Home MotoGP Valentino Rossi : “Belum Putuskan Masa Depan, Hati Saya Masih Pembalap Yamaha”

Valentino Rossi : “Belum Putuskan Masa Depan, Hati Saya Masih Pembalap Yamaha”

29

TMCBLOG.com – Valentino Rossi mengikuti press converence pra-race weekend MotoGP Assen 2021 ini dan setelah menjelaskan betapa Assen secara historis dan secara teknis bentuk dan platform dan layout tracknya sangat ia sukai, Vale menjelaskan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan update terakhir di mana akhirnya Team Bentukannya VR46 Racing team tahun 2022 nanti terkonfirmasi akan membalap Dengan Ducati.

“Ya sudah resmi bahwa tahun depan VR46 tahun akan memiliki team di MotoGP kami semua sangat senang dan bangga untuk project yang sudah dimulai semenjak 10 tahun lalu dengan Riders Academy lalu dengan team di Moto3 dan Moto2.”

“Kami memiliki banyak orang baik yang bekerja di project ini. Kami akan menggunakan Motor ducati dan kami sangat senang dengan ini. Dengan motor Italia dan pembalap Italia dan juga team yang berasal dari Tavulia di Italia menurut saya sesuatu yang bagus.”

Saat ditanya mengenai keputusannya untuk lanjut/tidak di tahun depan membalap di MotoGP yang semula akan ditentukan sebelum atau sepanjang rehat musim panas, Vale menjawab: “ Saya masih belum memutuskan karena saya butuh memikirkannya lebih dalam lagi sepanjang rehat nanti. Saya juga harus bicara dengan Yamaha dan tim. Namun, sudah tentu kami tetap ingin mencoba memberikan performa dan hasil yang bagus.

Permulaan musim ini tidak telalu baik, sehingga menurut saya akan sangat sulit saya untuk membalap tahun depan. Tentang Sang Pangeran (HRH Prince Abdulaziz bin Abdullah Al Saud), Ia selalu mendorong saya untuk terus membalap di tim saya dengan Ducati. Namun saat ini menurut saya akan sulit.”

“Sang pangeran, Kami beberapa kali berbicara dan ia memang selalu mendorong saya untuk membalap tahun depan, Saya tidak mengira ia akan mengatakannya di press release. Namun saya tahu ia menginginkan hal ini : Saya dan adik saya. Namun saya selalu tetap menggunakan kalimat, dan ide yang sama dalam merespon kesempatan ini. Bukan hanya soal membalap bersama Ducati, namun secara umum membalap dengan team Saya sendiri ( Aramco racing team VR46 ) akan sangat sulit.”

Akhir-akhir ini Vale cukup santer dirumorkan mengalami masa sulit dalam komunikasi dengan Yamaha, dan pada sesi press-con pembalap asal Tavulia itu memberi klarifikasi; “Hubungan saya dengan Yamaha bagus, tetap merupakan karir terbaik yang saya dapatkan. Dan juga menurut saya akan bagus jika kami membuat tim MotoGP dengan Yamaha, namun Kami memutuskan bersama, juga karena saya membalap dengan Petronas.”

“Dan Petronas juga ingin terus bersama Yamaha, sehingga Kami bicara di satu meja dan kami memutuskan seperti ini karena ini baik untuk semua. Dan kami juga senang akan membalap dengan Ducati  karena motornya sangat cepat juga karena mereka sangat mensupport pembalap akademi kami dan mereka tertarik dengan project ini.”

Ketika ditanya apakah ia akan terus menjadi ambassador untuk Yamaha, Vale menjawab “Saya tidak tahu, di hati saya selalu menjadi pembalap Yamaha karena kami berbagi banyak momen bersama.”

Alasan Nasionalisme

Ketika Vale ditanya kenapa akhirnya VR46 memilih Ducati, ia menjawab : “Kami bicara dengan banyak brand, namun ketika kita melakukan negosiasi seperti ini, kita harus memikirkan banyak hal, harga motor, supportnya dan lain lain. Lalu kami mengerucut ke Yamaha dan Ducati. Dan akhirnya kami memilih Ducati, selain karena kami memiliki hubungan yang bagus dengan Paolo Ciabatti, Gigi Dall Igna.”

