjar pasti akan Bilang . . ” How can he choose the choice of the Medium-Soft tire combination, while he never uses the tire combination at all during Practice sessions? “
Salah satu yang mungkin jadi pertimbangan team dalam pemilihan Ban yang terkesan ‘ ujug ujug ‘ adalah race day MotoGP aragon adalah Salah satu sesi Jam 15 ter- ‘ Hangat ‘ dibandingkan sesi jam 15 di dua hari sebelumnya. Sehingga Mungkin saja Michelin memberikan advice ini, atau Mungkin saja team berfikir di Kondisi yang lebih hanya butuh ban sedikit lebih keras dan Durable . . Namun tetap saja mengunakan kombinasi ban yang tidak pernah digunakan dan diriset sebelumnya di situasi championship serba Ketat dan MotoGP yang mungkin paling kompetitif adalah sebuah ‘perjudian’ yang akhirnnya membuahkan hasil yang sangat Pahit yakni Zero Point Buat seorang Fabio Quartararo dan harus merelakan Posisi Championship Leader jatuh ke tangan Joan Mir.
Secara umum race yang lebih hangat tentunya akan mengubah keseimbangan, dan perubahan keseimbangan ini akan membuat pembalap akan lebih tambah TERSESAT lebih jauh saat ia dan team memilih Ban yang sama sekali mereka tidak pernah dicoba. Apakah ini juga merupakan Imbas dari jauhnya sosok takahiro Sumi yang merupakan penanggung jawab Yamaha M1, jadi Nggak ada yang ‘ngarahin’ ? Apakah ini merupakan Imbas dari sedikitnya data M1 2020 karena Valentino Rossi Juga ikut absen? Mengenai masalah ini kemungkinan besar akan tmcblog tanyakan dan konfirmasi langsung ke Fabio pada Press Converence Pra Event Aragon 2 Hari Kamis esok dan kita akan lihat bagaimana jawaban Fabio mengenai beraninya ia dan team memilih ban yang tidak pernah ia gunakan sepanjang Sesi latihan Untuk digunakan saat race. . .
Fabio Quartararo memang memiliki pace yang benar benar lemah sehingga ia seakan benar benar tak berdaya hingga finish di posisi 18. Lihat deh di Grafik atas dan Lihat betapa berbedanya Pace Fabio bila dibandingkan dengan Joan Mir, kompetitor terdekatnya di Championship.
Secara Umum Memang menarik jika kita melihat sepak terjang Fabio Quartararo di musim Kedua ini. Tanpa hadirnya Marc Marquez, seharusnya ia Bisa memanfaatkan potensi lebih bayak, namun penampilannya cukup Labil jika dilihat dari fluktuasi naik dan turun. setelah memenangkan dua race di jerez, fabio pernah turun sampai P13 Di Austria 2, lalu menang di catalunya dan dilanjutkan Finish P9 di Perancis dan P18 di Aragon 1. Anyway, Dont get Too harsh, ini baru tahun keduanya koq . .
Grafik di atas adalah Sebaran Race Pace dari Pembalap yang finish di posisi Top 10. Dari Grafik yang semrawut macam di atas beberapa hal yang bisa di Lihat cukup menarik adalah selain di sekitar 6 lap awal, Pace Alex Marquez terlihat cukup kencang di dua lap pertengahan race, atau lebih tepatnya di Lap ke 11 dan 12 . .
Sebaran Data di atas adalah Data dari Top-5 Finisher Rins, Alex Marquez, Mir, Vinales dan nakagami. Terlihat memang sepertinya Sirkuit aragon ini benar benar bisa membedakan secara detail apa yang membedakan dua pabrikan Pengguna mesin Inline 4 CP4 ( Suzuki dan Yamaha ) Plus Juga perbedaan dua Pabrikan pengguna mesin V4 ( Honda dan yamaha ). Secara umum, pada situasi race day terlihat sepertinya baik Suzuki dan Honda lebih balance dibandingkan dengan kompetitor di sesama penguna Jenis Mesin tersebut. GP Aragon 2 akan jadi test Selanjutnya untuk menentukan apakah semua belajar dari apa yang dilakukan di Aragon 1
Oke dari Grafik selanjutnya yang hanya membesarkan skala, dan dari Laptime terlihat bahwa Mungkin Joan Mir dan Alex Marquez adalah pembalap paling stabil race pacenya Sepanjang balapan. Kenyataan bahwa di beberapa Lap pace Alex Marquez lebih kencang dari Joan Mir lah yang bisa menjelaskan perbedaan posisi finish keduanya. Rins sebenarnya agak sedikit menurut pacenya setelah lap ke 14. Tidak ada yang akan tahu akan seperti apa Alex Marquez jika tidak terlalu lama mencari Celah berada di belakang Jack Miller pada Lap ke 3,4 dan 5.
