Home MotoGP Walau sempat didepak, Forcada Puji Idealisme Vinales

Walau sempat didepak, Forcada Puji Idealisme Vinales

15

TMCBLOG.com – Ramon Forcada yang di Musim MotoGP 2022 akan mengasuh Andrea Dovizioso di RNF racing Yamaha adalah kepala Kru Maverick Vinales di tim pabrikan Yamaha pada 2017 dan 2018  dimana Maverick meraih enam pole dan empat kemenangan dalam kurun waktu dua musim tersebut. Keduanya berpisah saat Maverick memutuskan untuk mencari suasana Baru dengan memilih Crew Chief baru esteban Garcia dan Mendepak Forcada dari Team factory. Padahal Forcada ini Termasuk Crew Chief Legendaris yang sempat membawa Lorenzo Juara Dunia MotoGP.

Akhirnnya Garcia – yang tahun 2022 akan menjadi Coach Gardner dan Fernandez di tech3 KTM – digantikan Oleh Silvano Galbusera yang tidak juga berumur lama karena akhirnnya Maverick Vinales memilih Berpisah dengan Yamaha lebih dini setelah Rehat Musim panas 2021 yang lalu. Kepada Jurnalis Motorsport Spanyol- Germán Garcia Casanova, Forcada pun memberikan opininya terhadap keputusan berani pembalap yang sempat ia bersamai selama 2 Musim ini.

“Dari sudut pandang saya, saya menyukai semua orang – bukan hanya Vinales – yang mampu memberikan sesuatu saat mereka tidak menyukainya, seperti yang dilakukan Casey Stoner saat itu. Saya menyukai mereka dan itu tampak sempurna bagi saya. Pada akhirnya Anda dapat memilih antara mengundurkan diri atau tetap merasa pahit. Ada orang yang karena suatu keadaan; uang, ego atau apa pun, tetap memilih yang pahit dan semenara yang lain tidak,”

Yes dibilang Keputusan berani adalah Karena secara umum, Maverick Saat itu berani memutuskan bukan hanya keluar dari salah satu team terbaik MotoGP, Namun Juga Potensi terhempas dari jajaran Top 3 Pembalap MotoGP dengan gaji Tahunan terbanyak. Saat itu besar Gaji Vinales disebut sebut bertengger di posisi Nomor dua setelah gaji/ Nilai Kontrak tahunan Marc Marquez.

“Casey[Stoner]  meninggalkan MotoGP dengan kontrak 12 Juta euro di atas meja dan dia memilih pergi. Itu tampak hebat bagi saya. Pada akhirnya, orang-orang yang memutuskan bisa saja salah atau benar.. . . Kita akan lihat bagaimana kelanjutannya sekarang, tapi setidaknya keputusan ada di tangannya mereka tidak membunuhnya. Dan bagi saya itu memiliki value tertentu”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

15 COMMENTS

  1. Vinales sih cepat atau lambat pasti bakalan keluar dari Yanaha, kalo ga dia yg memecat diri sendiri ya paling selambat-lambatnya akhir 2022 Yamaha yg memecat doi (tak diperpanjang kontrak), is just a matter of time,
    beda kasus dgn Stoner yg masih punya potensi juara dunia yg ke 3x dst, kalo ga karena sindrom kelelahan akut nya, dia ga punya beban lagi krn udah juara dunia, ga ada lagi yg bisa dicapainya, dia bisa keluar dan pensiun dgn gaya 😎

  2. Forcada pun tak ada lagi yg perlu dibuktikna. Sebagai crew chief, dia sudah mendapatkan gelar juara dunia. Jadi ya selow aja. Semua orang juga tau di mana masalahnya kalo Vinales gagal.

  3. Forcada ini tipikal orang barat yg udah dewasa pandai memanfaatkan sesuatu untuk terlihat ksatria. Kita va prnah tau apa isih pikiran ato hatinya, tapi yg jelas orang kaya Forcada ini yg bikin suasana adem ayem. Jauh lah ssma Uccio.

  4. Tapi perkataan Forcada yang bilang “Ada orang yang karena suatu keadaan; uang, ego atau apa pun, tetap memilih yang pahit dan semenara yang lain tidak.”
    Perkataan itu cukup memiliki banyak arti, bisa jadi ada arti mendalam yang tersirat yang disampaikan Forcada, tetapi kalo orang biasa yang nganggapnya cuma perkataan biasa. Kalo menurutku pribadi sih, perkataan yang diucapkan Forcada itu lebih kayak mengartikan Vinales yang sepertinya memilih untuk tidak pahit, tetapi juga gak gitu, karena tahu sendiri pindah ke Aprilia juga terasa cukup pahit, tapi gak tahu sepahit Petrucci pas di Tech3 KTM apa nggak, hehehe.

    • maksudnya orang itu pilihannya cuma dua, dapat uang tapi harga diri terinjak atau pertahankan harga diri tapi korbankan potensi dapat uang, dan mereka memilih mempertahankan harga diri… emoh dengan kepahitan menghimpit hati walau punya uang.

  5. Vinales itu tertekan dgn gajinya sendiri yg selangit. Makin gede gaji tentu tekanannya sama tingginya. Uda ga sanggup doi… Apalagi ada anak bawang dgn gaji jauh di bawah Vina tapi dgn prestasi melampaui nilai gajinya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version