Home MotoGP Kepala Kru Quartararo : Di MotoGP Saat ini pembalap bukan faktor pembeda

Kepala Kru Quartararo : Di MotoGP Saat ini pembalap bukan faktor pembeda

29

TMCBLOG.com – Bukan hanya Quartararo, Kepala Kru ( Crew Chief )nya sendiri – Diego Gubellini Ikutan uring uringan terutama Saat Quartarao Saat ini begitu kesulitan untuk mencari setup Terbaik di race weekend. Jumlah pembalap Benar benar pengaruh, 2 pembalap Di Yamaha berbanding 8 Pebalap Di Ducati. Gubellini memberikan satu Contoh sederhana dimana Betapa Pecco Bagnaia Di CoTa begitu cepat hampir di semua tikungan kecuali satu tikungan Namun ia memiliki potensi menyelesaikan masalah tersebut.

Gubellini mengatakan Kepada GPOne “hal ini adalah kerugian bagi Fabio. Pabrikan lain semua memiliki pembalap yang setara atau setidaknya dekat satu sama lain, jadi semua orang dapat membandingkan dan mengambil inspirasi bahkan hanya di satu tikungan.

” Saya beri contoh, mungkin hari ini Bagnaia sangat cepat di hampir semua tikungan, tapi tidak di satu tikungan. Namun Dia memiliki kemungkinan untuk memahami bagaimana meningkatkan bahkan di tikungan tunggal itu dengan cara melihat data dari [pembalap Ducati] yang lain. Saat ini, sejak Vinales meninggalkan Yamaha, kami belum memiliki kesempatan ini dan untuk kami itu adalah salah satu kelemahan yang cukup penting.

Karena kami mengandalkan sensasi Fabio, pada apa yang dapat kami lihat pada data dari tahun sebelumnya. Tapi kami kekurangan referensi di depan untuk mencoba meningkatkan dengan hanya ada dua Yamaha di trek. Ini membuat hidup sangat sulit bagi Fabio”.

Namun yang cukup menarik lainnya selain fakta perbedaan Jumlah pembalap yang berakibat pada tingkat akselerasi dari Development Motor, Gubellini juga beranggapan Bahwa MotoGP Saat ini berbeda dibandingkan Tahun tahun sebelumnya dimana Mesin sangat ambil peran sentral.

“Kami berada di balapan ketiga, kejuaraan dunia terbuka lebar. Faktanya, kami belum melihat pemimpin sebenarnya dari kejuaraan dunia ini. Tapi di MotoGP modern, ada merek yang menjadi pemimpin. Sedikit seperti di Formula 1. Jika Anda berada di dalam mobil yang lebih kuat, Anda memiliki kesempatan untuk bertarung memperebutkan gelar juara dunia.

Pembalap membuat sedikit perbedaan dibandingkan beberapa tahun lalu. Inilah mengapa pembalap seperti Marc Marquez dan Fabio menderita lebih dari normal dalam beberapa tahun terakhir. Sementara di Ducati saya melihat semua orang melaju kencang. Menurut pendapat saya, Fabio memiliki apa yang diperlukan untuk bersaing memperebutkan kejuaraan dunia, karena dia tidak diragukan lagi berada di antara dua atau tiga pembalap terkuat di dunia, dan dia dapat mencoba untuk menutup celah teknis yang kami miliki sekarang dari yang terbaik. Tetapi setiap musim itu adalah cerita yang berbeda, seringkali ada peristiwa tunggal yang mengubah segalanya. Kami harus menjalaninya dan berusaha melakukan yang terbaik”.

29 COMMENTS

  1. itu adalah lbih pada aturan dorna, knpa jga dia pilih ducati yg lbih kompetitif dan memiliki lbih bnyak motor di grid. motor kompetitif dan jumlah motor yg paling banyak di grid, jlas tim lain kliatan sprti tenggelam, apa krna biar lbih ke pamor motogp biar lbih seru makanya mereka pilih motor yg kompetitif, sekelas perpindahan pembalap aja dorna bsa ikut brperan, masa permidahan motor ke tim lain mreka gk bsa,

  2. Sejak dulu memang pembalap bukan faktor yang lebih penting dibandingkan motor itu sendiri. Sekitar 70%motor 30% pembalap lah…
    Motor cepat bisa tetap cepat ditangan pembalap alakadarnya
    Pembalap cepat gak akan jadi lambat di motor alakadarnya
    Maka dari itulah input pembalap kepada mekanik engineer sangat penting bukan cuma dalam skala pendek seperti setup motor tapi juga dalam skala panjang untuk pengembangan motor. Motornya yang diperbaiki, ditingkatkan kecepatannya, bukan pembalapnya.

