TMCBLOG.com – HRC mengambil keputusan yang banyak diperbincangkan Pengamat balap sebagai kebijakan beresiko dengan Mengangkat Seorang yang sama sekali tidak memiliki Latar belakang, Konduite, ataupun Pengalaman sebagai Team Manager untuk team Manager terlebih lagi sekelas team Pabrikan WSBK Superbike Honda (HRC team WSBK ) yakni Leon Camier. Secara umum Camier yang hanya memiliki latar belakang dua dekade sebagai pembalap Di paddock SBK menggantikan Jaume Colomb . . seperti apakah latar belakang penunjukan Leon ini ?
Camier Mencatat sebanyak 223 kali balapan di Kejuaraan Dunia Superbike dengan catatan terakhir pada Oktober 2019. Dan setelah itu . . Boleh dibilang cedera bahu kanannya tidak pernah pulih sepenuhnya setelah terjatuh pada Mei (Imola) dan November 2019 (Aragon). Kepada Jurnalis Di Test Jerez Beberapa hari yang lalu Camier berkata “Ini ( Cidera Shoulder ) memberi saya masalah besar, Saya sudah ke begitu banyak dokter, hampir setiap orang punya pendapat berbeda. Sulit untuk dihadapi, ini bukan situasi yang mudah. Sekarang mereka memberitahuku bahunya akan kembali (membaik) , tapi siapa yang tahu? Dalam kehidupan normal itu tidak menimbulkan masalah bagi saya, saya juga bisa mengendarai sepeda motor apa saja – hanya saja tidak di sirkuit.
Saya mengalami banyak cedera, itu juga sulit secara mental. Saya tidak ingin balapan hanya untuk mengemudi. Masuk akal untuk terus maju jika saya bisa meningkat. Saat saya kompetitif, berjuang untuk kemenangan dan berdiri di podium. Itulah mengapa saya pergi balapan – dan saya tidak melihat bagaimana hal itu mungkin terjadi di masa depan. Saya bisa saja mendapatkan paket yang bagus di BSB, tetapi saya tidak lagi siap untuk memberikan semuanya. Balapan telah kehilangan arti pentingnya bagi saya. “
Mengenai peran barunya sebagai manajer tim untuk Alvaro Bautista dan Leon Haslam, Leon Berkata “Dengan cara ini ( sebagai team manager) saya bisa mencoba untuk sukses dengan cara yang sama seperti yang saya lakukan sebagai pembalap sebelumnya. Saya ingin menjadi bagian dari tim pemenang – dan inilah saya.”
Selama Camier Recovery, Leon berperan sebagai Asisten pribadi Chaz Davies di team Aruba Ducati tahun 2020 yang lalu. Di posisi ini Leon terlihat cukup banyak belajar mengenai apa apa yang ada di balik layar manajemen. “Saya berada di sisinya dalam dua balapan yang dimenangkan Chaz tahun lalu,” kata Camier. “Itu sangat menarik bagi saya, saya bisa melihat hal-hal baik dan buruk dan menyadari apa yang bisa dilakukan dengan lebih baik. Saya merasa bahwa saya bisa membuat perbedaan. Saat itu saya banyak berbicara dengan dia dan teknisi, pekerjaan saya lebih teknis daripada sekarang. “
“Sangat menarik bekerja bersama Chaz. Pengalaman itu memungkinkan saya untuk memahami banyak hal, memberinya berbagai indikasi tentang apa yang harus diperbaiki dan juga meningkatkan kekuatannya. Antara lain, menarik untuk berinteraksi dengannya dan mengetahui indikasi dari mekanik dan insinyur itu “.
Leon pun akhirnnya Berbicara mengenai Kontak pertamanya dengan tim HRC dimana mantan pebalap Honda berkoneksi Via Alberto Puig, yang juga berada di belakang tim Factory MotoGP Honda. “Alberto menelepon saya untuk menawarkan saya kesempatan ini dan menjelaskan segalanya tentang tugas baru ini. Dia memberi saya beberapa indikasi, terutama untuk menjadi kuat, karena manajer tim harus selalu kuat. Alberto telah memberi saya jalan dan sekarang giliran saya untuk memulai di Superbike “
Mengenai apa yang akan ia kerjakan di 2021 Camier menjelaskan ” Saat ini sulit untuk menetapkan target untuk 2021. Yang pasti tujuan Honda adalah menang dan kami sadar bahwa kami harus bekerja untuk mencapai podium teratas. Sayangnya, 2020 adalah tahun yang rumit, khususnya karena untuk penyebaran COVID yang mempersulit rencana kami, terutama terkait pengembangan di Jepang. Namun, kami memiliki tim yang kuat, serta dua pembalap kami. Saya pernah balapan dengan Leon (Haslam) di masa lalu dan ada hubungan yang baik di antara kami. Tidak tahu Alvaro, tapi dia memiliki potensi besar “
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Semangat superbike
Udah bagus nunjuk Leon Camier, fakta dilapangan tim yg dikomandoi mantan pembalap kebanyakan punya prestasi, tengok Gresini, Pons Racing, LCR, KR, Agostini, Kallio Racing, dsb. Kalo ada yg bukan mantan pembalap, ya mantan mekanik, sementara yg latar belakangnya cuma jurnalis ato akademisi dan berprestasi bisa diitung jari. Akademisi ato jurnalis balap aja jarang yg berprestasi apalagi cuma pehobi moge yg cuma modal duit banyak tanpa prestasi profesional tiba2 langsung punya posisi tinggi di tim dunia, almost impossible. Langkah HRC wsbk udah tepat menurut gw, biarpun riset motornya masih terkesan setengah2 kalo dibandingin sama Ducati wsbk apalagi Kawasaki wsbk. Sori ya Yamaha ga gw sebut, karena tim Yamaha wsbk cuma lewat tangan kanan kaya Ducati, bukan turun secara penuh kaya HRC ato KRT tapi secara teknis ga kaya Ducati yg tiap taun update minor V4R, ya sama aja setengah2 kaya H.
ada yg tersirat dan tersurat
heemttt
Yg penting ga ada yg terseret sambil mencak2
nah lho davide brivio bukannya mantan jurnalis, sukses, sampe dikontak tim F1, emg jalan gaada yang tau, sy sebagai penonton cuma bisa mendukung tim asli merah putih aja siapapun yg ada dibalik layar, jangan dikecilkan sebelum mulai
Satu2nya tim asli Merah Putih di pentas gp terakhir cuma Yamaha Pertamina Racing, itu jg manajemennya ‘beli’ dari salah satu bengkel di Jerman. Btw ada berapa yg kaya Brivio?
Komentar ini berbau menyindir sesuatu ?
Pembalapnya leon haslam
Manager tim nya leon camier
Mekaniknya leon chandra alias koh leon
Pemeran utamanya Leonardo Dicaprio ???
Sponsornya harusnya Camel tanpa ‘leon’ ?
soundtracknya cameleon…halah
Musimnya kades lebih muda dari RW,
Bupati lebih muda dari camat.. wkwkwk
hmm.
apakah berkarakter mr. leon ini?..jika iya pintu ke sirkus yg lebih “berat” pasti akan terbuka nantinya!
menarik melihat bagaimana Puig menemukan berlian kasar nantinya untuk persiapan 4th kedepan?!