Home MotoGP Lin Jarvis : Yamaha, Suzuki dan Ducati menderita akibat sistem penjenjangan KTM

Lin Jarvis : Yamaha, Suzuki dan Ducati menderita akibat sistem penjenjangan KTM

62

TMCBLOG.com – Lin Jarvis Via Moto Revue membahas topik efek sistem penjenjangan pembalap Muda KTM dan penandatanganan Andrea Dovizioso dan Darryn Binder . Lin memulai dengan Kisah penandatanganan pembalap baru yang akhirnya tidak bisa mereka peroleh. Pembalap yang sangat diminati Yamaha adalah Raul Fernandez, yang akhirnya  naik ke MotoGP bersama KTM setelah musim yang brilian di Moto2. Hal lain yang dibicarakan oleh project manager Yamaha adalah Bagaimana strategi KTM dalam merekrut pebalap muda membuat sulit banyak pabrikan.

” Dia ( Raul Fernandez ) datang kepada kami karena dia ingin mengendarai Yamaha. Ketika seseorang dengan bakat seperti itu datang kepada Anda, Anda akan mendengarkan mereka. Jadi, sejak awal, kami mulai berbicara dengan manajernya tentang manajemen.

Kami mengatakan, tentu saja, bahwa kami sangat tertarik. Tapi kami juga mengatakan bahwa pilotnya harus bebas, kami tidak ingin terlibat secara hukum dengan perusahaan lain di sektor yang sama, itu bukan cara kerja kami. Jadi kami sangat, sangat jelas. Saya pikir mereka mencoba menemukan cara untuk memutuskan kontrak, tetapi pada akhirnya itu tidak mungkin. Dia akhirnya dipromosikan ke MotoGP oleh KTM, yang menurut saya tidak terlalu buruk. “

Lin Jarvis pun mulai meneritakan bagaimana Akhirnnya Yamaha Harus memutar otak dan membuat strategi baru setelah Sepang racing team yang awalnya di Set sebagai team Penyuplai talenta Talenta  masa depan Harus Bubar karena Mundurnya Petronas dari Posisi Sponsor Utama mereka. Jawabannya ada di team VR46 Yamaha. Yamaha Harus melakukan Strategi ini ditengah sulitnya meraih talenta terbaik di moto3 dan Moto2 yang saat ini boleh dibilang ‘dikuasai’ Oleh KTM ” Jadi kami harus memikirkan alternatif. Kami adalah mitra dari VR46 Academy, kami menyediakan sepeda pelatihan mereka. Kami juga terkait dengan Master Camp yang berfungsi untuk melatih para pebalap muda Yamaha khususnya dari kawasan Asia yang kami bantu di kejuaraan Spanyol.

” Secara khusus, kami memiliki pebalap dari Thailand yang sekarang akan kami bantu dengan tim baru ini di Moto2. Kita harus meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tentu saja, kami tahu bahwa kami tidak akan dapat segera kembali ke trek dengan tim yang sangat berpengalaman dan dapat membawa pembalap mereka dari Moto3 ke Moto2. Kami realistis. Hal Ini memang menjadi masalah bagi kami, dan juga untuk Suzuki atau Ducati. Kami bukan satu-satunya yang menderita dari sistem yang didirikan oleh KTM ini. “

Tahun depan Yamaha akan memiliki Andrea Dovizioso dan Darryn Binder di team satelit RNF Yamaha, bagaimana Lin dan Yamaha Melihat Hal ini. “Kita lihat saja nanti. Dovi, tidak ada keraguan bahwa ketika Anda memiliki banyak pengalaman, Anda dapat membawa pengetahuan dan pengalaman Anda ke Yamaha.

Saya yakin bahwa ia dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Tidak mudah untuk menjadi juara, karena levelnya sekarang sangat tinggi dan anak-anak mudanya sangat cepat. Tapi bukan itu intinya. Tim ini membutuhkan, membutuhkan seorang pemimpin saat ini, membutuhkan sebuah titik acuan. Saya akan mengatakan bahwa Binder adalah pertaruhan; mungkin berhasil atau mungkin tidak berhasil.

