Home MotoGP Hal mengganjal yang tersisa dari Skandal Valve Yamaha M1 2020

Hal mengganjal yang tersisa dari Skandal Valve Yamaha M1 2020

107

TMCBLOG.com – Secara umum kasus Valve-gate Yamaha M1 oleh Dorna Sport sudah dianggap selesai dimana pada akhirnnya Yamaha dan Semua pabrikan menerima bentuk konsistensi yang diterima Yamaha berupa pengurangan Point team dan manufaktur. Namun begitu sejalan dengan waktu seperti yang sempat tmcblog baca di Speedweek ternyata Masih ada yang mengganjal soal Skandal valve Yamaha M1 2020 dan belum secara menyeluruh terjawab ataupun terkonfirmasi.

Jadi pada dasarnya Clear bahwa Ternyata ada dua jenis katup/ Valve yang berbeda di Yamaha M1 2020 dengan hanya satu dari dua tipe ini yang awalnya berada di “mesin sampel” homologasi yang telah dikirimkan pada bulan Maret 2020 ke Direktur Teknik MotoGP Danny Aldridge untuk di ‘ sertifikasi ‘ dan menjadi Mesin referensi Yamaha.

Setelah dipermasalahkan soal Penggunaan dua Valve yang berbeda Yamaha kemudian meminta laporan ahli dari Universitas Padua. Tujuan awal dari Penyelidikan Ilmiah ini awalnya karena Yamaha ingin membuktikan bahwa katup itu identik. Hasilnya: Selain yang sudah pernah kita bahas juga sebelumnya yakni  Ada Perbedaan hardness dimana Valve Baru 50 persen lebih lunak dari kekerasan Material pada Valve Homologasi  satu lagi yang menjadi ganjalan sampai saat ini adalah hadirnya perbedaan yang juga ditemukan dalam hal geometri.

Menurut Speedweek, Logikanya, Tidak lah mungkin Perusahaan Vandor Pembuat Valve Menentukan sendiri geometri dari Valve tanpa sepengetahuan atau pesanan dari Pemesan. Hal ini menimbulkan hipotesis bahwa Drawing valve yang diberikan Ke Vendor baru untuk valve Baru disinyalir Juga berbeda dari Drawing Valve Lama.

Dan hal ini Juga bisa saja dicocoklogikan ke ke sinyalemen bahwa permasalahan Yamaha M1 di awal Musim yang merembet sampai akhir Musim dengan menurunkan RPM Mesin Juga disebabkan Karena ‘ Ketidak-cocokan ‘ dari Valve Baru yang memiliki Geometri dan Derajad Hardness berbeda dengan Valve Lama ( Valve Homologasi ).

Namun apakah Ini berarti Hukuman kepada Yamaha yang sudah diberikan Harus ditinjau Ulang ? Sepertinya tidak. Diperkirakan Hukuman pengurangan Point team dan Point Manufaktur yang diterima Yamaha di 2020 diperkirakan sudah merupakan Hukuman dari penggunaan Valve yang berbeda material Hardness dan geometrinya ini. FIM MotoGP Stewards Panel Secara umum memang tidak pernah menejelaskan Secara detail Pelanggaran yang dibuat Oleh Yamaha, Mereka hanya menulis Bahwa Part Valve tidak sesuai dengan valve yang dihomologasi, tanpa Menjelaskan perihal hardness dan geometri . .

Namun memang yang Cukup dipertanyakan oleh speedweek ini adalah kenapa Yamaha Racing dalam press release mengatakan bahwa Valve baru dan valve lama ” Identik ” dan lebih merupakan kesalah-pahaman mereka dalam menginterpretasi regulasi dan tatacara saat pergantian Part

Dengan geometri yang berbeda Jelas Mereka bukan valve yang IDENTIK dan kedua karena menurut speedweek dari Tracing kasus bahwa Geometri kedua valve berbeda yang mengartikan Drawing yang juga berbeda pada ujungnya dapat diarahkan bahwa ada niat di sana, bukan hanya sekedar kesalahan interpretasi regulasi . .

