Home MotoGP Dovizioso jelaskan perbedaan Kompetisi MotoGP saat ini dibanding 10 tahun yang lalu

Dovizioso jelaskan perbedaan Kompetisi MotoGP saat ini dibanding 10 tahun yang lalu

21

TMCBLOG.com – Andrea Dovizioso tidak balapan MotoGP di Musim 202,. Begitu Kita kira Pengakuan Pembalap RNF Yamaha ini kepada motogp.com. Namun sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan secara minimal ada dua alasan Kuat yang memang sudah mengarah ke sana. Yang pertama Jelas Karena RNF akan Pindah Pelabuhan dari Yamaha Ke Aprilia tahun depan dan Mengenai pemilihan Pembalap tahun depan, Aprilia Racing memiliki andil cukup dominan nanti. Yap secara umum tidak ada tempat yang tersisa Buat Dovizioso.

Yang kedua jelas adalah masalah Kesempatan berkembang. Walaupun masih memiliki setengah msuim lagi kedepan, Namun di Kurun waktu hampir satu tahun ini bersama Yamaha, Andrea Dovizioso masih kesulitan untuk bisa kompetitif dengan M1. Padahal Dulu saat Di tech3 ia sempat ebrada di Posisi 4 Klasemen Championship. Namun menurut Dovi, MotoGP saat ini berbeda dari MotoGp 10 tahun yang lalu.

“Ini pertama kalinya saya tidak ke kompetitif dan sulit untuk dihadapi. Namun balapan demi balapan dan sesi demi sesi, hal itu semakin menjadi kenyataan. Saya tidak bisa bersaing. MotoGP telah berubah, motor telah berubah. Kompetisi telah berubah dan cara Anda mengendarai motor pun berbeda. Ada banyak alasan, besar dan kecil – dan ketika Anda menggabungkan semuanya, terjadilah apa yang saya alami sekarang”

“Yamaha sangat tidak biasa saat ini karena berbagai alasan. Anda bisa saja memiliki perasaan yang sangat baik, Anda bisa saja dapat berbelok dan mengerem dengan sangat baik. Tapi ada aspek lain yang saya tidak begitu bagus. Jika Anda tidak mengemudi seperti Fabio, sangat sulit untuk menjadi kompetitif,” Jelas pebalap Italia berusia 36 tahun itu

“Jika Fabio menang, Itu berarti ada kemungkinan untuk menjadi cepat. Tetapi ketika pembalap lain tetap mengeluh, seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, itu berarti tidak ada lagi cara untuk menjadi kompetitif seperti yang terjadi di masa lalu “

“Kami berkendara dengan cara yang benar-benar berlawanan,” jelas Dovi. “Franky ( Morbidelli) sering menggunakan sudut Kemiringan dan tidak mengerem terlalu keras – benar-benar kebalikan dengan saya. Tapi hasilnya sangat mirip. Jika hanya ada satu motor (yang kompetitif) dan itu berarti mungkin hanya ada satu cara untuk menjadi kompetitif.”

“Jika dilihat sekarangSemua pabrikan Jepang sedang berjuang,” kata Dovizioso. “Tapi tentu saja, Yamaha memenangkan Kejuaraan Dunia tahun lalu. Jika Anda melihat ke belakang, biasanya selalu orang Jepang yang memenangkan gelar pada akhirnya. Tapi kita hanya berbicara hanya satu pebalap saja dan selalu berhubungan dengan Matchingnya antara Pembalap dengan Motornya. Tapi pengemudi kedua sangat jauh. Dari sudut pandang saya, ini berarti basis motornya agak sulit dan spesial. Selama delapan tahun terakhir adalah Honda – dan sekarang Yamaha dan Mungkin juga Aprilia.”

Dovi pun memiliki pendapat mengenai Perbedaan MotoGP 10 tahun yang lalu dan saat ini ” MotoGP berubah banyak sekali. Dulu, sepuluh tahun lalu, biasanya selalu pembalap yang sama berada di atas tak perduli apa motornya. mereka Kurang lebih tetap bisa bertahan di sana. Sekarang berbeda karena sisi mekanis sedikit lebih penting daripada di masa lalu. Semua orang berada di level yang bagus dan hal-hal kecil bisa berdampak besar.”

