TMCBLOG.com – Sampai saat ini Tiga Pabrikan Asia, Khususnya Jepang Masih berada di Kejuaraan WSBK dan Bahkan rasio Mereka lebih tinggi dibandingkan hanya Dua Pabrikan Eropa Yang Balapan di kejuaraan balap Motor Superbike Produksi Massal ini. Namun Ironisnya Balapan Asia sampai saat ini Bisa dibilang hanya dilakukan di satu tempat ; Mandalika-Indonesia sementara itu seri lainnya adalah 1 Di Australia dan 10 lainnya di Eropa . . . Lah Gimana ini ?
Jika dilihat sejarah Sepang dan Buriram Pernah menyelengarakan WSBK beberapa tahun yang lalu, Namun Mereka semua Mental karena memang Nggak BEP alias Break even Point dari Segi Bisnis . . Dan kabarnya Seri Mandalika WSBK Juga terancam Hilang dari Kalender dengan alasan yang sama di masa mendatang ( Masih menunggu konfirmasi) . . Namun ada kabar Lanjutan bahwa DWO selaku promotor WSBK hendak melangsungkan WSBK balik kembali ke Jepang Tahun 2024 nanti.
Mengenai Venuenya masih dalam penggodokan entah di Suzuka atau di Motegi yang . . Notabenennya keduanya sama sama Dekat Dengan Pabrikan Honda dari Segi pengelola. Apa yang membantu dalam negosiasi kembalinya WSBK ke Jepang tahun depan? Presiden Federasi Jepang dulunya adalah seorang eksekutif senior Honda. Dan bos tim Midori Moriwaki, yang bertindak sebagai mediator promotor Dorna, juga menjaga hubungan baik dengan Honda . . . Tapi ini semua Belum Fix benar, Kita tunggu saja Pengumuman resmi dari DWO di akhir Musim 2023 ini yah
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Yuk bisa yuk
Berarti ada kesalahan penetrasi dari Dorna terhadap negara Asia
Mungkin awalnya memang tidak dianggap seserius itu animonya hingga di jawab oleh penonton Asia ketika beneran Hadir WSBK di Asia
Padahal kultur Asia berkendara roda dua sangat tinggi dibandingkan Eropa sana, artinya ada kedekatan historical roda dua tersebut, terbukti penjualan roda dua yang berlivery balap sangat baik juga di Asia.
Ah, Mandalika 2023 sepi tuh
Kan dibilang berarti ada yang salah penetrasi Dorna, padahal Asia kultur naik roda dua tinggi sekali
Padahal nonton bola tiket gk murah juga tapi dibeli bahkan di laju sekalipun dari Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Papua 😌
Bola apaan sampe papua datang? Indo vs Argentina?? Yaiyalah 1x dlm beberapa abad.
Makanya boss kalau mau BEP, bikin sirkuit itu mbok ya liat kultur dan jumlah penduduk pulau nya boss, sama segi keekonomisan buat calon penontonnya boss.
Bikin sirkuit di tempat yg mahal apa2nya, dan kemana2nya. Makan tuh animo masyarakat gede akan event balap motor.. pakai survei dong yg gede itu di pulau mana? Sok2an pengembangan daerah… Realitasnya emang pusat ekonomi masyarakat itu terbesar masih seputar di pulau Jawa boss.
Kata Orang pulau Jawa yg maunya diprioritasin segalanya
Awalnya juga support lombok kok, tapi apa yg diomongin BdAt bener. Sekarang katanya rugi malah sampe ngutang 4,6 T. Makan tuh pemerataan pengembangan
@richardGN:
Dan faktanya udah berbicara kan? Ngembangin daerah luar pulau Jawa, tapi tetap mengandalkan orang pulau Jawa utk meramaikan.
Pernah nonton langsung seri wsbk di sepang. Kalo nggak salah 2016. Sepi bener emang. Suasananya malah mirip tes pra musim motogp.
Klo motor 250 CC ke atas pajaknya gak terlalu tinggi seperti negara tetangga, pasti penjualan moge terbesar adalah Indonesia, dengan itu bisa jadi sebagian besar pembalap WSBK MotoGP akan dikuasai Indonesia…. semua karena kebiasaan, apalagi pembalap emak2… hehehehe
Jenjang dan ujian lisensinya jg harus dibenahi sih,biar gak sembarang orang yg bisa, dan bukannya malah jadi akrobatik yg harus bisa bermanuver angka 8 dgn sudut yg sempit lah 🙊
Tsukuba boleh sih,buat pengalaman baru
pdkt dorna ke pabrikan japan
Mungkin penyebabnya a.l. :
1. WSBK bukan motor harian orang2 Asia tapi Eropa sehingga asing. MotoGP juga asing tapi lebih dikenali orang2 Asia karena sudah tersosialisasi sejak jaman GP500, juga waktu GP500/250/125 motor2nya 2 tak & CCnya gak jauh beda dg motor harian Asia & juga melimpah banyak replikanya dg harga lebih terjangkau.
2. Local hero kurang
3. Lokasi sulit dijangkau secara jarak & biaya. Sebagai turunan dari penyebab nomor 1 di atas, nomor 2 & 3 menjadi faktor penentu yg cukup besar bagi calon penonton untuk go/ no go nonton balap WSBK.