Patut di catat bahwa Hal ‘ mengganjal ini ‘ tidak lagi membicarakan soal Hukuman dari Steward panel, namun lebih ke arah kenapa Yamaha Racing Menggunakan ‘diksi yang berbeda’ dari Apa Fakta hasil uji lab yang mereka sendiri minta untuk lakukan saat memberikan penjelasan ke Publik.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

107 COMMENTS

    • Lieur nih masalah yamaha,,
      Berlarut2 trs..
      Btw buat tahun 2021, kan pake mesin yg dihomologasi di 2020..
      Yaitu mesin 2019 sm 2020..
      Nah buat mesin 2020, boleh dioprek2 ga ya?
      Ganti valve yg beneran kuat..
      Sama jeroan2 laen yg kuat gt..
      Atw seberapa byk yg boleh diubah ya mas buat mesin di 2021?

    • saya cenderung setuju ama opini mas Aimin, dimana Yams sebetulnya lagi berusaha “outsmarting the regulation” terkait klep, gak beda seperti halnya Duc2 pada kasus sendok swingarm. cmiiw

      Bedanya, Dukati terinspirasi untuk ‘minterin panitia’ melalui kasus water deflector Yams saat kondisi hujan. Dimana sendok tersebut untukmencegah cipratan air hujan menuju ban belakang agar tidak terganggu oleh perkara slippery (utamanya untuk alasan safety) dan memang tidak ada sanksi apapun (meskipun bentuk sekopnya berada dibawah swingarm).
      Oleh karena itu Duc membuat konsep yang sama, dimana mereka membuat sesuatu yang hampir serupa namun di desain untuk selalu digunakan (meskipun kondisi trek kering), dengan alasan utama kebutuhan untuk mendinginkan ban, sedangkan angka downforce yang dihasilkannya (sedikit atau banyak) adalah sebagai bonus saja. Gak jauh beda dengan konsep water deflector Yams. It worked!

      Masalahnya, usaha Yams saat mau outsmarting regulation (perihal klep) tidak berdasarkan kasus apapun yang mendahului, namun keliatannya murni ‘coba-coba siapa tau beruntung’.
      Walaupun ujung-ujungnya malah ketahuan 🙂

    • Blunder dari mana? Justru yamaha yg blunder di kasus ini, minta pihak ketiga buat menjelaskan malah jadi ketahuan kalo valvenya beda ukuran dan hardness ?

    • hondut 0 poin pun,,,,,yamemble tetep tdk bs juara dunia…..
      tp sales2nya pd ngakak2 bangga,,,,,padahal udah ketahuan dna curang keseluruh pencinta balap

  1. Kl mau semua dibuka jelas dan gamblang apa adanya.. trus sangsi keras.. trus berdampak mundurnya salah satu tim dari rombongan “sirkus keliling” ini.. Yang rugi ya para pihak juga.. karena ini juga tentang bisnis.. idealnya semua dari para pihak harus untung.. panitia untung, sponsor untung, tim peserta untung.. dll harus untung.. :

    Semua idealnya harus untung, biar rombongan bisa terus keliling..

    Dan penonton pun senang.. 🙂

    • Betul
      ada yg mau mundur karena kesalahan,
      ada yg mau mundur karena merasa dikebiri regulasi,
      ada yg berpotensi bisa mundur karena sumber daya kurang,
      ada yg wacana mundur karena kondisi ekonomi dunia
      ada yg sudah mundur karena sudah punya tim motorsport di sirkus berbeda

      ini tugas panitia sirkus bagaimana sirkus keliling mereka tetap jalan dan diminati serta untung besar
      Lihat F1 gara2 regulasi pakai turbo berdampak hilangnya lengkingan suara mesin N/A penonton jd bosan dan menurun

  2. Berarti memang mereka dr awal sudah mencoba spekulasi dengan valve yg bukan identik wakaji … bukan hanya sekedar kesalahan interpretasi regulasi

    • potensi ini baru terlihat setelah hadir laporan penyelidikan independent mengenai Valve tersebut : hardness berbeda, geometri berbeda

      • Kok bisa berani sekali mengurangi kekuatan valve hampir 50 persen hanya untuk mengejar speed mungkin mengorbankan durability
        Kalo dipikir niat juga aneh, coba coba pakai yang belum pernah dites

    • klo kita ambil kesimpulan, sejak jerez 1 mereka memang punya niat seperti itu. dan artikel ini semakin memperjelas klo niatan melanggar aturan atau lebih halusnya CHEAT itu benar adanya karena data yg disampaikan oleh pihak ke-3 berbeda dgn klaim, artinya valve tersebut digunakan secara sadar oleh yamaha dengan niatan meningkatkan performa secara rahasia diluar homologasi awal.

