Home MotoGP Lin Jarvis : Triple Crown 2021 sulit buat Yamaha, Berharap pada Morbidelli...

Lin Jarvis : Triple Crown 2021 sulit buat Yamaha, Berharap pada Morbidelli !

25

TMCBLOG.com – Pasca Race Weekend Austin Texas, MotoGP menghadapi 3 Balapan terakhir Musim 2021 Fabio Quartararo memimpin Klasifikasi Kejuaraan Bagi pembalap dengan jarak 52 Point dan Mengahadapi akhir musim sebagai Favorit Juara Dunia 2021 ini. Namun Yamaha Bertekat Untuk merengkuh Paling tidak dua Gelar bergengsi lainnya di balapan Sepeda motor Prototipe dengan level tertinggi se jagad Dunia ini yakni Championship manufaktur dan Championship team.

Yamaha hanya terpaut sembilan poin di belakang Ducati di Kejuaraan Manufaktur, sementara Ducati Lenovo dua poin di belakang tim Monster Energy Yamaha di Championship team. Yamaha bisa memenangkan Triple Crown lagi untuk pertama kalinya sejak 2015 (kemudian dengan Lorenzo dan Rossi).

Jika Triple Crown tercapai, Itu akan menjadi kepuasan besar setelah musim 2020 yang ironis Buat Yamaha di mana Ketika itu Brand Asal Iwata Jepang ini memenangkan tujuh dari 14 Grand Prix dan Suzuki hanya dua kemenangan – tetapi Malah Joan Mir Yang jadi Juara Dunia dan Pada saat yang sama, Suzuki Ecstar memenangkan Kejuaraan Dunia Tim 2020.

“Kami kehilangan kejuaraan konstruktor tahun lalu karena kami melakukan kesalahan dengan mesin,” kata Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing menjelaskan Soal 2020 dan mencoba sedikit flashback bagaimana kasus terungkapnya katup non-homolog Yang digunakan Yamaha pada Juli 2020 dan menyebabkan Yamaha dipotong 50 poin sebagai hukuman Untuk Championship manufaktur kala itu.

“Tahun ini kami memiliki kesempatan untuk ‘Triple Crown’. Tapi, jujur itu akan sangat sulit.” kata Lin Jarviskepada speedweek “Kami kehilangan banyak balapan dalam kasus Maverick-Viñales. Kami mempertaruhkan GP Sachsenring karena Maverick mendapat hasil yang sangat buruk di sana. Kemudian kami kehilangan GP Styrian  karena sesuatu terjadi, itulah sebabnya GP Austria ditangguhkan. Kemudian datang perpisahan ( dengan Maverick ) dan Cal Crutchlow di Silverstone dan Aragón sebagai pembalap pengganti di tim Factory “

“Jadi kami kehilangan empat balapan atau lebih dan dengan demikian banyak poin berharga [ yang hilang] untuk Kejuaraan Dunia Manufakur dan Tim. Rekan satu tim baru Fabio sejauh ini mengumpulkan nol poin. Tentu, pembalap pengganti tidak pernah sekompetitif pembalap reguler karena kualitas pembalap di grid saat ini sangat tinggi. Tapi lihat Ducati: Anda punya Miller dan Bagnaia. Itulah mengapa akan sulit bagi kami di Piala Dunia Beregu. Sejauh menyangkut gelar konstruktor, semuanya tergantung pada Fabio. Hanya di GP Qatar pertama dia bukan pembalap Yamaha terbaik karena Maverick menang di sana.”

Sebagai catatan, Selama dua kali Cal Crutchlow hadir sebagai pengganti sementara ia  tidak mengumpulkan poin sama sekali. Franco Morbidelli juga gagal mengumpulkan Point setelah ia dipindahkan ke team factory Monster Energy Yamaha di Misano dan Texas. Championship Manufaktur tidak terlalu terpengaruh karena hanya mengoleksi Point dari satu pembalap Yang finish di posisi terbaik dalam satu pabrikan, dan Untungnya Yamaha Punya Fabio yang kuat dan Konsisten

Namun Champioship team beda lagi ceritanya Karena Di Klasifikasi ini point dari kedua Pembalap dalam satu team di totalkan. tercatat sudah 6 seri dari STyria sampai CoTA Point Monster energy Yamaha MotoGP Hanya memakai Point Quartararo

“Tidak akan semudah itu.  Saya berharap kami memiliki dua pembalap kuat di kejuaraan tahun ini. Sekarang kami berharap Franky membaik. Itulah salah satu alasan mengapa kami membawanya ke tim pabrikan pada tahap awal setelah pemulihannya. Dia selamat dari operasi lutut dan awalnya berjuang untuk mengemudi dengan sangat cepat selama lebih dari enam atau tujuh lap berturut-turut. Tapi kami berharap di tiga balapan terakhir dia bisa melaju dengan cepat secara konsisten hingga akhir. Jika dia bisa mengumpulkan poin di level normalnya, kami memiliki peluang bagus untuk memenangkan tiga gelar.”

Namun Di akhir Penjelasan Lin Jarvis kembali mengingatkan bahwa Pada akhirnnya, Umumnya Orang akan mengingat siapa yang jadi Juara dunianya, Bukan soal triple Crown, Juara Manufaktur atau Juga Juara team  Meski begitu, setiap pabrikan berusaha keras untuk memenangkan Triple Crown karena Jika sebuat pabrikan telah bisa memenangkannya, itu fantastis karena itu menunjukkan Pabrikan tersebut benar-benar dominan musim ini.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

25 COMMENTS

    • ▪︎Juara Team Jorge cuma nyumbang 28 point
      ▪︎Juara Constructor cal kaga ada
      sumbangsih sama sekali ke point klasemen
      cuma Taka doang di COTA 6 point

    • @uzhenx
      Iya sih, tapi tetep aja waktu itu yg diingat oleh kebanyakan org adalah marc. Single fighter bawa hnd rengkuh triple crown.

