Home MotoGP Gigi Dall’Igna Ungkap Alasan Ducati Ingin Turunkan MotoGP Menjadi 850cc

Gigi Dall’Igna Ungkap Alasan Ducati Ingin Turunkan MotoGP Menjadi 850cc

49

TMCBLOG.com – Seperti yang sudah kita ketahui bahwa MSMA dan stake holder lainnya yang terkait dalam perumusan regulasi teknis MotoGP tahun 2027 sedang dalam tingkat pembicaraan mengenai detil detil teknis sebagai update perubahan yang akan diberlakukan nanti. Dengan catatan top speed 366,1 km/jam motor MotoGP sudah sangat cepat untuk kategori kendaraan dengan dua roda. Ke depannya top speed MotoGP harus diturunkan, namun aspek lain yang mengedepankan close racing juga akan diperkuat, begitu idealnya. Salah satu yang dibahas adalah soal penurunan kubikasi mesin yang sudah pernah kita bahas sebelumnya dimana ada wacana mesin motor MotoGP turun dari 1000cc menjadi ke 850cc. Ternyata salah satu yang menginginkan hal ini adalah Ducati.

Tiga setengah dari lima pabrikan mendukung, satu setengah menentang,” ungkap Gigi Dall’Igna kepada Speedweek Ducati berkampanye untuk MotoGP 850cc.” Pabrikan pendukung 850 cc adalah Ducati, Honda, Yamaha sementara yang dimaksudkan “setengah” oleh Gigi adalah KTM yang masih melakukan tarik ulur dengan Dorna terutama soal potensi mereka memperoleh tambahan team satelit di masa depan. Sementara pabrikan penentang adalah Aprilia di mana menurut Massimo Rivola output mesin dapat dikurangi dengan sedikit usaha mengurangi ukuran bore maksimum (saat ini regulasinya 81mm), serta dengan wajibnya penggunaan bio fuel pada tahun 2027.

http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2023/08/18/wacana-motogp-850-cc-mulai-2027-langsung-ditentang-2-pabrikan/

Mengenai angka 850cc sendiri Gigi Dall’Igna menjelaskan latar belakangnya; “Ya, ini adalah perpindahan regulasi yang aneh. Namun di MotoGP kita membuat mesin prototipe. Itulah kenyataannya. Dan kecepatan tertinggi akan menimbulkan masalah bagi kita di kemudian hari jika kita tidak melakukan apa pun. Kecepatannya sudah terlalu tinggi. Perlu diingat, aturan baru ini akan berlaku hingga akhir tahun 2031, delapan tahun dari sekarang. Jika kami terus menggunakan 1000cc hingga saat itu dan meningkatkan kecepatan setiap tahun, kami akan mendapat masalah.”

“Menurut saya, kita harus sedikit mengurangi kecepatan motor demi alasan keselamatan. Saya yakin itu adalah sebuah kewajiban. Tapi kita tidak boleh mengorbankan laptime terlalu banyak, jika tidak, mesin superbike empat silinder 1000cc akan tampil lebih cepat. Saat ini, motor MotoGP rata-rata lebih cepat tiga hingga empat detik [dari WSBK]. Jadi kita punya ruang untuk pengurangan daya, tapi itu terbatas. Kami dapat menambah laptime MotoGP satu detik, tidak lebih.”

Selain penurunan kubikasi mesin, pembahasan lain yang menarik adalah mengenai wacana pembekuan atau pelarangan perangkat aerodinamika dimana Gigi Dall’Igna selaku perwakilan Ducati langsung menentangnya. “Itu argumen yang saya tidak mengerti. Winglet meningkatkan keselamatan di MotoGP. Karena fase apa yang paling bermasalah saat anda mengendalikan motor balap? Saat roda depan tidak bersentuhan dengan tanah!” Dan mengenai isu turbulaensi serta dirty air yang dihasilkan perangkan winglet aerodinamika, Gigi menjawab singkat “Kita juga pernah mengalami turbulensi ini di masa lalu ketika tidak ada winglet.”