  3. Tahun depan berarti pake yg hardbass eh hardness nya lebih keras/Valve vendor lama?kan gak boleh beda dr homologasi awal 2020 kecuali KTM

  4. Selalu ada hasil di balik pekerjaan.nah sdh di ketahui pekerjaan krg terpuji hasilnya sprti apa?
    Yap hasilnya pun yamaha di takdirkan tdk jd juara.dan yg jujur,akn mnerima hasil yg baik.dan itu di terima suzuki.
    Sy mau ambil cntoh,hobi sy badminton amatiran.ktka berebut argumen Kok out ato masuk,dan dpt 1 poin dr hsil crang sedikit sj.dan kecurangan itu di lkukan patner main sendiri sdh bs di pastikan ujung2nya sy pasti klh.heee itu hnya hal kecil sj apalagi ini yg kls dewa..
    Jd pd intinya apa yg qt perbuat itulah hsl yg akan qt tuai.semoga bermanfaat

  5. Bukanya klo hardness berkurang brarti ini kesalahan yg bikin valve. Coba spek kekerasan sama. Yamaha mgkn gak bakal menderita setelah jerez mengurangi rpm dan juga jarak tempuh mesin. Dipastikan yamaha bakal kuat ke 4 motornya.

    • Selisih sampe 50% lu bilang salah yang bikin? Logika macam apa ini? Itu geometrinya juga udah beda. Salah yg bikin lagi? Ngoahahahaha. Mikir bos.

      • saya akan menipu yang awam dengan opini:

        “hardnees bisa berkurang karena overheat, dan geometri bisa berubah karena hardness yang berkurang ini, logikanya bahan yang lebih lembek ini akan sedikit mleot karena bertumbukan dengan kepala silinder berulang kali” ?

    • ya bukan kesalahan yg bikin valve dong,orang press release dr yamaha sendiri bilangnya identik, sedangkan pas di uji ternyata berbeda yg mana spt tulisan di atas ga mungkin si vendor valve bikin spek yg berbeda tanpa sepengetahuan dr yamaha
      nah lho gimana..

    • Anda pinter banget bro,
      Balik lagi ya ke asal usul pabrikannya, bukan pabrikan sultan jadi bikin klep yang murah caranya dg ngurangin budget buat material valve ?????

    • baca artikel yg bener. vendor ga salah bikin karena mereka bikin sesuai pesanan. logikanya, setelah barang jadi, barang itu diperiksa dan tes oleh konsumennya yg dalam hal ini yamaha dan diterima, klo ga sesuai kenapa diterima dan dipake?. kita bisa tarik kesimpulan barang tersebut sesuai dgn apa yg mereka inginkan dan mereka memang berniat KOTOR sejak awal.

  6. Sesuai komen dulu di artikel yang kobong,dimana si eneg bilang kasus dah slese clear cuma salah paham memahami regulasi,dan itu g mungkin, suplier bikin suatu part pasti berdasar gambar teknis y berisi tidak hanya geometri,bahkan jenis material,jenis pengerjaan dan perlakuan baik mekanis,kimiawi ataupun elektronis,semua tercantumkan,jadi omong kosong kalo gak sengaja. Kalo diksi salah interpretasi dalam press release brarti cuma kedok aja bersilat lidah

  7. Selama belum ada penjelasan dr technical director motogp tentang vavle gate, ane rasa ini smua hanya opini.
    Entahlah kenapa ga di publish, biar “apinya” tetap ada biar gampang ngegoreng kali ?

    • sayangnya faktanya begitu dan telah dibuktikan. klaim dan hasil investigasi mengatakan berbeda. jika technical director ga ngejelasin mendetail soal kasus tersebut kemungkinan karena punya efek yg besar terhadap yamaha sendiri. klo diblow up apa2 saja rinciannya konsekuensi dari tindakan tersebut bisa saja mempengaruhi yamaha baik didunia racing ataupun market serta saham mereka karena “kepercayaan” konsumen terhadap mereka jatuh karena kasus tersebut.

        • Kasus di f1 pernah sih, cuma para penikmat f1 gak terlalu membahas kasus kek gini, tapi lebih memelencengkan ke berita pembalap dan tim2nya, makanya kebanyakan kasus di f1 jarang diungkap dan jarang dibahas. Kalo dibahas, banyak banget malahan politik di F1.

