Home MotoGP Ducati : Tak akan ada lagi era pembalap MotoGP bergaji jutaan Euro...

Ducati : Tak akan ada lagi era pembalap MotoGP bergaji jutaan Euro !

41

TMCBLOG.com – Sportig Director Ducati Corse – Paolo Ciabatti pada hari Jumat di acara perayaan ‘La Fiesta de los Campeones’ memberikan keterangan setengah kode bahwa Ducati Corse akan menunggu “lima atau enam balapan” pada tahun 2024 sebelum memikirkan ide line-up duo pembalap tim merah untuk musim 2025. Yang cukup membuat takjub adalah Ciabatti mengatakan bahwa dengan terus dapat menghadirkan paket motor terbaik yang bisa terus menjadi motor yang diinginkan pembalap, Ducati merasa ingin terus dapat memegang posisi tawar tertinggi khususnya di market pembalap.

Akhir tahun 2024 banyak pembalap MotoGP yang berakhir masa berlaku kontraknya dengan tim atau pabrikan tempat mereka bernaung. “Akhir-akhir ini pasar pembalap bergerak lebih awal. Bahkan seringkali terlalu dini,” jawab Ciabatti saat ditanya soal strategi pembaharuan Ducati. “Saya akan mengatakan bahwa semua pembalap, atau hampir semua, memiliki kontrak yang berakhir pada akhir tahun 2024, termasuk kami. Di luar keinginan kami untuk melanjutkan dengan Pecco, meskipun kami telah memutuskan untuk tidak membicarakannya sekarang, itu akan menjadi keputusan yang sulit.”

“Jelas kami pasti akan menunggu 5-6 balapan pertama sebelum mendapatkan ide. Kami sudah memiliki sebagian gagasan yang jelas sekarang, tapi misalnya Enea menjalani musim yang luar biasa di tahun 2022, sementara tahun ini dia mengalami nasib yang sangat buruk. Dia langsung cedera (Portimao) dan kemudian, lagi, di Barcelona. Menurut saya, setelah 5-6 balapan, akan ada gagasan yang lebih jelas tentang siapa yang akan menjadi pembalap resmi tim. Meski menurut saya, 99%, salah satu dari keduanya adalah Bagnaia.”

“Hampir semua pembalap akan tanpa kontrak untuk 2025, kecuali Brad Binder (KTM) dan beberapa lainnya. Saya kira Ducati akan membuat daftar evaluasi terbaik berdasarkan apa yang kita lihat dilakukan para pembalap di lima atau enam balapan pertama tahun depan, meski juga memperhitungkan bahwa masa kontrak jutaan dolar, dari sudut pandang kami, sudah berakhir.” tegasnya.

“Oleh karena itu, kami percaya bahwa menjadi pabrikan yang memiliki sepeda motor yang paling diinginkan oleh para pembalap saat ini, juga memungkinkan kami untuk membuat alasan dari sudut pandang ekonomi yang dapat berkelanjutan untuk MotoGP saat ini, yang tidak lagi sesuai dengan kontrak yang ada dibuat sebelum COVID,”

Walaupun Ciabatti hati-hati dalam menggunakan kalimat, namun jelas banget bahwa secara umum ia menghadirkan keinginan Ducati yang ingin ambil posisi tawar lebih tinggi di market pembalap. Dengan paket motor terbaik, mereka tidak ingin lagi ada era dimana pembalap punya peranan sangat dominan sehingga pada akhirnya pihak pabrikan seakan ‘terpojok’ tanpa memiliki posisi tawar yang kuat. Era itu akan terus berubah sepanjang Ducati bisa membuat motor yang bisa bikin siapapun pembalap yang menggunakannya memiliki potensi jadi Juara Dunia atau minimal memenangkan balapan MotoGP. – @tmcblog

41 COMMENTS

    • Makanya banyak pebalap yg ngelacur di sponsor-nya, ato bikin sekolah balap, ato malah bikin resto dg vibe balap,, istilahnya Pasif income,

  1. Kasta balap motor tertinggi tapi upah dibawa standar,ada tambahan kerja sprint race pula
    duh,kasian banget udah mempertaruhkan jiwa, prospek gaji malah gak bisa memenangkan jiwa

    Sekarang sih bisa busungkan dada karena kemampuan motor mereka lagi diatas angin

    Jadi ingat saat Honda lagi jumawa dgn rc211v nya dulu

  2. perasaan pabrikan lain yg pernah mengalami masa kejayaan tetep ngegaji mahal pebalapnya yg emang berjasa bawain tropi deh, se top top nya motor pun. ya entah ini ducita saking top sepanjang sejarah atau gimana gitu….

