Home MotoGP Marc Marquez tekankan di MotoGP pembalap harus tetap lebih penting daripada motor

Marc Marquez tekankan di MotoGP pembalap harus tetap lebih penting daripada motor

54

TMCBLOG.com – Kepada Autosport, Marc Marquez mengungkapkan bahwa dia telah beberapa kali menyampaikan keprihatinannya di komisi keselamatan MotoGP bahwa MotoGP berisiko menuju ke arah di mana peran pembalap lama kelamaan hanya membuat sedikit perbedaan pada balapan MotoGP – Marc seraya menyamakannya dengan apa yang dia lihat sekarang menjadi sebuah norma yang umum terjadi pada balapan prototipe motorsport lainnya : Formula 1.

“Orang-orang yang berada di atas (klasemen) selalu yang tercepat,” kata Marc membuka penjelasannya. “Memang benar bahwa sekarang, atau semenjak bertahun-tahun [yang lalu], setiap kali saya rasakan, mesin [menjadi] lebih penting daripada pembalap.”

“Tetap saja [seharusnya] pembalap lah yang lebih penting daripada mesin – atau minimal inilah yang ingin saya percayai. Namun, setiap kali Anda lebih bergantung pada apa yang Anda miliki, jika suatu waktu Anda tidak memiliki motor [kompetitif] Anda tidak dapat berbuat apa-apa.”

“Ini (MotoGP) tidak harus seperti Formula 1, yang merupakan contoh ekstrem lainnya, tetapi sepertinya kami sedang menuju ke sana, dan kami harus berhati-hati. Dan saya sudah mengatakan di beberapa komisi keselamatan bahwa ‘teman-teman, kita harus berhati-hati karena pada akhirnya kita harus mempertahankan bahwa pengendara lebih penting daripada motor’. “

“Masalahnya sekarang semuanya lebih setara, karena batasnya adalah motornya. Memang benar bahwa di masa lalu antara motor pabrikan dan motor satelit perbedaannya lebih besar. Sekarang tidak ada perbedaan. Tim satelit memiliki sepeda motor resmi pabrikan. Jadi, mereka punya alatnya.”

“Tapi apa yang terjadi, dan kamu akan segera mengerti? Sebelum saya tiba di MotoGP, saat Anda memasang gigi keempat di trek lurus, Anda tidak memiliki torsi penuh, karena Anda bermain dengan wheelie, dengan rem belakang, dengan torsi, dengan posisi bodi. Saat ini? Anda keluar dan sudah di gigi dua dan tiga dengan [perangkat] holeshot, dengan perangkat aerodinamika, Anda memiliki torsi penuh dan Anda seperti [berada di] motor Moto3.”

“Jadi, motornya kurang ‘manual’. Sebelumnya lebih manual, dan Anda harus bermain dengan lebih banyak hal. Jadi, untuk alasan itu semuanya lebih setara sekarang karena jika lebih manual maka Anda akan melakukan lebih banyak kesalahan dan lebih sulit untuk mengambil keuntungan dari semua motor.” – Based on Autosport – Marc Marquez Interview

54 COMMENTS

  1. kesurupan apa Marquez ini, kok kelihatan takut banyak pembalap pada kompetitif apa krn efek cidera ngomong begini?
    bukanya dia dimotogp sudah era moderen, dia juga diuntungkan kesuperioran honda dengan elektoniknya yg membuat honda jadi salah satu motor terbaik(sblm penyeragaman ecu dan softwarenya)
    era sekarang malah semakin seru krn gap antar pembalap jadi tidak terlalu jauh jadi banyak pembalap merasakan podium.
    semoga komen ini ydk dihapus 😀

    • waktu era marquez mulai, Mbah kakung juga ngeluh kalo motor jmn itu terlalu elektronik yg di aminin oleh mbah stoner jg.
      Artinya posisi marquez skrg sama kyk posisi rossi jaman itu…
      end game lah buat era marquez..
      say hello buat era pecco n the genks

    • kalau sudah jurdun beberapa kali, bebas ngomong tentang motor (bukan yg lain)… stoner rossi marc..
      apalagi alami 2 era peralihan…

  2. pembalap masa kini udah dimanjakan dgn tombol2,saat start tidak perlu khawatir dgn porsi buka tutup gas dan kopling dan juga posisi tubuh,begitu juga saat keluar tikungan.
    Orang yg memiliki skill2 semacam itu seperti Stoner,Rossi, Marquez,hohe, Pedrosa, pada jamannya yg menjadi pembeda dr pembalap lain jadi tertutupi

    kan kalo begitu sekalian aja dibolehin pakai ABS,selain lebih akurat,faktor keamanannya untuk pengendara juga lebih baik toh

