Home MotoGP Joan Mir mungkin tak miliki Sensor yang peka . . Namun ia...

Joan Mir mungkin tak miliki Sensor yang peka . . Namun ia pembalap yang solutif

79

TMCBLOG.com – Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir memang tidak terlihat Wow Banget sepanjang Musim 2020, Kekuatan dari Pembalap berusia 23 tahun ini ada di sisi konsistensi. Crew Chief Joan Mir – Frankie Carchedi mencoba untuk menjelaskan secara teknis apa sebenarnya Detail resep dari Joan Mir sehingga bisa se-konsisten itu . .

Kepada speedweek, Carchedi mengungkapkan apa yang membedakan pembalap muda Suzuki selain konsistensinya “Pendekatan mentalnya, pelatihannya – saat ini Anda membutuhkan segalanya, tidak cukup untuk menjadi sangat berbakat. Saya tidak bermaksud bahwa ia tidak berbakat – akan tetapi ia memiliki seluruh paket itu ”

Semenjak Hari pertama bekerja dengan Joan, Carchedi dengan cepat menyadari bahwa ada bakat khusus di juara dunia Moto3 2017 secara teknis  “Ada beberapa aspek dari data telemetri yang dapat menunjukkan banyak hal sejak pertama kali ia di motor. Sulit untuk membahas detailnya, tetapi bagaimana dia berhasil mengerem, bagaimana dia menghentikan motor – semuanya tidak harus sempurna untuknya, ia tidak peduli apakah Gripnya baik atau buruk namun dia bisa membuat perbedaan “

“Ban menawarkan lebih banyak cengkeraman dan menjadi sedikit lebih lembut setiap tahunnya, jadi ada batasan mengenai seberapa banyak Anda benar-benar dapat menghentikan motor. Tapi dia ( Mir) berhasil menemukan batas yang bisa diperkirakan dari ban, dan dia kemudian bermain dengan pengereman hingga bisa melewati batas dengan mudah. Bukan sesuatu yang mudah untuk menerapkan tekanan rem, tapi itu bakat – dan ia mengerjakan dengan cara yang sama di ban depan dan ban belakang. “

“Ini luar biasa dan tentu saja merupakan kekuatannya. Untuk seorang pria muda, dia memiliki perasaan yang hebat di motor. Dia tidak menjelaskan secara detail, tetapi Anda dapat mencoba sesuatu yang sangat kecil dan dia dapat memberi tahu Anda apa yang positif dan negatif tentang hal itu. Komentarnya seringkali sangat mirip dengan Sylvain ( Guintoli – test rider Suzuki ). Bahkan sejauh ini Anda merasakan hal yang sama di Tikungan 4 pada rute tertentu, atau Tikungan 8 … Itu cukup mengesankan dan ini juga berarti kami memiliki test rider yang sempurna, ”

Bakat Joan Mir Mungkin tidak seperti Talenta Quartararo yang sempat dikatakan Oleh Zeelenberg memiliki ‘ sensor grip ‘ yang sangat peka. Namun Joan mir ini adalah rider bertipe solutif, jadi apapun yang dihadapi ia berusaha pelan pelan menemukan solusinya dengan banyak berlatih dan bekerja sehingga ia bisa konsisten

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

79 COMMENTS

  1. “Pendekatan mentalnya, pelatihannya”
    ————————————
    Thank you Chico Lorenzo with your spartan training………….

  2. Sebenernya mir ini sama dengan Sam lowes, walaupun lebih inferior
    Orang padock pasti banyak yg tau
    Bedanya,mir orang spanyol.
    Kesempatan nya buat maju lebih diutamakan

    • Ga juga sih, coba aja dipikirin lagi pake logika yang jernih. Udah banyak spaniard di Kelas premier, yakin dorna ga mau ada perwakilan negara lain bisa menang? Cuma kan dorna ga bisa push seeenak itu juga. Toh lowes jalurnya agak beda ga kayak mir yang emang dari cev moto3 aja udah dibidik buat nanti di kelas primer, dan dia udah kenceng dari dulu pake motor butut. Jalurnya agak beda aja. Tapi kalo ada kesempatan pasti rider negara lain di push, lowes juga udah tua, dan sempet zonk pas naik kelas karna waktu itu naik kelas sama pabrikan yg masih umur jagung di motobiji. Cuma nanti kalo ada slot kosong, lalu 2021 bisa jurdun, bukan ga mungkin lowes ke motobiji lagi.

    • Binder malah dr Afsel negara yg lebih inferior ketertarikan dalam dunia racing/motogp malah,
      tetep bisa juara Moto3,hampir juara Moto2 cuma kurang konsisten dikit,juara di Brno juga gak kalah meriah dan antusias para penontonnya

      Kalo Sam Lowes ,emang orangnya aja lebih cinta gravel

      • Kalo binder dari kecil tinggal di Spanyol bro. Kelahiran doang Afrika semenjak masuki dunia balap doi udah di Spain. Sama aja kaya ciki Taro. Meniti karir tinggal di Spanyol.

  3. Untuk mempertahankan juara dunia Mir butuh kecepatan lebih memperbaiki kelemahan di kualifikasi, aku yakin rivalnya akan lebih kuat di tahun depan terutama Morbideli dan Rins

  4. oke.. but, sangat disayangkan Mir maupun Rins gagal membawa Suzuki sebagai juara dunia konstruktor, bahkan di seri terakhir Mir DNF.. jd penasaran sama kutukan no 1, terakhir yg memakai no 1 back to back adalah Mick Doohan..

