Home MotoGP Penjelasan Aprilia Soal ‘Macetnya’ Shape Shifter Vinales : Kurang Test, Harusnya Elektronik!

Penjelasan Aprilia Soal ‘Macetnya’ Shape Shifter Vinales : Kurang Test, Harusnya Elektronik!

64

TMCBLOG.com – Mungkin Maverick Vinales saat ini lagi geregetan. Bagaimana nggak, dengan 11 lap tersisa di penghujung GP Jerman, pembalap Spanyol itu sedang berada di posisi keempat. Dia terlihat sedang memiliki perasaan dan mentalitas yang hebat dan mungkin yang terbaik semenjak bergabung dengan Aprilia saat itu dan bersiap untuk menyalip rekan setimnya -Aleix Espargaró-, yang berada tepat di depannya di posisi ketiga. Ketika dia akan bersiap untuk menyalip, Rear Ride Height Adjuster / Shape Shifter Aprilia RSGP tunggangannya macet dalam keadaan suspensi terkompress dan motor ‘ceper’ sehingga Vinales terpaksa kembali ke pit box dan harus merelakan potensi poin menguap di panasnya Sachsenring.

“Saya memiliki masalah dengan perangkat penurun suspensi dan saya harus kembali ke pit. Hal itu terjadi tepat ketika saya berpikir untuk mencoba menyerang Aleix: Saya berada di belakangnya, saya masuk dengan tajam di tikungan 8, (suspensi) bagian depan terkompress dan saya segera menyadari bahwa motor lebih rendah di bagian belakang.”

“Saya mencoba menonaktifkan dan mengaktifkan kembali perangkat penurun tersebut, tetapi saya tidak bisa melakukannya. ‘Mamma mia’ , saya melihat diri saya dekat ke permukaan trek pada tikungan 8.”

Jurnalis Guido Meda sempat mewawancarai Romano Albesiano (direktur teknis Aprilia) untuk mencoba memahami penyebab kerusakan Rear RHA motor Vinales. Albesiano menjelaskan: “Saya bekerja selama bertahun-tahun dalam pengembangan produk sepeda motor produksi massal: untuk memutuskan sesuatu, biasanya Anda perlu ribuan KM dibuat dengan banyak model prototipe.”

“Di MotoGP Anda tidak bisa melakukan hal tersebut (banyaknya jam pengujian). Kami hanya mencoba beberapa KM dengan pembalap test kami dan kemudian parts dipakai balap, jadi semuanya harus bagus pada percobaan pertama. Terkadang ini tidak terjadi, itu semua baru ditemukan pada hari Ahad dan dipakai pada hari Ahad [itu juga]: hal-hal ini seharusnya tidak terjadi, tetapi sayangnya itu lah yang terjadi.

Kami perlu membuat diagnosa yang tepat untuk memahami penyebab kegagalan kerja perangkat penurun ketinggian motor, mungkin kami akan menggunakan solusi lain, jadi kami tidak terlalu khawatir soal ini.”

Massimo Rivola, CEO Aprilia beda lagi dalam melihat sudut pandang teknisnya. Ia menuding ketidak-bolehan pengunaan elektronik pada sistem RHA membuat sistem ini harus menggunakan sistem mekanis dan saat ini sistem mekanis untuk RHA sudah dalam level batas maksimumnya. “Kami melihat kemajuan dari Vinales. Dia bahkan belum melakukan laptime tercepatnya, tetapi kami melihat dalam sekejap bahwa dia bisa melakukannya dengan baik, dia akan segera tiba di sana.”

“Sayang sekali perangkat penurun ketinggian motornya rusak saat balapan kemarin: parts tersebut adalah penemuan yang indah, ini adalah ide yang brilian. Tetapi karena harus mematuhi aturan, perangkat ini harus dibuat dengan cara yang primitif.

Untuk membuatnya bekerja dengan baik, anda memerlukan perangkat elektronik. Sayangnya itu tidak bisa dilakukan di MotoGP, dan kemudian digunakannya mekanisme seperti ini, (manual hidrolis) untuk membuat turun suspensi. Sistem mekanis tidak cukup untuk sesuatu yang begitu rumit. Kesalahan ada di kami dan kami bertanggung jawab atas kerusakan itu.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

64 COMMENTS

  1. ntah kenapa kemaren gw merasa gregetan liat Vinales ga nyalip2 Aleix, kyknya walaupun shape shifter-nya baik2 saja pun ini anak tetep ga akan nyalip Aleix, soalnya mengingat saat2 dia waktu di Yamaha dulu, Vinales ini adalah rider yg terlalu “text book”,

    • Bukan rider text book, tapi saat ini Aprilia lg berharap jadi pabrikan kuda hitam (biarpun emg catnya item) via Espargaro, klo ada kesempatan buat jurdun knp ga dikejar. Jadi menurut gw udh sedari awal Vinales diwanti jgn ganggu Espargaro dulu.