Harus diakui ini adalah pilihan yang berani, dua pembalap di ujung spektrum yang berlawanan dalam hal usia, pengalaman, dan semuanya. Namun mungkin Binder bisa belajar banyak dari belajar banyak dari Dovi. Tim ini perlu pulih untuk merencanakan masa depannya. “

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

62 COMMENTS

      • Tinggal pembuktian dari KTM untuk kasih motor juara biar 2 tahun ga ditinggal pembalap-pembalap hebatnya. Kaya sepak bola, banyak pemain bola hebat berasal dari tim kecil yang harus pindah ke tim juara untuk pembuktian. Klo cuma bisa menang di beberapa pertandingan (seri) tidak memberikan arti banyak bagi pemain (pembalap).

    • Biarin aja semusim,dua musim.ntar pembalap muda jg ngrasain enaknya Ktm.
      Pasti bakal mlipir sndiri,Kayak zarwo dan poll.
      Tunggu dan Lihat.

      • yamama tinggal siapin motor yg siap jurdun, contoh si taro. yang lain pusing pembibitan, tempat di motogp terbatas. malah yamama yang jurdun 🤭

  1. Najis. Gamau invest gede, tapi merasa korban penjenjangan ktm. Bawabawa suzuki sama ducati lagi, yang lucunya sama-sama gamau invest tim di moto2. Enak ajeee

    • Ya yg dia sebut kan yg selevel dalam hal ngiritnya. Aslinya sih Ducati ama Suzuki biasa aja, toh mereka udah punya pembalap yg bisa juara seri. Yamaha jelas menderita karena tim satelitnya cuma diisi pembalap afkir ama pembalap termurah yg bisa di hire RNF. Artinya Yamaha cuma bertumpu ke duo factory, ga bisa kaya Ducati apalagi KTM yg ridernya sama rasa sama rata. Suzuki tinggal buang salah satu bisa banget dapet talent lain, tinggal pilih.

  2. Lagian pengennya yg muluk2 ngambil bibit yg unggul di pabrikan besar ya gak mungkin di kasih lah,, KTM udah capek2 ngembangin bibitnya masa harus di relain di ambil pabrikan lain.
    jarvis…jarvis wkwkwk

  3. Makanya turun di kelas moto 3. Di moto3 akademi vr46 dulu pke KTM.. Naik moti 2 banyakin tim akademi lah kalo ga mau invest di moto 3

  4. rumput tetangga lebih hijau ini mah.. lagian dulu PYsrt dan RNF sekarang yang tua tetep di masukin juga.. tpi untung masih ada vr46 team si

  5. logika yg aneh,, dari awal mereka tidak mau berinvestasi utk pembibitan rider, maunya ngambil rider yg udah jadi aja, giliran ga dapat nyalah2in pabrikan yg dr awal susah2 berinvestasi utk pembibitan rider krn merasa di monopoli rider bertalenta, like,, what the f**k ?? jgn mau enaknya aja lah,, buat motor kelas moto3, lalu ikut atau buat kejuaraan utk pembibitan,

  6. biar ada modal, ayo dong pada dibeli produk yamahanya, salesnya juga gpp lah beli buat sendiri. Go go go yamaha thailand!

  7. Bukan penjenjangan ktm yg bikin mereka menderita tpi tpi ketiadaan penjenjangan merekalh yg membuat mereka sprti itu, apa mereka gak ngeh honda kuat dan sering menemukan pmblap rookie great talent berkat apa, ya penjenjangan yg berkesinambungan

  8. Gak ada yg jadi? Rossi stoner pedrosa marc marquez adlh pmblap didikan mereka yg sudah berhasil bareng mereka sklpun dp26 tdak pernah jurdun MotoGP aku tetap menganggapnya berhasil krna peroleh kemenangan dan podiumnya mengagumkan. Dan ada juga didikanny yg berhasil bareng pabrikan lain kyak joan mir dan fq20, dan skrg mntan didikan mereka hampir ada d setiap pabrikan, joan mir alex rins miller dll

