TMCBLOG.com – Kemarin bisa kita baca mengenai wacana/ide yang dilemparkan oleh Direktur Ducati Corse Gigi Dall’Igna mengenai potensi MotoGP menggunakan mesin hybrid. nah pernyataan pribadi Gigi ini langsung mendapat respon dari koleganya di team lain. Dan seperti biasanya adalah KTM yang reaktif dalam menanggapi apa-apa saja yang dilakukan dan direncanakan oleh Ducati.
Secara umum semua orang mungkin bisa mengambil benang merah terhadap apa yang sempat diucapkan oleh Gigi. Ducati adalah bagian dari Audi Group, dan Audi beserta Porsche diketahui berencana memasuki Formula 1 pada 2026. Di Jerman, perusahaan induk akan segera memiliki banyak pengetahuan di bidang ini : mesin hybrid.
“KTM tidak tertarik dengan unit penggerak hibrida seperti itu,” kata Direktur Teknis KTM MotoGP, Sebastian Risse kepada Speedweek, “karena sistem seperti itu tidak digunakan dalam pengembangan seri dan konsep semacam itu sangat mahal.” Sebagai gambaran mengenai diksi ‘mahal’ yang disebut Risse; di Formula 1, biaya untuk membeli mesin generasi awal turbo-hybrid meningkat tiga kali lipat dibanding biaya untuk mesin ICE biasa. Pada 2013, Scuderia Toro Rosso (sekarang AlphaTauri) menghabiskan 10,4 juta Euro untuk membeli mesin Ferrari 2.4 liter naturally aspirated. Pada tahun 2014, unit 1.6 liter turbo hybrid dijual Renault sekitar 27 juta euro.
Tujuan dari penggunaan mesin hybrid adalah untuk mendapati mesin ICE lebih kecil yang artinya akan memberikan jejak karbon lebih sedikit, namun performanya sama dengan mesin ber-cc besar ICE dengan cara menambahkan turbo plus sistem hibrida. Namun menurut KTM, kalau tujuannya untuk membuat gas buang lebih bersahabat, MotoGP dapat melakukannya dengan rencana yang telah dibuat oleh Dorna yakni menggunakan bensin Bio (Bio Fuel).
“Jika anda berhasil mencapai keberlanjutan dengan menggunakan bahan bakar bio 100% setelah 2026, mengapa anda harus membuatnya lebih rumit dari yang diperlukan. Teknologi hybrid dengan semua komponen yang Anda butuhkan juga tidak 100% berkelanjutan. Pada akhirnya anda selalu membutuhkan beberapa sumber daya.” begitu Risse menambahkan.
Taufik of Buitenzorg | @tmcblog
http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2022/02/23/carmelo-ezpeleta-motogp-tetap-pakai-bensin-paling-tidak-20-tahun-lagi/
http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2022/03/01/carmelo-ezpeleta-ungkap-2-alasan-mesin-hybrid-tidak-relevan-untuk-motogp/
Semoga suaranya tetap gahar
Masuk akal juga
Hanya jika paket hybrid-nya dibuat oleh Dorna akan lebih masuk akal secara biaya.
Kalo dibiarkan secara bebas ya alamat tinggal nunggu waktu aja satu per satu cabut karena alasan ga kuat riset. Makin-makin males deh pabrikan baru mau terjun.
Well, mesin pure ICE naturally aspirated saja sudah cukup ribet, mahal, dan kencang bahkan jika diturunkan kubikasinya seperti era 800. Untuk urusan jejak carbon, synthetic fuel masih menjadi solusi terbaik.
Yes, justru malah saya setuju solusinya adalah synthetic fuel. Riset mesin ICE masih tetap bisa terpakai
pun juga kalau suatu saat semua sudah ketergantungan baterai. Kalau kelangaan sumberdayanya terjadi.. buset ga kebayang. Industri kendaraan kena, elektronik kena. Deversifikasi itu selalu perlu
Ruang untuk menempatkan sistem hybrid jikalau diterapkan di motor sangat sangat rumit, sempit, mekanik akan kesulitan untuk membongkar bagian mesin untuk pengecekan, bobot motor membengkak, belum lagi ditambah mekanisme regenerative braking system, MotoGP memang ajang prototype tapi bukan tidak mungkin fiturnya akan turun ke motor sekelas metik 110cc suatu saat nanti, sistem hibrid di pcx ehev, dan fazzio saja sudah rumit dan makan tempat dan biaya dengan penambahan power yg tidak signifikan, bahkan fazzio hampir dibilang gimmick, fazzio copot sistem hybrid tuneup dikit, gue yakin harganya lebih murah dri sekarang dan ga ngerubah feel dri powernya
kalo mesin motogp pakai hybrid ringan semisal motor listrik + baterai kecil saya rasa bisa ada manfaat tambahan terutama buat bantu pembalap nyalain motor, jadi gak perlu dorong-dorong, kalau tiba-tiba mesin mati di grid start itu juga berguna.
