Buat saya Melihat Gaya Balap Pecco dan Quartararo tadi di Depan MotoGP Mugello 2022 seperti melihat Dua lorenzo : Lorenzo ketika di ducati dan Lorenzo ketika di Yamaha #ItalianGP
— tmcblog (@motoupdate) May 29, 2022
TMCBLOG.com – Flawless mungkin adalah diksi yang tepat ketika melihat Baik Pecco Bagnaia dan Fabio Quartararo berada di Top-2 depan Di hampir sebagian besar race MotoGP Mugello 2022. Buat Tmcblog sudah seperti Melihat dua Jorge Lorenzo sedang Balapan. Lorenzo ketika di Ducati dan Lorenzo ketika di Yamaha. Lorenzo adalah sebuah Model yang tepat Karena gaya Butter hammer dipastikan akan sangat Klop dengan tipe dan karakter dari semua tikungan Mugello . .
Cuma memang menarik apa yang membedakan Pecco sehingga Bisa mengungguli Fabio di Mugello ? Yang pertama jelas Top Speed, yang kedua soal Akselerasi keluar tikungan, Terlihat Pecco lebih Kuat di Mugello. Selain karena memang dia adalah ‘akamsi’ yang tentunya banyak Jam Ngegas di Mugello, pasti ada yang menjadikan perbedaan di hal lain . . Nanti kita bahas detail kalau sempat di analisa pasca race yes . .
Kita Juga bisa melihat betapa Konsistenya Aleix Espargaro. Ia kembali Finish di Posisi tiga, dan Menjaga jarak aman dengan Fabio quartararo dalam perebutan gelar Juara Dunia 2022. Namun di balapannya sendiri Kita bisa melihat Betapa Aleix Bisa melewati tiga Ducati Desmosedici . . . Sebut Saja Di Gianantonio, Marini dan Bezzechi. Bisa dibilang Tujuan Utama Aprilia Untuk memberikan sedikit gangguan terhadap pesta Ducati Di Italia bisa dibilang berhasil.
Fabio Quartararo berhasil sedikit membuat Jarak dari Kejaran Aleix Espargaro dari awalya 4 Point menjadi 8 point. Semengara itu Aleix Berhasil menjauh dari kejaran Bastianini yang Gagal Finish di Mugello ini. Buat Aleix Ini adalah Ke 4 kalinya ia finish P3 secara beruntun dan Buat Bestia ini adalah ke dua kalinya ia tidak finish. Dua Kasus yang menggambarkan Konsistensi dan Fluktuasi. Smeentara itu dengan kemenangan di Mugello, Pecco Naik tiga peringkat dari 7 ke 4 dengan Jarak sekarang 41 Point dari Fabio.
Ducati Makin kokoh dipuncak Klasemen Pabrikan/ manufaktur dan memperpanjang catatan sebagai satu satunya Pabrikan yang selalu Podium di 8 race perdana 2022 ini. Yamaha kedua disusul Aprilia. Sementara Honda di dasar bawah Klasemen manufaktur.
Pasca Mugello Aprilia racing masih memimpin Klasemen team MotoGP sementara itu Ducati Lenovo naik dari awalnya Posisi 4 Pasca Le Mans menjadi Posisi dua Pasca Mugello. Diikuti Yamaha Monster energy dan Suzuki Ecstar yang sentah kenapa Pasca pengumuman rencana hengkangnya Mereka di akhir 2022 dari MotoGP pada dua race terakhir sama sekali tidak membubuhkan Point dan turun ke Posisi empat.
Top Speed Mugello terkoreksi dari awalnya 362,4 km/jam atas nama Brad Binder menjadi 363,6 atas nama Jorge Martin. Patut dicatat angka ini diperoleh di Speed-Gun ( Speed Trap ) dan Bukan berdasarkan Data yang terekam dari speedometer ( telemetri ) tiap Motor. Speed trap Mugello biasannya diletakan setelah Titik pengereman sehingga diperoleh ketika Pembalap Mulai melakukan perlambatan. Oleh karena itu jangan heran Jika sempat melihat misalnya Top Speed Bagnaia sempat tembus 370 km/jam tapi tidak tercatat di statistik sebagai Top Speed Official.
