Home EV Yamaha Motor Suplai Subaru Motor Listrik Hyper-EV berpower 350 kW

Yamaha Motor Suplai Subaru Motor Listrik Hyper-EV berpower 350 kW

43

TMCBLOG.com – Ducati Sudah bersiap menghadirkan Motor lstrik dengan performa tinggi Untuk MotoE mulai 2023. Tapi Ducati jangan Jumawa dulu, Pabrikan Jepang ternyata juga sudah mencapai level Produksi Motor listrik berperforma tinggi juga saat ini. Yamaha Motor Jepang mengumumkan bahwa mereka akan memasok Subaru Tecnica International Inc. (STI) dengan unit motor listrik Hyper-EV untuk STI E-RA EV mereka yang sedang dikembangkan STI untuk motorsport masa depan.

STI E-RA sedang dikembangkan oleh STI dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman dan praktik dalam teknologi baru di dunia motorsport, yang sedang menuju era netral karbon. Info terupdate Ke tmcblog, Model konsepnya, STI E-RA CONCEPT telah dipamerkan di booth Subaru/STI di Tokyo Auto Salon 2022, yang dimulai pekan ini di kompleks pameran Makuhari Messe di Chiba, Jepang.

Unit motor listrik, yang akan digunakan oleh Mobil STI, dikembangkan dari “mesin listrik emosional” yang memanfaatkan teknologi dan rasa teknik yang telah di kumpulkan Yamaha melalui pengembangan mesin hingga saat ini. Menurut info yang tmcblog peroleh, Mesin Motor listrik yang disuplay ke Subaru ini adalah motor listrik dengan output maksimum kelas 350kW  dengan tegangan operasional 800V Per-Roda (jadi ada 4 motor di satu Kendaraan ) , yang umumnya dipasang di mobilitas pita output tinggi seperti hyper-Car EV.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

43 COMMENTS

  1. Melihat data yang dirilis AISI (13/1/2022), Yamaha sanggup meraih penjualan sebanyak 1.063.866 unit. Atau meraih 21 persen pangsa pasar sepeda motor domestik.
    Dari kompas.com
    Apakah sekarang data aisi sudah bisa diakses lagi?

    • kalo data per pabrikan dan per segmen emg bisa diakses dari dulu kalo ga salah,, yang udah ga bisa itu data per motornya, misal Beat sebagai raja sepeda motor Indonesia, kita sekarang ga tau brp juta unit lakunya, kita ga tau 10 besar motor paling laku di Indonesia dan masing2 terjual brp unit, belum lagi penjualan per segmen kita juga ga tau, misalnya segmen bebek, siapa rajanya brp unit penjualan nya kita ga tau,,
      cmiiw

  2. Kendaraan listrik tanpa didukung pembangkit listrik netral karbon ya pada bae. Cuma mindahin emisi aja. Apalagi disini masih ngandelin batubara buat pembangkit listrik.

    • Betul sekali, belum lagi proses produksi untuk semua komponen untuk kendaraan EV.

      Belum lagi bahaya dari baterai Lithium.

    • Lah kan itu kelakuan dunia barat. Ketika negaranegara kecil dan timur udah bisa bersaing, di situ mereka membangun cuci otak baru.

      Lalu nyalah-nyalahin emisi yg dihasilkan negaranegara berkembang, bikin isu paruparu dunia berkurang, bikin negara berkembang ngerasa bersalah

      Padahal itu semua mereka yang mulai, mereka yang lepas tangan

  3. Dah dari lama sih, yamaha produksi motor listrik buat industri, dan efisian + awet banget. Sering pakai mesin SMT yamaha soalnya.

  4. Lha betull kan…
    Klo Japanese mau… mesin elektrik itu masalah ketjil buat pabrikan jepang HYSK…
    Simpanan teknologi mereka dah jauuhh di atas parikan motor listrik yg saat ini sdh jualan…
    Masalahnya hanya satu… mereka HYSK masih mau lebih lama lagi menikmati gurihnya untung bisnis motor BBM saat ini…
    Buat apa jualan barang baru, jika jualan yg lama aja masih sgt laku n jelas bs dimonopoly…

    • begitulah,fast moving spare part motor bahan bakar masih gurih,sedangkan kendaraan listrik jarang ada servis berkala

      begitu ada servis besar kayak ganti baterai seperti Tesla,owner-nya lebih milih ledakin mobilnya pake dinamit dibanding servis ganti baterai karena harga yg mahal 😂😂

    • Masalah untuk EV itu bukan hanya dari pabrikan yang tidak mau beralih dari ICE based vehicle, kalo masih dalam early stage, pabrikan masih akan menahan diri sampai merka benar2 mature dalam hal EV, itu baru dari sudut manufacturers, belum dari konsumen, sarana dan prasarana, dan lain2.

      Satu lagi, teknologi EV itu terbatas dari teknologi baterai yang selama 20 tahun terahir belum ada perkembangan berarti, bukan karena politik, karena kalo ada gebrakan dalam teknologi baterai, industri elektronik non EV saat ini adalah yang paling terpengaruh, saat ini, untuk menghemat baterai dengan membuat node microprocessor yang semakin kecil dan senakin efisien, dan permainan power delivery dalam mengecharge baterai untuk dapat mencharge baterai dengan cepat (yang dari sisi efisiensi energi tidak lebih baik, dari sisi untuk umur baterai juga tidak lebih baik), dari sisi teknologi baterai sendiri belum ada gebrakan berarti.

  5. Ngacak-ngacak barisan belakang.
    Pas mesin F1 masih murni ICE aja mereka kesulitan apalagi sekarang yg udah era Hybrid

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version