Yang patut juga dilihat adalah race Pace Takaaki Nakagami yang cenderung stabil pada 8 lap terakhir. Sebuah jawaban yang harus dicari team taka untuk mengetahui alasan dibalik flutuatifnya pace di 2/3 Bagian awal race untuk evaluasi Race Aragon dua yang diperkirakan akan juga akan dihelat dalam keadaan temperatur yang hangat.
Race Aragon yang dimenangkan Oleh Alex Rins menggunakan Suzuki GSX-RR sebenarnya Juga makin aneh jika hanya dilihat dari kaca mata Top Speed. Sepanjang race Weekend Aragon 1 kemarin, Duo Suzuki berada di bagian bawah dari peroleh Top Speed di back-straight Aragon dengan perbedaan sekitar 9 km/jam dengan Ducati. Namun Suzuki GSX-RR adalah Motor Inline 4 yang sebenarnya punya karakter alamiah dari bentuk Crank-shaftnya yang lebar dan memiliki inersia yang lebih besar dimana efeknya akan memiliki keunggulan di Speed Corner. Ditambah dengan Sasis GSX-RR yang ditengarai merupakan sasis tercantik dan bagus di Grid MotoGP GSX-RR membuat Motor ini terlihat balance dan netral. Dan ini menyebabkan Motor ini secara umum jadi ramah untuk dikendalikan Oleh Pembalap dan tentu saja ramah terhdap penggunaan ban dalam keadaan Race Kering.
Ada lagi salah satu sinyalemen bisa jadi Merupakan Kunci Kesuksesan Suzuki Di Aragon Yakni Suspensi belakang Ohlins baru. Seperti Kita ketahui setup suspensi belakang di MotoGP akan membantu mensetup bagaimana load yang benar dan optimal ke ban. Suspensi belakang jelas sangat penting untuk menentukan Behaviour dari kontak ban belakang dengan asphal dan ini artinya juga akan berpengaruh penting dengan grip ban belakang. Fungsi kedua tentunya adalaah mengontrol sikap sasis dan membuat geometri yang diperlukan saat masuk dan keluar dari tikungan.
Dan Suzuki dengan Duo Rins dan Mir merupakan salah satu team yang langsung mempercayai Penggunaan Sok belakang yang dinamakan Ohlins BDB50 ini semenjak awal musim, sementara pabrikan lain Honda, Yamaha, Ducati boleh dibilang agak sedikit lambat menaruh kepercayaan terhadap Sok belakang yang menurut perusahaan Swedia ini menggunakan sistem bi-directional bleed yang sebenarnya bukanlah konsep baru dalam suspensi. Rossi, Bagnaia dan Bradl Mencoba Mulai Misano, sementara Alex Marquez dan Cal Crutchlow sendiri baru memasang Shock Belakang ini pada race weekend di Le-Mans. Akankah akan ada banyak ekspansi ke shck Ohline BDB50 di Race weekend Aragon 2 nanti ?
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Wduh kok buta
Jadi penasaran minggu depan deh
Eh pekan ini
Beri dia tongkat ajaip spongbob
Ululuulululu
Setelah •#cari_aman
•badan gak fit
•sekarang shock yg jadi black sheep
Katamu hanya top 3 finisher yg pake shock belakang baru??? Data wak haji mana yang mau kamu dustakan?
