TMCBLOG.com – Seperti Kita telah baca di artikel sebelumnya, Karir dari pembalap Muda Australia berpotensi terancam mandek gegara Managernya. Pasalnya Pekan lalu, Direktur Motorsport KTM Pit Beirer Mengungkapkan perasaan Tidak sukanya atas nama KTM terhadap Uangkapan Yang mengritasi dimana dilakukan Paco Sanchez – manager remy ( dan Juga Joan Mir ) – mengenai apa Yang telah dilakukan KTM dan Tech3 selama ini. Yes, negosiasi Kontrak Gardner-Tech-3 KTM terpengaruh atau bahkan lebih tepatnya terhenti karena Hal ini. Di Mugello Paco memberikan klarifikasinya kepada Speedweek . .
http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2022/05/20/karir-remmy-gardner-di-ktm-terancam-gegara-managernya/
” Hubungan saya dengan mereka Ada kesalahpahaman karena media. Tapi tidak ada masalah pribadi. Saya berbicara dengan manajer KTM Jens Hainbach di Mugello pada hari Kamis. Saya berkomunikasi dengan sangat baik dengannya. Saya juga ingin bertemu Pit Beirer untuk mengklarifikasi hubungan kami. Saya tidak pernah punya masalah dengan orang-orang yang bertanggung jawab di KTM. Saya tidak senang dengan kondisinya, itu sudah pasti. “
Ketika dikonfrontir mengenai Isi Konten pemberitaan yang terkesan ia menyerang KTM dan Tech3 karena tidak memberikan support yang baik kepada Remy, Paco lansgung merespon ” Tidak, itu tidak benar. Saya belum pernah melakukan wawancara seperti itu dengan media Spanyol. Saya berbicara dengan jurnalis Inggris Neil Morrison. Reporter lain yang tidak saya kenal berdiri di sampingnya. Dua jurnalis lain ada di sana, Frank Weeink dan Lewis Duncan. Mereka merekam percakapan secara digital. Jadi jelas: Itu tidak ‘tak direkam’. ”
Ini artinya Paco mencoba memperlihatkan bahwa jika ingin mengetahui apa Yang sebenarnya ia katakan bisa dilihat di rekaman tiga jurnalis Yang sudah ia sebut namanya itu. . . lanjut . . ” Dalam percakapan ini saya menyebutkan bahwa Remy tidak senang dengan struktur saat ini di Tech3. Jens tahu itu, Pit juga tahu. Kami tidak mengeluh tentang Tech3.
Kami mengeluh tentang kru teknis saat ini karena Remy adalah seorang pemula. Timnya tidak bisa membantunya untuk berkembang di MotoGP. Saya tidak tahu nama kepala kru Remy. Dia (Alex Merhand) seorang pria muda. Saya tidak punya ( masalah pribadi ) apa-apa terhadapnya. Masalahnya: Remy tidak bisa mempercayainya, kepala kru tidak mempercayai Remy. Mereka tidak benar-benar memiliki hubungan yang baik satu sama lain. Ini bukan kritik; Saya tidak berbicara omong kosong tentang KTM atau Tech3. “
Lanjut paco berbicara Banyak mengenai kesulita Yang dialami remy dan pembalap Rookie KTM secara umum dan Bisa sobat baca dalam bahasa Jerman di Link speedweek
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
nasi sudah menjadi bubur,
ke Yamaha aja siapa tahu sukses kayak bapaknya,tapi gak tahu tim mana
satu satunya yg kosong mungkin GYTR doang gantiin nozane
Laah ini kan yg dibahas seat MotoGP
lha Yamaha masih belum ada satelit
Media oh media
Media Juga gak salah juga mereka kan cuman menyampaikan ya kalo saya saranksn Remy ganti manajer dan mjlai bicara lagi dama ktm
Gorengan…
Sungguh rumit
Bisa dibilang ini efek arus regenerasi di KTM terlalu cepet. Bukannya masukin rookie malah ngehire Petrucci, Casillah udh mulai click malah kena kick, skrg rookie pada ga adaptif dan belon ada chemistry ama tim malah managernya udh buru2 cuap2, tugas manager kan nge arrange hubungan rider ke timnya, bukan malah nyapnyap di media. Akhirnya yg rugi ya pembalapnya sendiri. Manajer sih enak, pembalap kena pecat dia tetep dapet pendapatan dr rider laen.
Ya gitulah manager sekarang, mangkanya mending kayak taka managernya ( emaknya dewek ) atau kayak Zarco
Dan sekarang Taka bingungnya sendirian saat kursinya mulai agak anget. Kalo punya manager bisa tuh mulai lobi-lobi, sementara dianya ttp fokus balap.
Wkwkwk gini nih typical yg baca judul doang udah orgas*e tanpa mau baca seluruh isi artikelnya 🤣🤣🤣
Silogisme adalah kunci
Semua tim nyalhin ban d Mandalika. Karena bawa ban 20l9