TMCBLOG.com – Johann Zarco adalah satu nama di mana Ducati sempat menggantungkan asa tertinggi mereka di kejuaraan MotoGP khususnya pada awal musim 2021. Yes Zarco sempat menjadi harapan terkuat Ducati di MotoGP untuk waktu yang cukup lama. Namun dia tergelincir kembali ke tempat ke-5 di klasemen akhir kejuaraan dunia – dan dikalahkan oleh Bagnaia (ke-2) dan Miller (ke-4). Kenapa ini bisa terjadi? Salah satu yang mungkin akan obyektif menilainya adalah mantan Team Manager Johann sendiri yang kini sudah berlabuh di KTM, Francesco Guidotti.
Bersama Johann Zarco dan Jorge Martin, Guidotti meraih sukses besar yang tak terduga pada tahun 2021. Berkat Jorge Martin, Pramac bisa merayakan kemenangan MotoGP untuk pertama kalinya sejak awal kerjasama dengan Ducati di Spielberg-1. Setelah musim yang paling sukses sejauh ini dengan lima pole position (4x Martin, 1x Zarco), satu kemenangan, total delapan podium (4x Martin, 4x Zarco) dan kejuaraan dunia peringkat 5 dan 9 (Martin).
Balik lagi soal Johann Zarco, kenapa pembalap Perancis ini tak bisa mempertahankan momentum yang sempat ia raih di awal musim 2021? Guidotti sedikit memberikan gambarannya: “Terkadang Johann seperti tersesat.” kata Francesco Guidotti. “Itu akan sulit, Tapi itulah karakteristik banyak pembalap yang berada di grid dan hal ini telah terlihat berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir. 2020 adalah pengecualian karena merupakan musim yang singkat dengan hanya 14 balapan.
Namun pada Grand Prix 18 hingga 20, banyak pembalap merasa sulit untuk mempertahankan level tinggi sepanjang musim secara konsisten. Pembalap yang bisa melakukan ini biasanya memenangkan kejuaraan dunia. Jika Anda gagal dalam dua atau tiga balapan, Anda hampir tidak bisa memenangkan gelar. Kami belajar itu.”
“Ya, seri balap MotoGP semakin menuntut fisik setiap tahunnya. Siapapun yang telah terbiasa mengemudi dengan cara tertentu dan Johann mengemudi dengan sangat hemat energi dan membuang sedikit energi. Dengan gaya balapnya, ia akan menderita di beberapa titik. Jika Anda ingin benar-benar cepat dengan motor ini, sebagai pebalap Anda harus memiliki lebih banyak kekuatan dan energi dari tahun ke tahun.”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Malam syahdu…
semangat desmo Zarco
Tertekan kah ??
Maksud hemat energi ini apakah doi males2an ? atau jarang latihan ?? atau emg fisik Zarco yg lemah ga bisa handle motor kelas MotoGP dalam jangka waktu yang lama ?
Awas entar dikatain sotoy baru nonton motogp kemaren sore wkwk
karena zarco bukan marquez..
Kalo diperhatiin Zarco ini selalu panas di awal musim tapi menurun di paruh kedua, sejak dari Tech3 udah keliatan kok. Bahkan di race pertama dia di motogp aja langsunh bisa didepan biarpun crash, di akhir taon jadi papan tengah. Ditambah sifat dia yg mudah crack puncaknya saat di KTM yg bikin gw secara pribadi tadinya ngefans jadi g suka, mudah ilang fokus dan di KTM ampe mecat diri sendiri karena masih kebayang jok RC dari Jepang. Harusnya dia bisa minta kontak psikolog dari Quartararo. Tapi dgn usia diatas kepala 3, udah makin kecil kemungkinan bisa jurdun. Stoner dan Marquez terakhir jurdun umur 26, Lorenzo 28, Rossi 30. Which mean lu kalo udah kepala 3 akan sulit, apalagi tren motogp skrg diisi pembalap2 bocah yg kalo di kehidupan kita baru umur2 anak kuliahan.
mungkin akan jadi trend baru setelah kesuksesan quartarao kemarin, nanti pembalap punya psikolog pribadi,
setelah sebelumnya
1. punya pelatih yang sekaligus bisa menganalisa kekuatan musuh,
2. punya mata-mata yang bantu mengamati racing line musuh dari pinggir lintasan,
3. punya rekan satu tim sebagai wingman, dll
wkwkwk..
Sebenernya udah tren dari dulu sih. FYI mayoritas manajer pembalap backgroundnya banyak yg psikologi kok. Ya udh secara umum sih kerja jadi hr di kantoran kemudian alih profesi di agensi entah itu industri hiburan ato olahraga, yg jg kerjanya ngrekrut (bantu pembalap/klien) maupun negosiasi. Sedari awal kerjaan HR apa lg kalo bukan lulusan psikologi. Makanya banyak manajer yg jg ngerangkep jadi advisor. Selain orang yg pernah kuliah, satu2nya jalur utk berkarir jadi manajer pembalap ya mantan pembalap/jurnalis/orang tim.
Dan kelemahan ducati tahun ini adalah bukan motornya tapi ketidak konsisten pembalapnya.
Ini tiap tahun bukan sih wkwk
Beberapa tahun kebelakang iya…
Lelah touring?
Motogp jaman sekarah butuh ekstra fisik yg kuat.karena semakin ganas nya tenaga motor.
Dan malah semakin mundurnya elektronik motor
Tapi giliran pake motor biasa yg mendekati konvensional malah kagok dan jumpalitan kayak Miller di asbk
Alumni inline 4 selalu lemah syahwatt mungkin,beda dgn yg sejak rocky sudah digembleng dgn v4 yg menguras fisikal
Rocky gerung apa rocky balboa nih?
Penasaran Vo2max zarco berapa?
Secara fisik berperan besar di olah raga seperti MotoGP ini