TMCBLOG.com – Sesuai dengan perkiraan kita semua sob, Pembalap Muda Indonesia, Juara ATC 2023, Veda Ega Pratama dipromosikan Membalap 1 Msim pernuh sebagai pembalap reguler di Penjenjangan Balap Selanjutnya Red Bull MotoGP Rookies Cup 2024.
Sejatinya dari ATC 2023 ada Veda Pratama dan Jakkreephat Phuettisan akan berlaga di Red Bull MotoGP Rookies Cup musim depan! Veda Pratama, dari Indonesia, menjalani musim yang menakjubkan di Idemitsu Asia Talent Cup 2023 untuk mengamankan mahkotanya, dan Phuettisan, dari Thailand, menjadi yang terdepan sepanjang tahun dan meraih kemenangan perdananya dalam perjalanannya untuk finis keempat secara keseluruhan ATC 2023.
Musim 2022 yang lalu, Veda membuat dampak yang signifikan di tahun rookie-nya di ATC dan meskipun mengalami beberapa cedera, ia memenangkan sejumlah balapan untuk mengakhiri musim dengan momentum yang serius. Setelah memulai tahun 2023 sebagai favorit, momentum itu terus tumbuh saat ia meraih sembilan kemenangan dari kemungkinan 12 kemenangan musim ini, meraih gelar juara dengan waktu tersisa.
Pramata dan Phuettisan bergabung dengan Red Bull MotoGP Rookies Cup 2024 sebagai pembalap pilihan Dorna Sports, di mana mereka akan berlomba dengan juara Idemitsu Asia Talent Cup 2022, Hakim Danish, dalam langkah selanjutnya di Road to MotoGP
Ciamik om Mon
Semoga bisa ngalahin hakim danish
Alkhamdulillah..semoga veda semakin hebat…
Akhirnya
Tantangan yang sebenarnya
KTP Thai lebih dibutuhkan buat menarik viewer daripada KTP jepang odaki
Eh usia dini belum punya KTP deng
KK Thai sepertinya 😀😀😀
Pemerintah Thailand, berbekal Undang-undang Kartu Tanda Penduduk Nasional tahun 2011, telah mewajibkan bocah Thailand berusia 7 sampai 14 tahun untuk punya KTP. Kewajiban bocah untuk ber-KTP diatur di bawah kendali Departemen Administrasi Provinsi, Kementrian Dalam Negeri. Mulai 10 Juli 2011, pihak berwenang mendatangi sekolah-sekolah dan membuatkan KTP untuk para siswa. Sebelumnya, hanya warga berusia 15 sampai 70 tahun yang wajib ber-KTP.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Bocah Thailand Wajib Punya KTP”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/diantilactea/550e720c813311532dbc62f6/bocah-thailand-wajib-punya-ktp
Kreator: Dianti Lactea
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Pemerintah Thailand, berbekal Undang-undang Kartu Tanda Penduduk Nasional tahun 2011, telah mewajibkan bocah Thailand berusia 7 sampai 14 tahun untuk punya KTP. Kewajiban bocah untuk ber-KTP diatur di bawah kendali Departemen Administrasi Provinsi, Kementrian Dalam Negeri. Mulai 10 Juli 2011, pihak berwenang mendatangi sekolah-sekolah dan membuatkan KTP untuk para siswa. Sebelumnya, hanya warga berusia 15 sampai 70 tahun yang wajib ber-KTP.
**
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Bocah Thailand Wajib Punya KTP”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/diantilactea/550e720c813311532dbc62f6/bocah-thailand-wajib-punya-ktp
sejak tahun 2011 pemerintah Thailand telah mewajibkan penduduk-nya berusia 7-14 untuk memiliki KTP bang…
justru kita yg ketinggalan…
Indoneisa juga dari bayi sudah dapat KIA setara KTP 5 tahun sudah ada fotonya
Dorna butuh jagoan dari thai dan indo
Di asia ada salah satu anak emas fifa king indo di balap motor ada anak emas dorna thai dan indo
Mantabh…
Hmm.
bukannya biasanya kalo usia belum mencukupi ikut Junior GP akan parkir di RBRC dan kalo setelah satu musim (misal) usainya mencukupi, ybs dapat dipromosikan ke Junior GP ya bang Haji? atau berjalan beriringan (RBRC dan Junior GP)
Musti ke etc dan sepertinya ahrt bakal nitip
Max quiles juara etc 2021 nanti 2024 baru ke juniorgp
semoga berkah lancar.
Yakin kompetitif sih saya
Semoga bisa konsisten dan ga keburu ngerasa hebat
Kali ini semoga veda ega gak seperti senior2 yg udah2 cuma jd papan bawah klasmen..sukses selalu mental juara
Semoga banyak belajar di Eropa
Semoga tetap “NGOTOT” untuk menjadi yang terdepan / berusaha menjadi yang terdepan..!
Saya yakin dia bisa, dia semoga berbeda dengan kakak-kakaknya.
“Kakak_kakaknya” kebanyakan “mabok popularitas” sehingga lupa cara membalap,lebih banyak foto-foto.
Mabok popularitas mbah mu.hargai dong perjuangannya.berani stay di eropa,jauh dari orang tua.bertaruh nyawa di lintasan.ya memang persaingan lebih keras dan skill masih kalah lo bilang mabok popularitas.bangk* lo
Bro, popularitas bagi atlet itu penting untuk branding diri biar bisa narik sponsor. Terus kalo pebalap Indonesia belum ada yang bener-bener moncer, ya wajar, setiap kompetisi apalagi di kelas internasional itu sangat ketat karena persaingannya dengan jutaan manusia. Jepang yang jadi produsen manufaktur motor dan punya beberapa legenda balap aja dalam 10 tahun terakhir nggak ada yang pernah juara baik moto3, moto2, atau motoGP. Jadi mengekspektasikan Veda untuk capaian yang terlalu tinggi dan menjatuhkan pebalap senior yang udah mentas menurutku kurang bijak. Setidaknya untuk sampai masuk kelas world grand prix itu capaian yang sangat tinggi dan luar biasa.
Kira kira kalo menang dapat 70jt gak nih dari INI ?
Dapat sedekah dari ITU lah!!
Mungkin bakal dihadiahi KTM rc8 c sama h. Putra
“Ikatan Mio Indopasifik” mah bakal pura-pura tidur pulas dalam goa jadi gak bakal tau ada berita ini itu wkwkwk
Regulasi baru top3 rbrc dan junior gp bisa naik ke moto3 walau usia baru 17 peluang veda besar naik ke moto3 2026 jika top3 di salah satu kejuaraan tsb..
Makin bar2 pembalap buat ngincar top3
Poor Odaki