Darurat baca coy
Suzuki sudah pake dari awal musim. Yamaha baru pake mulai Misano. Dan semua pembalap Yamaha sudah pakai
Hasilnya performa Yamaha tambah melorot. Suzuki akhirnya juara seri dan memimpin klasemen
Justru Honda tambah pesat pasca LeMans
Suspensi baru Ohlins siap siap jadi bahan dan alasan baru seakan akan konspirasi Dorna buat mengkebiri performa Yamaha
Jadi g ada hubungannya sama tekanan ban y?
“bilang shock adalah kunci yang dipake P1-P3”
aq kok jadi bingung. mana yang shock mana yang kunci?? emang kunci bisa di pake buat shock ya?
Is it though? So, hypothetically kalau FQ20 dan MV12 menggunakan BDB50, mereka g akan punya masalah tekanan ban?
AFAIK dari 10, seri M1 yang tidak menggunakan BDB50 meraih 5 kemenangan dan 4 podium dibandingkan Suzuki yang hanya meraih 1 kemenangan (2 kalau g ada red flag) dan 6 podium. Kenapa kemudian tiba-tiba BDB50 jadi koentji?
“bukan saya cuma bilang shock adalah kunci yang dipake P1-P3 ??”
(?)
Situ hobi logika pendek ya
Honda mengubah geometri dan centre of gravity serta mengubah setup mapping turunan MM93 jadi mirip GSXRR tidak hanya sekedar ganti shock
Ganti shock doang tidak akan meningkatkan performa secara signifikan coy
Yamaha ganti shock ke Ohlins terbaru hasilnya ambyar!!
Akhir ny suzi bisa bikin race line sendiri
Stelah d tuduh gx bisa d depan sendiri
Haaaa
Anjay ngeles terus, mau nyalahin shock trnyata semua dah nyobain wkwkwk
Melewatkan suatu balapan juga fatal yak, penasaran pekan ini
#Tanpa hadirnya Marc Marquez, seharusnya ia Bisa memanfaatkan potensi lebih bayak
Gua juga jagoin Dovi, rasa tahun ini tahun nya dia lah setelah 2 musim jadi title contender yg selalu ngerepotin Marq. Tp konflik nya Ama Ducati berpengaruh besar sih ke motivasi balap nya
Kalau di analisis by data, para pembalap ‘lemes’ dan tidak ada semangat sejak Marc cedera. By data lho, sampai race sekian point masih secuil.apa mereka butuh pembalap yg kentjang agar mereka bisa ikut kentjang juga?
Data dari mana om, fakta nya race Aragon 2020 lbh kencang 4detikan drpd aragon 2019 ketika dimenangkan marq
Ninggal Dovi 7 detik,terus selebrasi mancing
Gini aja, pake data sebelum last lap mm93 leading 8 dt karena ga ada yg bisa mendekat sehingga dia melambat apakah waktu seluruh putaran masih lebih lambat, sama atau lebih cepat daripada race kemaren?
Ya lebih lambat 2019 krna lap akhir mm uda mode santuy dengan gap sekebon + selebrasi joget”
Ada penjelasan ga Pak, knp Lap timenya J. Mir melambat di akhir balapan, sehingga hampir terkejar oleh Vinales..
“Seandainya” balapan ditambahin 2-3 lap lagi, mungkin J. Mir bakal terkejar…
Mir dah bilang bro, kl ban dah mulai abis.. dia lebih milih amanin posisi daripada ngepush trus crash..
Oo, terimakasih infonya…
Kaget aja, pas mau finish, ternyata jarak Mir vs Vinales sudah deket bgt
Gw lebih penasaran ama rider yang dulu ngomong kagak ada sirkuit yang favorit buat pabrikan x.
Terus waktu start pertengahan grid protes sama Vinales kok diawal race udah defensif banget gak ngijinin dia nyalip…
Terus baru baru ini komplain soal tekanan ban ketinggian setelah dulu pernah di diskualifikasi gara gara tekanan bannya dibawah standar…
paling tidak
Sasis GSX-RR yang ditengarai merupakan sasis tercantik dan bagus di Grid MotoGP GSX-RR terlhat balance dan netral ..