Walau DNF, Enea bastianini masih memimpin Klasemeen pembalap Satelit dengan 94 poiint, Namun jaraknya kian dekat dari kejaran Johann Zarco sekarang. Semenetara itu Klasemeen team Satelit/ Independent dipuncaki sementara Oleh Prima Pramac Racing diikuti Gresini racing dan Mooney VR46 . . wow Ducati semua diTop 3
Dengan finish di posisi 5 dan mengoleksi 11 Point Posisi Marco bezzechi makin Kuat di jajaran Best Rookie dengan jarak 22 Point dari Di Gia. Sementara itu Sampai seri ke 8 Raul Fernandez Belum Juga kian Torehkan Point nih . . next STop pekan depan di Catalunya, Tanpa Marc Marquez tentunya.
Pecco Bagnaia Juara race MotoGP Mugello 2022 https://t.co/oBSJvXtwsy
— tmcblog (@motoupdate) May 29, 2022
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Semakin seru nih pointnya
Ternyata yamaha bisa kenceng juga ditangan DB40. Topspeed-nya hanya kalah sama 2 ducati JM89 dan EB23. Tandanya bisa juga yamaha di buat kenceng, tapi tidak menang. Mungkin gir rasio-nya di buat lebih berat mengingat track lurus yg panjang.
Klo g salah liat…bagnaia menambah jarak di sektor 1 dan 2, 3 dan 4 taro mengurangi jarak…bgtu j terus…
Gw kira di seri Mugello ini Aleix resmi mengambil alih championship leader, ternyata masih belum, masih ada 12 seri lagi, semua bisa terjadi, sejauh ini Fabio ama Aleix masih yg paling konsisten,
Susah klo rebut posisi dari Quartararo, bahkan utk rider yg beneran bagus bukan bagus versi sendiri sekalipun. Menurut gw yg sanggup rebut posisi Quartararo ya si Enaena ato Bangjono, dgn catatan konsisten menang krn Quartararo konsisten di dpn tapi jarang menang.
Pecco dah mulai onfire 🔥🔥🔥
Ditambah tahun depan tandemnya ngeri ya dia mau gak mau harus tampil ciamik
Susah mengakui karena terlanjur benci, fix no debat
Aleix memang tipe nya terlalu wait and see kok kalo balapan, efek punya anak mungkin ? kalo dlu saya gatau
Mengakui klo juara Aleix cuma sebiji setelah belasan taon ngendon di motobiji? Lah gw kan udh mengakui, lu aje yg maksa gw buat ngakuin dia jurdun wkwkwk
Cukup se-tipe ama Dovi, rider standard yg baru terlihat kencang setelah ada ‘threat’ dari teammate muda.
Dan setelah motornya jadi tentunya, bahkan keduanya sama2 stagnan ampe akhirnya baru wadidaw setelah motornya kesentuh (monmaap) bacotIannone wkwkwk
Prediksi sy jurdun nya taro
Kali ini Bagnaia sama GP22 sudah klop
Mengapa dulu ktika stiap jl99 ngacir duluan di depan race jadi membosakan yaa ?
Panitia gak terlalu suka itu. Mereka lebih suka gap antar pabrikan menipis setipis-tipisnya, dgn tujuan banyak aksi saling overtake. Setidaknya idealnya gitu.
Ada yg bilang rider-rider adalah badut-badut di trek. Kalo gak ada aksi yg entertaining, ya gak akan rame.
Itu jg alasan kenapa kakek lejen adalah yg paling ngeramein MotoGP. Karena dia nyentrik dan banyak aksi sejak jaman dia muda ampe menjelang pensiun.
