Home MotoGP Marc Marquez : Honda RC213V miliki lagi Level potensi Podium

Marc Marquez : Honda RC213V miliki lagi Level potensi Podium

64

TMCBLG.com – Salah satu penampilan terbaik selain tak terbendungnya Quartararo dan Masifnya performa Joan Mir adalah penampilan Marc Marquez yang start dari Posisi 20 kemudian setelah 26 lap full ia finish di posisi 7 dan pulang liburan Musim Panas dengan perasaan lebih senang dan Lebih yakin akan potensinya di Paruh kedua Musim MotoGP 2021 nanti. Namun begitu perjalanan Marc di race weekend GP Belanda boleh dibilang tidak semulus perkiraan awal. Datang dari posisi Juara Pekan lalu Di Jerman, Honda RC213V tunggangan Marc Marquez mengalami apa Yang disampaikan olehnya mengenai sedikit masalah di parameter dari ECU dan membuatnya mengalami Highside keras di sesi hari Jumat yang membuatnya sempat kesal.

Marc Memulai penjelasannya dengan merunut kejadian yang ia alami sejak hari jumat pad asesi Zoom Converence semalam : “Akhir pekan tidak mudah bagi saya, terutama setelah kecelakaan pada hari Jumat, kemarin adalah hari yang rumit, tetapi yang utama adalah kembali ke motor dan saya berterima kasih kepada semua di Honda. Adalah benar pada hari Jumat saya marah tentang apa yang terjadi.

” Namun, tim melakukan pekerjaan yang sempurna untuk memecahkan masalah dengan mengganti beberapa parameter di sisi elektronik dan semua ini di sisi mental dapat memungkinkan saya memperoleh kepercayaan diri kembali. Jadi itu semua adalah bantuan yang banyak, Reaksi yang besar ( Dari HRC) dan saya merasakan Motornya jauh lebih aman.

” Adalah benar kemarin terutama saat Kualifikasi saya melakukan kesalahan. Lebih ke saya dari pada kesalahan Motor namun juga merupakan konsekuensi dari hari Jumat. Dan hari ini ( saat balapan ) adalah tidak mudah melakukan pendekatan balap. Memulai dari posisi terakhir Grid. Hari ini saya mencoba mendekati balapan dengan cara ngotot di awal dan menggunakan banyak energi.”

“Tim tahu saya akan berusaha keras sejak awal dan saya terkesan dengan apa yang sudah saya lakukan. Ini adalah balapan pertama saya di trek dengan banyak pengguna tangan kanan yang saya selesaikan dengan baik. Tentu saya memiliki arm pump, tentu saya lebih struggle. Ini adalah trek yang sulit, kondisi kondisi seperti ini. Hari ini motor memiliki semua kepercayaan untuk finis di podium dan ini juga yang membuat saya  senang.

Lalu Marc Marquez Juga berubaha menjelaskan bagaimana perubahan parameter setup elektronik bisa merubah banyak hal terutama mulai sabtu dan hari ahad ” Bukan hanya menjadi pekerjaan Team di Trek, namun mereka juga melakukan semacam percakapan konferensi telefon dengan tim elektronik di Jepang ( HRC) dan Juga tim elektronik di tim penguji. Mereka menemukan beberapa Parameter yang mungkin tidak berjalan dengan cara yang benar “

” Dan fakta bahwa disini kami mendapatkan asphal baru, Gripnya lebih tinggi, mungkin kadang kadang ini ( parameter elektronik ) menjadi terlalu berlebihan, dan itulah yang terjadi pada hari Jumat. Namun di kasus itu, tentu mereka tidak bisa melakukan perubahan apapun terhadap trek. Dan Juga mereka melakukan perubahan beberapa parameter yang  berjalan lebih baik dan saya merasa lebih percaya diri. Adalah benar, khususnya pada penggunaan Ban ‘ bekas’ saya mulai menggunakannya dengan sangat baik. “

” Dan selama balapan saya merasakan seperti kayak di mana di bagian pertama membalap dengan baik namun tidak nyaman, namun di bagian kedua dari balapan saya melakukan perbaikan saat keluar dari tikungan. Dan itu karena perubahan di Sisi elektronik. “

Pasca race di Assen ini, pembalap dan seluruh rombongan MotoGP akan menjalani rehat musim Panas dan baru akan berkumpul kembali menjelang Seri ke 10 di Austria. Ketika Marc Marquez ditanya mengenai apa rencanannya sepanjang Liburan ini dan apa yang disiapkan Honda untuk Austria, Marc Menjawab  “Di rehat Musim panas kami bisa melakukan Banyak hal, Yang pertama Saya perlu mengistirahatkan fisik dan mental saya Minimal selama satu atau dua minggu. Khususnya di sisi mental, karena selama ini saya memulai dengan operasi selangka, lalu operasi di lengan dan ini tuh seperti dua tahun tanpa liburan jadi ya sangat butuh liburan saat ini. “

