TMCBLOG.com- Seperti yang kita ketahui bersama setelah berkonsultasi dengan dokter matanya pasca mencoba CBR600RR di Spanyol, akhirnya Repso Honda Team dan Marc Marquez memutuskan untuk mengikuti race weekend di Circuit of The America (CoTA), Austin, Texas pada akhir pekan ini. Sebuah misi operasi ‘damage limitation’ di CoTA buat sang Sheriff kalau menurut TMCBlog dan bisa dibaca di artikel sebelumnya. Lalu bagaimanakah cerita ia bisa sampai juga di CoTA padahal opa Carmelo sendiri memperkirakan paling cepat Marc baru akan hadir di Portimao? Ternyata oh ternyata bahkan Marc mengakui bahwa sebenarnya ia sudah mau terbang ke Argentina pekan lalu sob. Weeeh, maksudnya?
Pada penjelasannya di press conference pra-event semalam (dini hari) Marc berkata “Tentu saja setelah Mandalika adalah pekan yang sangat sulit, tetapi beruntung bagi saya bahwa tingkat cedera penglihatan lebih rendah daripada yang terakhir kali. Bahkan untuk Argentina, saya hampir kembali balapan tetapi tidak merasa termotivasi untuk mengambil resiko itu, dan saya tidak menginginkannya.
Saya berbicara dengan dokter dan kami memutuskan untuk tinggal di rumah dan bersantai dan kemudian berlatih lagi dengan cara yang baik. Minggu ini saya menjalani pemeriksaan dokter lagi dan penglihatan saya sudah fix. Saya mencoba berlatih di atas motor juga dan mari kita lihat. Saya tidak datang dengan cara terbaik di GP Amerika, tetapi kami akan mencoba melakukan FP1 yang hebat dan memulai akhir pekan yang hebat.”
Setelah itu Marc pun mencoba memberikan penjelsan mengenai akhir pekan di Indonesia yang sulit baginya karena sering mengalami crash. “Sebenarnya, tidak banyak yang saya ingat. Saya lebih banyak mengingat melalui gambar daripada apa yang saya ingat. GP Indonesia adalah salah satu GP terburuk dalam karir saya.”
“Saya alami crash terlalu banyak, dan beberapa saya tidak mengerti [penyebabnya]. Saya menggunakan ban baru dan mengalami high side. Tapi itu adalah masa lalu dan sekarang saatnya untuk membangun kepercayaan diri dan membangun kembali proses itu. Yang terjadi sangat sulit buat saya, namun pekan selanjutnya lebih sulit lagi. Tapi beruntung bagi saya, saya bisa berada di sini jadi itu adalah hal positif.”
Marc Marquez adalah referensi dan tentunya juga sasaran bidik untuk dikalahkan di CoTA. Semua ini karena memang rekornya yang sangat fantastis di sirkuit yang memiliki arah berkebalikan dengan arah jarum jam ini. Marc Marquez telah memenangkan 11 dari 12 kesempatan balapan di MotoGP di Amerika: tujuh kali di Austin, tiga kali di Indianapolis dan satu di Laguna Seca pada tahun 2013. Hanya dua kali dalam 12 penampilan di MotoGP di AS Marquez tidak meraih pole position: Laguna Seca pada 2013 ketika ia lolos kedua di belakang Stefan Bradl dan pada 2021 ketika ia berada di urutan ketiga. Ketika ditanya, apakah ia hadir di CoTA untuk menang, Marc menjawab . .
“Itu mungkin saja, tetapi bukan merupakan pendekatan saya untuk akhir pekan ini. Kami datang dari GP Indonesia di mana saya struggle, saya banyak jatuh dan mengalami high side yang parah. Saya baru mulai berlatih lagi beberapa hari yang lalu jadi [mengincar kemenangan] bukanlah pendekatan akhir pekan ini. Hanya mencoba membangun kepercayaan diri dan lihat saja nanti.”
Marc Marquez tidak menyembunyikan fakta bahwa dia takut ketika Diplopianya Kembali “Saya takut akan banyak hal – lanjutnya – saya mulai merasakan sesuatu yang aneh setelah penerbangan pertama dari Mandalika dan itu sulit, saya pikir saya akan berhenti lagi selama 3 bulan. Itu adalah sesuatu yang membuat Anda takut, juga karena sulit untuk diatur bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian dokter mengkonfirmasi kepada saya bahwa cederanya tidak terlalu serius dan di minggu kedua saya membaik dari hari ke hari. Saya di sini karena hasrat saya lebih besar dari penderitaan saya. Saya akan melanjutkan perjalanan saya untuk kembali berjuang merebut gelar juara, tapi ini belum saatnya”.