    • lebih ke jadi pagar betis biar semacam Miller, marini,martin ga bisa nyalip dia dan menghanguskan potensi podium dan menjaga jarak poin Aleix dgn Quartararo biar ga makin jauh

      • setuju dengan lima koment atas gua…. liat vinales g nyalip2 rada aneh rasanya,,, pdhl dia ada potensi nyalip.
        emang jagain aleix sih dia in

  2. ya emg bagusnya dibuat elektronik aja sih, lebih ringkas dan lebih murah juga,
    tapi emg lebih bagus lagi di banned aja sekalian,
    malahan si Aleix katanya mau ban ini device di Assen nanti, ntah iya ntah tidak,

  3. Yg pasti sih, punya April belum advance, karena merk yg lain blm terjadi
    Apalagi itu adalah teknologi jaman batu
    Kemarin ada yg bilang

  4. Maybe as utama RHA memuai gara-gara panasnya Sachsenring jadi macet kaya piston ngejim dan membuat point Vinales beterbangan bagai butiran debu.

        • masalahnya itu motor cocok banget dipake ngider cruising seperti di foto. cuma ga nyaman gegara footstep nya masih posisi racing

          nanti kesemutan kelamaan ketekuk wkwkw

        • masalahnya itu motor cocok banget dipake ngider cruising seperti di foto. cuma ga nyaman gegara footstep nya masih posisi racing

          nanti kesemutan kelamaan ketekuk wkwkw
          +++++++++++++++++++
          ya lu bayangin aja naik motor balap setang under yoke dan footstep mundur racy abis sambil ndeprok gaya chooper

    • pas nikung ga bisa rebah sempurna,karena ga ada rebound dr suspensi belakang apalagi kalo kena bumpy bisa Jedag jedog kayak naik rodeo,turun motor langsung hernia Vinales entar

  5. Alangkah lebih baik kembali ke house ECU pabrikan masing2..boleh dg syarat tim pabrikan n satelit mengunakan single ECU..

  6. Wah…
    Kalau gak dibatasi, dan diperbolehkan menggunakan sistem FULL ELEKTRONIK termasuk membebaskan pemakaian ECU sendiri hampir bisa dipastikan HAL INI BISA MEMBUAT YAMAHA TERTAWA BERJINGKRAK KEGIRANGAN.

    Para pemerhati dan pecinta MotoGP tentu tahu sebelum penyeragaman ECU;
    Semua pabrikan mengakui insinyur teknik elektronik terbaik adalah punya YAMAHA.

    • @Yuhut. Sama persis yang terjadi dengan ducita sekarang. Motor yang :
      Terkenceng
      Terbanyak di grid
      Bisa menang di semua tipe sirkuit
      Terbanyak dibajak karyawannya

      Tapi nyatanya? Kalah sama taro bin yamama.

  7. Untungnya ga bikin crash. Bayangin aja lagi nikung kenceng tiba2 suspensi malfungsi kyk gimana kacaunya pengendalian motor.
    Harus bgt ini jadi topik yg harus segera difollowup Danny Aldridge dkk

    • Lho justru race kemarin malah valid

      Vina, hanya dengan berapa race.. kali ini bisa manteng di belakang aleix yg dah bertahunnnn tahun megang rsv4

  8. Baiknya dilarang saja paerangkat itu..tapi yg kelabakan justru mesin v4. Jadi serbasalah dorna haha… Aprilia punya waktu musim ini saja buat jurdun krn musim depan hrs kerja extra keras konsensi dah gak ada. Mirip KTM saat ini.

  9. rider sekarang kebanyakan pencat pencet,bukaan gass pun tinggal langsung dipanteng aja udah beres motor ga bakal lompat karena udah diatur komputer

  10. Kalau RHA dilarang bukan tidak mungkin Ducati bikin rear arm yg bisa ditekuk/membengkok biar makin ceper wkwk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version