Home MotoGP Walau Honda menghuni dasar klasemen Konstruktor, Puig masih Optimis

Walau Honda menghuni dasar klasemen Konstruktor, Puig masih Optimis

69

TMCBLOG.com – Honda meninggalkan Sirkuit Losail dengan menempati posisi terakhir atau dasar di tabel konstruktor setelah dua balapan pertama musim ini yang dilangsungkan di Losail Qatar saat malam hari. Brand Berlogo Sayap ini hanya bisa merengkuh 11 poin berbanding 50 untuk Kompetitor abadi mereka,Yamaha, pabrikan yang paling sukses di trek Qatar berkat kemenangan Maverick Viñales dan Fabio Quartararo.

Bicara Soal pembalap Terutama di race terakhir DohaGP, Finish di Posisi ke-13 bagi Pol Espargaró di Doha adalah hasil terbaik. Pol Tercatat membuat dua kesalahan dalam balapan yang membuatnya kehilangan beberapa posisi walaupun akhirnya ia bisa melintasi garis finis di depan rekan setimnya, Stefan Bradl, sementara Takaaki Nakagami Walaupun finish namun gagal mengoleksi Point (P17) dan Alex Márquez menyelesaikan balap lebih awal karena jatuh untuk yang keduakalinya berturut turut

Walaupun begitu, Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda Team, Mencoba melihat Hal ini dalam sudut pandang Positif, mengapresiasi apa yang terjadi di Sirkuit Losail selama dua kali akhir pekan di mana HRC yakin kedua event ini akan awal yang baik bagi RHT. “Seperti biasa, strateginya adalah mencoba membuat start yang baik dan kemudian mengikuti kelompok utama bertarung dalam memimpin,” kata Puig.

” Sayangnya, Stefan melakukan kesalahan di awal dan kehilangan keunggulan yang dimilikinya saat kualifikasi.  Mengenai Pol, ia memulai dengan baik. Ini sangat penting karena memungkinkan Pol menghindari masalah di Tikungan 1 seperti yang telah dilakukannya di balapan sebelumnya. “

Terlepas dari kegagalan Pol Espargaro, Puig menyoroti kecepatannya dan fakta bahwa ia telah melewati garis finis hanya enam detik di belakang pemenang tes, pembalap Prancis Fabio Quartararo: “Ya, hal positifnya adalah meskipun ada beberapa kesalahan – melebar di trek dua kali – Pol Espargaro finis hanya enam detik di belakang pemenang dan empat detik dari lima besar. Kami memang belum sampai di (level) sana, tetapi perbedaannya tidak besar, kami tidak mencoba menutup celah 20 detik. Ada beberapa area yang lebih kecil untuk dikerjakan – untuk meletakkan semuanya pada tempatnya – dan kemudian kita akan sampai di sana. “

“Ketika (Pol) Espargaro melebar di tikungan pertama untuk kedua kalinya, itu bukan kabar baik karena kami tahu Balapan telah berakhir bagi kami,” lanjut Puig “(setelah itu) Kami menunggu dan memiliki target untuk mengejar ketertinggalan grup di depan.Saat itu ( sempat) Pol hanya tertinggal 2,6 detik dari pemimpin race. Sepertinya ada potensi untuk bertarung antara posisi kedelapan dan kelima. Potensinya ada di sana. “

Puig Juga memberikan Evaluasi General mengenai Hasil yang diperoleh Box LCR Honda Team dimana baik Alex Marquez maupun Nakagami tidak dapat menyumbangkan Point: “Hasil keseluruhan sekali lagi adalah poin negatif dari Grand Prix, kesalahan dan jatuhnya Álex Marquez di pertengahan balapan. Sangat disayangkan”

Dan Puig Pun mengakhiri Evaluasinya secara general dengan memberikan kesimpulan sementara bahwa Sirkuit Losail sekali lagi menegaskan kekhasan tata letaknya tidak sesuai dengan karakteristik Honda “Lama di Qatar, dua tes dan dua balapan berturut-turut, Kami tidak lebih baik dibandingkan dengan apa yang kami alami di masa lalu. Balapan ini tidak pernah mudah bagi kami, ini adalah sesuatu yang kami ketahui dan akan kami atasi. Sekarang kami kembali ke Eropa dan memulai tantangan baru di Portugal, menggunakan apa yang telah kami pelajari di sini di Doha dan bekerja untuk meningkatkan diri di masa depan, “tutup  Alberto Puig Penuh Optimisme