“Kita ngomongin masa depan MSMA,” aku Gigi Dall’Igna. “Di beberapa bidang kami setuju. Namun tentu saja mustahil untuk mencapai kebulatan suara dalam semua aspek peraturan teknis baru ini. Kami dapat mengajukan proposal hingga akhir musim. Kita akan menemukan keputusan mayoritas pada masalah sepeda motor tertentu. Namun pada akhirnya, FIM dan Carmelo akan membuat keputusan akhir.” Begitu Gigi menutup penjelasannya. – @tmcblog

49 COMMENTS

  1. “Kita juga pernah mengalami turbulensi ini di masa lalu ketika tidak ada winglet.”
    apakah dulu karena mereka tidak pakai ECU Inhouse?
    atau memang pabrika lain dulu tidak merasakan hal ini?

  2. Ducati jg mengalami turbulensi (dalam bentuk wobble/chattering) dan wheelie berlebihan karena sasis dan eletronik mereka saat itu kurang bejaban.
    Walaupun kalo semua winglet Ducati sama2 dicopot masih gak yakin sasis Ducati yg sekarang bisa bejaban dgn racikan jepang

  3. mau nurunin tenaga tinggal kasi rev limit aja kan gampang, lagian ECU udah seragam, tinggal edit sofware aja udah beres

    lagian kalo ngerubah mesin lagi malah mahal

    • Esensi balapan bagi mekanik itu, mesin yang bIasa jadi luar biasa, kalau mesin yang luar biasa di cekek, ngapain balapan?

      • iya juga, berarti superbike itu emang sandiwara, bukan balapan

        eh tapi, di balapan lain juga mesin pada dicekek, ada limit debit bensin, ada restriction plate, ada boost presure limit, dll

        • dicekek karena biar “imbang” katanya
          kembali ke esendi mekanik: mesin yang dicekek jadi luar biasa

        • “Ya mekanik akan tetep mikir, kalau rpm disekek, apa ni yg bisa nge up performa, tapi dlm hati pasti, ini mesin kulikan gw bisa loh terbang kebulan”

  4. sebenarnya bagus perubahan mesin ini, bisa nge shuffle lagi peta kekuatan karena semua kyk lagi direset ulang. tinggal bagaimana printilan regulasi lainnya aja biar gaada celah dlm permesinan, seperi celah dlm hal aero, sendok swingarm, rha, dkk saat ini

    • Gaklah, Ducati pengen switch ke 850 karena punya pengalaman bagus saat memaketkan katup Desmo + 800cc + Stoner, dengan ECU bapuk Pirelli aja motor malah jadi kencang dan terkontrol.

      padahal saat itu masih sasis tubular, apalagi klo pake sasis saat ini.

    • Mungkin maksudmu 8 grid ducati hampir dibarisan 10 besar,itu memang yg bikin kurang menarik,kalo 8 motor ducati di grid MotoGP,dl honda ada jg,camel,repsol, Movistar,dan lcr

  5. 850CC…menarik. buka dah tuh sekalian peralatan lenong. bikin joint development untuk ecu khusus gp. lebih banyak faedahnya. masing2 pabrikan dapet teknis baru yg bisa dibawa pulang & dikembangin lg sesuai kebutuhan produkis masing2

  6. Fase ini lah yang kami rindukan, motor bisa belok ke kiri / kekanan sedangkan ban arah sebaliknya, karna gak napak. Pebalap kecele pas akselerasi karna motornya wheelie, adrenalin itu yang kami rindukan

  7. Software ducato gak bisa menyangkal wheelie mereka sendiri, akhirnya pakai singlet buat menangkalnya, ecunya dipakai pabrikan lain tetep sama artinya ecunya yg bermasalah. Drpd nurunin kubikasi harus restart lagi bikin nambah biaya mending singlet itu aja yg dipreteli biar top speed auto turun

  8. Salah satu potensi wheelie tanpa kendali adalah saat top speed bukan hanya saat akselerasi. Dua hal yg beda, pertama keselamatan, kedua kompetisi.
    Ngomongin wheelie yg tidak tercontrol boleh lihat crashnya Mark Webber dan Peter Dumbreck pake CLR. Yes emg ini mobil, tp idenya sama. Dan kekuatan alam tidak pandang naik apa.

