TMCBLOG.com – Kembali lagi, walau hasil dari test pra-musim 2023 sangat tidak mengesankan bagi tim pabrikan RedBull KTM MotoGP, namun pada 5 seri pertama MotoGP 2023 yang mereka jalankan sungguh membuat banyak decak kagum dan bikin beberapa orang mulai beralih dari awalnya menjagokan pabrikan mainstream seperti Ducati atau Yamaha kini lebih menyebar sampai dengan ke pabrikan asal Austria ini. Memang sih, ada banyak ‘bau’ Ducati di motor KTM saat ini, dan ini sesuatu yang logis karena memang Desmosedici GP bisa dikatakan menjadi motor referensi dalam pengembangan motor selama kurang lebih dua tahun terakhir.
Namun jelas KTM tidak hanya fokus mengorek apa yang bisa mereka peroleh dari Ducati dengan cara merekrut atau ‘membajak’ beberapa SDM Ducati dari semua lini untuk duduk di kursi panas jeroan organisasi KTM MotoGP. Mereka tetap menggunakan apa yang mereka ketahui sejak lama sebagai basis pekerjaan mereka, barulah basis ini dikombinasikan dengan signatur referensi Desmosedici sehingga voila! jadilah sosok RC-16 spek 2023 yang kita bisa lihat di Jerez test misalnya.
Jelang seri GP Misano, Brad Binder disebut sebut sebagai title contender yang berpeluang menjadi juara dunia KTM pertama kali di kelas Para Raja di musim 2023 ini. Ia sekarang berada di posisi 3 klasemen terpaut sejauh 13 poin dari Pecco Bagnaia yang menempai puncak klasemen.
Bersama Pecco, Brad menjadi pembalap yang dua kali merebut kemenangan di Sprint Race pada 5 balapan pertamanya di musim 2023 dimana Binder memenangkan Sprint Race seri Termas De Rio Hondo dan juga Jerez. Sementara prestasi terbaik Binder di balap utama adalah podium dua di GP Jerez. Terlihat bahwa kemampuan Sprint Race dari kombinasi Brad Binder dan KTM RC-16 lumayan mengerikan dan ini bisa menjadi modal awal yang baik buat KTM.
Terlepas dari tampang bentuk dasar dan grafik livery yang terlihat tidak berbeda dari musim 2022 dan sebelumnya, KTM RC-16 memang banyak sekali yang berubah untuk spesifikasi paket motor musim ini. Yang berperan sangat penting dan yang paling signifikan di kubu KTM/GasGas pada musim 2023 adalah peningkatan performa KTM RC16 dimana untuk spek 2023 motor ini mengalami banyak sekali perubahan! Mesinnya memiliki firing order berbeda dibandingkan dengan tahun 2022 (sama sekali baru). Sulit untuk mengetahui secara pasti seperti apa perubahan firing ordernya . . Mungkin kita hanya bisa tanya ke Danny Aldridge yang tentunya diberikan semua cetak biru mengenai ‘power plant’ RC-16. Tapi itu pun impossible yes?
Namun trik buat para outsiders kayak kita kita ini untuk mengetahui adanya perubahan firing order mesin adalah mendengar dari tone suaranya yang menurut banyak pengamat yang kepo adalah lebih mirip Ducati sekarang. Logis sih, mantan tangan kanan Gigi Dall’Igna – Fabiano Sterlachini – sudah berada di KTM saat ini. Tentu ia hafal mati dengan rancang bangun mesin Desmosedici GP mungkin sampai ke ukuran baut, mur dan torsi kekencanganya, mau dikata apalagi coba?
Dan tentunya hasil kerjasama teknis KTM dengan Red Bull Advanced Technologies – RBAT dimana terlihat bahwa pendesainan dari aerodinamika motor dibuat sangat memperhatikan kesatuan dan balance dan tentunya estetika bentuk dari motor. Jadi nggak terkesan asal tempal tempel winglet di body fairing motor seperti yang umumnya dilakukan pabrikan lain di awal era aero-body.
KTM belajar banyak dari 2022 dimana winglet depan mereka sangat besar downforce-nya, sehingga tahun ini dikurangi dengan cara menghilangkan detail ‘Gourney Flap’ di winglet bagian depan. Dengan ini power motor tidak lagi terbuang percuma karena gaya hambat (drag) yang besar akibat besarnya downforce pada roda depan. Power mesin bisa lebih digunakan untuk menambah laju motor. Pada update terakhirnya Gourney Flap malah nongol di winglet buritan untuk memberikan downforce belakang lebih banyak.
Kombinasi semua ini membuat KTM RC16 sekarang bisa dibilang sebagai rocketship baru di trek lurus dan saat start dan juga membuat RC-16 menurut para pembalapnya bisa menikung laksana motor motor kelas capung Moto3 dan juga motor kelas Moto2 waktu zaman pakai mesin CBR600 yang tanpa ride by wire dimana butuh manuver menyamping (sideways) untuk menikung dan menyikapi tikungan dengan gaya balap V-style.