69 COMMENTS

    • Jangan terlalu cepat menilai potensi secara keseluruhan kalau baru 2 race. Poin konstruktor ktm dan honda sama yaitu 11 poin tapi kenapa gak tau honda di bawah ktm di klasemen konstruktor.

      • Dg resources yg wah dan semangat nippon, kayaknya tinggal nunggu waktu aja buat honda bisa bikin motor nya lebih friendly ama selain engkes, inget kasus ecu magneti pirelli dulu (wkwkwk), yg sampe teknisinya begadang di paddock n berakhir dg ngebajak ex ducduc

    • Nah ini… terlalu mengandalkan Marc memang. Selama Marc belum balik sih kayanya sulit buat Honda. Apalagi developer terbaiknya (Pedrosa) udah pindah ke KTM. KTM malah berkembang pesat, walau tahun ini belum keliatan lagi.

    • 7 tahun terakhir RHT memang mendominasi, ace ridernya invincible, tp RHT seperti tidak punya plan B, yaitu motor yang bida dibawa selain Marquez (paling tidak itu yang terlihat dari kacamata awam seperti saya).

      beda dengan Mercedes di F1, sama2 invincible ace ridernya, tp seburuk-buruknya Bottas, dia tetep bisa cucuk2an sama vertappen

        • @pushrodgang

          nah itu yang saya maksd plan B, ketika prajurit andalan mereka cedera pun, alat tempur mereka masih bisa beringas saat dibawa prajurit biasa aja.

          pendapat ngawur saya sih, Bottas kalo di motogp sekelas lah sama Pol, sama2 papan tengah.

  1. Jadi berasa bener ey ketergantungan nya sama marq,ok mungkin honda dari tahun kemarin udah coba bikin motor yang stabil buat semua rider nya.tapi rada telat kalau menurut ane mah,harusnya mereka sadar resikonya kalau punya motor yang cuma bisa di maksimalkan 1 rider pasti akan kedodoran kalau si penjinaknya cidera

  2. Cuma pol doank jadi batu sandungan haerce utk saat ini,nakagami yg udah duluan icip rcv malah ngangkang di p17 padahal spek mesin sama,bisa jadi lah pol lebih baik posisinya nanti dieropa… ohya diportugal bradl lumayan galak dah bawa rcv nah udah ada bekal jg ini rht data² dari balap tahun kmren,semoga kompetitif biar makin rame pack depan dan seru tentunya

  3. yakin di sirkuit2 eropa Honda bisa bertarung lagi,,
    jadi inget dulu sempet dibahas wak haji ga tau tahun brp, ketika habis seri Qatar tim mereka kerja lembur sampai malam utk memperbaiki masalah motor, tapi ya waktu itu Marc masih sehat wal afiat,,

    berkaca di musim 2020 kemaren seharusnya mereka bisa lebih baik di eropa, apalagi Nakagami ,,,

  4. tiap motor punya karakter tersendiri, jadi bukan mengada ada kalau ada yang bilang motor ini gak cocok sama sirkuit ini, cocoknya sama sirkuit itu.

    jangankan karakter sirkuit, tahun lalu dan tahun ini juga jelas kelihatan setelah ada ban belakang baru yang pinggirannya lebih ngegrip, suzuki dan yamaha kelihatan langsung sehat setelah 4 tahun sebelumnya cuma jadi tim hore hore di belakang honda dan ducati

    faktor teknis itu mutlak penting, keculai kamu punya marc marquez, atau valentino rossi muda

  5. seharusnya berkaca dr musim 2020 kemaren, pasukan Honda bisa lebih banyak bicara di sirkuit2 Eropa nanti,,

  6. intinya ,secara saya orang awam, manajemen risiko untuk tim segede HRC itu kurang begitu bagus, terlalu terfokus sama satu pebalap saja…butuh sosok seperti mr Nakamoto lagi sepertinya.
    Bradl yg notabene testrider saja kesusahan untuk mencapai hasil yang terbaik.