” Tahun ini saya ingin menikmati relaksasi bersama teman-teman, tetapi pada saat yang sama juga bekerja untuk siap memulai kembali. Rencananya adalah – Jika lengan memperbolehkan – adalah berlatih lebih banyak dengan motor, karena hal itu tidak mungkin dilakukan dalam beberapa bulan terakhir. Rencananya adalah mencoba riding lebih banyak sebelum GP Austria dan mengenalkan lebih banyak berkendara dalam latihan fisik saya”

http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2021/06/27/tech-talk-detail-sasis-baru-honda-rc213v-di-motogp-assen-2021/

” Tentunya HRC Juga bekerja, Juga saya senang dengan mereka karena di sini kami mendapatkan satu items yang kurang lebih berbeda dan bisa bekerja baik yakni Sasis baru. Saya membalap dengan sasis baru dan memperoleh perbaikan di beberapa bagian, jadi saya senang bekerja dengan mereka dan ini memberikan kami Motivasi.”

” Khususnya memberikan motivasi Buat pada engineer karena jika kamu memberikan banyak hal namun tidak bisa bekerja maka akan mudah untuk kesal. Sekarang sepertinya kami menemukan sesuatu. Kami butuh melakukan sesuatu dan menggunakannya di masa depan. “

Adalah Logis Jika Terlihat sepertinya Marc Marquez lebih memiliki kepercayaan diri dan keyakinan pasca race Di Belanda ini dibandingkan Saat menang di jerman Akhir pekan lalu. Morfologi Trek Sachsenring banyak menutupi kelemahan Marc terutama di Tikungan kanan, Sementara Assen adalah Sebuah Chapter lain di mana sepertiyang ia katakan di atas bahwa Marc berhasil menyelesaikan dengan baik tantangan membalap di Trek dengan lebih banyak tikungan ke kanan.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

64 COMMENTS

  1. Weleeh,marc is comeback…
    Ni tipe pembalap yg pekerja keras..
    Jarang ngeluh,tpi selalu nyari solusi dan tentu punya feeling yg bagus buat develop si rcv

    • Bagaimanapun MM adalah pembalap juara dunia, mental juara, dan terbukti sudah banyak menaklukkan kesulitan. Begitupun HRC, pabrikan kuat dan kaya sumber daya. Habis summer break kayaknya bakal tambah ganas nih persaingan.

  2. mmg kalo aja Marc start minimal top 10 aja doi bakal bisa bersaing di podium kemaren itu, seperti halnya Taka, sygnya Taka malah mundur alon2,
    kita tunggu performa paruh musim Honda yg biasanya mulai menunjukkan taringnya, yg jelas Marc akan mengacak-acak perebutan championship, tinggal liat siapa yg bakal diuntungkan oleh performa Marc separuh musim kedepan, apakah Quartararo ? atau malah Trio Ducati ? oh iya Oliveira dan Mir juga dipastikan ikut “join the party”,

    • Nah bisa juga MM menjadi pengacak2 klasemen akhir pembalap kayak 2015. Tapi Quarta konsisten bgt si,.. gak kayyak vinales yg labil.. Ducati entah apa yg merasuki ke 3 nya kok naik turuun performnya. Joan mir perlahan muncul lagi dlm persaingan dan Miguel Oliviera yg jga mulai bagus dn konsisten. Smmoga jurdun ditentukan sammpai rave Trakhir biqr seru

  3. Kalo Vinales yg dalam kondisi begini pasti jawabannya ‘saya tidak tau apa yg terjadi’, kata-kata penyebab Yamaha ancur-ancuran sebelum FQ datang membawa kejutan

  4. Selain skill, seorang pembalap harus jg punya mental yg bagus ya. Tetap semangat bekerja dan berpikiran positif apapun hasil yg diraih. Itulah yg membedakan pembalap satu dn lainnya, maksud saya emmmhhhh… New.Vina

    • Lucu pas q1, mo ambil angin zarco..tp zarco pintar…alon alon saja terus di lap terakhir milih ambil jalur yg buat long lap pinalti..mempersilahkan mm ambil angin sendiri.. dan terbukti di lap terakhir zarco push ..akhir nya peringkat 1 di q1…wkwkw ..pintar zarco ya..

  5. Beruntung HRC punya marc kerja enginer bisa dbilang lbh mudah krn tahu langsung apa yg harus dikerjakan..
    Dlain sisi jg bisa dbilang kurang beruntung tapiiiiii bgmnpun jauuuh banyak untungnya bagi brand hon

  6. Memang ga bisa dipungkiri bahwa MM develop yang bagus untuk dirinya, dia bisa mengidentifikasi masalah yang mungkin rider lain ga bakal mengira ke sana, sejauh ini pol juga belum ada input appun
    Makanya ga bisa disalahin juga kalo ujung tombak development lebih condong ke MM karna ia bisa menjabarkan masalah dg tepat dan mudah dimengerti

  7. Ulasan tentang VR46 gimana gan, karena kemarin motor inline sepertinya cocok disana, terlebih Yamaha finish 1 & 2 dengan pace race yang hampir sama. Kenapa VR 46 the Doctor Legenda motoGP bisa koprol, mungkinkah Traksi Controlnya dilepas??