#maknyuss
mir bilang kondisi trek lbh panas dri yg diperkirakan makanya ban depan tmbah cpet hbis..
sya rasa race nanti mir ttep pke soft-soft coz race lbh pagi jd lbh dingin.
Minggu ini diperkirakan lebih hangat dr race weekend kemarin
Sampai segitu fatalnya ya wak, milih ban yang nggak pernah diriset. Dari 1 sampai jauh kebelakang.
Mekanik yg masang ban kebalik kali wak, ban depan dipasang di belakang
Hehe…
Bukan buta wak.. Lebih tepatnya gambling karena kombinasi soft – soft di FP4 cuma menempatkan Fabio di posisi 6 (menurutku seandainya dipake saat race hasilnya juga antara posisi 4 – 5 – 6 – 7)
Sadar Mir bakal 99% podium, fabio nekat berjudi pake medium – soft meskipun akhirnya harus disesali harga yg dibayar terlalu mahal
Saya jamin race besok fabio bakal pake soft soft dengan target finish setinggi mungkin (damage limitation)
Shock black sheep!!
Rossi udah lma pke shock baru hasilny finish d gravel berturut-turut sampe kena covid19
kalo pake shock baru finisnya d grafel melulu, kenapa gak balik pake shock lawas saja. gitu kok ngaku ‘doktor’
Shock baru bikin performanya Yamaha malah melorot. Kudu riset geometri ala Suzuki seperti yang dilakukan HRC
Ulasan yg menarik buat pecinta balap. Seluk beluk motogp dibahas dari berbagai sudut pandang. Sebagai org awam saya jadi nambah ilmu dan informasinya. Blog ttp adem ga cuma gontok2an fansboy aja ky blog sebelah. Semoga tmcblog sukses selalu. Aamiin…
Artinya Sijuki sudah paham dengan cara mengeksploitasi keunggulan shockbreaker OHLINS BD05 sejak seri Austria. Di Jerez, karena masih belum ada data, bisa dibilang setting shockbreaker nya tidak cocok. Pantes kok ban nya bisa durable.
Emang yang lain ga pake shock baru??
Si jimmo dulu jga nyari alasan masalah sok asepdon…itu tabiat fby kalo amsyong…cari² alasannnn…oh iya ada lagi alasan …sunat rpm…tambah amsyongggg…fbyekkk efbenyekkkk
salah perhitungan
Setelah membaca artikel diatas, dapat disimpulkan bahwa kesempatan yamaha untuk menjadi jurdun tidak lebih dari 30℅
Bener 90% tapi karema rebutan pengen smua maka dibagi rata jadi 30%…???
Bhahahahahaa
…pembalap yahahaha jurdun semua…dagelan kunyuk pinterre
Mental juara dunia moto3 n moto2 ga bohong
Rins blum pernah juara dunia. Dan rins juga sering down klau ada tekanan. Sperti misalny sewaktu d moto2 dia ggal jurdun karena itu. Begitu juga musim lalu ketika dia gagal mempertahankn p3 championship. Performany turun ketika dalam tekanan
Rins ga pernah juara dunia, tp selalu hadir berebut podium lawan zarco waktu moto2. Problem dia cmn meledak2 yg melebihi limit dan berujung crash. Sama dengan brad binder juara moto3, sekalipun ga jurdun di moto2 tp kita tahu prosesnya dia kompetitif dengan AM memperebutkan juara. Sama Fabio di motogp dia keren, hanya kurang di pengalaman manage tekanan championship, dan kadang justru dia yg memberi tekanan sendiri ke dirinya dgn komen yg ga berbau teknis balapan. Dulu dia ngomong ini tahun pertama sy jadi tanpa pembuktian, jadi wartawan nagih di musim kedua. Sekarang jawabnya tugas juara dunia di rider pabrikan, nah ini akan memberi tekanan ke dia sendiri tahun depan.
Tahun lalu udah gue bilang, Michelin belum punya data Fabio. lah sekarang udah ada, makanya dibuat kompon baru buat memblein fabio.
Nope, This time Alberto Puig sprinkle his fairy dust to AM73’s RC213V tyre and suspensions………………..
