Home MotoGP Permutasi Agar Bagnaia Kunci Gelar Juara MotoGP 2023 Pasca Sprint Valencia

Permutasi Agar Bagnaia Kunci Gelar Juara MotoGP 2023 Pasca Sprint Valencia

50

TMCBLOG.com – Ducati memperoleh beberapa torehan sejarah baru dan rekor pasca race weekend Lusail Qatar 2023. Di Giannantonio adalah pemenang keenam Ducati yang berbeda sejauh musim ini, mencetak rekor pemenang berbeda terbanyak untuk pabrikan yang sama dalam satu musim kelas premier. Kemenangan di Qatar merupakan kemenangan kedelapan Ducati dalam delapan balapan MotoGP berturut-turut, yang merupakan rekor baru buat pabrikan asal Bologna . . .

Ini merupakan podium kedelapan yang diikuti pembalap Ducati sepanjang musim ini bersama dengan Argentina, Prancis, Italia, Jerman, San Marino, Australia, dan Malaysia. Kemenangan Di Giannantonio merupakan yang ke-16 bagi Ducati sepanjang musim ini, yang merupakan rekor baru kemenangan terbanyak dalam satu musim di kelas premier oleh pabrikan yang sama. Ini juga merupakan podium ke-41 Ducati sejauh musim ini, memperpanjang rekor pribadi pabrikan Bologna dalam satu musim MotoGP.

Namun torehan rekor rekor ini akan terasa lebih lengkap apabila pembalap pabrikan Ducati – Pecco Bagnaia bisa merah gelar Juara Dunia MotoGP 2023 nanti di Valencia. Jelang seri Valencia di sirkuit Ricardo Tormo, Bagnaia masih kokoh memimpin Kejuaraan Dunia MotoGP dengan keunggulan 21 poin dari Jorge Martin dengan satu Grand Prix tersisa dan 37 poin untuk diperebutkan.

Secara matematis, Pecco bahkan bisa merebut gelar pasca Tissot Sprint di GP Valencia jika dia bisa finish dan meraih empat poin lebih banyak dari Jorge Martin. Beberapa permutasinya adalah:

  • Jika Bagnaia menang di Sprint dan Martin finish posisi 3 atau lebih buruk
  • Jika Bagnaia finish P2 di Sprint dan Martin finish Posisi 5 atau lebih buruk
  • Jika Bagnaia finish P3 di Sprint dan Martin finish posisi 7 atau lebih buruk
  • Jika Bagnaia finish P4 di Sprint dan Martin finish posisi 8 atau lebih buruk
  • Jika Bagnaia finish P5 di Sprint dan Martin finish posisi 9 atau tidak meraih poin

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

50 COMMENTS

  1. Klo selebrasinya di sprint kayaknya bakal kurang seru,apalagi gong penontonnya biasanya di hari minggu

    Jadi setelah Q2 pecco balik ke hotel aja deh ya!,gak usah ikut sprint race,wkwkwk

  2. Team Pecco yang kalau berkendara kaya robot, super konsisten, tidak meledak-ledak, terukur, dan tidak mudah terpancing emosi… mentalitas Juara!
    #TeamPecco

  3. Udah paling bener pecco Bagnaia jurdunnya agar orang eropa yang ngakunya modern tapi masih percaya mistik Angka angka keramat,angka sial, BLA BLA BLA kalah sama negara berkembang pemikirannya

    Alien preketek

      • Betul sih.
        Hampir ga ada peluang martin menang juga kalo kondisi normal.
        Sprint: martin p1, peko dnf masih ada gap gede.
        Race: ga mungkin ngarep peko dnf lagi.

  4. rekam jejak sprint race martin memang lebih ngotot… nampaknya bagnaia akan kunci gelar di race day biar lebih dapet momennya

    all in bagnaia

  5. Bisa jadi ada rider spanyol yg kamikaze Pecco nih, supaya dnf dan menggagalkan alumni VR46 jurdun.

    Ngga, bukan mengulang episode Sepang Clash kok. Tapi mungkin oknum tsb masih ngga rela VR46 celebrate another victory.

    • Ini orang yg termakan omongan VR46 saat musim motoGP tahun 2015, yg menuduh orang lain sesuai selera dan anggapan dirinya.

      Omongan seperti ini ibarat omongan para buzzeRp yg memecah belah bangsa dan membuat polarisasi.

  6. Lucu kalau Morbi jatuh ngajak temen nomor 1, Bakal kek gimana ya isi garasi. Wkwkwk
    Siapa pun juaranya, bakal penasaran sama tes setelahnya ini.

  7. Rekor2 itu jadi ga bergengsi kalo ngeliyat jumlah motornya aja 4x lipat dari Yamaha. Mungkin bertahun2 nanti baru terasa ketika sudah pada lupa dengan itu.

    Siapa yang jurdun, masih sama dengan 2 bulan lalu, feelingku masih Pecco lg.. kecuali ada sesuatu yg ekstrim.

  8. Anggap saja sprint race Pecco DNF dan Martin P1, maka masih ada gap 9 point. Artinya di race hari Minggu, Pecco butuh P3 buat mastiin gelar. Sepertinya tidak begitu sulit.
    Terutama biasanya semua pembalap —ehem kecuali anu— di race-race akhir akan lebih hati2 dan tau diri kalo memang bukan medannya rebutan gelar. Apalagi jika tidak ada masalah pribadi sebelumnya.

  9. secara matematika ini akan menjadi kemenangan mudah buat pecco.. mudah sekali harusnya… bahkan dia tidak perlu ngoyo dia hanya perlu relaxe saja menjalani balapan karna tugas dia ga berat cuma butuh tambahan gap 4 point dibandingkan martin yg harus menang telak AKA berharal pecco crash di kedua race baik sprint ataupun main race atau finish diluar 10 besar… tentu itu adalah kisah yg cukup fairytale sekali… tapi who knows namanya balapan apapun bisa terjadi…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version