    • dan denger2 katanya beliau juga ga suka holeshit eh holeshot device
      buktinya pas start race kemarin beliau msh wheelie yg bikin start beliau jadi buruk

      • Mungkin sebenarnya suka, tapi terlalu banyak tombol di stang mungkin bikin bingung (orang tua pada umumnya gaptek)

  8. yg penting kebugarannya dulu sih, masalah motor bisa dipecahkan bareng2, Marc sama teknisi atau staf lain maksudnya.. pembalap lain masih begitu, terutama Pol, sejauh ini belom ada input yg berarti buat pengembangan RCV..

  9. Ya mending begini keluhan langsung di respon, kelar smua masalah,drpada harus menuggu bertahun2 sampe merasa tidak di hargai trus koar2 dan akhirnya cabut bawa dendam kesumat,

    • Ya karena MM jurdun gp berkali-kali, anak emas RHT. Kalau MV kan cuma wonderboy aja di awal karirnya dengan MEYRT, kesininya mulai dianaktirikan sejak kehadiran FQ..

      • ya asal jangan dari “wonder boy” lalu berubah jadi “wondering boy”
        dan berakhir jadi “wandering boy” dan ngeles pake kata2 sakti: “nyari tantangan”

  10. Ditunggu analisis race nya wak, masih penasaran kenapa 3 rider honda pakai kompon soft di ban belakang mereka, sedangkan rider lain mayoritas hard..

  11. Bukanya separuh musim terakhir sirkuitnya ducati honda?, pasti sering podium, kalo dari 20 ke 7 biasa aja, dulu juga pernah start dibelakang malah juara, selain bisa mudah naik rival2nya yg di overtake bukan levelnya dia

  12. Mungkin faktor grafis helm juga kali,logo semut merahnya minta diistirahatkan dulu

    Kemarin pake grafis retro moncer,siapa tahu kalo pake grafis maneki neko langsung jurdu,awkwk

  13. Marq memang berada di level yg lain dibanding pembalap honda lain, Pol garok garok, takaki tukang mie,alex merenges bener2 ampas.
    Tangan cidera, 2 seri awal gak ikut, 3 kali cari akik, pointnya masih lebih unggul dibanding meeka bertiga.

  14. ” di Austria kami akan mengalahkan Anda”
    —-
    tunggu pembuktiannya
    —-
    Jangan sampai : ” saya sudah mengalahkan Anda, tapi ternyata masih banyak yang di depan kami ” ?

  15. Kalau di telusuri. Pembalap HRC jarang yang jelek2in Tim, bahkan sekelas crutchlow. Seperti gak berani gitu. Pol juga mulai tunduk. Awal awal aja ngeluh develop beda2. Stoner juga gak kelihatan koar2 seperti di ducati. Bahkan lorenzo milih langsung mundur tanpa banyak protes sana sini. Kita lihat pol ni gimana..

  16. tergantung bagaimana cara jatuhnya aja dan protectornya “bekerja” atau tidak.
    Pedro Acosta di moto3 yg terlindas rivalnya juga msh bisa lgs berdiri.
    Mirip juga ama kejadian di race MotoAmerica, dimana ada rider yg terlindas kedua kakinya saat race tp msh bisa lgs jalan dgn normal (mungkin karena bagian yg terlindas ada diarea lutut yg kita tau ada knee protectornya)

  17. Apa cuma saya yg merasa kalo penjelasan Marc sllu enak dibaca,dewasa bgt pendapatnya bagaimanapun keadaannya dia sllu memuji timnya,salutt buat Marc semoga cepat kompetitif lagi??

  18. Jadi bertanya tanya, apa Pol, Alex dan Taka tidak bisa mengidentifikasi sebelumnya TC bermasalah? Karena Marc marah di hari jumat setelah dia highside keras juga menyebutkan nama Pol dan Alex yg sempat highside gara gara parameter TC yg berlebihan ini. Bahkan Marc juga sebut anomali TC inilah yg menyebabkan dia sampe absen seluruh musim 2020 setelah Jerez.

    Bagusnya Marc ini selalu jujur akan keadaannya juga kendaraannya di prescon. HRC juga sangat sangat menganggap serius akan hal itu, dan langsung bekerja cepat merubahnya. Dan mereka memang harus mengubahnya demi mentalitas pembalapnya. Gimana bisa membalap dengan tenang kalo dihantui elektronik yg failure suati saat?

    Pertanyaannya, apa cuma Marc yg bisa mengidentifikasi hal ini ya?

  19. Saya kangen era Suppo, dimana pembibitan talent berjalan di koridor yg benar.

    Sangat pedas kritikan Suppo kenapa HRC tidak mengontrak Joan Mir dulu.

    Saya pikir benar juga, karena slot ideal adalah berisi 1 pembalap senior (Marc) dan 1 bibit unggul yg terdeteksi.
    JL99 dan Pol44 memang bukan masuk katgori ini. Makanya dia kritik makjleb itu. Terutama perekrutan Pol44 karena beliau tidak begitu percaya dengan sepak terjang Pol44 selama ini di kelas MotoGP.

  20. Marques lebih cepat 1 detik ketika menang di sanchering 2019 serta lebih cepat 10 detik dari vinales saat juara assen 2019..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version