Marc juga sadar bahwa masalah bisa kembali kapan saja. “Setelah menderita diplopia dua kali dalam 6 bulan, saya bertanya kepada dokter tentang segalanya, bahkan jika situasinya akan berubah jika saya berhenti selama setahun. Mereka mengatakan kepada saya bahwa dampaknya sangat besar dan bahwa saya menjalankan risiko yang sama akhir pekan ini, satu tahun, atau dua tahun [yang akan datang] . Ini adalah masalah dengan saraf yang setelah hadir benturan ia bergerak sedikit, [ini adalah] titik lemah saya. Saya tahu ada risiko tetapi saya di sini untuk balapan, bukan untuk membicarakan cedera”.
“Pada akhirnya ini adalah normal. Ini adalah cedera keempat saya dalam dua tahun. Dua minggu lalu saya bahkan tidak termotivasi untuk datang ke sini, saya hanya ingin bersantai. Orang-orang yang dekat dengan saya, mulai dari saudara saya, membantu saya, mendorong saya untuk berlatih dan langkah demi langkah motivasi untuk kembali datang. Ketika Anda mengalami cedera, Anda tidak ingin itu terjadi lagi, tetapi kemudian itu berlalu. Passion adalah bahan bakar kami “.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
kesusu kl ke argentina
Marwoto sudah merasakan yang buruk-buruk. Tapi yang terburuk ternyata di Mandalika.
Kalem aja marc, kurangi crash. Biarkan saraf matanya berpulih dgn maksimal tahun ini agar tahun depan bisa full gas tanpa was was.
Anggap saja tahun ini adalah tahun adaptasi seperti tahun 2021 yg lalu.
Lebih baik ngerem dan menikmati suasana sejenak daripada kebut terus dan berakhir dgn kehilangan segalanya.
Bradl kayak kena prank kalo Marquez tiba tiba muncul padahal udah disuruh siap siap di waktu yg mepet, walaupun hari jumpat dibatalkan karena banyak barang tim lain yg belom dateng
besok pas selebrasi jangan makan donat,tapi black eyed peas aja biar beruntung
“Passion adalah bahan bakar kami…” 🔥🔥🔥
Udah balapan ke-3 tapi point pemimpin klasemen baru 45, kalo jadi Marc gimana ga gatel pengen ikut balapan coba. Sejelek-jeleknya balapan ga ambil risiko bisa lah 5 besar.
ini lah yg diincer Marc,, musim ini kyknya bakalan jadi musim 2020 versi extended, ga ada rider yg bener2 konsisten podium,
“GP Indonesia adalah salah satu GP terburuk dalam karir saya”
Nanti akan ada judul di media :
Gawat…. Marquez bilang GP Mandalika terburuk.
well, kemungkinan besar sih kyk gitu, model2an Tribun, Viva dkk
apakah yg anda maksud lek aidabelyubi ?
kalo iya, menurut gw sih ga bakal se clickbait itu, krn ini Marc yg ngomong, kalo Fabio atau dari kubu Yamaha yg ngomong baru deh, iykwim 🙊
Harus diawali dengan judul “Breaking” biar lebih nampol
wkwkwkwkkw…
Stlh 5lap mrasa nyaman,akhirny gas juga ngincer podium.ky kmrn
Wah wah wah Marc
Entahlah..saya mengira ada tekanan dr puig ataupun sponsor. Knapa tidak dilarang balapan dulu. Istirahat sebulan lah minimal. Tapi menarik sih klo MM balapan.
Saya rasa gak akan senekat sponsor ataupun manajer timny klau pmblap ny sendiri tdak merasa baik atau tdak setuju. Ingat dulu Pedrosa yg langganan absen mereka gak maksa. Marc kenekatannya di atas rata2 sya rasa krna Marc bilang OK mkanya d tim ny membawany kesini, sprti kisah Jerez 2, kan Marc juga yg gregetan ingin sesegera mungkin kembali ke track
Puig neken Marquez mana brani,,dia blm ada aja Marquez udh jurdun di Honda,,
gw rasa marc bakal jurdun tahun ini meskipun jarang menang tp dia konsisten podium
Seolah mengulangi kisah 2020, yg mana top 5 MotoGP 2020 tak ada satupun yg bisa juara seri dimusim berikutnya(2021). Sesuatu yg mungkin blum pernah terjadi sebelumny. Dan d 3 seri yg udah dilalui musim ini blum ada juga pmblap top5 musim lalu yg meraih juara seri musim ini
Puig neken Marquez mana brani,,dia blm ada aja Marquez udh jurdun di Honda,,
Marquez ini mgkin mikir cukup dgn menang di Austin maka klasemen dia masih ga jauh2 amat apalagi abis Austin kemungkinan besar championship leader ganti lagi.
Bisa jsdi
” Passion adalah bahan bakar kami “. Demen klo ucapan gini keluar dari mulut seorang juara dunia, kesan nya keren
Dia klo mau ngaku2 satu dari 3 rider terbaik dunia jg ga akan ada yg ngetawain.