    • hahaha sepertinya mereka butuh manajer tim yg benar benar mengerti tentang ilmu manajemen, bukan manajer yg di masa lalunya mantan pembalap yang B ajaaa

  7. satu lagi yang sebenernya juga jarang jadi perhatian umum, dulu sebelum jaman elektronik seragam sama ban yang harus dibawa kalem (baca menjaga ban) supaya awet waktu race kayak sekarang, jarak finish no 1 sama dua sering bisa 5 detikan, selisih waktu kualifikasi no 1 sama 2 bisa 1 detik lebih

    sekarang ketinggalan 1 detik di kualifikasi bisa bikin kamu start di posisi 15, ketinggalan 10 detik di race dulu masih dapat posisi 4 sampai 6, sekarang itu bisa berarti finish tanpa poin

  8. 2021 ini malah ducita yg bagus improve motornya, buat drag start maknyus, buat nikung juga mulai alus. Hasilnya semua ridernya bisa keluarin potensi terbaiknya

    Hodna bener2 punya PR besar nih

    Kita liat di balapan eropa, apakah masih memble, atau ada kejutan hehehe

    • Kadang di atas kadang di bawah santai wae
      ================================

      Sip, bang……wolez is de bes

  9. sbg fans RHT dr 2013 sd skrg, motor ygbpaling user freandly menurutku motor TH 13-14, motor begitu lincah dannpower full saat itu meskipun marc msh rokie dia dgn mudah beradaptasi dan DP jg sering podium, jadi ingat ditrek apa sy lupa dovi sdh unggul jauh tp bs disusul step by step krn SSG honda begitu sempurna, sejak kedatangan marc spt nya RHT jadi minim inovasi mgkin sebagian besar biaya riset dialihkan kepembalap, beda dgn ducati sbagian baiaya riset ke motor sisanya ke rider, IMHO..

    • Itu masih pke elektronik inhouse pabrikan bro.. wajarlah.. pembalap tinggal bejek gaass, motor gk wheelie, gak ngesot2 parah kayak skrng. Padahal tahun2 itu jg tanpa sayap2.

  10. klo aku sih santai aja, setiap pabrikan ada masa2 sulitnya, dan harusnya bener2 dimanfaatkan kesempatan jurdun utk pabrikan lain, taun kmaren uda direbut suzuki

  11. Tahun kemarin jadi bahan bully, haruskah tahun ini jadi double bully?
    Harusnya HRC mempersiapkan penerus Marq, tapi malah setuju aja Alex yang masuk hanya karena mengikuti keinginannya Marq dan juga kontrak 4 tahun itu… Hmmm
    Honda jangan takut kehilangan Marq andai mereka sudah mempersiapkan pengganti yang level atas!

  12. 6 detik buat aktivitas harian gak jauh beda
    6 detik di belakang saat balapan sekelas motogepe , ya addddohhhhh suuuu

  13. Alasan saja si puig, ngeles dr kesalahannya dr rekrut spanyol,rekrut pembalap melemahkan lawan hingga hanya andalin MM93 smpe kontrak AM73 sgala biar MM mau tnd tgn 4 th kontrak. Yg akhirnya karma buat dia saat ini bahkan mgkn lebih dr 2 musim. Padahal Honda bisa bkin motor apa saja dan kuat. Cma si puig ini yg ceroboh.

  14. Ayolaah Honda, berkali kali gue setuju sama opini para haters Honda kalau lu ga bisa bikin motor kompetitif untuk rider selain MM. Udah keliatan jelas kalau yang jago itu MM, bukan motornya. Yamaha aja walaupun gak jurdun musim lalu, at least beberapa pembalapnya pernah naik podium atau bersaing di top 5. Even sekelas Morbidelli yang dulu bisa dibilang bukan ace ridernya Yamaha pernah naik podium lho.

