Home MotoGP Maverick Vinales Mengaku bersalah dan Minta Maaf

Maverick Vinales Mengaku bersalah dan Minta Maaf

40

TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui bersama, Maverick Vinales Diskors Oleh Yamaha dan Tidak Bisa mengikuti race weekend Pekan ini di Austria. Yamaha beralasan bahwa Maverick Vinales berupaya untuk melakukan Hal peroperasian yang tidak Umum terhadap Yamaha M1 yang berpotensi merusak Motor dan juga berbahaya bagi Maverick dan Juga pebalap lain. Dan akhirnnya Via Sky Sport, Maverick Memberikan Jawabannya . .

kepada Jurnalis Antonio Boselli, Maverick berkata  . . ” [mengenai] Penangguhan itu? Keputusan yang sangat saya hormati. Sampai sekarang saya pebalap Yamaha, saya hanya bisa menerimanya.” Ketika ditanya Dapatkah situasi diperbaiki dengan Yamaha? Maverick menjawab “Saya tidak tahu. Sekarang saya ingin tetap tenang, merenungkan segalanya dan mencoba untuk kembali lebih kuat, dengan segala sesuatu di tempatnya”

“Saya melewati waktu yang sangat membuat frustrasi [dalam balapan],” kata Vinales. “Saya tidak tahu bagaimana menanganinya, saya benar-benar ‘meledak’, saya minta maaf kepada Yamaha, saya salah membalap di lap terakhir. Saya tidak ingin membahayakan pebalap manapun.”

Mengenai Permintaan Maaf ini ternyata sudah didengar Oleh fihan team, Massimo Maregalli mengatakan kepada Simon Crafat sebelum Q2 bahwa Ia dan Yamaha sangat mengapresiasi apa yang dikatakan Maverick tersebut, namun untuk saat ini belum ada Yang berubah Katanya

Sampai saat ini, Rumor membahana bahwa Yamaha sedang mempertimbangkan untuk menempatkan test Rider Cal Crutchlow, di Austria yang awalnya menggantikan Franco Morbidelli yang cedera Untuk mengendarai Yamaha M1 Vinales untuk sisa musim ini. Maverick Vinales sendiri sangat digosipkan akan bergabung dengan Aprilia untuk 2022.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

40 COMMENTS

  1. I didn’t know how to handle it.. I really really blew it.

    Ora ngerti maning son.. jawabane tetep aku ora ngerti…

    ??

  2. Ya begitulah wujud kekecewaan, menjadi destruktif marah marah dan motornya jadi pelariannya?
    Semoga kedepannya makin baik #12

  3. “janganlah kau ambil keputusan ketika dirimu sedang dalam keadaan marah”

    kyknya Vinales emg butuh bgt ke psikiater,

    apakah ini juga semacam karma bagi Yamaha yg dulu merebut Vinales dr Suzuki ?? Suzuki nya dapat pembalap pengganti yg jauh lebih bagus dan udah juara dunia duluan, ?

  4. “…saya salah membalap di lap terakhir…”
    Lap terakhir atau lap-lap akhir?
    Setahu saya, baik Yamaha maupun Vinales mengatakan final laps. Bukan final lap.
    Dan ini sejalan dgn data telemetri maupun kesaksian photographer di lap 24 – 27.

    Vinales bukan melakukan blayer2 gas di lap terakhir, tapi berulang kali menyentuh limit rpm di lap2 akhir (lap 24 – 27) dgn ttp menggunakan gigi 5 yg seharusnya menggunakan gigi 6.

    Itu dua hal yg berbeda.
    Blayer2 gas tidak sama dgn menyentuh rev limit berulang kali dgn memaksakan menggunakan gigi 5 di lintasan lurus

    • bleyer gas nya kayaknya saat masuk di pitlane, he pull the clutch n hold the throtle.. yah apapun pnafsirannya ymha cm blng irregular bike operation..

    • Kalau gak ngerti konteks ya kayak gini.
      Malah menunjukkan kebodohannya.

      Isi artikel blog ini mengatakan lap TERAKHIR.
      Padahal aslinya, baik Yamaha dan Vinales mengatakan final LAPS.

      Soal blayer2 gas masih nyambung dgn artikel sebelumnya, dimana penulis blog menyimpulkan yg dimaksud oleh Yamaha sebagai pengoperasian yg tdk semestinya adalah BLAYER2 GAS DI LAP TERAKHIR.
      Faktanya, baik Yamaha & Vinales mengomentari over rev yg dipaksakan di FINAL LAPS (dari data telemetri dan kesaksian photographer, dilakukan di lap 24 – 27), yg menurut Yamaha bisa membahayakan pembalap di lintasan.

      Vinales mmg melakukan blayer2 gas saat menuju pit.
      Tapi bukan tindakan itu yg dipersoalkan Yamaha.