“Mereka (Ducati) akan melakukan updaya besar tahun depan dengan banyak motor. Motornya juga kompetitif.  Juga karena secara umum ini merupakan path yang baik dimana akademi mendidik Anak muda Italia dan menurut saya ini adalah alasan utamanya.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

29 COMMENTS

  1. Penasaran liat Gerloff. Agak sradak-sruduk tapi memang berbakat kencang. Kekuatan dia adalah pebalap super adaptif.

  2. mmg benar, dalam hati mbah dia pasti ingin tim nya membalap bersama Yamaha, tapi keadaan yg rumit jadi susah untuk mewujudkannya,

  3. udah lah balikin ban bridgestone ke motogp seperti apa nanti jika ecu seragam magneti marelli dan ban bridgestone sama yamaha

  4. Disisi lain petronas juga masih ingin bersama yamaha dan menjajikan motor factory ke si frank. Yg jadi pertanyaan siapakah yg akan menggantikan rossi tahun depan?
    Kalaupun sang pangeran keukeuh pengen rossi balapan, apakah secara brand image ga malu kalo misalkan rossi ga kompetitif? Meskipun banyak yg bilang ducati sudah mulai bisa diajak nikung tapi sepertinya masih sulit buat rossi, karena usia ga akan pernah bohong

    • fans nya dibandingin sama marquez merchandise juga pasti lebih masih laku vr46
      masih lebih menjual walau yg selalu didepan fQ

      • Terus mbalap aj selama msh ad yg mau ngontrak sampai ubanan gpp nol poin sing penting msh bisa balapn ok semangat mbah rosi …..

  5. bagaimana jika tahun depan #46 masih di yamama dan tetap tidak kompetitif, digaji gede yamama tapi sebagian duitnya buat biayai team nya …
    itu khan namanya weduuus bandot

  6. apapun keputusan nya, semoga Vale mendapatkan yang terbaik, begitu juga dengan Aramco VR46 dan team moto2 nya. BTW, saya sih berharap Morbidelli bisa masuk tim pabrikan. Maklum, saya nonton vale sejak tahun 2003, melihat karir nya saat di punccak, saat jatuh di Ducati, dan bangkit kembali bersama yamaha, dan menuai hasil buruk di 3 tahun terakhir.
    BTW, isu Pedro Acosta yang dibajak team VR46 moto2 apa ada update lagi wa haji?

  7. vale gaenak sama yamaha..entar2 an aja nunggu petronas dluan yg cari pembalap laen..
    biar seakan2 bukan vale yg meninggalkan yamaha…klo seat udah penuh semua diyamaha..kan tinggal bilang ke pers..karna saya masih ingin membalap dan seat diyamaha penuh..akhirnya saya membalap ke ducati

  8. Satu lagi alasan kenapa pilih ducati itu karna vale respect sama petronas, petronas dan yamaha kan sudah kadung jalin kerja sama, dan vale bilang sulit balapan di ducati karna membalap di team sendiri pasti ada konflik interest di dalamnya. Tapi angin berhembus sepoi2 20jt euro siap untuk vale, apakah nanti memaksa yamaha perpanjang kontrak dengan livery khusus yamaha Aramco. Itu artinya numpang kontrak di petronas tapi motor dll yg bayar aramco, karna vale kan yg kontrak yamaha, we’ll see..

      • Livery nanti jadinya mungkin yamaha aramco m1, untuk petronas nope, sudah kapok di kasih sponsor supaya bisa support dia sama morbi tapi malah diem2 nusuk dari belakang

  9. Saya ,fans rossi maupun hatersnya diindo pasti ingin rossi tetap balapan. Siapa coba gak mau ketemu rossi di mandalika dan berfoto atau sekedar bkin video saat dia balapan. Kemungkinan besar 60% rossi balapan di teamnya ducati meski akan sangat sulit pke mesin v4 lagi. Tapi bagus buat brand image. 40% petronas akan cari talenta muda.

  10. sebenernya kalo VR masi bisa di area podium mungkin dia masi bisa dapet seat factory. umur ga bohong.
    kemampuan makin menurun sepersekian detik.

    sementara sepersekian detik dikali puluhan lap itu uda bisa di 10detik++
    udalah. kalo dia masi mau menurut ane bikin aja tim khusus. motor bebas dah pake motor factory mana. sementara yang seat dia dikasi pembalap muda.

      • tim khusus buat dia sendiri ngab. ibarat maskot. spesial tim. khusus buat dia sendiri. bebas dah mo ngapain. mo tiap race gonta ganti motor kek. wkwkwkkw biar sekalian jadi show.
        bukan tim milik dia.
        itu juga ane tau. ga usa bangun juga uda tau wkwkwkwkwk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version