TMCBLOG.com – Di tengah permasalahan birokrasi dan visa, MotoGP India bisa bernafas lega terlebih setelah anggota Komisi Safety Dorna, Loris Capirrossi melakukan pengujian perdana di lintasan Sirkuit Buddh kemarin dengan sepeda motor tepat setelah GP Misano. Loris memeriksa lintasan sepanjang 5,140 km itu dan memberikan opininya dari sudut pandang balapan MotoGP seperti yang dilaporkan oleh media lokal Hindustantimes.
“Semuanya baik-baik saja. Saya telah berada di sini selama lebih dari seminggu untuk mempersiapkan lintasan. Saya hanya menunggu para pembalap mencapai lintasan. Para pembalap MotoGP India pertama akan sangat mengapresiasi straight ultra-cepat,”
Walaupun straight utama-nya hanya sepanjang 1 km, namun Sirkuit Buddh memiliki straight kedua setelah T3 yang sangat panjang. Panjang straight kedua ini tidak kurang dari 1.220 meter yang seharusnya memungkinkan untuk mencapai kecepatan di atas 350 km/jam. “Straight-nya sangat cepat. Beberapa bagian berjalan sangat lambat dan bagian lainnya sangat cepat, sehingga membuatnya menarik. Saya sangat menyukai treknya. Tikungan parabolik (tikungan 10 dan 11) sangat menarik dengan kemiringan seperti ini. Tikungan 3 dan 4 (awal dan akhir back straight) akan berlangsung ketat. Sisa treknya mulus dan menyenangkan untuk dikendarai. “
Capirossi pun memberikan prediksinya setelah mencoba sirkuit ini “Ducati memiliki motor yang bertenaga dan akan difavoritkan untuk menang karena lintasan lurus yang panjang. KTM dan Aprilia juga akan kencang. Level MotoGP sangat tinggi saat ini karena setiap pembalap sangat dekat namun pilihannya untuk Grand Prix India termasuk Marco Bezzecchi dan Jorge Martin juga merupakan pembalap hebat dan dapat memenangkan balapan.”
“Sementara pembalap tercepat di motor MotoGP Brad Binder juga merupakan pesaing untuk menang. Hanya kesesuaian trek yang membawa Anda menuju kemenangan. Francesco Bagnaia juga seseorang yang bisa memenangkan perlombaan tapi dia tidak 100% setelah kecelakaan di Barcelona. Namun akan menarik untuk melihat siapa menang.”
Dari data data sirkuit yang dirilis pihak Herman Tilke saat gelaran F1 dulu, Buddh Circuit ini ternyata tidak flat alias memiliki tingkat elevasi permukaan tanahnya. Beberapa daerah flat adalah straight utama, sementara bagian trek lain seperti pada area straight kedua memiliki elevasi yang lumayan naik-turun. Sirkuit ini terlihat sangat teknikal, dan mengarah ke jenis Stop and Go. Memang benar kalau karakter sirkuitnya nyetel banget sama Ducati dan KTM ini sih.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
8 Dookaty di 10 besar lagi? Eh ada yg absen atu ye
semua jg gampang bct gini 🤣
Itu karena Ducati memang favorit anda dari awal,wkwkwk
Canda
Doi favoritkan Honda baru aneh😂
Yamaha dan honda karena tidak dfavoritkan ikut mantau sambil ngopi2 plus udud dipinggir trek saja..sekian terimakasih😅
Ayo pabrikan Jepang buat inovasi biar eropa gak menguasai kelas Motogp terus
Lu ga harus jadi capirosi untuk mem-favoritkan ducs.
Kalo pun ga no 1, tapi dari 8 biji itu pasti bakal ada yg nyangkut di podium.
Perlu anda ketahui bahwa sebenarnya sirkuit Buddh memiliki total panjang trek lurus mencapai 1.250 meter berdasarkan citra GPS bila diukur dari ujung Turn-3 hingga akhir Turn-4. Ini lebih panjang dari trek lurus sirkuit COTA Austin yang panjang aslinya hanya 1.170 meter
Berdasarkan data simulasi yang dilakukan oleh Brembo, Jarak deselerasi disana sekitar 300 meter. Artinya ada ruang akselerasi sejauh 950 meter saat keluar dari Turn-3 hingga titik pengereman menjelang Turn-4. Diprediksi top speednya sekitar 10 km/h lebih tinggi dari rekor yang tercatat di sirkuit COTA Austin
selepas straight mau tikugan 1 runoff sempit mana sampingnya tembok, turn 8 juga mana run offnya
*turn 6 maksudnya
Kenapa dovi gak ikutin jejak capirex aja jadi team safety motogp ya, secara pengalaman ada dan kalem juga orangnya
Sirkuit kurang runoff
Bajaj, Hero,TVS tolah toleh di kandang sendiri