yang paling penting itu pas jatuh, misalnya ada pembalap di belakang yang mau nyalip, eh dianya ndlosor sambil nyeret kita, pas mau balik ke lintasan kok cuma dia yang dibantuin marshal, kitanya dibiarin, kan nyesek banget itu 🤭
hybrid itu biar bukaan awal tidak kebuang bensinnya. biasanya begitu. bukan artinya + hybrid nambah HP/ Torsi. yang kalo cuma nambah hp/ torsi ya mending pake spek naik aja ngapain susah2
hybrid fazzio memang cuma hybrid2an ibaratnya cuma nambah akselerasi selama 3 detik.
hybrid yang umum itu macam mesin2 mobil dimana kalao di rpm bawah mesin ICE tidak digunakan nanti di rpm atas baru dipake.
dengan batrai sekecil itu apa sih yg mau di harapkan dari fazio sama kayak r3 haibrit
fazio haibrit okela masih bisa dengan faktor alibi abcde jadi masuk akal
r3 haibrit.. aduh itu pure lawak sih, reviewer juga yakin jadi bingung mw ngomongnya gimana akwkaw
Ga ada enak2 nya di telinga suara mesin hybrid. Pffft
ICE NA the best!
pasti lah lebih mahal,Ducati sekarang aja sok-sokan jor-joran,entar giliran dijual sama audi…nangeeeessss!!!
minta konsesi lagi biar dapat sumbangan tydac mampu
Cuma opini pribadi, kalau tujuannya mengurangi jejak karbon ya stop penebangan liar dan penggundulan hutan. Soalnya menurut saya 2 hal terakhir itu jauh lebih berbahaya ketimbang asap knalpot ataupun asap pabrik.
Gk beda jauh sama kendaraan listrik tapi nyedot setrum dari sumber pembangkit batubara jatunya hanya memusatkan polusi aja.
Udah terlanjur gundul pak, pegunungan dan daerah yang dulunya lebat sekarang berubah menjadi tambang untuk bahan baku pembuatan baterai itu sendiri
Konsumen sih merasa ini energy bersih, tapi kalo mau lihat proses produksi nya dari awal, seperti nya gak jauh beda sama² merusak lingkungan juga
Blom lagi nanti limbah² yg entah bisa d reproduksi lagi atau tidak
Kalo bahan bakar alam biasanya limbahnya masih bisa d urai, kalo udaranya bisa d bersihkan dg penghijauan kalau dari pelumas nya bisa d jadikan alternatif bahan pembakaran
Kasihan yg mesinya baru jadi
Percayalah, orang2 dtg ke sirkuit buat denger suara mesin NA. Bukan buat denger zwing2. Kalo cuma pengurangan emisi fokus aja buat fuel sintetis.
lagian keberlanjutan2 bullsh*t sih,, nurutin bgt kampanye2 greta turnbeg bocil sok edgy ga jelas kyk gitu, kalo dia masih keliling dunia masih pake pesawat pribadi, pake yacht, minum masih pake botol plastik, jajanan masih beli yg pake bungkusan plastik, dan dia masih ga peduli dan ga ngasih solusi dgn anak2 dibawah umur yg ikut menambang kobalt di Republik Demokratik Kongo, tambang timah di Bangka Belitung yg masih merusak alam, tambang nikel di bbrp daerah di Indonesia juga , menurut gw selama itulah gw anggep gerakan “sustainable” itu bullsh*t,
bukannya gw ga percaya pemanasan global dan rusaknya bumi, tapi menggunakan kata sustainable/zero carbon dan hal2 bullsh*t sebangsanya padahal maksud aslinya cuman utk mengeruk keuntungan lebih banyak itu jahat sih, ga ada bedanya dgn mafia minyak dan petro dollar,
ya memang kan intinya bisnis akwkakw
masih ngarep pas f1 nerapin bio fuel, setidakny bs balik ke NA v8
Saya vote buat kembalinya mesin V10 yang eargasm 😀
V10 up up
V12 aja sekalian balikin
Tuh kan. Ide hybrid Gigi sekedar krn segala upaya utk juara dunia sejak 2008 sudah mendekati titik jemu tp ttp blm berhasil..
saya nunggu komentar rivola aja soal ini, kayaknya sekarang manajer yang layak dijadiin panutan ya dia itu.
tapi kalau boleh komentar, mesin baru untuk motoGP bagus juga, RCV aja udh brp tahhun tu umurnya. M1 juga gitu2 doang, aprilia dan karna emang baru seumujr jagung di moto jipih.
Hrc udah terjun langsung ngembangin hybrid f1, Yamaha tinggal colek mbahnya,
Sementara ketiem?
elektronik di seragamin biar murah, tapi biaya riset aero yg bengkak. sama aja boong wkwkw