Home Racing Resmi : Dyan Dilato Mengundurkan Diri Dari MGPA

Resmi : Dyan Dilato Mengundurkan Diri Dari MGPA

71

TMCBLOG.com – Berdasarkan press release resmi dari MGPA diketahui bahwa mulai kemarin tanggal 15 November 2021 MGPA telah resmi menerima pengunduran diri dari Dyan Dilato selaku Head of Operational Sporting MGPA.

Dalam berita persnya MGPA menuliskan bahwa Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku bagian dari ITDC Group, memastikan pihak-pihak internal maupun eksternal yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan MOTUL FIM Superbike World Championship (WSBK) Indonesia 2021 dan Idemitsu Asia talent Cup (IATC) pekan ini akan bekerja sama dengan profesional dan optimal. Untuk itu, MGPA telah menerima pengunduran diri resmi dari Dyan Dilato, selaku Head of Operational Sporting MGPA per 15 November 2021.

Direktur utama MGPA -Ricky Bheramsyah mengatakan; “Kami atas nama perusahaan mohon maaf atas perkataan beliau yang menyakiti hati warga NTB terutama tim marshal. Kami paham bahwa menghina dan apapun yang terjadi di lapangan bukanlah hal profesional. Maka dari itu, beliau secara resmi telah mengundurkan diri dari MGPA. Ke depannya segala sesuatu yang dilakukan beliau tak lagi menjadi tanggung jawab MGPA.”

Yang masih jadi pertanyaan TMCBlog adalah, akan kah setelah hal ini terjadi Pak Dyan Dilato masih akan menjabat sebagai Cleck Of The Course dari gelaran WSBK dan IATC akhir pekan ini. Yap, TMCBlog pertanyakan hal ini karena posisi Pak Dyan sebagai Clerc of The Course sepertinya adalah atas nama bendera IMI secara beliau juga termasuk pengurus IMI dengan jabatan terakhir yang TMCBlog ingat itu sebagai Direktur Hubungan International dan Event.

Seperti yang sempat TMCBlog sempat cuitkan di Twitter beberapa waktu yang lalu, selain nama Pak Dyan Dilato ada beberapa nama lain yang memiliki lisensi menjadi Cleck of The Course dalam lingkup FMN IMI salah satunya adalah pak Faryd Sungkar.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

71 COMMENTS

    • Curiga ada politiknya…teringat waktu jadwal A1 race di sentul tahun 2005 di cancel akhirnya bayar ganti rugi ke pihak penyelenggara A1…yg di khawatirkan terjadi lagi pada balap internasional berikutnya

  1. oo cuma gara2 omongan 1 orang, race kelas internasional sampe batal? selain mundur, harusnya dia jg harus kasi biaya kompensasi ke panitia

  2. Bukan maksud mendiskriminasi namun ini acara sangat tergesa-gesa, harusnya pihak yg berkepentingan mengerti akan hal ini. Saran saya minimal 50% ambil dulu marshal yg sudah pengalaman melakukan event seperti ini, entah dari dalam negeri maupun dari luar negeri dimaksudkan untuk melatih tenaga lokal baik soal teori dan praktiknya nah kalau setelah gelaran acara WSBK ini. Tinggal gembleng terus marshal lokal untuk nanti motoGP tahun depan.

  3. sungguh sngat d sayang kan, prhelatan acaranya jd bnyk kndala.. ybs mengundurkan diri, brita lain ybs dpecat.. mski bgtu pnting jg untuk mngevaluasi prnytaan ybs ap bnr mrshal malah jd fokus nonton shg sdkit lalai dlm tnggungjawabnya..

  4. Lebih baik mundur lah, kasian dr pada makin menanggung malu dihadapab internasional,,biar yg lain yg gantian menanggung malu, penyelenggaraan kelas internasional kok kayak gitu

    Gak mungkin ada asap kalo ga ada api,pak Dyan gak mungkin berkata kayak gitu kalo kenyataan di lapangannya ga kayak gitu

    • Kenyataan nya pakai mashal lokal memang pada katrobdan Deso…jadi Marshal malah nonton balapan,giliran ada yg crash lemot banget respon nya ..SDM rendah kurang edukasi pula

      • Kan slah satu marshalny youtuber norak yg viral kemarin, gak tau dah diterima apa kgak dia, klau dia tetap Terima d Terima jdi marshal stlh insiden yg llu berarti mgpa dan itdc gak bisa d harapin meniru sukses besar sirkuit sepang

    • Ya kabar rumor yang saya dengar juga begitu, namun saya menuliskan judul berdasarkan kosa kata yang dituliskan secara resmi oleh MGPA, jadi ini Secara judul resmi begitu kalimatnya

      • Tapi kok seolah kaya diputar balikan faktanya ya? Bukan saya mau membela pak Dyan Dilato, tapi Kalo pernah nonton kontennya Agus Haryanto 6 hari lalu yg judunya “PERSIAPAN LATIH MARSHALL JELANG IATC &, WSBK….” disitu pak Dyan Dilato mengajak beberapa youtuber mandalika salah satunya Agus Hariyanto untuk mengitari sirkuit mandalika khususnya ke beberapa pos jaga marshall, beliau terlihat seolah sangat pro dan menghargai kinerja Marshall yg sangat tidak mudah dan penuh resiko, beliau juga sedikit mengkritik ITDC yg seolah tidak pernah mau tau dan acuh terhadap keberadaan dan profesi seorang marshall. Hawatir ada politik.