      • Dari kemarin komentagor di sini ribut masalah blayer2 gas karena penulis blog menyimpulkan kalau tindakan blayer2 gas itu yg disebut irreguler operation oleh Yamaha.
        Padahal Yamaha mempersoalkan Vinales memaksakan menggunakan gigi 5 di lintasan yg seharusnya menggunakan gigi 6 di lap2 akhir (lap 24 – 27) sehingga menyebabkan motornya secara berulang menyentuh over rev secara tidak wajar yg bisa membahayakan pembalap di lintasan.

      • cakupan irregular riding itu luas, trmasuk bleyer2 n gantung di gigi 5 shg mnyntuh rev limit yg terdengar psti sprti ada bleyer jg, dperkuat sm testimoni media di lintasan, dn tentunya data sahih di telemetri.. terjadinya memang berapa lap trakhir, dprkuat dngn naiknya lap time dn turunnya top speed, cm emg yg d share di yt hnya wktu di pitlane menuju pitbox, yg mn yg d prmasalahkan ymha? y mgkin smuanya..

  5. Saya ada lihat di ig motogp.com beberapa kali vinales geber m1 sampai mentok cek aja disana walau bukan berbentuk data telemetri

  6. di lap 26 bbrapa kali menyentuh rev limit, lastlap di t9 selepas keluar tikungan dia menurunkan gigi dan itu jelas disengaja, lalu msuk ke pit nah disitulah dia blayer2 gas.. mngkin itu yg dmksd dari lap2 akhir krn itu yg sy liat dr video yg di yt motogp offc

  7. Oh itu bukan selebrasi mainin revving buat dijadiin musik kayak geng Bosozoku

    Kirain victory lap buat menghibur penonton ??

  8. Yach namanya juga manusia, frustasi wajar dgn kondisi tsb,

    Disaat teamnatenya selalu kenceng dan nyaman dgn motor terkencang dan ternyaman,

    Dia mendapati motornya sering bermasalah, pas momen dia merasa bisa podium karena bisa start di depan, motornya mogok.

    Padahal motornya satu brand, satu garasi.

    Semestinya yamaha juga minta maap, motor vinales mogok saat vinales butuh utk menunjukan dia msh bisa di depan.

  9. Kalu masalah berpotensi membahayakan dia dan rider lain serta mesin itu sendiri, tindakan taro buka resleting itu juga sama, bahkan lebih berbahaya.

    • Tapi kan kalo tararo bukan kesengajaan,keadaan yg memaksanya harus seperti itu,lagian udah dihukum race director masa harus dihukum tim juga

      Sedangkan kasus Vinales ini atas kehendak sendiri dan dia melakukannya dalam keadaan sadar

      • hah kurang sadar apa ngebuang isi wearpak saat itu ?

        terpaksa gimana ? terpaksa gamau minggir benerin ke pit gegara takut kebalap point championship ? iyasih

  10. fix dah ini, kalo om maregalli blm bolehin mack turun, taro “berjuang sendiri” untuk yams championship

    semoga mbah oci & cal, bisa ikutan nyumbang point lah…

  11. Se arogan arogannya nya Paduka lord 99,kayanya dia jauh lebih profesional dari vinales. Seandainya Vina di dahon gue yakin motornya bukan cuma di over rev,tapi ditabrakin,mental gini mau ke aprillia bejimane jadinya?

  12. artikel vinales, maupun di youtube berita tentang vinales di banned Yamaha tiba tiba banyak sekali pendukung vinales. entah mengapa vinales tiba tiba banyak pendukung hehe

  13. Makan minum dari gaji yang diterima tapi secara telanjang menjelekan si pemberi gaji dan ga nurut bagaimana bisa berkah.
    Ymh sabotase? Hmmm teori yang aneh. M1 motor pemimpin klasemen. Sekarang tergantung jokinya.

  14. Masuk Yamaha dibayangi Mbah Rossi, Mbah lepas eh belum juga dia bisa mandiri eh kelipas ama Taro akwkakw. Beratt

  15. Sabotase itu tuduhan vinales sendiri saat mesinnya mati waktu start, akibat pergantian ban dan kopling.. Kalo sedang balapan ya vinales sendiri yg sengaja bleyer2…

  16. ITU dalam keadaan diam Gigi netral. Dan ngaklah bedaiin Sama yg Lagi ngacirr Di Gigi 5 sudah high rev lama oper Gigi ke 6 . Ini mesin MotoGP bukan mesin biasa yg dijual massal kalau rusak harga miliaran tuh mesin. Intinya kesengajaan Di 3 lap dia menurunkan lap time Dan menggeber mesin tidak semestinya Dan masuk pit dilap terakhir sebelum balapan selesai. Dia digaji gede Yamaha buat balap eh ini malah niat ngerusakin motor milik properti yamaha.

  17. dilihat dr bahasanya Bahasa minta maaf yg tak ingin memperpanjang masalah secara doi hnya menghabiskan sisa musim + Angel Vinales di WSS jg sdh putus + Petronas jg sdh mengakhiri dgn Y jd, menurut kel+orng dekat Vinales mending minta maaf dah selesai ganti acara lain u/ masa depan. selesai sdh. clear.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version