Home MotoGP GasGas Tak Direncanakan Punya Mesin Sendiri di MotoGP

GasGas Tak Direncanakan Punya Mesin Sendiri di MotoGP

24

TMCBLOG.com – Dorna menolak GasGas yang berada di bawah payung Pierer Mobility Group untuk mengambil Slot Yang ditinggalkan Suzuki MotoGP di akhir Musim 2022 ini. Pierer Mobility Tak hilang akal, Ia sulap KTM Tech3 menjadi GasGas Tech3. Brand GasGas Langsung Instan punya kesan Mentereng walaupun dorna tetap tak mengakui GasGas sebagai pabrikan baru . . Hanya sebatas Team satelit dari KTM. Nah Baru baru ini hadir rumor bahwa dalam dua – tiga tahun ke depan KTM akan Caplok MV Agusta dan salah satu tuujuannya adalah Mengembalikan Merek Italia ini ke Kelas primer Grand Prix Setelh dulu sempat tenar di Jaman GP500 . .

Hmm walaupun jadi dicaplok sama KTM dan balik ke MotoGP, kemungkinan besar statusnya akan mirip dengan GasGas. Yes Karena baru baru ini saja Via speedweek, CEO Pierer Mobility Stefan Pierer mengungkapkan bahwa Untuk GasGas Sendiri belum ada pemikiran untuk menjadi Pabrikan sendiri yang independent dari KTM di MotoGP.

Itu artinya GasGas harus membuat mesin sendiri yang berbeda dari KTM RC16 yang saat ini dipakai Oleh KTM . . dan ini menruut Pak Pierer terlalu memeras Budjet. “Tidak, itu terlalu mahal, itu tidak ada gunanya. Keberhasilan kami dalam bisnis seri didasarkan pada fakta bahwa kami menggunakan platform teknis, yaitu platform mesin, berdasarkan model industri otomotif dan menangani kelompok sasaran yang berbeda melalui desain dan orientasi produk yang sesuai “

Agak berat mengunyah ngunyah maksud dari Pak Pierer di atas . . Namun kalo bisa tmcblog coba simpulkan, KTM tetap akan menggunakan strategi common Part . . satu platform mesin yang natinya secara produk dibedakan di beberapa diferensiasi part menurut fungsi dan Utilitas dari produk. Dan strategi ini akan hadir baik di Motor Produksi massal maupun di Motor balap Pierer Mobility Group . . cotohnya yaaa . KTM RC 250 berbagi pakai dengan Duke 250 dan Juga Husqvarna SvartPilen & Vitpilen 250 juga . .

“Pada dasarnya kami harus melihat bagaimana kami dapat mempertahankan pertunjukan di Kejuaraan Dunia MotoGP,” tegas Stefan Pierer. “Kita sedang menuju resesi. Itu sebabnya kami harus mengawasi perkembangan di MotoGP. Kita tidak boleh membiarkan biaya meledak, misalnya dalam aerodinamika. Saya ingin tahu bagaimana tampilannya dalam satu atau dua tahun. Keluarnya Suzuki adalah bendera merah. Mungkin saja pabrikan-pabrikan lain juga akan keluar dari MotoGP jika biaya terus meningkat. ” – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

24 COMMENTS

  1. Single ecu untuk mengurangi bujet ternyata akal-akalan pabrikan eropa aja,biar bisa mengebiri pabrikan jepang.mereka malah mengembangkan singlet yg biayanya tidak murah.

  2. Dalam hal robot-robotan mungkin yurop tertinggal dr Jepun, tapi tidak dalam hal sayap-sayapan

    Soalnya pabrikan Jepun paling tajir pun baru punya 1 sayap

  3. Knp tdk aturan saja ,setiap pabrikan ada pilihan
    1.Bisa menggunakan sayap/winglet tapi wajib pakai ECU Magnetti Marelli
    2.Tidak boleh menggunakan sayap/winglet tapi ECU boleh Inhause pabrikan

    Karema Biaya riset sayap/winglet kan mahal juga seperti ECU inhouse.
    Jd mau pilih pakai sayap atau ECU inhouse

    • kalo aturan begitu ya udh jelas sapa yg bakal protes paling pertama dan paling keras. unified ecu ama pindah merk ban dari ban Jepang ke yurop jg muaranya jelas biar motogp ga cuma punya Honda dan Yamaha. skrg aturan itu udh mulai berhasil, diliat dari statistik taon ini pemenang race kebanyakan motor yurop.