  5. Maaf saya awam, apakah di Indonesia secara regulasi masih membolehkan rangkap jabatan antara tugas federasi dengan tugas event organizer? Ato diluar sonoh juga sama?.

    • Sepanjang pendek yg gw paham, kaga boleh. Federasi dan promotor harus beda. Kecuali terjadi carut marut kaya yg pernah terjadi di kejurnas kita beberapa taun lalu. Itu yg gw tau ya, kali aje gw salah.

  6. baca di salah satu portal berita motorsport klarifikasi pak Dyan kalo itu hanya candaan dan dilakukan dalam chat WA kpd teman, bukan ke publik apalagi sampai direkam, sebenarnya kata2 pak dyan itu menurut gw ga salah hanya saja emg terlalu kasar, tapi kalo di chat pribadi kyknya wajar aja sih ya keluar kalimat gitu,
    bayangkan aja, dulu kawasan Mandalika itu kan hanya perkampungan nelayan yg mungkin masyarakat nya ya emg belum pernah merasakan development shock seperti ini,

    • Iya ini sih resikonya di jaman sosmed yg masif ky sekarang, mungkin tidak ada niat buat merendahkan marshall dan ngolokinnya di grup chat internal yg mana bisa dibilang ngomong “sudah pada tempatnya” tetapi ada aja oknum yg merekam/ss kemudian di sebarkan dan akhirnya bikin gaduh karena pemikiran dan komentar netizen pasti berbeda-beda ujung-ujugnya gagal paham sampai baper.

      Tak beda jauh contohnya seperti pemuka agama yg sedang tausyah atau kasih pengajaran di “rumah ibadah” lalu ada yg merekam dan di sebarkan bebas dg judul provokatif, yg kena imbas malah si pemuka agamanya.

    • Harus nya jangan di ambil dari warga lokal dulu dengan waktu yg mepet gini, coba ambil dr aparat damkar/ kepolisian. Mereka sudah terlatih cepat tanggap. Tinggal di edukasi mengenai race dan sirkuit.

  7. cover both side stories wak haji, tntg kasus Marshal ini, soalnya sejak kasus ini mncuat tiba2 bnyk suara sumbang dr sisi Marshal.. mgkin wak haji pny sumber brita tntg kasus ini..

    • Gw sebenernya tau apa yg terjadi sebenernya, tapi takut memperkeruh suasana kalo gw tulis di kolom komen. Apalagi komen disini biarpun yg reply cuma 3-4 orang doang tapi yg baca ratusan bahkan ribuan, yg punya blog maupun editor jg pasti tau, bahkan mereka bisa naikin traffic blog dgn nulis tanpa dibumbui klikbait sekalipun.

    • Saya lumayan tahu sih, cuma ini situasi panas banget, saya cuma ini gelaran ini sukses dulu aja, karena ini penting buat Keputusan Dorna soal MotoGP mendatang

  8. biar netral, ga musti harus ada putra daerah atau apa lah, mendingan marshall ngambil dari aparat TNI mungkin, dari segi disiplin diri kan pasti lebih baik, dan juga lebih sigap. Tinggal ditambah pelatihan tambahan dan pemahaman peraturan balap.

    • Pelatihan tni terlalu bagus untuk marshal, dan itu sama aja anda merendahkan martabat tni
      Ketahuilah Netral itu sangat relatif, beda posisi akan beda pula kriteria netralnya. Ok menurut anda biar netral gak ada org dalam, nmun bagi pihak lokal apkh itu netral bagi mereka? Yg ada mkin gaduh bisa muncul kata2 “org asing dan pribumi”

  9. Apa yg disampaikan pak dyan juga gak mungkin asal2 lan,ini event internasional kalo Marshall nya gak profesional dan terlatih kalo terjd crash ,bisa fatal

  10. Ngeri ngeri sedap nih sebagai WNI menunggu gelaran WSBK, tapi semoga tidak ada drama Korea lanjutan.
    Semua pemerhati Olahraga Motorsport tampaknya harus turun tangan nungguin.

  11. omongan pak dyan emang cukup kasar tapi tentu tidak ada asap kalau tidak ada api, bisa dilihat waktu fp sampai kualifikasi iatc kemarin banyak marshall yang masih belum paham fungsi bendera ama waktu crash kemarin bukannya segera ditolong malah ada yang ragu. kesalahan utama ya jelas pihak nekad pakai pemuda akamsi yang kurang literasi dunia balap disuruh untuk langsung terjun untuk event sekelas wsbk. kasian pak dyan jadi kambing hitam

  12. Itu marshall sebelumnya pernah kerja ga…? Atau jangan jangan lulus SMA baru ngerasain dunia kerja yang butuh profesionalitas, kerja keras, mau capek, mau ga pegang HP.
    Kalau lihat gelaran luar negeri, Marshall banyakan yang udah berumur.
    Seharusnya gelaran perdana ini, rekrut setengahnya yang pernah jadi marshall / panitia di kejuaraan balap.
    Lihat video marshall dorong motor 250cc, kaya anak belum dikasih makan. Letoy…

  13. Iya cuma ya gimna cranya gladi bersih sirkuit ny aja masih dlam proses pembangunan, apkah anda pernah melihat blpan d lalukan tanpa homologasi menyeluruh dahulu??, apkah anda pernah melihat blapan akan d mulai tpi grid start blum ada??

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version