Home MotoGP Misano Jadi Penentu Juara MotoE Terakhir Dengan Energica : Aegerter atau Granado?

Misano Jadi Penentu Juara MotoE Terakhir Dengan Energica : Aegerter atau Granado?

4

TMCBLOG.com – Seri Misano menjadi ronde penentu siapakah juara MotoE terakhir dengan motor Energica: Aegerter atau Granado? Sudah ada tujuh balapan di kelas MotoE di sirkuit Misano. Di sirkuit ini, Matteo Ferrari menjuarai race sebanyak lima kali. Jordi Torres dan Domi Aegerter masing-masing menang sekali di trek ini. Rekor laptime MotoE sepanjang masa Misano berasal dari tahun lalu, ketika Domi Aegerter mencatat waktu 1:42,660.

Jelang race weekend Misano yang merupakan race weekend terakhir MotoE dengan supplier motor brand Energica, Domi Aegerter dari tim Dynavolt Intact GP MotoE memimpin kejuaraan dengan 194 poin setelah dihadirkannya sepuluh dari 12 balapan. Di posisi kedua sementara hadir nama Eric Granado yang hanya tertinggal 17,5 poin. Matteo Ferrari (72,5 poin di belakang) di tempat ketiga tidak memiliki peluang untuk memenangkan gelar mengingat maksimal 50 poin yang akan hadir di Misano.

Namun siapapun juaranya nanti, setelah Jordi Torres meraih gelar dalam dua tahun terakhir dan Matteo Ferrari menjadi pemegang gelar pada 2019, akan ada juara baru tahun 2022 ini. Eric Granado sendiri telah berada di MotoE sejak awal kejuaraan dan mencatatakan banyak hal seperti memiliki pole position terbanyak (7 kali) dan laptime balapan tercepat (12 kali) – tetapi belum pernah menjadi juara.

Domi Aegerter meraih total lima kemenangan, tiga pole position dan empat laptime balapan tercepat. Juara tahun lalu dan pemimpin kejuaraan dunia Supersport ingin memenangkan gelar pertamanya di kelas MotoE di Misano. Selain tiga kemenangannya musim ini, ia finish di tiga besar sebanyak enam kali dan finish ke-empat satu kali. Tahun depan yakni musim 2023, sepeda motor Energica akan diganti dengan sepeda motor listrik dari Ducati yang baru. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

4 COMMENTS

  1. Aegerter aja biar bisa kawinkan gelar WSSP juga. Kayaknya belum ada yang berhasil juara dunia di dua ajang berbeda di musim yang sama.

  2. Aegerter berpotensi ngulang rekor jadul yakni jurdun di 2 kategori berbeda dalam taon yg sama. Overskilled bgt dia di motoe ama supersport, harusnya naek kelas ke wsbk bahkan motogp klo emg penyelenggara masih pgn jadiin supersport ajang pembibitan, bukan pelarian bagi mereka yg punya skill tapi gapunya ktp Spanyol ato Italia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version