    • Ya wajar sih gagal konstruktor…wong pembalap suzuki cuma 2 tanpa team satelite…oportunitynya jelas jauh dengan ducati dan yamaha

  5. Ternyata sensornya sensitif tapi gak akurat

    Udah 2 garis diawal musim eh kelar balapan gak juara juga.

    Atau Yama-ha nya aja yg mrotol ?

    Ekekekekekeke

    • Kalo opini pribadi saya yg cuman nonton sih memang yahaha nya yang problem, tapi itu cuma salah satu aspek, satunya lagi mental pembalapnya yanggg kurang matang yang akar problem mentalnya kembali karena motornya… Jadi loop gitu deh xD

    • Bukan panik. Karena matiin alien mode nya tapi masih kenceng. Marc panik pas dia pertama ke gravel tapi langsung buru buru nyodok ampe depan.

    • Saya yakin Marc sangat menyesal, karena Jerez 1 sebetulnya dia gak perlu bertindak sejauh itu.

      Tapi yaudahsih Marc bukannya emang gitu ya (?) seperti kata adeknya (waktu ditanya apakah Marc akan melakukan ‘sesuatu’ di trek untuk adiknya) : Hal sekecil apapun dia (Marc) pengennya menang, gak mau ngalah sedikitpun meskipun ama adiknya sendiri.

  6. saya mungkin termasuk bani andai, tapi boleh ya numpang komen.
    jadi jika musim depan (2021) marquez bisa balapan seperti musim 2019 maka konsisten saja tidak cukup dan juga menang atau podium saja belum tentu juara dunia

    • Kagak ambigu. Konsisten saja tidak cukup. Disini katanya udah berakhir
      Kata ke 2 menang Atau podium saja belum tentu jurdun. Itu premis atau

    • Ternyata masih banyak juga yang gak bisa mengunyah2 kata di atas, emang ambigu.. nanti ada yang ngatain banyakin makan ikan dan sayuran wkwkwkkk

  7. mang mir boom banget sih, pdhal prediksi kan dovi atau vinales pasca cideranya markes…. karena dovi, vinales termasuk penantang jurdu 2019…kemudian dilanjut ke taro….malahan trio mir, morbi, rins….

    tahun depan pun diprediksi trio besar 2020 yah ( dgn asumsi markes blm 100% pulih)… pdhal bisa aja terjadi perubahan lagi, oliver, pol, binder, alexmarc

  8. mang mir boom banget sih, pdhal prediksi kan dovi atau vinales pasca cideranya mam, karena dovi, vinales termasuk penantang jurdu 2019…taro juga….malahan trio mir, morbi, rins….

    tahun depan pun diprediksi trio besar 2020 yah ( dgn asumsi markes blm 100% pulih)… pdhal bisa aja terjadi perubahan lagi, oliver, pol, binder,alex

  9. Tahun lalu mir minta tambah power motornya dan ya next season bisa sj di realisasikan, krn gaya hard braking mir lumayan bagus walaupun motor bakal sulit di kendalikan, saya yakin mir bisa handle motornya. Ehh!! apakah tiap rider boleh beda spec engine wak dlm satu team?

  10. Macam-macam pembalap muda
    ada yang meniru yang lebih tua tapi jumpalitan
    ada yang gak waw banget tapi konsisten
    ada yang waw tapi gak konsisten
    ada yang katanya sensor lengkap tapi moody an
    musim depan ketambahan lagi 3 pembalap muda

  11. Klo saya sih sprti kenny roberts jr dlu waktu jd juara dunia di suzuki, bs konsisten dibanding pembalap rival lainnya dan juga faktor tdk adanya pembalap terkuat di masa itu (doohan pensiun, criville cedera stlh jd juara dunia klo gk salah inget, rossi msh rookie) tetapi bagaimana pun juara dunia tetap lah juara dunia dan di catat dalam plakat piala motogp

    • Waktu era kenny roberts jr kebetulan ane setia nonton hampir tanpa lolos satu seri pun…gk juga sih, w lihat kenny paham banget suzuki tidak kuat d semua sektor, bila tidak menang minimal podium atau point penting dan konsisten, yakin bahkan bila seorang doohan dam criville exis saat itu bakal kerepotan dengan strategi kenny roberts jr, masih ingat thn 98 walau doohan mendominasi tapi kerepotan dengan konsistensi max biaggi dengan motor team satelite nya

  12. Motor yang balance dan (mungkin) ga banyak masalah, tim yang solid ketemu pembalap yang mentalnya bagus. Hasilnya konsisten sepanjang musim = juara dunia.

    • Makanya semua tim satu warna yaitu merah dan emas saja yg katanya orang Tionghoa punya hoki tinggi,terus penataan Paddock dikonsultasikan dengan ahli fengsui,lalu makanan di hospitality diganti mie dan kue keranjang

      Biar hoki semuanya

  13. Mir menang karena hoki?
    Mir menang karena markes cidera?
    Mir menang bla.bla.bla..
    komenan tertulul sepanjang sejarah…. sok tau bgt padahal cuma nonton,

  14. Saya sebagai sesama rider motoGP : Level Joan Mir ada 2 tingkat di bawah saya, dia beruntung karena membalap seadanya tanpa ambil resiko, dan rider lain membalap dengan penuh resiko. Tp selamat buat Mir, kejuaraan ini adalah rejeki anda. Tapi di lingkungan sesama rider motoGP sudah tau kok level tiap2 rider (sudah saling mengenal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version