      • motor yurop yg ngeroyok itu?
        itu bukan menang, tapi nyelip….hahahaa..
        menang ituuuhh…:
        sedikit/ sendirian tapi berhasil menang… nah itu menang…
        nah, karena KTM negliat itu, makanya dia mau ngeroyok, tapi biar gak keliatan ngeroyok, makanya niatnya satu mesin tapi bajunya banyak (KTM, Gas2, MV Agus)…

        kata saya ini mah…

        • itu emang kata lu doang bang
          tetep aja menang ya menang to, menang pun walau jalur kroyokan itu di jalur kesepakatan bersama lo. Motor² jepang dah gak friendly untuk rider² kelas bawah, dan ini yg gak menarik untuk tim² satelit.
          untuk ktm gw rada dananya bisa bikin mesin + sasis untuk mv agusta ( kalo jadi di akuisisi )

      • Ga beda jauh kok sama jepang. Justru menurut saya, eropa meniru jepang dalam hal satu platform mesin dan sasis utk share produk. Tapi eropa ga mau terlihat miskin inovasi seperti jepang.. jepang itu udh dr awal satu mesin dan sasis di buat brbagai tipe motor. Liat aja honda yamaha bahkan sekarang kawasaki pun mulai dgn 250twin nya dipakai utk bbrp tipe.
        Nah eropa ngekor hal ini, cuma eropa lebih sangar cari profitnya lintas brand. Kalo jepang kan share platform masih satu brand cuma beda tipe dan nama produk

  4. Perbolehkan kembali iklan/sponsor rokok dan miras, niscaya akan banyak perusahaan rokok yang ingin kembali dan beban tim akan jauh berkurang

  5. yang kemudian melebar biaya nya utk:
    Lunch Box/ Salad Box
    winglet
    RHA
    Front HA
    Start Launcher
    Centong angin
    Duct Wash..

    laaaahhh… lama2 banyak yaaahhh…???

  6. mesin ktm, beliin sasis kalex, minta redbull buatin aerofairing, terus tempel merk gasgas

    di masa depan kalo niru gaya konstruktor ala f1 juga lumayan bagus, biar bisa lebih banyak pihak yang patungan ongkos bikin motor

  7. Pada dasarnya ini salah dorna. Terlalu ambisius mengakuisisi semua cabang balap motor.. akhirnya ga fokus membangun event yg tidak terlalu highcost tapi seru dan menarik banyak minat.
    Andai dorna lebih wise dan fokus utk mengoptimalkan motogp dgn menerima berbagai macam masukan dr berbagai brand yg ikut kompetisi di dlmnya. Pasti ga pelik seperti skrg.
    Motogp itu skrg tinggal ngandelin gimick pembalapnya.
    Motor nya sendiri aja udh pada aneh. Terlalu banyak pengembangan neko2 yg bikin motor jd boring di liat. Dan ketika si pabrikan A paling banyak uang utk research and development maka dia yg bakal jadi juara setidaknya juara seri. Tinggal kuat2an duit aja.
    Makanya rosi keluar, minat penonton menurun begitupun sponsor. Di tambah marquez banyak absen krn cidera, makin turun lg ratingnya. Dan skrg suzuki hengkang. Liat aja kedepannya bakal jd apa kl dorna masih ga punya pendirian terhadap rules yg harusnya ga gampang berubah ketika salah satu pabrikan kedepannya lobi2 dorna dgn alih2 teknologi baru padahal ngakal2in regulasi.
    Udah mending dorna lepas wsbk dan lainnya lalu fokus ke motogp.
    Dorna tipikal grup yg gampang “kebawa angin”. Inget ga waktu motogp masih 800cc lalu banyak yg membandingkan dgn wsbk yg sudah 1000cc dan banyak yg bilang lebih kencang motor wsbk, lgsg deh kapasitas mesinnya melejit ikutan 1000cc..
    Waktu winter test di qatar pun laptime wsbk mepet2 sama motogp lalu asumsi publik pun bilang setelah ecu seragam, motogp jadi lebih pelan atau setidaknya motor wsbk masih bisa ngekor.
    Dan begitu jg waktu awal2 ada motor CRT yg mesinnya pake motor superbike produksi masal. Emangsih dalihnya dorna supaya bikin rame jumlah brand yg berkompetisi, tapi penilaian saya, itu cuma jadi ajang pembuktian dorna kalo motogp lebih hebat drpd balapan apapun.
    Dan kebetulan saat itu wsbk lg epic2nya.
    Intinya dorna itu menurut saya lebih nyari cuan sebesar besarnya tanpa perduli kelangsungan hidup event yg mereka naungi. Liat aja wsbk jaman skrg. Gajauh dari motogp. Brandnya itu lagi itu lagi. Aprilia cabut, mv agusta cabut, suzuki bakal ngikut. Ini semua kan setelah diambil alih dorna

  8. Kalo saya lebih setuju piere mobility mengambil alih motogp dari dorna.
    Karna pandangan piere mobility lebih mewakilkan jiwa “anakmotor” yg perduli terhadap brand motor yg pernah ada ataupun yg hengkang dari event motogp.
    Piere mobility secara tersirat sbnrnya membawa solusi terhadap problematika motogp selama ini yaitu biaya yg makin kesini makin ga masuk akal. Ditambah sikap dorna yg ga bisa konsisten terhadap rules yg kadang2 bisa meloloskan suatu “inovasi” yg jelas2 baru dari satu tim motogp yg mana berarti menguntungkan tim tersebut karna sudah research duluan.
    Wahh pokoknya banyak deh kekurangan dorna yg secara lgsg berdampak merosotnya minat menonton motogp karna mulai ada pabrikan yg cabut ditambah bentuk motor motogp yg makin aneh. Skrg motogp tinggal ngandelin gimik pembalapnya.
    Gajauh beda sama wsbk karna sama2 di pegang dorna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version