  9. Yamaha kenapa ga bikin sasis moto2 ato bikin motor moto3 aja sekalian. Kan lumayan tuh mumpung2 NSF250R udah makin jarang stoknya, NSF250RW bekas harganya makin taun makin mahal. KTM RC250R emang sih harga stabil dan stok terjaga, tapi part upgradenya yg mahal kalo ha diupgrade cuma bise kompetitif di all japan tapi fi CIV, CEV dan IDM harus dipush pembalapnya. Yamaha bisa jadi alternatif pembalap regional apalagi kaya sejarah jaman dulu, TZ125 dan TZ250 selalu lebih murah dari bikinan Honda dan Aprilia. Daripada sok paling tersakiti ama KTM, mending bangun feeder sendiri. Bikin sasis moto2 sekalian riset paralel calon R6 750cc 3 silinder kaya MV Agusta, juga bikin 1-2 tim moto3 kemudian jualin kopian motornya bisalah balik modal, apalagi sponsor moto3 jg bejibun tuh mau ambil dari Spanyol, Itali, Jerman, bahkan Indonesia. Yamaha ini kebangetan iritnya dalam pengkaderan.

    • Soal duit Yamaha pasti punya lah, tinggal mau apa kagak investasi jangka panjang dan berenti ngarepin talent dari pabrikan lain.

    • anda ingat Mahindra dulu pernah bikin motor moto3 berjenama MGP3O, tunggangan Bagnaia yang sampe direbranding Peugeot segala? harusnya Yamaha eces lah bikin something similar…

  10. Katakan KTM punya stok 2 pembalap tiap 2 tahun. Dan tiap 2 tahun mungkin pembalap di kelas tertinggi bukan buruk tp medioker dan juga dibuang sayang. Pasti KTM bakal babak belur juga kalau caranya ga berubah. Mereka berbakat mereka punya ambisi. Pasti ada anal tiri nantinya

  11. Sebetulnya di sisi lain BS jg diuntungkan pabrikan lain,petinggi KTM sendiri bilang biarpun banyak bibit berbakat dri sistem penjenjangan di KTM toh tetap kursi terbatas,misal kursi cuma ada 2 tp talentanya ada 10 Kan bisa ngambil dari limpahannya tanpa harus capek2 bikin tim di bawahnya,mirip seperti Fabio dulu adalah hasil penjenjangan HRC,tp mungkin karna keterbatasan kursi n lain hal ga diambil di MotoGP oleh HRC,maka diambil lah oleh Yamaha n hasilnya cukup memuaskan malah lebih bagus.

  12. Sebenarnya bukan yamama aj yg pusing gak punya penjenjangan karena pengaruh dana,kubu ndaho juga pusing karena hasil penjenjangan untuk ditarik kekelas motogp, ternyata tidak suksus😃,kalah kualitas skill rudernya sma ktm,makanya solusi satu2nya hrc,kalo bisa ambil rider yamama si cikitaro,karena gak mampu nebus rider ducita atau ktm

  13. Ndaho nasibnya juga sama aj,capek2 ngeluarin duit buat bimbel balap ndaho atc ,cev dsb,eh lulusannya pada tumpul ,makanya bingung nyari rider juga,hampir semua rider bagus buat masa depan dikekepin ducita sama ktm

  14. Kan peluang tetap terbuka. Si pembalap tinggal tidak perpanjang kontrak biar free transfer. Tinggal pilih mau ke pabrikan mana

  15. Bukannya Hon yg ambil Rossi dari Aprilia yak? Ampe diimingi motor pabrikan biar ga kelamaan ngendon di Aprilia 250cc. Rossi dari bocah naiknya Cagiva ama Aprilia, Hon ambil matengnya doang.

  16. kalau pembalapnya sendiri yg menyatakan mau dipinang Yamaha, tp Yamaha g mau bayar denda pemutusan kontrak, ya sabar aja sampai masa habis kontrak, baru manuver ke pabrikan yg diinginkan. itung” cari pengalaman jg di kelas motoGP

  17. Klo urusan penjenjangan Katemi sih ok..cm Sejago jagonya sembalap…pakai motor gak kompetitif ya tetap gak bakal bs fight..apalagi penjenjangan dibawahnya jalan terus…muncul bibit bibit baru…setahun 2 tahun bs kegeser jd rider motohgepeh dengan embel embel medioker, alakadarnya,padahal sebenernya sembalap bagus..

  18. Opsi Quartararo juga bukan pilihan perjenjangan pabrikan manapun.
    Toh akhirnya dia bisa jadi juara dunia setelah diberikan kesempatan di tim pabrikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version