  8. Klo dibuka semuanya ya ini bener* kasus besar buat tim sekelas pabrikan yg udah lama ikut balapan tertinggi balap motor aspal, jadi disisakan misteri yg masih mengganjal dan dianggap clear ?

  9. Sudah jelas drawing dari Yamaha Racing berbeda dengan yang awal terhomologasi, mau banding dari data institut gimana lagi ya tetep salah?

  10. Wak numpang tanya, apa mesinnya tidak di Scrut panitia sewaktu perakitan, bukanya mesin setelah disegel berarti sudah lolos pengecekan panitia dan dinyatakan boleh digunakan dalam ajang kompetisi.
    terus kapan panitia melakukan kembali pengecekan komponen, apa cukup dilihat dari segel yang masih utuh.
    bagaimana cara panitia mengetahui keseragaman matrial sukucadang yang digunakan peserta.

    • Kalo pun pakai yg sudah pernah dipakai kan bisa dibandingkan jg dgn Valve dr vendor lain dgn kilometer pemakaian yg hampir sama,kalo proses,bentuk,ukuran,dan bahan pembuatannya sama karena efek pemuaian dll palingan perbedaannya gak Sampe 20% atau bahkan 10%,

      kalo sampe 50% yaaa itu beda cerita

  11. Jika benar geometri dan hardness valve 1 dan 2 beda jelas yamaha ada niat dan berspekulasi antara ketahuan atau gak.

    Jujur, mulai gak nyaman sama kolom komentar, nyampahnya keterlaluan. Komentator dgn komen bernasnya malah pada ga muncul

  12. Jadi YaMaap menunjuk vendor yang gak punya QC atau tidak qualified? Atau memang cari kambing hitam? Alamat hati2 kalau mau jadi rekanan mereka???

  13. Ngakak saya, satu orang gonta ganti nick alhasil gakuat pake nick 1 doang buat bales komen se kolom, ajibnya sekolom mendadak jadi H semua???,

  14. ada yg ter trigger ketika artikel yg memperjelas borok yamaha diangkat ampe niat bgt balesin satu per satu. mending balesannya nyambung sama topik yg diangkat ini mah ga sama sekali, malahan nyariin kambingnya para fans honda karena ga bisa counter dan balasannya pun kek org idiot. oh fans yams…. you never cease to amaze me…

  15. Luar biasa hiburan dari ekekekekkek n fren, selalu ada kepuasan melihat ef bi way dicocol rame rame apalagi selepas race, ef bi way BODO eekekekek

  16. Tapi wak, kalau blueprint valve yg baru memang beda dgn yg lama (beda hardness dan geometri) masa ymh berani melakukan tes independen yg mana hasilnya mereka tau bakal beda antara dua valve tsb. Apa gk bunuh diri namanya? Atau memang sengaja untuk dijadikan alibi bahwa vendor yg baru ada salah produksi terhadap blueprint yg sama (padahal sebenarnya beda)? Menutupi kebohongan dengan kebohongan lainnya?

    • “kebohongan dengan kebohongan lainnya?”

      yes. what else? sederhananya mereka cari kambing hitam… ya kambing berwarna hitam.

  17. Rekap kondisi valve:

    – Pada saat laporan homologasi ke Dorna, engine pake valve spek A.
    – Sebelum race dan disegel, engine dipakaikan valve spek B.
    – Dorna tau terjadi perbedaan, investigasi Dorna berujung pada pengurangan poin tim.
    – Yamaha beranggapan cuma terjadi “kesalahan pemahaman aturan/misinterpret.”
    – Yamaha sewa pihak ketiga untuk investigasi agar bisa lebih jelas.
    – Hasil investigasi pihak ketiga ternyata diketahui valve spek A dan B memiliki PERBEDAAN UKURAN dan TINGKAT HARDNESS (entah lebih keras apa lebih soft).

    Jadi intinya, Yamaha udah rela bayar orang lain untuk mengukuhkan bahwa mereka memang curang, ha! Bodohnya lagi, didukung sama fans karbitan. Ya maaf aja, posisi berapapun dalam klasemen kalau didapatkan dengan kecurangan itu memalukan.

  18. Dan hal ini Juga bisa saja dicocoklogikan ke ke sinyalemen bahwa permasalahan Yamaha M1 di awal Musim yang merembet sampai akhir Musim dengan menurunkan RPM Mesin Juga disebabkan Karena ‘ Ketidak-cocokan ‘ dari Valve Baru yang memiliki Geometri dan Derajad Hardness berbeda dengan Valve Lama ( Valve Homologasi ).