*Cue the X-Files theme
kasian michelin, dari dulu si jadiin kambing hitam yamaha gang wkwk kenapa gak sibukkin diri buat perbaiki motor aja
dulu Zarco finish di depan Rossi dituduh Michelin ngasih ban gaib ke Zarco karena sama2 dari Perancis…
Fabio juga dari perancis lho ? mana mungkin pabrikan ban Perancis bikin memble pembalap Perancis
Alex Marquez di Next Aragon bisa berperan jadi King Maker
Peluang Dovi makin menipis, sementara masih ada dua yamaha di top 3 championship.. Alex Marquez mungkin bisa berfikir untuk menjegal Yamaha dan membantu Suzuki..
Factory Order… di motogp sebetulnya hanya dua pabrikan yg bersaing, honda dan yamaha, kalo tahun ini honda gak bisa menang, honda pasti gak rela kalo yamaha yg menang, lebih baik dikasih sama yg lain, suzuki atau ducati.. dan honda pasti akan membantu
Bisa jadi apalagi Marguez jr dan Mir pernah satu tim di Moto2
sama marquez junir juga satu tim dengan rins di moto3 😀
Kemungkinan besar AM73 bakalan memainkan peranan tersebut di Valencia terutama GP Valencia II
sepemikiran !!! musuh honda memang yamaha & ducati, jd itung”annya lebih baik belain suzuki yg jd juara 2020
Lucu banget sih ini. Sebegitunya hebatnya AM73 yang seorang rookie seorang diri membela Rins+Mir dengan alasan pernah 1 tim VS 4 orang yamaha dan 5+1 pembalap ducati? Kalo bikin konspirasi suka kocak. Kurang yakin sama level senior pembalap-pembalap yamaha apa gimana?
Belajar lg lbih giat nak….jgn mau kalah sm anak baru….??,btw thanks analisanya wak smkin mnambah khasanah pngetahuan motojipi
skill dr quartararo sebenernya cukup bgt buat jurdun tahun ini,tapi ya kok scr organisasi team dan mental pembalapnya itu sendiri masih belum se kuat Mir yak..padahal di tahun debutnya quartararo dg mudahnya mempecundangi mir
Bensin rins mepet banget ya,pas abisnya saat selebrasi,kayak Marquez tahun lalu yg sering kehabisan bensin setelah finish
Pendekatan seperti itu sepertinya memang diambil Sijuki kemarin. Balapan kalau takut kehabisan bensin ya antara nggak percaya enjiner atau enjinernya yang kelas teri. Apa gunanya perhitungan matematis kalau akhirnya (itu) nggak dipercaya.
Untung habisnya pas kelar balapan, coba kalo kek zarco sia” dah punya pace bagus
Itung2 an bensin harusnya dipake sama vinales. Sekarang juga kalau gasalah iinfo dia udah mepet2in kebutuhan bensin. Secara tangki full dia strugle
Rossi dari misano malah udah pake wkwk
Mau ngeles apalagi nih wkwk
Cal, bagnaia, juga bradl pake juga. Masih mengkambinghitamkan shock?
Sampluk shockbreaker kapok koen!!
Makasih Wak udah dibikinin artikel paling ditunggu tiap habis race…
Akhirnya rilis
Itulah pentingnya proses! Harus juara dunia Moto3, naik juara dunia Moto2, naik juara dunia MotoGP! Pengecualian anda berada di team yg kuat dan mapan!!! (Alm.Hayden dan Stoner)
Pedrosa, Dovi saja sulit!
Saya g sepenuhnya setuju…
Paling tidak ada beberapa yg dapat membantahnya, antara lain … :
– Stoner, tap pernah jurdun di GP 123 ato 250, tapi dapat menjadi raja di MotoGP.
– Mic Doohan, g pernah juga jurdun di GP 125 & 250. Jadi legenda di gp500.
– Wayne rainey : juga demikian.
– King Kenny Robert : juga tak pernah merasakan jurdun GP di bawahnya…
– Keny Robert Jr. Juga g pernah merasakan juara GP kelas bawah (125 & 250).