  3. Jadi punya pembalap yang margin jagonya kejauhan skrg malah nggk menguntungkan lagi ya. Yg penting setara, perihal kompetitif ya ada di motornya. Entah ini jadi positif atau negatif bagi motogp kedepannya

    • punya pembalap jago juga tetep bagus lah , insiyur dan tim enginering pasti dapet masukan lebih maksimal pake pembalap kelas wahit , pake pebalap kelas dangdut kalo modal turing (dibelakang) terima gajih pabrikan juga pasti bakal sulit bersaing wong cmn dpt input algoritma turing dari si pemabalap

  4. saatnya Yamaha pake pengaruhnya sebagai salah satu bapak MotoGP (de facto ya namanya?) untuk mendorong Dorna membolehkan menambah slot tim satelit,jadi mereka bisa memasukkan tim yg memang loyal ke Yamaha dari awalnya
    daripada nungguin tim VR46 kayak pungguk merindukan bulan

  5. kalo gitu, secara ga langsung gubellini mengakui kalo Fabio saat ini belum cukup baik utk bisa dianggap rider yg dominan dibandingkan motornya, kyknya saat ini semua pengembangan M1 udh berdasarkan masukan doi,
    what about Marc ?? menurut gw Marc saat ini udah melewati puncak karirnya, cedera yg tak berkesudahan salah satu penyebabnya, kalo kita bicara Marc sebelum tahun 2020 mungkin ga peduli sebaik apa performa Duacti dan sebanyak apa pasukan yg mereka punya kyknya masih jadi bulan2annya Marc dgn modal kecepatan dan konsistensinya, krn jujur sampai saat ini ga ada rider Duacti yg bener2 mendominasi, yg konsisten ada tapi masih belum cukup cepat, yg cepat ada tapi masih belum benar2 konsisten,

  6. Sangat dikhawatirkan dengan hanya memiliki 2 pebalap saja, bisa2 tahun ini yamaha nol podium dan tahun depan dapat konsesi…
    Apalagi liat Frankie yang kembali ke setelan awal, berat buat Fabio berjuang sendirian ditengah kepungan mesin V4

    • Dari thn lalu aja udh keliatan klo gak banget Fabio brusaha meraih jurdu sendiri sementara Pecco “dibantu” para pembalap Ducati lainnya. Ya walaupun ga secara terang2an tp jelas2 pimpinan Ducati memerintahkan krn Ducati ngebet bgt jurdu. Aplg skrg.. 2 lawan 8. Ga bakalan bs jurdu Yamaha.

  7. ini mah sama aja kayak kasus gini nih, anak tetangga temene banyak, karena anaknya supel, punya mainan bagus bagus tmn2 ne boleh pinjem, nah anaknya sendiri gak suka main ama tmn ne, terus galak, bilang gak btuh tmn karena punya mainan sendiri, eh pas Ujian ternyata ranking bontot karena bilang tmn2 anaknya pd dicomot tetanggane karena mainane bnyak, jd mereka sekongkol pas ujian n hasile mereka pada rankingnya bagus, ah lawak nyaaaaaa

    • Perumpamaan yg ngawur,yang bener anak tetangga punya mainan tamiya buanyak bagus spek wahid ,terus dia minjemin ke temen2 nya noh jd temennya banyak, nah ada anak lain yg temennya cm 1 orang sm2 punya tamiya spek rendah,nah ikut lomba kalah dah

  8. Intinya semakin banyak pembalap maka semakin banyak inputan data kan ?
    Yah jangan nyalahin ducato dong, coba tanyakan pada pabrikan mu bekerja. Kenapa 2 tim satelit bukannya dijaga malah dikecewakan ? Tech3 yang udah belasan tahun malah dikecewain, rnf yg awalnya punya sponsor petronas malah dikecewain.
    Kan katanya gak ada masalah gak ada tim satelit, tapi sekarang liat ducato yang dapat banyak inputan dari pembalap mereka baru berasa yak 😅😅

  9. Salahnya ya di pabrikan lah, napa satelitnya bisa pindah pabrikan. Harus diakui Ducati skrg pabrikan favorit tim satelit, mesin bagus bisa podium, harga sewa lebih murah dari pabrikan lain. Toh si 1/4 juga songong pernah komen kalo kagak butuh data teman setim maupun tim satelit, ya rasain sendiri sekarang.

  10. Emang bener jangan2 kemampuan mesin inline sudah mentok, terbukti Aprilia dan ktm gampang banget rangsek 10 besar,inline yg terkenal unggul ditikungan sudah bisa ditiru sm v4 ducati, terus kelebihan inline yamaha sekarang apa cb

  11. Terkuak sudah ternyata dia beberapa kali ngambil referensi Setup dari Vinales, hehehe. Giliran Vinales pergi, kelimpungan dia. Berarti kan emang terbukti Yamaha waktu itu sebenarnya gak baik2 saja, hanya saja riding style dari FQ20 bisa menutupi itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version