TMCBLOG.com – Kepada jurnalis Paolo Ianneri, CEO Ducati Motor Holding Claudio Domenicali berbicara mengenai bagaimana kondisi motorsport khususnya roda dua setelah Valentino Rossi pensiun di akhir musim 2021 ini. Menurut Domenicali, Valentino adalah sosok yang tak tergantikan, dia adalah sosok yang unik di mana satu orang dapat mewakili kombinasi bakat, determinasi, dan orientasi pada hasil ekstrem. Namun saat ini Italia punya Ducati dan banyak SDM di dalamnya.
Menurut Claudio, Ducati saat ini tetap mewakili Ducati di kondisi lebih dari sepuluh tahun yang lalu di mana kehadirannya tetap yang solid dan pasti. Ducati menurut Claudio adalah salah satu brand yang bisa menggambarkan passion orang Italia dengan sesuatu yang tidak hanya sporty, tetapi juga teknologi, seperti Ferrari di Formula 1. Walaupun di akhir karirnya Vale sangat dekat dengan Yamaha, Ducati tidak menampik bahwa mereka juga punya sejarah dengan sosok juara dunia 9 kali ini di mana Vale sempat dua tahun bersama team factory Ducati pasca era Stoner.
Namun, dua tahun Ducati bersama Rossi memang lebih banyak menggambarkan kegagalannya dan ini sempat memunculkan sikap pesimis. Akankah Vale dan Ducati bisa menjadi suatu yang efektif berguna satu sama lain? “Ducati hari ini sangat berbeda, jawabannya adalah saya pikir itu (Ducati) tetap akan menjadi kuat dengan yang satu ini (Valentino Rossi).”
Domenicalli sudah memberikan cluenya bahwa Ducati terbuka buat Valentino Rossi. Jurnalis Ianneri pun semakin kepo, apakah ini berarti bahwa Valentino Rossi berpotensi menjadi test rider buat Ducati ke depan atau akan tetap setia kepada Yamaha? Dan Domenicalli pun menjawab.
“Ini (opsi sebagai test rider) diputuskan oleh Gigi. [mengenai dua musim Valentino yang gagal bersama Ducati] Kami tidak menyesal, itu adalah momen ketika kami (Ducati) tidak diciptakan untuk satu sama lain. Itu adalah era di mana motor sangat dekat dengan ekspektasi Stoner dan sulit untuk ditafsirkan bagi seorang pembalap yang terbiasa dengan motor yang lebih seimbang.”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Siapa tahu jadi desmo rossi
Sangat setuju dan menantikan 😄
mana kuat tulang tua Rossi dipaksa belokin kebo bunting ini?..
udah bener kok arah ducati saat ini, belum beruntung aja..
toh Claudio cuma ngomong sebagai penghormatan aja kok, media aja yg berlebihan ekspetktasinya..
Mantabh…
Kalimat terakhir Domencalli lumayan jlebh.. juga yah
Era di mana motor sangat dekat dengan ekspektasi stoner ? Celeng itu ? Dan semua yang ducati lakukan pada stoner saat dia ga fit ? Ahahahahaa
Era Gigi emang jauh lebih terbuka dibanding Preziosi, tp kok kyknya kurang cocok ya dengan karakter Vale yg lebih mengedepankan handling alih-alih core-nya Ducati; power.
paling ga saat Rossi masuk Ducati jadi tobat pake monokrom dan beralih pake twinspar,disaat Stoner saat itu udah ngeluh sampe muntah-muntah tapi ga ada perubahan
Berarti sekarang LCDnya ducati sudah warna TFT, kalo gak ya IPS/AMOLED
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
Marai ngakak parah
Dikata hape nokia jadul kali monokrom layarnya wkwkwkwkwk yg bener ini Monokurobo bang
Awek awek
Gambar tempat pensil ane waktu SD kelas 2
Baru lagi nih, ecu pirelli, mesin seperempat silinder, sekarang tambah sasis monokrom wkwkwk
…and Richard forget the abbreviation of America. USB
utk test rider kyknya hampir ga mungkin,, krn Michelle Pirro udah jadi yg terbaik utk Ducati, tapi kalo sekedar nyicip mungkin aja, mumpung Rossi masih ada feeling-nya krn baru aja pensiun,
Imho
Lebih ke unsur politis
Lha wong musim kemarin pakai m1 hasilnya “gitu2 aja”
Biar narik sponsor. Kecium kok
ngapain garuk2 pasir bang ?? awas ada kembang pasirnya, wkwkwk 😂
Lah dia garuk2 kan emg mau ngeden disitu
Mungkin terinspirasi dari kesempurnaan handling motor saat masuk tikungan rumah tetangga..ups salah 😁
Kata pak CEO itu ditangan Gigi😁 kemungkinan bisa aja sih, kita lihat saja nanti
Lumayan bisa nambah marketshare fans Rossi. Kalau boleh sekalian wildcard lah…,
Dalam imajinasi liar ane, rossi jajal duc trus dia dideketin taro sambil nanya : enak, bro? Kalo rossi jwb : delizioso, bisajadi taro daftar ke tim vr46 atau bahkan ke pabrikan duc.
Pernah baca artikel ttg Stoner yang mengomentari Performa Rossi. Bahwa kelemahan Rossi adalah elektronik. Karena elektronik yang membuat skill Rossi tertahan. Apalagi era sekarang dmana elektronik benar2 dominan perannya. Nah Ducati setahuku elektroniknya lebih advance dari pabrikan Yamaha. Takutnua ketika Rossi testing, Rossi tidak bisa menilai karakter motor secara pure. Akhirnya bingung juga, ni motor action seperti ini karena memang elektronik atau sifat motor itu sendiri. Jadi masukannya bisa bias.