– Kentucky kid juga langsung ke MotoGP, tidak pernah penjenjangan di gp125-250 (Moto3 & Moto2)….
Doohan juara paten dari Australia dan British Superbike
Kenny Robert Sr & Jr, Nicky Hayden juara AMA Superbike
Ketiganya beruntung langsung digaet tim pabrikan waktu masuk MotoGP
Stoner pengecualian
@Jamie betul sekali, sy setuju dengan anda! coba masukan data dimana era ini di mulai (motoGP) Rossi, Lorenzo, Marquez…itu lebih mewakili gmn gambaran mental yg di butuhkan untuk juara Dunia yg tidak hanya cukup 1x saja!
contoh: gmn Marc memberi masukan (menahan) Alex dan teamnya ketika di moto3 maupun moto2, mereka harus juara dunia dulu baru naik kelas! dan faktanya…pemenang juara seri di motogp kebanyakan mereka adalah juara dunia di kelas bawahnya!
Rins vs A.M atau Rins vs CC, atau juga Mir vs Rins??
Mir itu targetnya nggak muluk. Rebut podium 1 minimal sekali. Rins harus terus diingatkan, dia secepat markeset tapi konsentrasinya entah kenapa gpg koleps. Rins sekarang harus bisa konsisten supaya Sijuki bisa double crown. Mir kalaupun jadi jurdun juga developer Sijuki tetap ke Rins.
opini dia seolah biar keliatan yg finis top 3 karena pake suspensi baru,yg lain kagak
biar ngemunculin opini “gak adil”,padahal timnya sendiri yang gak mau pake ?
Wak..bisa kasih perkiraan gk d akhir musim siapa urutan dr 1,2 dan 3
Mir qua ad
mir vina/qua vina/dovi/qua/taka
yg kasian kalo liat vinales di salip suzuki pasti melirik ke gsx pas di salip, sambil gedek degek kepalanya ?
udah paling bener dulu di suzuki eh pindah katanya mau cari motor yg siap buat jurdun ?
klo sampe suzuki kejadian jd jurdun… semoga dapat membuka mata hatinya mvk.. bahwa kesuksesan itu tidak semua di dapat dengan cara instan.butuh proses spy tdk menghianati hasil.secara tidak langsung dl vina merendahkan kualitas suzuki krn blm bs mberikan motor yg kompetitif bwt merebut titel.suzuki yg dl manajemennya berbeda dgn skr yg di pimpin brivio.tetapi begitulah hidup,mati satu tumbuh seribu.hilang vinales datanglah talent2 yg lain(rins,mir)yang siap mmberikan hasil terbaik sbg bukti kepercayaan dr suzuki bg keduanya
Sebenarnya kurang sabar aja mv
Memang benar pada saat itu suzuki msh pengembangan awal, dan yamaha sdh matang pada saat itu, dan d tambah lgi kesempatan terbuka lebar untuk berlabuh k yamaha, dan mv mengejar jurdun, pilihan logis saat itu dia pindah karena yamaha lbh matang dan sdh bertahun2 menjadi juara dan kontender utama juara GP, tpi namanya hidup penuh misteri, manusia bsa berencana, tpi realita kadang bikin pusing
jaman vinales kan brivio juga??
Bkn mase… mksud sy ktka dulu masih pake gsv r jaman paul denning
Suzuki dr awal comeback udah brivio manajer nya. Jgn malu Malu2in dahhh
Dia kena angin surga yahahaha
……dan sekarang mendapat angin neraka jahanam…jahanam karema semua pebalap yamaha di setting jurdun berbarengan…bhahahhaa
sedikit menyadur dari mat oxley ya wak…. good news
Ditambah dengan Sasis GSX-RR yang ditengarai merupakan sasis tercantik dan bagus di Grid MotoGP GSX-RR terlhat balance dan netral. Dan ini menyebabkan Motor ini secara umum jadi ramah untuk dikendalikan Oleh Pembalap dan tentu saja ramah dengan ban dalam keadaan Race Kering.
_______________
dengan kata lain berarti sijuki motor nyaman ya mas? ?
Senang aja melihat rider jepang musim ini..
