Home MotoGP Dovizioso Dinobatkan sebagai Legenda MotoGP

Dovizioso Dinobatkan sebagai Legenda MotoGP

19

TMCBLOG.com – Hari Kamis Pra-Race Weekend MotoGP Mugello – Italia 2023 Andrea Dovizioso resmi dinobatkan sebagai Legenda MotoGP. Juara Dunia 125ccc tahun 2004 dan runner up MotoGP tiga kali yang lahir 23 Maret 1986 ini dilantik sebagai bagian dari MotoGP Legend Hall of Fame di Gran Premio d’Italia Oakley oleh CEO Dorna Carmelo Ezpeleta yang menghadiahkan pembalap Italia itu dengan medali MotoGP Legend.

Dovizioso memenangkan Kejuaraan Dunia 125cc pada tahun 2004 dengan Honda RS125R, naik menjadi penantang yang konsisten di kelas 250 dengan Honda RS250RW dan kemudian melakukan debut MotoGP pada tahun 2008, meraih podium kelas utama pertamanya sebagai rookie dengan Honda RC212V Tim Satelit JiR Team Scot Honda dengan. Musim 2009 Dovizioso meraih kemenangan kelas premier pertamanya dengan Repsol Honda dan mengakhiri petualangannya Bersama Team Pabrikan Honda ini Tahun 2011

Musim 2012 dia memulai debutnya dengan Yamaha Tech3, di mana dia kembali mengambil sejumlah podium, sebelum pindah ke tim pabrikan Ducati untuk tahun 2013. Pada tahun 2014 Dovizioso meraih dua podium, pada tahun 2015 lima podium dan pada tahun 2016 lima podium lainnya. Kemenangan terakhirnya datang di musim terakhirnya bersama Ducati di Grand Prix Austria 2020. Setelah istirahat sejenak dari balapan, Dovizioso kembali ke Trek MotoGP pada akhir tahun 2021 sebagai pembalap Tim Independen bersama Yamaha sebelum pensiun setelah Misano pada tahun 2022.

Sekarang, Dovizioso bergabung dalam daftar Legenda MotoGP yang ke-37 dimana sebelumnya meliputi : Valentino Rossi, Giacomo Agostini, Hugh Anderson, Kork Ballington, Max Biaggi, Alex Crivillé, Mick Doohan, Stefan Dörflinger, Geoff Duke, Wayne Gardner, Mike Hailwood, Nicky Hayden, Jorge Lorenzo , Daijiro Kato, Eddie Lawson, Marco Lucchinelli, Randy Mamola, Anton Mang, Jorge ‘Aspar’ Martinez, Angel Nieto, Dani Pedrosa, Wayne Rainey, Phil Read, Jim Redman, Kenny Roberts, Kenny Roberts Jr, Jarno Saarinen, Kevin Schwantz, Barry Sheene, Marco Simoncelli, Freddie Spencer, Casey Stoner, John Surtees, Luigi Taveri, Carlo Ubbiali and Franco Uncini.

19 COMMENTS

  1. Parameternya gajelas, jangan2 Aleix jg lejen ntar. Anjer yg jurdun dan bisa ngalahin bintang laen ga dinobatin lejen, ini yg gatot mulu malah jadi lejen wkwkwk dagelan sama aja kaya balon deor.

    • yg namanya legenda tidak hanya cerita soal jagoan Bang, dalam sebuah legenda ada cerita orang lemah, penjahat, ketidakberdayaan dan kesusahan bahkan hal lain..
      suka2 yg bikin cerita…

  2. Sampe sekarang tuh helm terakhir masih ga ada merknya
    Kontrak dgn helm Alpinestars berakhir ditengah jalan apa gimana

  3. Layak lah dinobatkan sebagai Legenda, melihat bagaimana konsistensi Dovi menantang Marc di 2017 2018 2019(marc terlalu OP)

  4. Salah satu pembalap yang jadi korban janji “nanti kalau oci pensiun”

    Dan pembalap yang menyelamatkan muka ducati bertaon taon sampe bisa sombong padahal omongannya jarang didengerin -dan mengapa iannone yg ditendang WHYY- lalu jasajasanya kalah dengan “motor kami bagus, klo gamau digaji rendah sono pergi” nya sesepuh ducati

    Yaudalaya…. walau sesepuh aprilia bakal kesel ama ni gelar akwkakwkak

  5. Seringkali kebesaran tokoh dilihat dari siapa atau apa yang ditaklukkan. Entah gimana rasa-rasanya kalo inget Dovi ini kyk pembalap yang biasa aja. Kencang pun sepertinya banyak yang menganggap lebih karena faktor motor.
    So, menyematkan status legend dengan sambil menyebut prestasi tiga kali runner-upnya, tiba-tiba sekaligus sedikit menodai pencapaian Marc Marquez.
    “Hilih, lawannya gini doang,” padahal ….

    Just my two cents.

  6. Gelar legend itu subyektif….
    Jadi tidak terlalu perlulah untuk diperdebatkan, karena memang tolok ukurnya banyak didominasi unsur subyektifitas, terutama subyektifitas stake holder utamanya.

    Yah…mirip-mirip dengan sejarah.
    Ada History dan ada pula his-story…

  7. Status legend atau hall of Fame udah kayak jualan kacang g ada harganya sama sekali. Saya akui Dovi itu pembalap bagus tapi kalau masuk hall of Fame atau legenda ya masih jauh, jauh banget. Ini bukan saya merendahkan capaian Dovi atau kemampuannya tapi saya mau / ingin status legend itu harus dengan kreteria ketat. Kalau seperti ini jadinya mir bakalan protes kalau g dimasukin . Padahal kalau mir malah jauh dibawah Dovi dan dengan terpaksa saya bilang dia sangat sangat tidak pantas.

    • Ente anggap dovi g pantas,apa kabar alm daijiro kato dan max biaggi,,emang mereka pantas dari sisi mana??dibanding dovi prestasi mereka jelas masih kalah mentereng,ini bicara dikelas utama ya,,klo mau ngeles dovi faktor motor,biaggi kurang apaan honda pas lagi superior udah,yamaha udah tapi zonk semua,,,mir kelak pasti legend karena dia sejelek2nya gitu pernah juara dunia moto gp

  8. ahahaha nembak mesti 😀
    Diperketat lg lah masak yg juara dunia berkali2 sejajar dgn yg skali itu jg judun kls capung

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version