Bicara Sasis, Sampai Saat ini KTM Tidak pernah tergoda Untuk Nyebrang ke Material Alumunium atau Carbon. Mereka masih Menggunakan Bahan dasar Steel. Alasannya? Karena mereka Nggak Mau nguber terlalu jauh teknologi yang tidak mereka kuasai ( Alumunium / Carbon) . . Namun Memang secara bentuk, bentangan Main-Frame dari RC-16 semakin Mirip bentaran twin Spar Sasis Alumunium.
Lalu, Pierer Mobility adalah Pemilik dari PANKL, dan Kerja sama antara Pankl dan voestalpine Böhler Edelstahl (stainless Steel), pemimpin global dalam bidang logam berkinerja tinggi, memungkinkan pengembangan bubuk logam baru bersama yang dibuat khusus sebagai produk awal yang optimal untuk sektor kelas atas. Bagi Pankl dan Böhler, tujuan untuk menguasai tantangan bersama menjadi dasar pendirian Pankl Additive Manufacturing Competence Center (PAMCC). Karena Pankl – perusahaan yang menjadi pusat kerjasama ini – dimiliki oleh KTM-Owner/CEO Stefan Pierer, RC16 Jelas menerima semua hasil riset Utama dari teknologi ini.
Kembali fokus ke Brad Binder, dari sisi personalnya sebagai pembalap tidak terlalu banyak perubahan dibandingkan tahun 2022 atau sebelumnya. Brad Binder masih tetap pembalap yang tak kenal menyerah, memiliki gaya balap yang super-agresif, dan berani mengambil keputusan bahkan yang nyeleneh sekalipun ketika ia yakin bahwa keputusan itu benar.
Gaya balap Binder bisa dilihat pada pendekatannya pada tikungan di mana dia sering melakukan late braking serta membuat ban depan terkunci dan ban belakang naik di udara alias stoppie . .
Brad Binder pandai untuk memodulasi tekanan pada rem depan agar tidak alami crash saat melakukan hal itu. Ia menggunakan tangan kanannya dalam modulasi rem dan pengedalian bukaan gas yang merupakan kombinasi kabel dan ride by wire serta sudah sangat luas diketahui bahwa Brad Binder adalah salah satu pembalap di line-up grid MotoGP yang selalu berusaha untuk meminimalisasi penggunaan traction control sepanjang balapan. Yes banyak yang under estimate sama Brad ini pada awalnya. Apakah akan blooming fan-base dari Brad Binder ke depannya?
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Pentingnya konsistensi
brad binder mmng underrated, gak masuk ke dalam radar, tau2 nangkring di posisi 3 sementara. gw penasaran sama jack miller, kira2 cepet ga ya ngeklik sama ktm?
Jangan lupakan peran pemilik warung ini, karna dia juga ikut mengembangkan rc16.
hah kok gitu ? akwkakwk
yg tau ini cm org lama bang
DP kw
OWALAH baru konek awkawk
Kalo gk bicara skill apalagi yg mau dijual oleh binder. Modal ktp doi kagak laku.
Thanks Dani Buitenzorg ♥️
Sy juga heran RC16 22 bisa ngesot ngesot sebelum masuk tikungan, kayak mainan 600cc bukan MotoGP yang dikit ditik ndlosor …
kyknya sejak tahun lalu udh ga ada yg underestimate si BB ini wak, diam2 menghanyutkan, konsistensinya udah ada, skrg tinggal dinaikkan levelnya jadi konsisten podium atau juara biar bisa jurdun, krn salah satu lawannya skrg kyk Pecco masih pakai mode win it or bin it,
Di era dimn MotoGP skrg serba presisi dan racing line yg sempurna melihat powerslide ngesot2 muncul lagi ntah kenapa seger bgt liatnya,,
Jack Miller kayanya emg wingman sejati. Dia bisa bikin rekan setim title contender tapi dia sendiri kesusahan buat konsisten di klasemen, selaen itu dia punya skill development jg akibat punya privilege dari kecil diajarin bahasa Inggris, laen ame org Itali ato org Spanyol jaman skrg yg musti dapet kepala kru yg senegara baru bisa josss, kalo kepaksa harus membaur ame org Jepang ato Austria, melempem. Miller bisa membaur ame siape aje akibat punya bekal bahasa jg. Kondisi Ducati ame KTM jadi bukti peran Miller gede di tim, terutama bikin motornya kompetitif dan rekan setim title contender.
Sayangnya gajinya masih tergolong kecil,bahkan kalah besar dgn Alex Marquez saat di LCR
Gak tau kalo sekarang
Lebih sukak brad yang jurdun motogp 2023 daripada yg lain. Underdog yang selalu jago di race day daripada latihan.
Biar ada sejarah baru juga pembalap asal benua afrika juara dunia motogp.
percaya sih teknologi Jerman memang no 1 sejak dulu (austria dan jerman kan masih satu bangsa). nantinya memang eropa akan menjadi pemimpin kembali teknologi balap motor setelah diambil jepang