Ai ogura79 blum pernah juara seri tpi sempat memimpin klasemen da skrg p2, nakagami juga gak klah gokil blum pernah naik podium nmun 10x finish top10 dan berda d p5 dgn jarak 29poin dri p1. Peluangny masih besar tpi bisa finish top3 aja udah mntap banget dah
Yaah ganti Nick lagi deh dia abis ini
Walaupun kita ngenalinnya gampang siech ??
Quarataro?
“Jangan menyalahkan suatu settingan yang sebelum balap bisa kamu atur”
Pengen ngikutin marques yg jg sering gambling. Tetapi sikilllll gak mendukung
Sisa 4 race moga aja TN30 bisa podium,biasanya dia tampil lebih bagus di race ke2
Soalnya gemes banget sama dia. Pinter bgt ilmu ngeles sama play victimnya
Di dunia nyata, lo gak bakalan bisa survive. Camkan kata2 saya.
MotoGP jaman sekarang kayaknya udah ke arah teknologi Industry 4.0, banyak sensor, banyak aktuator, serba digital, serba berbasis data, no main feeling-feeling. Udah kayak robot industri aja.
Btw kira-kira apa ya komentar Vinales lihat mantan Team-nya podium, hehe.
trus kenapa? ga ada masalah kan bro? itu legal kan? ga abu2 seperti airscoop nya ducita kan?
haha… oke bro, sangat mencerahkan di hari yang mendung 😀
HRC merubah geometri dari suspensi dan swingarm RCV mendekati Suzuki GSX RR. Hasilnya performanya meningkat
Yamaha sudah pake tapi tak mengubah geometri malah makin melorot. Simbah 46 malah jadi rajin cari batuk akik
Rossi, Bagnaia dan Bradl Mencoba Mulai Misano
Bener bener artikel yg sangat mencerahkan
Hanya rossi yg menjadi juara dunia dengan team satelit,ada kemungkinan vinales jadi prioeitas utama yamaha untuk jadi juara dunia
Rossi bukan pembalap pertama yang juara di tim sattelit
Anak mama pintar bgt. Udah minum susu belom???
Sepertinya taro blm bs mnyandang beban sbg target man yg harus dikalahkan tahun ini. Mknya doi kerap hilang konsen..bgt jg teamnya.. kl ada marq mreka hanya fkus ngintili saja dan bersemangat tinggi tanpa ada rasa takut kalah… mental pmbalap dan team ckup mmbedakan.
semua bebas beropini ttg Yahama. Termasuk fans nya yg kadang punya opini teori konstipasi.
menurut saya sih daripada fokus mikirin shock gaib, lebih curiga ama masalah mesin M1 yg dulu emang pada dasarnya belum kelar. Cuma sejauh ini diakali supaya alokasi mesin yg tersisa bisa awet/cukup sampe Portimao nanti.
Tapi namanya akal-akalan tetep engga maksimal hasilnya.
Engine penggerak utama… Dan filosofi Honda adalah membangun dahulu engine sampai super power baru kembangkan chassis kemudian electronic, meskipun sekarang hard ware ECU semua sudah seragam… Tapi saya belum tahu apakah sensor dan actuator electronic hard ware nya seragam juga…
Akal – akalan…. Di penggemar motor tua sering banget akal – akalan bahkan bisa menggunakan bagian mesin Y ke H atau S ke H…
mbah rosi udh bilang masalah ymha mash blm kelar sejak 2017 kmarn
Dan tahun 2020 tambah masalah di durability valve ….
Berusaha menyelesaikan masalah tanpa masalah malah bermasalah
Ya itu masalahnya…wkwkwkkw…
Saya rasa selain ban kondisi fabio yg jatuh sebelumnya berpengaruh ,meski dia menyangkal. Pasti sakit tuh . Next race gak ada alasan lagi. Karena setup dah diketahui, termasuk maverick yang kwalahan pertengahan race. Meski mampu push overlimit akhir race but telat. Jangan bilang andai ada 5 lap lagi mungkin AM dan MV lah yang cucuk cucukan 1,2. (Bani andai)
Pada nuntun motor,
42ins aja ngepress banget,,,setelah finish udah langsung di stut motor matic
Hilang
bugs kyknya
nggak ada apa apa di Karung spam dan trash saya lihat sih
Kadang artikel baru rilis juga susah mau komen. Disuruh keluarin baca dulu mungkin ya?