    • pembalap sekarang juga jadinya semakin dituntut zero mistake,wobble sedikit aja udah ketinggalan berapa posisi,apalagi kalo winglet udah copot dikit udah jadi bencana
      dulu pembalap lowside,fairing compang-camping kalo skill pembalap dewa potensi podium masih bisa terbuka

  3. “Tapi apa yang terjadi, dan kamu akan segera mengerti? Sebelum saya tiba di MotoGP, saat Anda memasang gigi keempat di trek lurus, Anda tidak memiliki torsi penuh, karena Anda bermain dengan wheelie, dengan rem belakang, dengan torsi, dengan posisi bodi. Saat ini? Anda keluar dan sudah di gigi dua dan tiga dengan [perangkat] holeshot, dengan perangkat aerodinamika, Anda memiliki torsi penuh dan Anda seperti [berada di] motor Moto3.”
    menurut gw inilah inti maksud mm93, winglet mengacaukan motogp, dan sekarang merambah ke wsbk, dan siap² aja kedepannya motor² eropa bakalan bertampang jelek

    • F1 sekarang.. mobil nya yg juara..
      kurang hebat apa lewis hamilton, alonso..
      kalau mobilnya tahun itu lagi apes.. ya sulit juara…

  4. beda POV sih..
    pabrikan ingin juara, siapapun pembalapnya..
    pembalap ingin juara, apapun motornya..
    Dorna ingin kejuaraan rame, siapapun pabrikan/pembalapnya…
    Pengelola sirkuit, pengen cuan, siapapun pemenangnya..😄

    • Ya kan emang alasan dia cabut gegara waktu itu udah terlalu banyak peran elektronik pada motor. Ajang balapan yang masih minim Elektronik di era sekarang kayaknya cuma BSB dan ARRC, entah ASBK masih minim Elektronik apa nggak. IDM Superbike juga entah minim Elektronik apa nggak. Soalnya kalo motor Superstock sih keknya ane masih yakin BMW, Yamaha, Kawasaki, dan Honda yang lebih ramah bagi pembalap, sedangkan V4R masih tergolong liar kalo Superstock.

      • banyak hal yang jadi alasan stoner pensi, selain masalah teknis dan kesehatan , hal utama yang membuat dia pensi adalah motogp yang terlalu rossi sentris pada masanya. Rossi merupakan icon motogp dan ga tergantikan namun tiap pembalap wajib di hormati siapapun pemenangnya

  5. Semua peralatan elektronik makin modern makin mengurangi faktor manusianya.jadi makin automatic.itu wajar.yang krusial adalah shape shifter ato semacamnya yang bisa bikin rider gak perlu tekan kopling buat naik turun gigi,bahkan dengan rpm tinggi yang bisa ngurangi waktu cukup banyak dan mengurangi faktor manusianya.btw sebenarnya mm93 itu cuman pingin ngomong iniloh aku juara motogp dengan skill alien.tapi dengan kondisi kemajuan elektronic,winglet dsb aku bahkan bisa di kacangin ama rookie.dimana harga diriku?

    • lho kan duet maut pabrikan Jepang sudah bikin prototipenya, Honda dengan Asimo, sementara Yamaha dengan motobot yg bahkan sudah pernah dicoba di sirkuit. Belum tahu Suzuki dan Kawasaki bagaimana. Kalau sdh begini pabrikan Eropa bakal ketinggalan lagi, dst…

    • menurut ane di Moto2 malah Mekanik-lah yang jadi penentu, bisa dilihat tim mana yang jadi langganan juara meskipun kompetitor pakai chassis yang sama, tapi hampir bisa dipastikan pembalap manapun yang masuk tim tersebut bakalan menang atau setidaknya rutin podium

  6. Kang mancing sudah lebih dulu merasakan hal itu..
    Inget kata Pirro waktu tes desmo pakai settingan stoner di sepang?
    Maping tidak manusiawi, bahkan ga bisa dipakai untuk nyelesaikan 1 lap..

    Ampuh bener ni kang mancing memang

  7. skill ditutupi elektronik dan perangkat lenong.
    makanya dari posisi 1 sampai 10 di kualifikasi selisihnya dibawah 1 detik.
    pembalap dengan skill pasti akan ngomel-ngomel, dikacangin bocil dengan perangkat pembantu.