  9. Soal winglet dicari jalan tengah saja, kasih perserta 2 pilihan, pilihan boleh pake winglet tp ecu harus MM atau pilihan boleh pake ecu inhouse tapi tanpa winglet.

    • Kenapa gak sekalian pilihan ban…tinggal pilih siapa yg mw pake michellin, bridgestone, pirelli, irc, maxxis….

  10. Seperti kehabisan ide. Perundingan seolah hny mengulang tujuan 800c dulu, hny skrg dikombinasi dng unified ECU shg pabrikan tdk lg membuat ECU canggih..

    Daripada pusing kubikasi, winglet, ban, dll, lbh baik beri budget cap. Hal teknis biarkan pabrikan inovasi sejalan dng konsep balap motor prototype, bukan meniru F1..

  11. Dulu perangkat aerodinamika dan turbo gak boleh, sekarang aerodinamika boleh, turbo tetap kagak boleh, padahal teknologi jaman now mesin mobil sudah pake turbo, motor ketinggalan kereta…. hahaha…. Apalagi mesin V4 klo pasang turbo dimana biar ringan????

  12. Sebetulnya cukup 1 solusi, Budget Cap. Dng acuan tsb, pabrikan sdh bs bangun motor prototype dng idealismenya masing-masing, dan pastinya akan lbh menarik bagi pabrikan lain.

  13. Ducati usul 850cc karena mereka sudah punya produk massal 850cc.
    Jadi risetnya tidak dimulai dari 0 lagi.
    Palingan nanti usulan bore x stroke nya juga copas dari produk massal nya Ducati

  14. Emg udh biadab sih kecepatan motogp skrg, padahal udh kehambat winglet ama ecu katrok. Kalo singlet dilepas dan pake ECU inhouse bisa nyentuh 370 kali yak. Emg udh harus diturunin kapasitasnya, turun ampe 700cc jg laptime teteup bakal lebih kenceng dari wsbk kalo ECU diupdate dan regulasi bobotnya dibalikin kaya 2002 dulu.

  15. Gigi itu seakan berkata…”hey kalian…iya kalian…gw dah dpt semuanya nih…cari tantangan lain yuk…”
    Makanya Kt m dan apri lia nolak…
    🤣

  16. Ngurangin kecepatan motor ? ya kan peralihan ke bahan bakar sintetis, sekalian batasin jumlah bahan bakar kan bisa

    Keselamatan ? aero ente noh dibatesin, ecunya bawaan pirelli naikin levelnya, sama vendor ban ditambahin biar ngeselin ga seenak udel ae..

  17. Dulu alasan naik kubikasi dari 800 ke 1000 cc apaan yah.
    Kok sekarang aku diturunin lagi padahal alasan ini juga yang dibuat untuk menurunkan kubikasi dai 990 ke 800 cc

  18. biar jadi jurdun konstruktor, tapi Duc tidak banyak fans di Asia, karena harga motor mass productnya mahal. Kalo yang juara pabrikan Jepun , orang Asia bangga pake merk-nya walaupun yang dibeli dan dipakai hanya skuter CC kecil aja sudah serasa naik motor motojipi
    Itulah PRIDE 😁

  19. Bagus biar pabrikan lain bisa join, dan pastikan untuk Satu Pabrikn – Satu Team Satelit biar adil dan merata…
    Dan paling penting hapuskan WINGLET

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version