    Jadi valve baru lebih banyak bermasalah. sinyalemen ada yg berusaha membuat valve tidak sesuai pesanan dari luar pihak Y

  19. Jadi teringat kebijaksanaan Dorna untuk membatasi kemampuan rekayasa engineering baik mechanical dan electrical.
    Penyeragaman ECU Hardware adalah salah satu kebijaksanaan Dorna agar MotoGP tidak terlalu didominasi satu pabrik.

    Dan masalah pembatasan Rekayasa Engineering ini sudah ada sejak tahun 1967 agar pabrikan yang kuat modal tidak terlalu mendominasi…

    Kembali ke masalah Valve Gate, R and D pabrikan pastilah memiliki design Valve, Valve guide, Valve Seat dan Cylinder head yang terperinci sampai ke detail aliran udara dan efek pembakaran yang bermuara di performance dan duarbility engine…

    Jadi tidak lah mungkin pabrikan ngawur melakukan uji coba component internal dari dapur pacu….

    Penyelidikan pihak ke tiga membuka sebuah perilaku yang tidak sportif dan dari awal pabrikan tidak membuka Technical Service Report yang jelas permasalahan Valve Gate ini, jadi kesimpulan saya bahwa ini adalah sebuah skandal yang mencoreng dunia olahraga yang harusnya sportif dan fair play

  20. fokus ke kata ‘geometri’ klo sdh bicara itu berarti bentuk valvenya udh beda.. yah brati emng ada niat kearah kecurangan.. ini kasus akan diingat terus

    • Lha jika sudah dalam memodifikasi bisa saja block piston Shogun dan Cylinder headnya ke S90..

      Memasukkan katup ke Cylinder head lain kan cukup merubah Valve seat saja jika dimensi Valve head belum sangat besar sekali atau sudut Valve terhadap Cylinder head masih memungkinkan dengan ruang yang tersedia di Cylinder head…

      MotoGp dan pabrikan tidaklah susah merubah Valve seat atau Valve guide…

      Jika semakin diteliti akan semakin banyak hal yang bisa menjadi bahan pertanyaan.. dari apakah itu hanya Valve saja atau Valve train (rangkaian Valve : Valve Guide, Valve seat, penumatic Chamber)
      Jadi?
      Pointnya adalah tidak jujur atau berbuat curang..

  21. Geometri Valve yang berbeda kemudian membuat Valve dengan hardening yang lebih lunak 50% adalah salah satu cara agar Cylinder head tidak mengalami kerusakan karena Valve seat yang tertumbuk Valve yang keras 100%. Karena geometri Valve yang berbeda jelas akan menghasilkan aliran udara dan gas bekas yang berbeda dan menghasilkan power mesin yang berbeda, panas Cylinder head yang berbeda karena pembakaran yang berbeda.

    Dan dengan “melunakkkan” Valve saat trial and error ini tidak terjadi kerusakan parah di Cylinder head…

    Apakah ada laporan dari engine yang failure yang sudah di overhaul di Iwata tentang kerusakan Cylinder head?

    • ga usah repot2 jelasin sampe rinci ke org macem gini mas. disuapin aja masih DENIAL. udah jadi pakemnya. klo ditanya laporan hasil overhaul dia mana bisa jawab? ngerti aja kaga.

      • Trial and error
        Katup lunak kan masalah jebol engine di katup saja (karena laporan hasil Over haul engine yang jebol dari Iwata tidak pernah terpublikasi kan, bahkan Lin Jarvis sendiri saat akan mengajukan permohonan penggantian Valve ke MSMA tidak “bisa” menjelaskan hasil OH ini ke MSMA)..
        Atau Trial and Error dengan katup lunak ini juga menghancurkan Cylinder head? Kalau tidak salah mesin yang di over haul di Iwata tidak dibuang dari daftar alokasi engine dengan harapan diganti katup bisa digunakan lagi…
        Atau Trial and Error ini juga mencari batas durabilty komponen yang lain dengan “GEOMETRI” Valve yang bisa menghasilkan power dan teriakan RPM lebih tinggi..

        Trial and Error dan ini adalah sebuah riset yang ilegal dari sebuah aturan tentang homologasi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version