Home WSBK Nih Resep yang bikin hanya Bautista yang menang dengan Ducati WSBK

Nih Resep yang bikin hanya Bautista yang menang dengan Ducati WSBK

25

TMCBLOG.com – Menarik melihat kupasan dari Jurnalis Ivo Schützbach di speedweek mengenai Sedikit perbedaan antara Pendekatan Championship Ducati di MotoGP dan Di WSBK. Jika di WSBK kita bisa lihat betapa Bastianini, Bagnaia, Martin, Zarco, dan Bahkan Bezzechi  bisa bergantian merasakan Podium dan Bahkan kemenangan Untuk beberapa dari mereka, namun di WSBK sampai saat  ini, sampai 12 balapan dari 4 seri hanya Alvaro Bautista Yang bisa merasakan hadir di Posium tertinggi. Apa memang strategi Ducati beda antara MotoGP dan WSBK dimana Di WSBK lebih riders-centris dari pada di MotoGP ? Atau alasan lain ?

Dalam dua belas balapan Kejuaraan Dunia Superbike 2022 sejauh ini, Alvaro Bautista selalu naik podium, enam kali menang dan menyebabkan  Dia unggul 36 poin dari Jonathan Rea (Kawasaki) dan 72 poin di atas Toprak Razgatlioglu (Yamaha) menjelang pertandingan berikutnya akhir pekan depan di Donington Park (15-17 Juli).

Alvaro Bautista itu adalah satu-satunya dari lima pebalap Ducati yang menggunakan Panigale V4R yang menang tahun ini, meskipun tentu saja kita tidak dapat berharap terlalu banyak dari beberapa pendatang baru sekelas Philipp Ottl (Go Eleven) dan Luca Bernardi (Barni) atau Axel Bassani (Motocorsa) yang berusia 22 tahun. Rekan setim Bautista di Aruba, Michael Rinaldi, Baru bisa konsisten finis di 10 besar di setiap balapan

Mnegenai hal ini Bautista mencoba memberikan analisa “Ada area di mana kami perlu menjadi lebih baik. Khususnya di tengah tikungan dalam fase menggantung gas, saat Anda tidak menginjak rem maupun ngebejek grip gas. Dan saat mengubah arah, motor harus lebih presisi agar tetap berada di jalur yang lebih baik. Motornya tidak terasa berat, tapi perubahan arahnya terlalu lambat. Aku hampir selalu di belakang. Di sisi lain, kami memiliki traksi yang sangat baik dan kecepatan yang sangat tinggi di beberapa tikungan. Kami sedang mengerjakan perbaikan, tetapi kami tidak ingin terburu-buru. “

Lalu Bautista pun mencoba memberikan analisa mengenai perbedaan dirinya dan Michael Ruben Rinaldi “Pembanding pertama saya adalah Rinaldi. Dia memiliki Motor yang sama dengan saya, saya tidak tahu tentang pebalap Ducati lainnya. Michael sangat cepat, tetapi dia memiliki masalah dalam balapan. Dalam latihan, perbedaan antara dia dan saya tidak terlalu besar. Saya selalu bekerja untuk balapan dalam latihan dan tidak terlalu memikirkan lap cepat.

Mungkin Michael bekerja lebih banyak untuk mendapatkan laptime yang baik daripada race pace yang bagus. Tapi itu tidak masalah bagi saya, saya menjaga diri sendiri dan kru saya. Saya tidak tahu mengapa saya lebih cepat dari pebalap Ducati lainnya. Saya merasa baik di atas motor, kombinasi motor dan saya bekerja. Saya bisa mendorong secara maksimal dan saya tidak tahu masalah apa yang dimiliki pembalap lain.”

Walaupun secara umum Bautista tidak begitu yakin mengenai apa Perbedaan yang membedakan dirinya dan pembalap Ducati, Namun paling tidak kita sekarang tahu resepnya : Saat Sesi latihan bebas, Bautista selalu lebih mementingkan Riset race Pace dari pada Time attack.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

25 COMMENTS

  1. Di motogp pun, pembalap yang riset race pace memiliki keunggulan saat race day dibanding yang ngejar jam tanga Tissot ataupun BMW Z4

  2. Di motogp pun, pembalap yang riset race pace memiliki keunggulan saat race day dibanding yang ngejar jam tangan Tissot ataupun BMW Z4

  3. Wak kecepetan ngetik..jika di wsbk bastianini,bagnaia,martin,zarco.. motogp harusnya hehe..mantap lanjut kopdud

    • Klo Ducati ga ngotot harus Piccolo, gw amat yakin bisa. Udh tau Enaena potensinya bagus, Zarco konsistensi oke, bukannya fokus ke mereka malah masih ngarep ke Piccolo yg tertekan dikit langsung dlosor.

      • Dulu sejak jaman 1098 udh byk pembalap Ducati yg minta, tapi Ducati gamau ngilangin ciri khas motornya. Ampe akhirnya Panigale yg digembar-gemborkan ama fansnya bikin peningpale musuhnya jg gagal total salah satunya faktor sasis. Skrg aja itu V4R beruntung ada mantan rider motogp yg naek, coba klo yg naek Toprak ato Gerloff belon tentu bisa sehebat Batistuta.

  4. Inilah kawan bedanya kasta pembalap grand prix dan esbikei. Nurture lebih baik dibanding nature.
    Nurture+nature: boom!!!!!

  5. dari jaman dulu ex motogp bisa menang dgn motor yg “biasa” aja contoh aja max biaggi dgn aprilia wsbk,checa.sdgkan pemblap dominan wsbk cuma plgkap di motogp,baliss,colin edwrd,ato ben spies! mknya toprak pengen ke ubun2 nyobain motogp! secara ego pembalap pasti tahu kasta motogp berbeda

  6. saat pertama di Panigale V4R (sebelum pindah ke Honda), seharusnya AB#19 sudah juara dunia. sayang di sisa separuh kejuaraan banyak kendala karena tidak familiar dengan beberapa sirkuit yg di pakai WSBK (tapi tidak masuk kalender MotoGP).

    • Kendalanya bukan itu,,tp udh kecewa karena dia pengen balik ke moto GP dengan Ducati tp gak kesampaian

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version