Emang sih, motor V4 tuh ngeselin buat motor i4. Di track lurus nggak bisa ngejar karena ngacir. Di tikungan sulit nyalip karena menghalangi. Wkwkkwkw…
Nah, ini juga komen smart. Etapi gw kalau komen sampe 10 paragraf/alinea kok gk pernah nongol yak.
musim ini yang sedang memimpin kalsemen di kelas manapun (moto3/2 dan MotoGP) biasanya drop perform-nya di seri selanjutnya.
ternyata tekanan jdi leader championship itu g mudah klo belum terbiasa kya Marq.
tebakan saya AM bakal ganas lg, tp ttep dukung mir podium 1,
ato sujuki dobel podium mayann nambah2 poin
Mir woles. orangya spt lebih taktis. jurdun ngga ditentuin dari menang 1 seri. mungkin bisa jadi jurdun ala alm. Hayden. AM udah mulai nyetel sm rcv dan sudah belajar dr kesalahan terakhir. sangat berpotensi menang. next race AM vs Mir? mungkin
Ini shock absorber bagian dari system suspension dan OEM untuk semua team MotoGP….
Jadi ingat tentang OEM parts engine yang salah memenuhi pesanan…..
Emangnya berapa psi sih tekanan ban kuartararo di akhir race? (katanya ada efek pemuaian udara yg meningkatkan tekanan)
apa masih dalam standar keamanan yg diperbolehkan dorna? kalau udah diluar standar dorna harusnya di diskualifikasi seperti saat doi di moto2
kalau masih dalam standar, apakah sampai segitu yg dia ceritakan..
terus kalau pakai ban soft soft, masalah “pemuaian” dipastikan tidak bakal terjadi ?
katanya orang yg gak mau menyalahkan tunggangan..
katanya orang yg gak pilih2 sirkuit..
Bilang aja kalau badannya dalam LongLap terasa nyeri.. terus mewek ber jilid-jilid..
bener markes.. YAMAHA tidak menginginkan gelar.. tim propesional katanya
Awas disampluk ganti piring ntar.
Beraninya anda jelekin fq20
Menarik karena Bradl nyicipin shock gaib duluan sebelum Marquez KW.
Sepertinya dari situ juga data didapat, biar langsung diaplikasi ke motornya Marquez KW.
Pembalap pengganti dan laboratorium berjalan… Bradl waktu masih jadi pembalap satelitnya Honda pernah podium tidak yaa?
Dia pernah podium ko di Sachsenring, lupa taun berapa berebut 1-2 sama marq
Makanya kan bradl dipertahanin terus buat gantiin marquez…sekalian ajang tes part2 baru,,baik untuk sisa musim maupun musim selanjutnya
Coba di bandingkan dgn morbi
Dia pake ban M – S juga (cmiiw)
Apa morbi gambling juga? (gak pernah pakai ban medium saat fp-qtt)
Dia pke ban medium di akhir fp4 atau run 2 klo gk salah.. yg nyoba medium front dari yamaha ya si morbi ini..
Kenceng banget krn yg lain ngepoorr… 2 tiang dulu suruh lari..baru dikejar.. dah biasa ditengah2 race bakal mundur alon2…??
?????
Gaya bahasanya mirip, mbelk
Hehehe…cari alasan khas fbyek
Ntar ujung²nya yg punya warumg di zholimin…
Nangis2…nagis
Menarik kalo liat data top speed sesama inline di sirkuit ini,seakan akan yamaha udah gk nge limit rpm di motornya.. dibanding pas di seri austria sama suzuki aja bisa 5km lebih sedangkan disini bisa sama..jadi terlihat banget 2 seri di austria itu yamaha terlalu melimit motornya,IMO.. mungkin bisa ditanyakan wak haji sama takahiro sumi besok jumat?
Nambahin aja,semenjak 2017 yamaha ndak pernah podium disini paling bagus ya cm p4