Awalnya ngira vinales bakal jadi kandidat terkuat pengganti lorenzo. Mengingat watak nya hampir sama. Tapi ternyata vinales lebih BATU dari lorenzo.
Apakah ada kemungkinan honda dapat konsensi musim depan jika tak kunjung menang/podium musim ini ?
Kan udah podium ke 3 di qatar bro.
Angkat topi untuk bapack Aleix espargaro
Tanpa mengecilkan penampilan bagiono dan asep, si taro dengan keterbatasan motornya memang jago. Fix. No debat.
jadi inget 2 tahun lalu taro sering jadi bahan bullyan fans dadakan mir & juki
Udah keliatan sih dari musim 2019,,pake motor satelit bisa dogfight dengan marquez di era kejayaan marquez…cuma sayang aj blm menang waktu itu…quartararo emg next goat
Dari 8 race terlihat aleix dan fabio 2 pembalap yg konsisten dapat poin… Lainnya labil dan fluktuatif
Terbukti cepat dengan motor kencang itu biasa tapi terbukti cepat dengan motor lemot itu baru luar biasa.
Mana ada yamaha lemot ? Cornering speednya tetep mengerikan, lihat kemarin saat overtake 2 rider marini dan bez ? Fabio hampir mutlak unggul di semua corner yg ngandelin cornering speed. Kalau di lurusan mah, semua motor di grid berasa lemot kalo vs ducati di trek lurusnya mugello
Banyak sih yg mikir kencang atau lemotnya motor diukur dari kecepatan trek lurus aja. Gak beda kayak nonton motor drag race pake ban cacing itu 😆
padahal sama suzuki topspeed cuman beda 6km/j yang katanya inline kenceng
trus yamaha emang dari dulu ya begitu, selalu kalah sama ducati soal topsped
Permasalahan ducati sekarang cuma 1. Rider yg konsisten! Motornya bisa di bawa kencang oleh semua pemblaapnya, tapi sayangnya mereka gak ada yg konsisten..
Darryn binder top speed 358 pas race, aneh tapi nyata
Kalau M1 fabio di trek lurus dpt tambahan top speed 10 km/h maka habislah dukati
Belum tentu,kemaren pas FP taro pake fairing baru yg BS nambah topspeed malah kedodoran susah banget buat time attack,pas Race akhirnya pake fairing sebelumnya malah kuat banget bahkan hampir ngalahin pecco di akhir2.
Kalau kalau kalau
kemarin FQ dikasi fairing beda buat topspeed aja pas race balik pake yg lama
Gini terus Ducati bakal jadi juara konstruktor lagi tahun ini berkat konsistensi motornya, buat pebalap bisa jadi FQ atau AE yang jurdun diliat dari konsistensinya.
DNFnya duo Suzuki ga di sorot sama sekali termasuk timnya,mungkin buat jaga perasaan,nasib Suzuki apes banget abis umumin mundur malah drop kena mental juga ke rider sama tim mekanik kayaknya,2 kali balapan 2 kali DNF dua pembalapnya itu sesuatu yg agak aneh.
Honda (HRC) mungkin sadar, mengikuti keinginan netijen dengan membuat motor yang tidak Markes sentris adalah kesalahan besar (saat ini).
Membuat 2022 adalah tahun terburuk dengan (mungkin) nil podium..
Akhirnya markes dipensiunkan (untuk tahun 2022) dengan kembali mempersiapkan motor yang markes sentris dengan tutup telinga terhadap komentar netijen (dan pembalap wingman nya) di tahun 2023?
Wallahualam, hanya Tuhan dan petinggi HRC yang faham…
Podium 3 di qatar bro.mungkin maksud anda nil juara seri.