  3. Your comment is awaiting moderation
    Kasta balap motor tertinggi tapi upah dibawa standar,ada tambahan kerja sprint race pula
    duh,kasian banget udah mempertaruhkan jiwa, prospek gaji malah gak bisa memenangkan jiwa

    Sekarang sih bisa busungkan dada karena kemampuan motor mereka lagi diatas angin

    Jadi ingat saat Hodna lagi jumawa dgn rc211v nya dulu

  4. Namanya aja yg katanya paling founding father :)) tapi di moto2 ama moto3 kaga mau effort pembibitan 😂😂

    Dlu zaman jepangan berjaya, rider tetep dapat “apresiasi” finansial yang juga bagus. Emang sifat italiyano nyebelin sih ya

  5. Ducati lg jumawa diatas angin..rider bertaruh nyawa gaji minim.. ntr glrn merosot klh ama jepang cari celah oprek regulasi..dimenangin mbah darno aj belagu..coba ecu inhouse honda yamaha bebas tanpa aero2..

  6. Ducati : Tak akan ada lagi era pembalap “Ducati” MotoGP bergaji jutaan Euro !

    Judulnya masih kurang struktur katanya 🤣🤣🤣

  7. Superior Ducati g bakal lebih dari 5thn.. tinggal nunggu pabrikan Jepang bangkit aja.. lupa situ bisa kompetitif karena bantuan Dorna..

  8. Bener-bener kaga ngehargain skill apalagi nyawa sembalabnya. Balap mangkin byk, tuntutan mangkin bertumpuk krn 1 musim ada 42 race, bayaran maunya semurah rider wsbk yg mentok2 cm 3 jt yuro. Btw gedean gaji Rea di Kawasaki ama Yamaha wsbk donk yak, ketibang Bestienoni ama Piccolo. Masa rider wsbk dibayar jutaan yuro rider prototipe Ducati yg jumlah serinya hampir 2X lipat dibayar dgn nominal mirip2? Mentang2 rider motobiji termahal dateng ke mereka dgn kondisi bayar seat mereka lsg sesumbar. Marquez jg kaga sadar dia nurunin harga jual sembalab. Disaat Lorenzo dan Pedrosa lebih pilih pengsion ketibang lanjutin karir tapi lengser ke satelit dibayar cuma sejutaan yuro, Marquez malah dateng ke Ducati sbg pay rider. Gimana ga mangkin jumawa itu pabrikan merah. Skrg kalo mau kaya jalur motobiji, maka pilihannya ya ke pabrikan Jepang. Yg jelas prestasi sulit maka karir pendek, tp kalo berprestasi bisa ngangkat nama mereka. Zarco, Marini, ama Quartararo ada di posisi itu. Klo mereka bagus maka selaen karir awet jg kaya, kalo kaga ya wasalam nyusul Pedrosa cs.

      • Sakit ati atau engga sih gatau ya, tapi waktu itu sesaat setelah Suppo direkrut HRC, doi langsung mau bajak Stoner balik ke Honda. Dan kalo saya tidak salah, Casey Stoner masih jadi pilihan utama Ducati dibanding Vale buat ngisi line up Ducati 2011. Vale ngumumin cabut dari Yamaha beberapa bulan setelah Stoner confirm ke Honda.

        Di masa2 itu kyknya transfer pembalap masih berjalan normal. “Sweet revenge” lebih cocok disematkan ke the myth-the legend-the doctor-kungfu master, Valentino Rossi 2004.

  9. Mencoba memagari pecco agar tdk mnt naik gaji yg lbh tinggi,mengingat di etalase Ducati msh ada marck93 yg bs saja switch ke pabrikan jika pecco bertingkah.

  10. Beberapa tahun terakhir ini dapat dikatakan motor Ducati terlalu dominan, pembalap-pembalap muda yg tidak terlalu spesial (tidak dominan di kelas-kelas sebelumnya) bisa punya potensi untuk juara seri dan bahkan juara dunia di kelas motoGP saat menunggangi motor Ducati.