Menarik yang disampaikan oleh Dovi, Kalau bisa tmcblog coba sedikit simpulkan, Dovi mencoba menyimpulkan bahwa Walaupun Faktor pembalap juga penting Faktor Motor di MotoGP saat ini meiliki peningkatan andil terhdap hasil balap dibandingkan masa lalu.

21 COMMENTS

  1. Faktor U mah juga gak bisa bohong. Se legend nya Rossi atau bahkan Schumy pun ketika makin tua usia juga akhirnya gak bisa kompetitif.

  2. Yang dia maksud pembalap yg selalu di depan ga peduli apapun motornya, siapa sih ?

    Di pikiran saya cuma ada kang pancing nih

      • pernyataan yang bikin saya kesal kalau seperti ini sih wkwkwk

        Udahlah dovi cuma punya microphone no jutsu sekarang. Hobi runner up telah membuatnya lupa daratan

    • kang pancing emang pernah pake Yamama? bukannya Hondah dan Ducita aja? apa saya yg kurang nge date?
      kalo mo dibilang Bang Oci, waktu di Ducita dia sungsang sumbel..
      mo dilang mas Hohe, di Hondah dia jungkir balik…

      aah.. lelah hayati…

  3. Dari awal dovi seperti udah gak pede tapi yang kepedean yamama apa rnf nih ? Yg masukin dovi jadi tittle contender tahun ini

  4. Coba kemaren nrimo masuk Aprilia, pasti kaga jadi patwal. Desmosedici sukses bikin dia merasa punya bakat selevel hohe, Stoner, Pedrosa, bahkan Rossi yg bisa adaptasi cepet, di Ducati aja dia adaptnya lama. Malah seandainya dia masuk Aprilia, barangkali posisi 2-3 klasemen sementara isinya pembalap Aprilia, dan mimpi dia buat berebut gelar lagi bisa tercapai. Tapi kalopun jadi masuk Aprilia, kayanya dia ga akan bersyukur jg sih, bukannya bersyukur tapi malah berandai-andai seandainya masuk Yamaha barangkali posisi dia 11-12 ama Quartararo. Ya emg mental Dovi sendiri yg udh dirusak Ducati, kentara bgt dia merasa punya skill padahal selama di Ducati ketolong motor.

    • Krn Aprilia diakui ato kagak, ga lebih dari copian Ducati. Dari awal udh dibikin berdasar arahan mantan rider Ducati, kemaren 2021 jg dikasih sentuhan dgn sedikit bocoran Ducati terkini. Adaptasi Dovi ke RSGP lebih gampang dibanding ke M1.

      • kang menurut ente apa ato siapa sih yg bikin ducati skrg juga bbrp taun terakhir jadi motor yg bagus, maksudnya di tikungan bisa dipake kenceng, di lurusan ya gas aja
        apakah director engineering nya, pebalapnya, team manager nya, ato justru winglet itu game changer nya? soalnya masih inget betul dulu kalo org normal yg bawa ducati pasti stragel, dah hopeless gitu wkwkwk

        • klo siapa, ane vote Gigi om
          klo apa, semua perangkat yang Gigi bikin kayaknya punya peranan penting (termasuk bikin sektor facia & geometri jadi elek)

        • Ya Dorna. Single ECU, boleh make sayap, RHA, semua senjata primitif Ducati buat ngelawan kecanggihan pabrikan Jepang di acc Dorna, makanya seolah Ducati paling inovatif dan pabrikan laen mau ga mau ikutin cara marn Ducati. Pabrikan laen seolah struggle krn Ducati udah duluan. Gigi emg hebat, tapi dulu jaman masih di gp250 ama wsbk.

  5. Skill dia ama Casillas aja masih bagusan Casillas kok
    Dopi suruh naik R1 WSBK aja belum tentu masuk 5 besar utk sekarang

  6. dovi mending ke wsbk aja pake ducati panigale barang kali bisa jurdun terus gasak jonatan rea, toprak, bautista

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version