Tapi bedanya, 2 lorenzo ini bisa adu salipsalipan bukan yang mengandalkan harus turing ngacir dari awal kalau mau juara
Padahal nyari battle Lorenzo vs 3 alien laen gampang bgt di yutup. Lorenzo ama Stoner touring saat lawannya ga sanggup nyamain pace mereka doang, klo imbang ya cucuk2an ampe finish. Justru Bangjono yg kmaren Turing, Quartararo jg statusnya nyalip doang bkn salip2an krn ga ada yg bisa ngebales dia. Hingga akhirnya duo titisan Lorenzo yg malah Turing di sisa race.
hoo oke, keseringan nengok keluhan lorenjo turing soale
Tengkiu koreksiannya
beruntung bgt ymh mendapatkan taro, kalo ga, bisa bisa mumet abis itu mbah jarvis
DB 40 finish di depannya FM 21 🤣
DB 40 finish di depan FM 21 🤣
Malah dobel 🤣
Kau melupakan tuan desmodovi!
Mungkin top speed atau speed corner kalee…
Fix, cm fq20 pny another level bwt bw M1 dibarisan dpn. Yg 3 lainny msh menyesuaikan pantat dgn jok biar klop 😂😂
Gapnya sama barisan belakang ruar biasa.. yg belakang tuh pada mau balapan apa muter muter sirkuit sih
M1 di tangan DM40 malah kayak roket speed nya wkwk 🤣🤣🤣. Y mungkin karena winglet kecil dan mesin 2021 ya tapi aneh ny bisa ngasepin FM21 🤣🤣.
Mesin 2021 sebelas duabelas dgn mesin 2022
salah satu yang harusnya bisa di depan adalah Honda agar penonton motogp tetap banyak, karena penggemar sayap sangat buanyak fansnya.
kasian kan sisa tahun ini tanpa MM, mereka mau dukung siapa ? nonton sebuah pertandingan olahraga kan bukan hanya sekedar suka, tapi karena ngefans salah satunya.. Honda harusnya berani buang Pol, Taka dan Alex, langsung pilih pembalap terbaik, dari MotoGP dan Moto 2, Mir, Fabio, Oliviera, Vietti, Acosta !
Persis komen mimin sebelumnya…peco sangat kental aura i4 krn dr academy vr46. Makanya bawanya lembut namun salah sedikit bawa v4 akan dlosor… Tapi dgn winglet yang acakadut ducati mampu memperbaiki speedcorner. Klo winglet jd dilarang musim depan ducati bkl kalangkabut aplgi smpe ecu inhouse. Fabio terlihat bawa kalkulator krn bagnaiya bkn saingan utama saat ini…namun aleixs dan enea. Terlihat bagaiman agresivenya fabio menghadapi aleixs setelah jg ditikung aleixs. Perang mental dimulai antara keduanya.
Itu darryn dah panas kle ya….pingin diksi team musim depan.
Betul bgt…. Fabio bw kalkulator enea down…aleixs diblkg. Aman
Namanya jg rookie, baru nyoba motor udh dikata2in. Skrg dia mgkin udh mulai klik, harusnya kasih rookie minimal 2 taon baru dinilai performanya.
sdh ga ada cerita MM, kena ulahnya rossi, habis….
dukung AE juara dunia tahun ini, biar meorehkan sejarah
Spesial taro.
saya seh ga setuju…soalnya pecco beberpa kali mengerem dgn sgat keras bedalah dgn lorenzo,juga keliatan kog di sektor yg flowing jrknya bisa hingga 0,6 dtk tapi ketika melintas gris finnish melebar gris finnish lagi
dan itu sgt tidak hohe bget
Melihat top speed M1 versi 2021 yg lebih cepat daripada GSX-RR, selain winglet versi 2022 yg kebesaran sehingga menambah drag force, bisa jadi problem M1 bukan di top speed.
Problemnya di power delivery yg terlalu jengat di rpm bawah saat akselerasi.
Ini yg dirasakan oleh Dovi sebagai kurangnya traksi (kebanyakan spin), dan melempemnya M1 saat wet race
Mbah kakung 20 msh punya simpanan senjata di race : Catalunya, Assen, Silverstone, Buringram Thailand, dan motegi Jepang