    Kalau cuma ngandelin ace ridernya doang tanpa motor yang kompetitif, sama aja gali kuburan sendiri.

    • Setuju saya sama pendapat anda bro,kalau masih ngarepin mm doank bakal telan pil pahit mulu itu tim,atau mungkin bisa jadi 1/1 sponsor cabut udah muak dengan pencapaian ridernya yg ngak kunjung ngasih hasil yg bagus,seperti yg terjadi sama yamaha dulu movistar hengkang karena ridernya pada ga ada yg sanggup ngasih gelar,uang dah habis riset ini itu tapi ya hasilnya gt² aja siapa yg ngak gerah coba..

    • no no no, menurut saya, bukan motornya tidak kompetitif, tp rcv hanya bisa kompetitif untuk rider dengan riding style dan “kenekatan” level tertentu (level marquez contohnya). Beberapa musim terakhir mana ada pembalap yang “berani mati” seperti Marq.

      • @Baggong rcv versi sekarang kata nakagami di top speed sama akselarasi udah oke,yg belum itu masih ada kendala dipengereman sama front end,menilik dari hasil 2 kali qatar terbukti rcv masih penyakitan kayak tahun kemaren… harusnya mereka bisa bikin lagi mesin yg kayak versi 2018 dimana itu kata lorenzo lincah ditikungan.. mereka terlalu menuruti apa maunya mm bikin motor super kenceng bodo amat, susah belok itu urusan gua kan itu kata doi yak,yg menderita rider lain selain mm,dan itu jadi bumerang untuk mereka ketika mm ngak turun balap…

    • Engine freeze
      Basis RCV MY 2021 wajib dari RCV MY2020 yg lebih liar daripada RCV MY2019
      Keleluasaan Honda membangun motor yg user friendly baru bisa utk motor 2022

  15. Jaman 2013-2014 ecu masih inhouse bro + ban bridgestone rider tim satelit aja kala itu kompetitif,beda dng sekarang dikebiri abis ama dorna ecu seragam + ban micelin yg karakter bannya ngak bisa ditebak alhasil para rider harus cerdas dan tahu dengan karakter motor dan ban yg akan dipakai ketika race,kalau ngak demikian yo siap² ambyar..

  16. Jangan terlalu cepat menilai potensi secara keseluruhan kalau baru 2 race.
    Poin konstruktor ktm dan honda sama yaitu 11 poin tapi kenapa gak tau honda di bawah ktm di klasemen konstruktor.

    Dan emangnya honda gak bisa buat motor user friendly dengan mesin inline crosplane? Suzuki aja bisa lho, tetapi ya itu tadi untuk saat ini memang ducati dan honda yang terdepan soal speed mesin tetapi juga bekerja di corner speed jadi dua2nya dan tidak hanya salah satunya saja memang, dan bener kalau jalan seperti ini memang jalan yang lebih sulit untuk diambil oleh pabrikan.

  17. itu krn pengembangan motor RCV mmg mandek or sdikit selama ini krn sdh ketutup sama talenta marc yg mmg luar biasa bisa jinakkan motor apapun…
    coba marc naik KTM….. insyaallah juara dia..

    istilahnya selama ini honda keenakan riset seenaknya.. wlopun duit segudang..

  18. hunda mungkin nganggep motornya udah sangar, eh ternyata pembalapnya yang sangar, motornya biasa aja

  19. Sesuai yg dikatakan bos Ducati klo H membuat motor cuma untuk Marq dan ternyata kenyataan, tanpa Marq semua tak berdaya. ya resikolah membuat motor hanya spek 1 rider

  20. Apa jawaban anda ketika ada motor seperti rc213v yang sudah terbukti bisa diajak cepat dan berkali-kali jurdun dengan spektakuler..?

    A.) Motor itu cepat tapi sulit

    B.) Pada hakikatnya motor itu lambat dan tak akan pernah bisa cepat

    • Seperti kata bro AIMIN. Motor kencang bak banteng liar jika dikendalikan pembalap yang mampu mengendalikannya punya potensi juara jauh lebih besar dibandingkan motor balap yg user friendly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version