TMCBLOG.com – Suatu pabrikan yang ingin memulai untuk bersaing di kejuaraan MotoGP jelas harus memiliki strategi dan grand design tertentu mengenai dengan modal senjata apa mereka akan menghadapi para pesaingnya terutama yang sudah lama malang melintang di ajang balap motor prototipe ini. Ada yang memiliki dan mengelaborasi idealisme sendiri namun ada yang memulai dari sesuatu yang sudah ada. KTM ketika pertama kali hadir di MotoGP kembali terlihat memang Honda banget kala itu, mulai dari platform mesin motor yang digunakannya sampai kepada rekrutan SDM-nya kala itu. Kita bisa melihat bagaimana KTM memiliki team manager sekelas Mike Lietner yang awalnya sukses dikenal sebagai crew chief Dani Pedrosa ketika masih di Repsol Honda.
Dikatakan kala itu, Lietner memang membawa gerbong teknisi dan insinyur yang ia kenal kala bersama HRC eksodus ke KTM. Namun semua spekulasi analisa ini dulu masih sekedar rumor, sampai akhirnya jurnalis David Emmet berhasil mengeinterview Direktur Teknis KTM MotoGP, Sebastian Risse. Dalam wawancara tersebut menarik melihat bagaimana David berhasil mengorek sehingga Risse bisa dengan gamblang menjelaskan bagaimana KTM RC16 telah berubah selama bertahun-tahun, beralih dari motor modelnya menuju filosofi yang sangat berbeda yang dituntut untuk menjadi kompetitif sekarang saat ini adalah dalam hal desain mesin, elektronik sampai dengan perangkat aerodinamika motor.
“Saat ini [perkembangan KTM] adalah campuran dari bagaimana kelas ini telah berubah, dan bagaimana kami berevolusi dari memulai di suatu tempat hingga mencapai motor yang kami miliki sekarang. Secara keseluruhan bagi kami, tentu saja, titik awal kami adalah mencoba untuk mengatakan cukup konservatif, dan kami terutama melihat motor yang kompetitif pada saat itu, ketika tata letak dimulai yang pada dasarnya 2015.”
“Jelas, [saat itu] satu-satunya mesin V-4 silinder yang kompetitif adalah Honda. Jadi kami mengamati mereka dari dekat, mencoba memahami mengapa mereka seperti itu dan bagaimana mereka berevolusi sebelumnya. Untuk memahami tren.”
“Itu adalah desain yang cukup kompak. Sangat terpusat. Dan tentu saja kami memiliki ini, katakanlah, aspek inovatif pada sepeda motor kami sendiri yakni pada perbedaan rangka (steel) dan suspensi (WP). Jadi kami mencoba mengurangi risiko di area lain, untuk mendapatkan titik awal yang solid.”
“Kami melihat mereka (Honda). Mencoba menganalisis dari foto, benchmark, dan sebagainya. Dan ini adalah motor yang sangat kompak, desainnya sangat rendah, pendek, dan kompak. Dan saya pikir di tahun-tahun ini sekarang, anda telah melihat bahwa pabrikan yang memiliki filosofi lain sejak lama, menjadi semakin sukses.”
“Kemudian bersama dengan fakta bahwa Marc absen, atau tidak dalam kondisi 100% untuk waktu yang lama, tentu saja, itu mengubah fokus dan filosofi yang diambil oleh seluruh kelas. Saya pikir Honda masih memiliki potensi untuk menjadi motor yang bagus, dan bukan berarti konsep ini tidak bisa berjalan dan yang lain tiba-tiba berhasil.”
komen dulu
sekarang mencoba memahami cara kerja Ducita dengan mendatangkan Jack Ngiler dan gerbongnya.
Gaskan Kratingdaeng
Gak ada yang tiba-tiba berhasil
Semua butuh proses
Gimana dulu pecco saat rookie Moto3 hanyalah dapat 1 poin, padahal sebelumnya ia seorang pebalap muda juara di CEV Moto3
Jika pecco dari Indonesia pastilah sudah dihujat “Suruh pulang” UdHan aja balapnya ” Pulang Aja “
Atm
Bukannya motor paling kompak dulunya ya rcv ini
Bahkan waktu baru muncul screamernya pun ditiru, walaupun ga sampe Tengah musim udah diganti ke bigbang karena sadar ecunya terlalu otak udang
Rcv racikan dani emang bagus.
Racikan sekarang melempem kaya apem.
Summer break 2024, blak-blakan yamaha: merubah referensi m1 ala suzuki
Di luar persoalan sasis dan suspensi WP nya sebagai jati diri, bagusnya KTM itu sejak dulu pragmatis, ga pernah malu2 ngikutin si pemenang. Yg penting gimana caranya bisa segera kompetitif.
Kyknya tinggal nunggu rider yg beneran jago dan konsisten aja buat mereka bisa segera nyobain tittle contender.
Dari dulu jg pemenang selalu diikutin. Swingarm kebalik terbukti ampuh, diikutin. Deltabox terbukti ajib, diikutin. V5 menang mulu, diikutin. Pneumatik bisa lawan desmodromic, diikutin. Desain fairing motor terbaik era 990cc lancip2, auto kompetitor ikutan lancip2. Sayap lele terbukti asoy, semuanya masang sayap lele. Ram air ditengah dgn M shape dinilai efektif krn ga ganggu aerodinamika, diikutin. Tinggal pengikutnya berani ngaku ato kaga aja, nah uniknya KTM mereka ngaku terang2an niru Honda.
Lucunya Zarco sempet bilang ni motor dengan sh*t chassis dan sh*t power delivery. Tapi sekarang udah beda banget, dan bisa jadi salah satu penantang Ducati.
KTM 2023: (belum juara dunia) untung kita g jadi make referensi honda
Honda 2025: (juara dunia lagi) untung g ada yg niru kita kemarin
Makanya dari itu mereka berubah, karena dicela sulit diajak manufer.
Tentu saja karena kebantu kue konsesi juga seperti ducete aprilae dan sizukae.
Dulu waktu H mendominasi ngikutin H, sekarang D mendominasi ngikutin D, next A mendominasi ngikutin A.
Sekarang RB F1 mendominasi ikutan juga Minta di bikinin aero wkwkk