    • betul banget, gua kalo jadi Marquez juga bakal ngomong gini sih. sekarang yang bisa podium dan jago kesannya malah lebih hebat motornya dibanding rider (meskipun ga juga) tapi factosnya gitu

  8. pendapatmu gak guna kes.. dorna kan sdh mengunci regulasi supaya holeshot dan winglet tetap dipermanenkan, supaya pasulan merah bisa juara dunia. ntar klo itu dibanned bisa2 pasukan merah ngambek dan cabut dari motogp 🤣 diterima ajalah sampe tiba saatnya regulasi yg skrg kadaluarsa

    • Udahlah engkez gabung ducita aje.tim kunyit udah g ada prospek kedepannya,g bagus buat mental petarung kek ente.

      Apa g pengen pecahin rekor kang legend sebelah??

      Ekekekeke🤡🤡

  9. Aku coba memahami apa yg diomongkan marc dari sisi filosofis nya.

    Di pernyataannya, marc mencoba membandingkan dgn F1. kedua event ini (MotoGP vs F1) sama2 ingin meraih kecepatan/kemenangan tapi semakin kesini dengan (alasan tertentu) penambahan peralatan2 pembantu lebih banyak dijejalkan. Ada kekawatiran bagi marc yg menginginkan sebuah terminologi yg membedakan dibandingkan dengan F1 yaitu balapan yg berbasis roda dua harapan nya sisi pengendara yg masih dominan untuk handlingnya.

    • di F1 skil pembalap B aja tapi dapat mobil yang kompetitif bisa juara, mungkin hampir sama juga dengan motor Ducati saat ini menurut Marc… sementara dia bisa podium dengan motor H yang saat ini ampas

    • klu mau pamer teknologi bebasin diametr piston jumlah silinder kemudian ban multi suplier serta elektronic inhouse ..
      mau urusan ducati pake winglt rha holesoot dlll terserah mereka dah.

      kayaknya bakalan seru perang teknologinya deh

  10. mungkin analoginya tuh gini kalau di dunia tarik suara :

    penyanyi yang beneran jago, bisa nyanyi, suara merdu kalah sama penyanyi yg modal autotune dengan bantuan software atau alat yg buat suaranya dia jadi bagus..

  11. Menurut saya apa yg di sampaikan MM93 ada benarnya, ini jg curhat yg disampaikan VR46 soal piranti elektronik yang byk membantu Rider.

    • iya, yang kita tau motor balap itu harus kopling manual, kalau ditikungan gantung rpm, kalau dari 0 gak boleh langsung bejek atau bisa terbang, dan kalau ditikungan bisa melintir. sekarang semua berubah. oper gigi tanpa kopling, start bisa full buka gas, ditikungan motor anteng gak ada “suara” mesinnya. ini bukan motor bala yang saya kenal. balapan matic ciwi ciwi mungkin

  12. Menambahkan, maksud marc bhw kodrat/khittah motogp sbg balap dg dominasi faktor rider jgn diubah spt F1 yg memang dominan faktor teknis teknologi mobilnya. Persaingan antar tim semakin ketat it’s OK, tp kodrat motogp td tetap dijaga.

  13. Yg dibutuhkan motogp saat ini adalah kombinasi motor perfect featuring pembalap dengan kemampuan membaca telemetri, hafal titik per titik di mana harus ngerem dan akselerasi, plus yg ga kalah penting adalah bobot enteng. Mwehehe.
    Segala atribut dasar seperti ngebut, milih racing line yg bener, nyali overtake, dsb udah ga begitu spesial lagi. Semuanya hampir seragam.

    “Dulu gua masih begadang, bisa party. Sekarang boro-boro (dari nutrisi sampai sport science udah dipikirin).” Kata Vale di sebuah interview.

  14. Itu sudah wajar dan keniscayaan, perkembangan teknologi itu bisa memudahkan kerja seseorang, karena memang itulah tujuannya.

    KESEIMBANGAN itu kata kuncinya…
    Untuk sebuah kejuaraan balap, tinggal penyelenggara melihat keseimbangan antara pendekatan skill manusia dan teknologi motornya (mesin, aeorodinamika, rem, ban, suspensi, dll).

    Tentunya akan mencari keseimbangan yg dekat dgn kondisi natural, sehingga bisa mendapatkan tontonan yg menarik, atau dianggap menarik bagi mayoritas orang.

  15. Buktikan di lintasan sirkuit kez..
    Jangan di microphone
    Ente sembalap bukan komika 😁😁😁

    Ane yakin mentalitas ente masih sama seperti dulu.push to the limit
    Kamplengin ducita dan kroni kroninya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version