  1. gw jadi ngeri ngomongin triple crown, tapi jurdun pembalapnya aja masih belum ditentukan, serasa mengundang sial,, takutnya ntar sisa 3 seri hujan terus di race day nya, kan jgnkan triple crown, jurdun pembalap pun ntar bakalan terancam,
    ?

  2. pas tahun 2004 pertama kali VR juara dunia pake Yamaha, jg waktu itu gelar konstruktor masi belom di Yamaha, baru tahun berikutnya kesampean semua, ya gak apa2 lah setidaknya untuk 2021 ini juara dunia pembalap + konstruktor yg dikejar, utk tim biar ke Ducati krn faktanya pembalapnya kuat2 bisa podium semua (LM kasian tapi belom dapet jatah podium)

    • Kalo lu mau buka2 komen lama, justru gw awal dihujat karena terlalu muji Quartararo dan kepedean ngeprediksi rider inline (Yamaha ato Suzuki) jurdun. Gw condong ke Quartararo ama Rins tapi akhirnya malah Mir yg juara dunia. Prediksi gw rider inline jurdun bener biarpun bukan melalui rider yg awalnya gw jagoin.

      Nah komen2 gw yg terlalu muji Quartararo maupun ngeprediksi rider inline jurdun mungkin menyakitkan bagi epbeha dan epbeem, mulai deh mereka ngehujat2 gw dan ngatain gw tukang ngrendahin pembalap. FYI saat itu jg ga cuma gw yg dihujat karena muji Quartararo. Padahal 2019 kebawah jaman gw komen objektif tentang Dovi, Rossi, Iannone, Vinales malah mereka (epbeha dan epbeem) ngedukung gw, ya karena saat itu yg gw puji junjungan mereka, Marquez. Mereka seneng saat ada yg ngeroasting rival junjungannya tapi kebakaran jenglot saat keobjektivitasan gw berubah haluan sesuai kondisi terbaru. Karena fanbase terbesar dimari adalah epbeha dan epbeem maka ketika gw komen dan mereka ngehujat gw jadi seolah gw adalah musuh bersama dan satu2nya antagonis. Sambil terus2an ngulang narasi gw tukang hujatlah, ga pernah muji pembalap lah, sampe konyolnya bilang gw ngejagoin Iannone rider yg jaman di Suzuki kelakuannya gw kata2in. Sebuah kesalahan kalo diulang2 secara masif maka akan nampak seolah kebenaran, gw dihujat oleh fanbase terbesar dimari berulang2 dgn narasi sama oleh segelintir orang yg dendam kesumat ama gw dan ampe nicknya di kick kemudian dibela2in pake nick baru maka teori itu nyata adanya dan orang baru bakal nyangka gw adalah penjahatnya.

      • iyalah, marc itu dianggap skillnya uda tumpul sama om. tapi faktanya skillnya masih tajam, hanya saja ga setajam dulu, tapi bukan tumpul ?

        duh siapa sih yang kemaren ngomong gitu? ngakak asli

      • Lebih kocak lagi yg muncul komentar cuma buat ngatian pembalap ato komentator lain, di artikel yg butuh mikir buat komentar misal artikel teknis ngumpet???

      • @Martin kocak sih itu orang, berkali-kali blunder jg salah satu yg sempet rame jg bilang motogp skrg masih ada yg make kopling basah jg ampe di kejar terus ama komentator lain wkwkwk

    • Fabio musim ini emang performanya lagi oke kok, suka ga suka ya data yang berbicara, terserahlah beha sama beem mau bilang apa ??

      • Mau bilang apa? Mereka lagi ngumpet, baru muncul kalo Marquez menang ato posisi 1 di FP. Selebihnya ya masuk goa lagi sekalipun keluar komen ya buat ngatain Komentator lain krn udah ga bisa dan ga mampu lagi komen sesuai isi artikel.

  3. Kalo para pembalap yamaha ga perform yg salah benang kusut bukan motor atau pembalapnya,padahal dulu dijuluki motor yg rookie friendly,jaminan podium,ternyuaman,ga perlu peras keringat sampe 110% lah

  4. @draqu
    “cukup gas di lurusan doang….” katanya ????
    lalu mengapa yg paling “rookie friendly” malah M1 ??
    coba dulu dah motor mesin V, rasakan torquenya yg liar
    dikira bisa sealus motor inline kali ya ?? nglawak

  5. Dari dulu setau gw indo kebanyakan fansbase pabrikan, bukan fansbase pembalap.

    Bani andai aja dah.. Coba MM ke pindah ke pabrikan sebelah, apakah yg skarang komen2 mendukung MM bakal tetep setia mendukung MM?

    Yang gw salut itu fanbase 46, meskipun beberapa kli ganti pabrikan.. Tatap mereka selalu dukung si yellow

    • Kata siapa? Fans Stoner ama Lorenzo tetep dukung mereka Biarpun pindah pabrikan. Fanbase pembalap itu ga selalu berbanding lurus dgn fanbase pabrikan. Cuma kebetulan aja epbeha ama epbeem banyak jadi seolah mereka 1, padahal bisa aja epbeem ada yg ga suka H begitupun epbeha kemungkinan ada yg ga suka Marquez cuma sayangnya pembalap bagus H cuma Marquez seorang bahkan sampe skill udah tumpul sekalipun masih pembalap H terbaik. Terus mau ngetek kesiapa para epbeha kalo gamau ngetek Marquez?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version