    Terlalu kelihatan perbedaannya, motor Honda dan Yamaha bisa dengan mudah dilibas di trek lurus tanpa push sampai limit, padahal motor Honda dan Yamaha dikendarai oleh deretan pembalap juara dunia dengan rekam jejak prestasi mentereng.

  11. Berarti pecco persembahin 2 gelar itu gak dapat apresiasi gaji naik sampe jutaan?

    Kalo pembalap pabrikan Jepang itukan biasanya setiap juara dunia gaji naik 1juta, sekaligus buat ngikat pembalapnya biar makin setia sama pabrikan

  12. Makanya banyak pebalap yg ngelacur di sponsor-nya, ato bikin sekolah balap, ato malah bikin resto dg vibe balap,, istilahnya Pasif income,

  13. Thn dpn tau2.. progress rcv makin bagus, Ktm ma aprilia jg makin gacor.. langsung bubar dunia persilatan.

    Rider Top pasti jg pengen punya motivasi.. wa ngalahin ducati cup.

  14. Gajinya di tahan tiga bulan
    Harus bisa ngasuh anak 3
    Harus bisa masak
    Harus bisa beberes rumah
    Baju putih harus nyuci di kucek

    Katanya ponding pader op motobiji
    Gaji aje itung2an

    Lame2 sembalapnya budak mesir ntar

  15. Untuk saat ini bisa jadi, tapi kedepannya ga yakin sih. Mau sejago apapun pembalap, value yang dijadikan acuan tertingginya belum tentu motor terbaik. Bisa aja satu dua pembalap lebih memilih gaji tinggi yang realistis dibanding motor terbaik sekalipun yang belum tentu menghasilkan juara dunia.

    Lalu, apa iya Ducati akan seterusnya tak terkalahkan? Anggap saja ada satu motor lain di grid yang bisa menyamai kekompetitifan Desmo saya yakin statement Ciabatti langsung terbantahkan.
    Mari anggap saja Pedro Acosta 3 tahun ke depan mendominasi Motogp di KTM, apakah Ducati tidak akan tergiur ngasih iming2 gaji gede supaya dia mau pindah?

    Gausah jumawa, mulutumu harimaumu ceunah.

  16. yakin nih ?
    ada acosta yg punya potensi besar jadi next dominator / superstar untuk era dekade 2021-2030
    setelah rossi yg dominan di dekade 2001-2010 (menguasai 7 diantaranya)
    lalu marc di 2011-2020 (menguasai 6 diantaranya)
    klo sukses dan tampil sangat kompetitif, acosta pasti akan di tawar amat mahal ama hon2 dan dikekep abis-abisan ama katemi. bukan ga mungkin dalam 4-8 tahun kedepan, pihak duc2 bakal kesemsem juga ama acosta (klo beneran sukses & lancar ya)

    Pecco ? Binder ? (ato Quartararo & Bez ??) masih belum yakin sih, klo hebat sih iya, tapi entah kenapa gue masih ragu mereka akan mendominasi disisa dekade ini. dan kyknya juga ga punya nilai marketing yg tinggi
    tapi klo ternyata malah jadi dominan, ya logikanya nilai mereka harusnya bakal terus naik (walau mungkin lonjakannya mungkin ga sespektakuler rossi atau marc)

  17. Hmm… kalau gaji cuma UMR + BPJS, mungkin intensif bonusnya akan dibanyakin oleh Ducati kalau pembalap mereka dapat podium atau menang race

  18. Ini Akibat tidak kompetitif nya persaingan antar Motor Pabrikan, sehingga salah satu Pabrikan Mendominasi dan seakan punya Power mengendalikan situasi…
    .
    Kalau terus begini, maka balapan akan kurang greget..
    Gw merindukan era fantastic four (VR, JL, DP dan CS)..
    memang yang menang itu2 aja, namun karena persaingannya antar pabrikan, maka atmosfer persaingannya lebih seru..
    .
    Semoga Pabrikan Jepun segera kompetitif dah

  19. bukan era “pembalap bergaji jutaan” tetapi era “motor ducati dominan”. kayak honda pas masa akhir gp500 dan awal motogp.

  20. Performa mm93 di ducati taun depan, sedikit banyak bisa ditebak, minimal 5 besar pasti masuk.

    Yang juga tak kalah menarik justru performa honda di 2024, apakah akan membaik, atau tetap stagnan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version